Bar chart terdiri dari sebuah bar atau garis vertikal lurus, dimana titik teratas menandakan harga tertinggi dan titik terbawah adalah harga terendah. Garis pendek horizontal di sebelah kiri adalah harga open atau pembukaan dan garis pendek horizontal sebelah kanan adalah harga close atau penutupan. Sebuah bar memiliki 4 komponen harga yaitu: open, high, low, dan close (biasa disingkat menjadi OHLC).
Sebuah bar bisa terdiri dari periode selama 5 menit, 15 menit, 1 jam, 4 jam, dan seterusnya. Di forex, trader biasanya menggunakan bar dengan periode 15 menit, 1 jam, 4 jam dan 1 hari.
4 Komponen Bar
Open adalah harga pertama dalam sebuah periode perdagangan suatu pasangan mata uang. Normalnya open berada pada posisi yang sama atau hampir sama dengan posisi close di bar sebelumnya. Trader perlu memperhatikan ketika posisi open terletak jauh dari posisi close bar sebelumnya, apalagi bila open tersebut ada gap.
Close adalah harga terakhir selama periode perdagangan. Close merupakan data penting di bar karena trader dapat menyimpulkan sentimen pasar yang sedang berlangsung pada suatu periode.
- Sentimen negatif, maka posisi close berada di:
- Bawah posisi open.
- Sama atau dekat dengan posisi low.
- Sentimen positif, maka posisi
- Di atas posisi open.
- Sama atau dekat dengan posisi high.
Ukuran Bar
Selain penempatan komponen, ukuran besar kecilnya bar juga penting untuk diperhatikan. Bar yang kecil (titik tertinggi dan terendah berjarak pendek antara satu sama lain) berarti kurangnya minat buyer dan seller terhadap pasangan mata uang. Bar yang besar atau memiliki jarak yang panjang antara titik tertinggi dan terendah memiliki arti banyaknya minat terhadap beli dan jual pasangan mata uang.
Jarak antara titik tertinggi dan terendah adalah rentang trading. Apabila ada bar yang berbeda ukuran dan komponen maka bar yang muncul sebelum bar tersebut perlu diberi perhatian.
- Suatu pola yang memiliki serangkaian bar kecil, contoh bar dengan ketinggian 40 poin, ketika average high-low range berata-rata di angka 65 poin. Rangkaian ini memiliki arti kurangnya ketegasan dan akan diselesaikan oleh sebuah breakout ke salah satu arah. Jika ada berita fundamental yang mendukung, maka trader dapat segera membuka posisi.
- Pola lain adalah serangkaian bar yang memiliki large-range atau rentang besar, menandakan trading action yang berlangsung cepat. Large-range didefinisikan lebih besar dari rata-rata. Misalkan large-range adalah 160 poin, sementara rata-ratanya adalah 100. Trader tidak dapat trading dengan rentangan sebesar itu, loss intraday akan menjadi sangat besar. Oleh karena itu trader harus berhati-hati bila transaksi di pasar yang memiliki bar–bar berukuran di atas rata-rata.
Penempatan Bar
Seperti yang diungkapkan di atas, trader dapat membuat asumsi bahwa sentimen di dalam sebuah bar adalah karena pola bar yang terjadi sebelumnya. Uptrend adalah rangkaian bar yang memiliki higher high dan higher low secara mayoritas, dan downtrend adalah rangkaian bar yang memiliki lower high dan lower low secara mayoritas.
Jika menggunakan beberapa indikator, dan setengahnya menyarankan jual dan setengahnya lagi menyarankan beli, sehingga imbang, maka jalan terbaik adalah menggunakan chart tanpa indikator sama sekali. Kemudian cukup perhatikan pola bar, khususnya penempatan komponen bar dan penempatan bar–bar lainnya dalam konteks rangkaian itu. Dengan begitu memiliki peluang yang lebih tinggi.
Disclaimer
Artikel di atas hanyalah sebagai informasi dan pendidikan saja. Informasi di atas tidak bertujuan untuk dijadikan saran. Produk dengan leverage memiliki tingkat risiko yang tinggi terhadap modal yang Anda investasikan. Nilai investasi dapat turun atau naik dan Anda dapat kehilangan pembayaran margin awal Anda. Pastikan Anda telah memahami sepenuhnya semua risiko yang terlibat.