Trading & kelola akun MT di Aplikasi HSB Trading
store google
15 Macam Macam Chart Pattern Lengkap untuk Pemula

Sobat Trader, Apakah kamu baru saja terjun ke dunia trading dan merasa bingung dengan berbagai jenis pola chart pattern yang ada? Jangan khawatir, kamu tidak sendirian! Memahami macam macam chart pattern bisa terasa seperti belajar bahasa baru, tapi tenang saja, kita akan melewatinya bersama. Chart pattern adalah formasi visual muncul pada grafik harga yang dapat memberikan petunjuk tentang arah pergerakan harga selanjutnya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas 15 macam chart pattern yang paling sering digunakan oleh trader, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman. Chart pattern ini bisa membantu kamu dalam menganalisis pergerakan harga dan membuat keputusan trading yang lebih cerdas. Yuk, kita mulai petualangan ini dan pelajari chart pattern satu per satu dengan cara yang mudah dan menyenangkan! Siapkan kopi atau teh, duduk santai, dan mari kita mulai belajar

Apa Itu Chart Pattern?

Chart pattern adalah pola grafik naik turun harga yang terjadi berulang kali dan mengisyaratkan sinyal utama, seperti penerusan dam pembalikan trend. Chart pattern sendiri sering digunakan sebagai dasar analisa teknikal dalam perdagangan atau trading saham, forex, dan instrumen lainnya.

Sebuah chart pattern diidentifikasi oleh garis yang menghubungkan titik-titik harga selama periode waktu tertentu, seperti harga penutupan, harga tertinggi, atau harga terendah. Dengan mempelajari pola-pola tersebut, seorang trader akan dapat memprediksi ke mana arah harga selanjutnya dengan jauh lebih baik.

Selain itu, chart pattern juga sangat berguna untuk analisis teknikal. Bagi trader jangka pendek membaca pergerakan harga akan sangat membantu dalam menentukan target profit trading dan stop loss. Jadi, agar tidak salah dalam membuat strategi, kamu harus memahami analisis teknikal dengan benar.

15 Macam Macam Chart Pattern Trading

Berikut ini adalah 10 jenis chart pattern forex yang wajib dimengerti oleh semua trader, terutama trader pemula dan  trader profesional:

Flag pattern adalah salah satu pola yang umum

1. Flag Chart Pattern

Flag chart pattern adalah salah satu pola yang umum ditemui dalam analisis teknikal dalam trading saham, forex, komoditas, dan instrumen keuangan lainnya. Pola ini terbentuk setelah terjadinya pergerakan harga yang kuat atau tren yang signifikan. Pola Flag pattern biasanya menandakan bahwa pasar sedang istirahat sementara sebelum melanjutkan tren sebelumnya.

Pola flag pattern terdiri dari dua komponen utama:

  1. Flagpole (Tiang Bendera): Bagian pertama dari pola ini adalah "tiang bendera." Ini adalah pergerakan harga yang tajam dan cepat yang mengindikasikan tren kuat. Tiang bendera dapat bergerak naik (bullish flag) atau turun (bearish flag).
  2. Flag (Bendera): Bagian kedua adalah "bendera" yang biasanya terbentuk setelah tiang bendera. Bendera adalah pergerakan harga yang relatif mendatar, cenderung bergerak dalam saluran yang semakin menyempit. Ini menciptakan pola yang mirip dengan bendera yang terbentang di tiang. Bendera ini bisa bergerak horizontal atau sedikit melawan tren.

Ketika pola flag terbentuk, trader mencari sinyal untuk masuk ke dalam posisi yang sesuai dengan arah tren sebelumnya (chart pattern bullish atau bearish). Sinyal masuk biasanya terjadi ketika harga menembus garis resistensi atau support yang terbentuk dalam pola bendera.

2. Pennant Pattern

Pennant pattern adalah salah satu pola yang sering terjadi dalam analisis teknikal dan digunakan oleh trader untuk mengidentifikasi potensi kelanjutan tren harga di pasar saham, forex, komoditas, atau instrumen keuangan lainnya. Pola ini mirip dengan pola flag chart pattern dan dapat terbentuk setelah pergerakan harga yang kuat. Pennant pattern mengindikasikan bahwa pasar sedang mengalami konsolidasi atau istirahat sementara sebelum melanjutkan tren sebelumnya.

Pennant pattern salah satu pola dalam analisis teknikal

Pennant pattern berpola seperti segitiga yang miring yang terbentuk setelah tren up cenderung miring ke bawah, sedangkan tren lower cenderung miring ke atas. Pola pennant terdiri dari dua komponen utama:

  1. Flagpole (Tiang Bendera): Seperti dalam pola flag, pola pennant juga dimulai dengan "tiang bendera." Ini adalah pergerakan harga yang tajam dan cepat yang menandakan tren yang kuat. Tiang bendera dapat bergerak naik (bullish pennant) atau turun (bearish pennant).
  2. Pennant (Panji): Bagian kedua dari pola ini adalah "panji" yang terbentuk setelah tiang bendera. Panji biasanya berbentuk segitiga yang mengecil dan cenderung bergerak dalam saluran yang semakin menyempit. Ini menciptakan pola yang mirip dengan panji yang terbentang di tiang. Panji ini bisa bergerak horizontal atau sedikit melawan tren.

Ketika pola pennant terbentuk, trader mencari sinyal untuk masuk ke dalam posisi yang sesuai dengan arah tren sebelumnya (bullish atau bearish). Sinyal masuk biasanya terjadi ketika harga menembus garis resistensi atau support yang terbentuk dalam pola panji menandakan bullish pennant pattern.

3. Rising Wedge Pattern

Mengenal Rising Wedge chart Pattern adalah salah satu chart pattern yang sering digunakan dalam analisis teknikal untuk mengidentifikasi potensi pembalikan tren (reversal). Berikut adalah ciri-ciri utama dari Rising Wedge Pattern:

  1. Bentuk Segitiga: Rising Wedge Pattern berbentuk seperti segitiga yang menyempit ke atas.
  2. Garis Tren: Terdapat dua garis tren yang menghubungkan titik tertinggi dan terendah harga. Garis tren atas (resistance) bergerak ke atas dengan kemiringan yang lebih landai, sementara garis tren bawah (support) juga bergerak ke atas tetapi dengan kemiringan yang lebih curam.
  3. Penurunan Volume: Volume perdagangan cenderung menurun seiring dengan terbentuknya pola ini. Hal ini menunjukkan adanya penurunan minat beli ketika harga naik.

wedge pattern salah satu pola dalam analisis teknikal

Pola yang satu ini mirip dengan pennant pattern, dimana struktur garis yang terbentuk juga hampir sama dengan kondisi pennant pattern. Rising Wedge Pattern adalah salah satu pola chart yang penting untuk diidentifikasi karena memberikan sinyal potensial untuk pembalikan tren dari bullish ke bearish.

4. Falling Wedge Pattern

Falling Wedge Pattern adalah pola chart yang sering digunakan dalam analisis teknikal untuk mengidentifikasi potensi pembalikan tren (reversal) dari bearish ke bullish. Berikut adalah ciri-ciri utama dari Falling Wedge Pattern:

  1. Bentuk Segitiga: Falling Wedge Pattern berbentuk seperti segitiga yang menyempit ke bawah.
  2. Garis Tren: Terdapat dua garis tren yang menghubungkan titik tertinggi dan terendah harga. Garis tren atas (resistance) bergerak ke bawah dengan kemiringan yang lebih curam, sementara garis tren bawah (support) juga bergerak ke bawah tetapi dengan kemiringan yang lebih landai.
  3. Penurunan Volume: Volume perdagangan cenderung menurun seiring dengan terbentuknya pola ini. Hal ini menunjukkan adanya penurunan tekanan jual ketika harga turun.
Baca Juga:  Ini Loh Faktor-Faktor Pergerakan EUR/AUD!

5. Rectangle Pattern

Rectangle pattern adalah salah satu pola dalam analisis teknikal yang sering digunakan untuk mengidentifikasi kondisi konsolidasi dalam pasar finansial. Pola ini juga dikenal sebagai pola "trading range" atau pola "sideways."

Rectangle pattern memiliki ciri-ciri berikut:

  1. Batasan Horizontal: Pola ini terbentuk ketika harga bergerak dalam kisaran (range) horizontal antara dua level harga yang signifikan, yaitu support di bagian bawah dan resistance di bagian atas. Kedua level ini menciptakan batasan atau "garis" horizontal dalam pola.
  2. Durasi Beragam: Pola ini dapat terbentuk dalam berbagai periode waktu, seperti harian, mingguan, atau bahkan intraday. Durasi pola dapat bervariasi dari beberapa hari hingga beberapa bulan.
  3. Pembentukan Kembali Tren: Rectangle pattern dapat mengindikasikan pembentukan kembali tren sebelumnya. Ini berarti setelah konsolidasi selesai, harga mungkin akan melanjutkan tren sebelumnya, baik itu naik atau turun.
  4. Sinyal Breakout: Pola ini memberikan sinyal yang cukup jelas ketika harga berhasil menembus garis resistensi atau garis support. Breakout ke atas garis resistensi mengindikasikan potensi kenaikan harga, sementara breakout ke bawah garis support mengindikasikan potensi penurunan harga.

double top pattern salah satu pola dalam analisis teknikal

6. Double Top Chart Pattern

Double top pattern adalah salah satu pola dalam analisis teknikal yang mengindikasikan potensi pembalikan tren bearish (penurunan harga). Pattern double top ini terbentuk setelah tren naik yang kuat dan menciptakan dua puncak harga yang hampir sejajar di level yang sama.

Sinyal dari pola perbedaan double top dan bottom muncul ketika dua puncak (double top dari harga tertinggi) dari pola segitiga yang terbentuk dari sebuah tren berada pada level yang sama. Sedangkan pola double bottom (dua lembah) merupakan kebalikan dari pola double top. Berikut ciri-ciri double top pattern:

  1. Dua Puncak: Pola ini terdiri dari dua puncak harga yang hampir sama tingginya. Setelah puncak pertama terbentuk, harga akan turun sedikit sebelum naik lagi untuk membentuk puncak kedua.
  2. Garis Leher (Neckline): Garis horizontal yang menghubungkan level terendah antara dua puncak. Garis ini berfungsi sebagai level support yang penting.
  3. Tren Sebelumnya: Double Top Chart Pattern biasanya muncul setelah tren naik yang signifikan. Pola ini menunjukkan bahwa tren naik mungkin akan berbalik menjadi tren turun.
  4. Durasi Pola: Double Top Chart Pattern bisa terbentuk dalam jangka waktu yang bervariasi, dari beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada kerangka waktu analisis yang digunakan.

7. Double Bottom Chart Pattern

Chart pattern double bottom adalah pola pembalikan tren yang sering digunakan dalam analisis teknikal untuk mengidentifikasi potensi perubahan tren dari bearish menjadi bullish. Berikut adalah ciri-ciri utama dari Double Bottom Chart Pattern:

  1. Dua Lembah: Pola ini terdiri dari dua lembah harga yang hampir sama rendahnya. Setelah lembah pertama terbentuk, harga akan naik sedikit sebelum turun lagi untuk membentuk lembah kedua.
  2. Garis Leher (Neckline): Garis horizontal yang menghubungkan level tertinggi antara dua lembah. Garis ini berfungsi sebagai level resistance yang penting.
  3. Tren Sebelumnya: Double Bottom Chart Pattern biasanya muncul setelah tren turun yang signifikan. Pola ini menunjukkan bahwa tren turun mungkin akan berbalik menjadi tren naik.
  4. Durasi Pola: Double Bottom Chart Pattern bisa terbentuk dalam jangka waktu yang bervariasi, dari beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada kerangka waktu analisis yang digunakan.

8. Triple Top

Memahami Triple Top Chart Pattern adalah pola pembalikan tren yang sering digunakan dalam analisis teknikal untuk mengidentifikasi potensi perubahan tren dari bullish menjadi bearish. Berikut adalah ciri-ciri utama dari Triple Top Chart Pattern:

  1. Tiga Puncak: Pola ini terdiri dari tiga puncak harga yang hampir sama tingginya. Setelah setiap puncak terbentuk, harga akan turun sedikit sebelum naik kembali untuk membentuk puncak berikutnya.
  2. Garis Leher (Neckline): Garis horizontal yang menghubungkan level terendah antara tiga puncak. Garis ini berfungsi sebagai level support yang penting.
  3. Tren Sebelumnya: Triple Top Chart Pattern biasanya muncul setelah tren naik yang signifikan. Pola ini menunjukkan bahwa tren naik mungkin akan berbalik menjadi tren turun.
  4. Durasi Pola: Triple Top Chart Pattern bisa terbentuk dalam jangka waktu yang bervariasi, dari beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada kerangka waktu analisis yang digunakan.

9. Triple Bottom

Triple bottom adalah salah satu pola dalam analisis teknikal yang mengindikasikan potensi pembalikan tren bullish (kenaikan harga). Pola ini sering digunakan oleh trader untuk mengidentifikasi titik di mana harga kemungkinan akan naik setelah mengalami penurunan yang signifikan.

triple bottom pattern salah satu pola dalam analisis teknikal

Pola ini sebenarnya sama dengan double top dan double bottom, yang membedakan hanya jumlah pola segitiga yang terbentuk lebih dipercaya sebagai kekuatan konfirmasi pembalikan yang lebih akurat. Berikut adalah ciri-ciri dari triple bottom pattern:

  1. Tren Turun Sebelumnya: Triple bottom pattern terbentuk setelah tren penurunan yang kuat, yang menandakan dominasi penjual.
  2. Lembah Pertama: Lembah pertama adalah titik terendah dalam tren penurunan tersebut. Harga mencapai level tertentu dan mengalami penurunan.
  3. Pemulihan Pertama: Setelah lembah pertama terbentuk, harga mencoba untuk menguat kembali, menciptakan pergerakan naik yang sementara.
  4. Lembah Kedua: Setelah pemulihan pertama, harga kembali turun dan menciptakan lembah kedua yang hampir sejajar dengan lembah pertama.
  5. Pemulihan Kedua: Setelah lembah kedua terbentuk, harga kembali mencoba untuk menguat, menciptakan pergerakan naik sementara yang kedua.
  6. Lembah Ketiga: Lembah ketiga terbentuk ketika harga sekali lagi mencapai level yang hampir sama dengan lembah pertama dan kedua. Inilah yang membuat pola ini disebut "triple bottom."

10. Head and Shoulder Chart Pattern

Head and shoulders pattern adalah salah satu pola dalam analisis teknikal yang sering digunakan untuk mengidentifikasi potensi pembalikan tren bearish setelah tren bullish. Pola ini dianggap salah satu pola yang paling kuat dalam analisis teknikal dan terdiri dari tiga puncak harga utama: puncak kepala (head) di tengah, dan dua puncak bahu (shoulder) di sisi kiri dan kanan.

Baca Juga:  Manfaat Menggunakan Segregated Account Forex

head and shoulder pattern salah satu pola dalam analisis teknikal

Head and Shoulder Pattern menjadi salah satu pola pembalikan arah. Berikut adalah ciri-ciri utama dari Head and Shoulders Chart Pattern:

  1. Tiga Puncak: Pola ini terdiri dari tiga puncak, dengan puncak tengah (head) lebih tinggi dari dua puncak lainnya (shoulders).
  2. Garis Leher (Neckline): Garis horizontal atau miring yang menghubungkan titik terendah antara puncak-puncak ini. Garis ini berfungsi sebagai level support yang penting.
  3. Tren Sebelumnya: Head and Shoulders Chart Pattern biasanya muncul setelah tren naik yang signifikan. Pola ini menunjukkan bahwa tren naik mungkin akan berbalik menjadi tren turun.
  4. Puncak Pertama (Left Shoulder): Harga naik ke puncak pertama dan kemudian turun ke level support (neckline).
  5. Puncak Kedua (Head): Harga kemudian naik lebih tinggi dari puncak pertama dan membentuk puncak kedua (head), lalu turun lagi ke level support (neckline).
  6. Puncak Ketiga (Right Shoulder): Harga naik lagi, tetapi tidak setinggi puncak kedua, membentuk puncak ketiga, dan kemudian turun lagi ke neckline.
  7. Durasi Pola: Head and Shoulders Chart Pattern bisa terbentuk dalam jangka waktu yang bervariasi, dari beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada kerangka waktu analisis yang digunakan.

11. Symetrical Pattern

Pola ini umumnya dianggap sebagai pola kelanjutan, yang berarti pola ini sering muncul dalam tren yang sedang berlangsung dan diperkirakan akan menghasilkan kelanjutan tren tersebut. Pola segitiga simetris ini ditandai oleh dua garis tren yang konvergen, satu menghubungkan resistensi dan yang lain menghubungkan lembah-lembah support seperti gambar chart pattern dibawah ini.

symetrical pattern salah satu pola dalam analisis teknikal

Symmetrical pattern adalah suatu pola harga yang menunjukkan bahwa arah trend dan momentum harga memiliki kesamaan. Pola ini memperlihatkan bahwa kenaikan dan penurunan harga memiliki keseimbangan yang sama, sehingga membuat pergerakan harga tampak seimbang.

Dalam trading, symmetrical pattern dapat digunakan untuk membantu trader dalam menentukan entry dan exit point. Biasanya, pola ini akan membentuk suatu channel yang menunjukkan batas support dan resistance, sehingga trader dapat memasuki posisi beli pada area support dan posisi jual pada area resistance. erikut adalah ciri-ciri utama dari Symmetrical Triangle Pattern: 

  1. Bentuk Segitiga: Symmetrical Triangle Pattern terbentuk oleh dua garis tren yang saling bertemu. Garis tren atas (resistance) dan garis tren bawah (support) bertemu dalam bentuk segitiga yang simetris.
  2. Kompresi Harga: Harga bergerak dalam pola yang semakin sempit, menunjukkan kompresi atau konsolidasi sebelum breakout.
  3. Tren Sebelumnya: Pola ini dapat muncul selama tren naik atau tren turun dan biasanya merupakan pola kelanjutan tren. Namun, pola ini juga bisa menandakan pembalikan tren jika terjadi setelah tren yang sangat panjang.
  4. Durasi Pola: Symmetrical Triangle Pattern bisa terbentuk dalam jangka waktu yang bervariasi, dari beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada kerangka waktu analisis yang digunakan.

12. Ascending Triangle Chart Pattern

Ascending Triangle adalah salah satu bentuk chart pattern dalam trading yang menunjukkan konsolidasi harga yang sedang terjadi. Pola ini memperlihatkan bahwa harga sedang mencoba untuk memecahkan resistance yang ada dan melanjutkan trend kenaikan.

Dalam trading, Ascending Triangle chart pattern sering dianggap sebagai sinyal beli karena menunjukkan bahwa harga sedang membangun momentum untuk bergerak ke atas. Break out dari pola ini biasanya mengikuti trend yang sedang terjadi dan memiliki potensi untuk membuat keuntungan bagi trader. Berikut adalah ciri-ciri utama dari Ascending Triangle Chart Pattern:

  1. Garis Horizontal (Resistance): Garis tren atas yang horizontal menghubungkan level puncak harga yang hampir sama tinggi, menunjukkan level resistance yang kuat.
  2. Garis Tren Naik (Support): Garis tren bawah yang miring ke atas menghubungkan level lembah harga yang semakin tinggi, menunjukkan adanya tekanan beli yang meningkat.
  3. Tren Sebelumnya: Ascending Triangle Chart Pattern biasanya muncul selama tren naik dan dianggap sebagai pola kelanjutan tren. Pola ini mengindikasikan bahwa tren naik kemungkinan akan berlanjut setelah konsolidasi selesai.
  4. Harga Menghimpit: Harga bergerak di antara garis resistance yang horizontal dan garis support yang naik, menunjukkan kompresi atau konsolidasi sebelum breakout.
  5. Durasi Pola: Ascending Triangle Chart Pattern bisa terbentuk dalam jangka waktu yang bervariasi, dari beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada kerangka waktu analisis yang digunakan.

gambar grafik dari descending triangle chart pattern

13. Descending Triangle Chart Pattern

Descending Triangle adalah salah satu bentuk chart pattern dalam trading yang menunjukkan konsolidasi harga yang sedang terjadi. Pola ini memperlihatkan bahwa harga sedang mencoba untuk memecahkan support yang ada dan melanjutkan trend penurunan. Dalam trading, Descending Triangle sering dianggap sebagai sinyal jual karena menunjukkan bahwa harga sedang membangun momentum untuk bergerak ke bawah.

Berikut adalah ciri-ciri utama dari Descending Triangle Chart Pattern:

  1. Garis Horizontal (Support): Garis tren bawah yang horizontal menghubungkan level lembah harga yang hampir sama rendah, menunjukkan level support yang kuat.
  2. Garis Tren Turun (Resistance): Garis tren atas yang miring ke bawah menghubungkan level puncak harga yang semakin rendah, menunjukkan adanya tekanan jual yang meningkat.
  3. Tren Sebelumnya: Descending Triangle Chart Pattern biasanya muncul selama tren turun dan dianggap sebagai pola kelanjutan tren. Pola ini mengindikasikan bahwa tren turun kemungkinan akan berlanjut setelah konsolidasi selesai.
  4. Durasi Pola: Descending Triangle Chart Pattern bisa terbentuk dalam jangka waktu yang bervariasi, dari beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada kerangka waktu analisis yang digunakan.

14. Diamond Chart Pattern

Diamond Chart Pattern adalah pola pembalikan tren yang dapat menunjukkan potensi perubahan arah pasar. Pola ini dikenal karena bentuknya yang menyerupai berlian atau diamond dan dapat memberikan sinyal yang signifikan ketika teridentifikasi dengan benar. Berikut adalah ciri-ciri utama dari Diamond Chart Pattern:

Baca Juga:  Trading Pasangan Mata Uang EUR/KRW? Bisa!

Bentuk Berlian: Diamond Chart Pattern memiliki bentuk yang menyerupai berlian, dengan harga bergerak dalam pola yang menyempit sebelum melebar lagi. Pola ini biasanya terdiri dari dua bagian utama:

  • Bagian Pertama (Menyempit): Biasanya dimulai dengan pola seperti wedge yang semakin menyempit, di mana harga bergerak dalam rentang yang semakin sempit.
  • Bagian Kedua (Melebar): Setelah harga mencapai titik terendah atau tertinggi, pola mulai melebar membentuk bentuk berlian sebelum harga bergerak ke arah breakout.

Garis Tren: Pola ini melibatkan empat garis tren:

  • Dua Garis Tren Naik: Menghubungkan level rendah yang semakin tinggi.
  • Dua Garis Tren Turun: Menghubungkan level puncak yang semakin rendah.

gambar grafik dari Cup and Handle Chart Pattern

15. Cup and Handle Chart Pattern

Cup and Handle Chart Pattern adalah pola pembalikan atau kelanjutan tren yang populer dalam analisis teknikal, sering digunakan untuk mengidentifikasi potensi perubahan tren dari bearish menjadi bullish. Berikut adalah ciri-ciri utama dari Cup and Handle Chart Pattern:

Bentuk Cangkir (Cup): Pola ini dimulai dengan bentuk cangkir yang menyerupai huruf "U" atau cangkir. Bagian "cangkir" biasanya terdiri dari dua bagian:

  1. Bagian Tengah (Tutup Cangkir): Harga turun terlebih dahulu untuk membentuk dasar cangkir, kemudian naik kembali membentuk sisi cangkir yang melengkung. Bentuk ini menunjukkan fase konsolidasi sebelum potensi pergerakan naik.
  2. Bagian Atas (Puncak Cangkir): Puncak cangkir sering kali menunjukkan area resistance sebelum harga turun sedikit untuk membentuk "handle."

Bentuk Pegangan (Handle): Setelah cangkir terbentuk, harga mengalami penurunan sementara yang membentuk pegangan, yang biasanya terlihat seperti flag atau wedge yang miring ke bawah. Pegangan ini menandakan fase konsolidasi sebelum breakout.

Tren Sebelumnya: Cup and Handle Chart Pattern biasanya muncul setelah tren turun atau fase konsolidasi yang panjang. Pola ini dianggap sebagai pola pembalikan atau kelanjutan tren bullish, menunjukkan bahwa tren naik kemungkinan akan berlanjut setelah konsolidasi.

Cara Membaca Pola Pada Chart Pattern

Secara umum, ada dua cara yang dapat digunakan untuk mengenali, membaca, dan analisa chart pattern, yaitu manual dan otomatis. Cara manual dilakukan dengan mengamati grafik dan menggambar garis pada pergerakan harga yang membentuk sebuah pola penting. Objek analisisnya meliputi garis vertikal, garis horizontal, dan garis tren (trendline).

Sedangkan untuk cara otomatis, kamu dapat menggunakan jasa penyedia analisis chart pattern yang menyediakan jasa analisis teknikal saham. Setelah itu, kamu dapat menggunakan analisis teknikal saham tersebut untuk menerapkan strategi trading dengan lebih mudah.

Selanjutnya, pola dalam reversal chart pattern dapat digunakan sebagai sinyal pelengkap dan pola dalam continuation pattern dapat digunakan untuk melengkapi pengaturan atau rencana strategi trading kamu. Untuk entry sebaiknya dilakukan setelah pola sudah terbentuk agar sinyal yang diperoleh dapat lebih valid. Selain itu, terdapat berbagai level penting pada chart pattern yang dapat dijadikan acuan sebagai titik stop loss dan take profit.

Uji Chart Pattern Tanpa Risiko!

Sobat Trader, ada satu hal penting lain yang perlu kamu pahami, bahwa setiap jenis trading menggunakan chart pattern juga memiliki risiko yang mungkin bisa kamu temui setelah memasuki pasar finansial. Namun jangan khawatir ada langkah bijak untuk mencegah hal tersebut, yaitu kamu bisa menggunakan akun demo untuk menguasai pemahaman chat pattern hingga bisa meraih keuntungan dari trading!

Akun demo sendiri memungkinkan kamu untuk berlatih strategi trading, menguji rencana dan memahami cara kerja pasar tanpa harus menghadapi risiko finansial hingga mahir dalam trading. Inilah mengapa akun demo trading HSB berperan penting. Dengan akun demo ini, kamu bisa belajar trading tanpa risiko kehilangan uang sungguhan, sehingga kamu dapat meningkatkan kemampuan trading kamu dengan percaya diri. 

Coba beragam strategi trading tanpa risiko dengan akun demo trading HSB Investasi

Di akun demo HSB, secara otomatis kamu akan diberikan dana virtual hingga $100,000 yang tentunya bisa digunakan untuk mencoba beragam metode trading, posisi, hingga melatih kemampuanmu dalam menganalisa pergerakan tren pasar. Kamu bisa memanfaatkan akun demo di aplikasi trading HSB yang meraih penghargaan “The Most Innovative Broker 2022” dari ICDX. 

Nikmati kemudahan bertransaksi dengan fitur lengkap seperti sinyal trading akurat, konsultasi rutin bersama Relationship Manager profesional, serta akses informasi pasar komprehensif mulai dari analisis teknikal, fundamental, berita forex terkini, hingga laporan keuangan. Asah kemampuan trading kamu melalui akun demo gratis yang dilengkapi edukasi lengkap berupa video, webinar, buku, dan artikel. Unduh HSB Investasi sekarang di Play Store dan App Store dan wujudkan potensi keuntunganmu di pasar forex dengan aman, mudah, dan terpercaya.

Pertanyaan Seputar Chart Pattern 

Apa itu pola chart (chart pattern) dalam analisis teknikal?

Pola Chart (Chart Pattern) dalam analisis teknikal adalah pola-pola yang terbentuk pada grafik harga aset, seperti saham atau mata uang, yang dapat memberikan petunjuk tentang arah pergerakan harga selanjutnya. Pola chart dapat berbentuk pola harga yang berulang, seperti pola segitiga, pola kepala dan bahu, atau pola double bottom. Pola chart digunakan oleh trader untuk mengidentifikasi peluang perdagangan, mengkonfirmasi sinyal perdagangan, dan mengatur level stop loss atau take profit. Pola chart dapat menjadi alat yang berguna dalam mengambil keputusan perdagangan berdasarkan pergerakan harga historis dan pola perilaku pasar.

Apa jenis-jenis pola chart yang umum digunakan dalam perdagangan?

Pola Triangle, Pola Head and Shoulder, Pola Double Top dan Double Bottom, Pola Flag dan Pennant, dan Pola Cup and Handle.

Apa risiko dan keuntungan dari menggunakan pola chart dalam perdagangan?

Risiko penggunaan pola chart dalam perdagangan termasuk kemungkinan kesalahan identifikasi pola, sinyal palsu, dan volatilitas pasar yang dapat mengakibatkan kerugian finansial. Pola chart juga bersifat subjektif dan tergantung pada interpretasi trader, yang dapat menghasilkan perbedaan dalam pengambilan keputusan. Namun, keuntungan penggunaan pola chart adalah dapat membantu trader mengidentifikasi potensi peluang perdagangan berdasarkan pola perilaku pasar historis.

DISCLAIMER
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan hanya sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
Artikel Lainnya

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
bonus tanpa deposit
Mulai Pengalaman Trading Terbaik