Apa Saja yang Terjadi Saat Sesi Post Trade Saham?
Setiap bursa Efek mempunyai sesi post trade setelah sesi utama ditutup. Periode ini merupakan fase krusial dalam siklus perdagangan saham, di mana sejumlah peristiwa dan proses penting terjadi. Ingin tahu proses apa yang terjadi pada saat sesi post trade saham? Yuk, simak langsung sampai selesai ulasannya!
Apa Itu Sesi Post Trade Saham?
Sesi post trade saham atau “Pasca Penutupan,” adalah periode perdagangan yang terjadi setelah sesi perdagangan utama selesai. Sesi ini biasanya berlangsung selama beberapa jam setelah penutupan sesi utama. Selama sesi post trade, trader masih memiliki kesempatan untuk bertransaksi jual-beli saham, meskipun dengan beberapa perbedaan signifikan dibandingkan dengan perdagangan selama sesi utama.
Perbedaan utamanya adalah likuiditas pasar yang lebih rendah dibandingkan saat sesi perdagangan utama. Selain itu, harga saham cenderung lebih volatil selama sesi ini karena informasi terbaru atau peristiwa yang terjadi setelah penutupan sesi utama dapat memengaruhi harga saham.
Selama sesi Post Trade, Sobat Trader dapat menggunakan jenis pesanan yang berbeda untuk memasukkan pesanan dengan instruksi harga tertentu atau untuk menjual saham jika harga mencapai tingkat tertentu selama sesi post trade. Namun penting diketahui, tidak semua saham tersedia untuk diperdagangkan selama sesi ini, dan setiap bursa memiliki waktu sesi post trade yang berbeda.
Proses yang Terjadi di Sesi Post Trade
Selama sesi post trade saham, terdapat proses penting yang melibatkan sejumlah langkah untuk memastikan penyelesaian perdagangan berjalan lancar dan efisien. Pertama, setelah sesi utama selesai, lembaga kliring akan memproses dan memverifikasi semua pesanan dan transaksi yang terjadi selama sesi perdagangan. Selanjutnya, kliring akan melakukan perhitungan dan penyelesaian keuangan untuk memastikan bahwa semua pembayaran dilakukan dengan benar dari pembeli ke penjual.
Selain itu, juga terjadi transfer saham secara resmi dari rekening penjual ke rekening pembeli. Ini melibatkan perubahan kepemilikan saham dalam buku catatan perusahaan dan pemberian konfirmasi kepemilikan saham kepada para pihak yang terlibat. Proses ini juga mencakup pengelolaan persyaratan margin, pemrosesan aksi korporasi (seperti pembagian dividen atau pemecahan saham), dan penyelesaian sengketa jika ada.
Selama sesi post trade, juga terjadi pelaporan dan pencatatan transaksi ke dalam sistem yang relevan. Ini mencakup pelaporan kepada regulator pasar modal untuk memastikan transparansi dan kepatuhan terhadap peraturan. Terakhir, proses ini juga melibatkan penyusunan laporan harian dan ringkasan performa pasar, yang sering digunakan oleh peserta pasar, investor, dan analis untuk mengukur kinerja portofolio mereka.
Apa itu kliring dan mengapa penting?
Kliring saham bertujuan untuk memastikan keberlangsungan dan keamanan pada saat transaksi saham. Dalam proses kliring, ada beberapa langkah kunci yang dilakukan. Pertama, kliring menerima laporan transaksi dari bursa atau platform perdagangan elektronik dan memvalidasi kesesuaian pesanan antara pembeli dan penjual. Setelah itu, mereka menghitung nilai bersih transaksi untuk setiap peserta dan memastikan ketersediaan dana dan saham yang diperlukan untuk menyelesaikan perdagangan. Selanjutnya, kliring memproses transfer kepemilikan saham, yaitu mengubah nama pemilik saham di buku besar rekening, dan menyelesaikan pembayaran antara pembeli dan penjual.
Kliring saham memiliki peran yang sangat penting dalam ekosistem pasar saham karena meningkatkan integritas dan kepercayaan pasar dengan memastikan bahwa semua transaksi saham dilakukan secara sah dan sesuai dengan aturan serta peraturan yang berlaku. Kliring juga membantu meningkatkan likuiditas pasar dengan memfasilitasi perdagangan dengan aman, karena pedagang tahu bahwa mereka dapat mengandalkan sistem kliring untuk menyelesaikan transaksi dengan benar.
Sedangkan bagi pialang saham dan lembaga kliring, kliring adalah bisnis yang menguntungkan karena mereka mengenakan biaya untuk layanan mereka. Selain itu, regulator pasar saham juga sangat bergantung pada sistem kliring untuk memantau aktivitas pasar dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan pasar saham.
Pencatatan Saham dan Perubahan Kepemilikan
Pada tahap pencatatan transaksi saham dan perubahan kepemilikan, semua transaksi yang terjadi selama sesi perdagangan, baik pembelian maupun penjualan saham, harus dicatat dengan cermat dan akurat. Proses ini dimulai dengan mengumpulkan semua informasi yang relevan terkait transaksi saham. Setelah itu, data tersebut dimasukkan ke dalam sistem pencatatan yang dapat diakses oleh berbagai pihak terkait, seperti perusahaan sekuritas.
Selain mencatat transaksi, pencatatan perubahan kepemilikan juga melibatkan pemutakhiran status pemegang saham. Hal ini penting karena perubahan kepemilikan saham dapat memengaruhi hak suara dan kepentingan dalam suatu perusahaan.
Pencatatan ini tidak hanya penting untuk tujuan akuntansi, tetapi juga untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan undang-undang pasar modal yang berlaku. Ini juga memberikan dasar yang kuat untuk perhitungan dividen, hak suara, dan manajemen risiko yang tepat. Selain itu, informasi ini dapat digunakan oleh investor, analis, dan regulator pasar untuk memantau aktivitas pasar, mengidentifikasi tren, dan mengambil keputusan investasi yang bijak.
Teknologi di Balik Sesi Post Trade
Teknologi memainkan peran yang sangat penting dalam proses sesi post trade saham. Saat sesi perdagangan berakhir, berbagai teknologi digunakan untuk mengelola, memproses, dan memastikan kelancaran penyelesaian transaksi saham. Salah satu teknologi utama yang digunakan adalah sistem perdagangan elektronik, yang memungkinkan transaksi saham untuk dieksekusi secara cepat dan efisien.
Teknologi krusial lainnya adalah sistem kliring dan penyelesaian, yang bertujuan untuk memverifikasi kepemilikan saham dan menyelesaikan transaksi secara hukum. Sistem ini mencatat semua perubahan kepemilikan saham yang terjadi selama sesi perdagangan dan memastikan bahwa semua transaksi dieksekusi dengan benar, termasuk transfer dana dan pemindahbukuan saham. Dalam hal ini, teknologi blockchain juga dapat digunakan untuk mencatat transaksi saham dengan aman dan transparan.
Selain itu, teknologi juga mendukung proses pelaporan dan pengungkapan yang diperlukan oleh otoritas regulasi dan pelaku pasar. Sistem informasi dan pelaporan digunakan untuk mengumpulkan data transaksi, memberikan laporan harian, serta memastikan bahwa semua pihak terkait memiliki akses ke informasi yang diperlukan.
Terakhir, teknologi memfasilitasi integrasi pasar saham internasional, memungkinkan perdagangan lintas batas dengan efisien. Jaringan komunikasi dan teknologi informasi yang canggih memungkinkan berbagai bursa saham dan lembaga kliring di seluruh dunia untuk berinteraksi dan menyelesaikan transaksi secara sinergis.
Tantangan dan Risiko di Sesi Post Trade
Sesi post trade saham melibatkan sejumlah tantangan dan risiko yang perlu dipahami oleh para setiap pelaku pasar.
1. Penyelesaian transaksi
Salah satu tantangan utama adalah memastikan bahwa semua transaksi yang dieksekusi selama sesi perdagangan selesai dengan benar, termasuk penghitungan harga dan jumlah saham yang tepat.
2. Penjaminan Likuiditas
Broker dan lembaga keuangan perlu memastikan bahwa mereka memiliki likuiditas yang cukup untuk menyelesaikan transaksi mereka agar tidak terjadi risiko gagal bayar yang dapat berdampak buruk pada pasar.
3. Risiko Penyelesaian
Risiko ini terkait dengan kemungkinan gagalnya penyelesaian transaksi saham, seperti masalah teknis, kegagalan pembayaran, atau ketidaksesuaian data transaksi.
4. Risiko Likuiditas
Risiko ini terkait dengan kurangnya likuiditas pada saham yang diperdagangkan dibandingkan pada saat sesi perdagangan utama.
5. Risiko Sistemik
Meskipun perdagangan utama telah selesai, harga saham masih bisa berfluktuasi selama sesi post-trade. Ini bisa disebabkan oleh berita atau peristiwa yang terjadi setelah sesi perdagangan utama, sehingga mengakibatkan perubahan harga yang signifikan. Contoh nyata adalah krisis keuangan global 2008.
6. Risiko Teknologi
Transaksi saham saat ini sangat tergantung pada teknologi. Oleh karena itu memastikan bahwa teknologi tidak terjadi kerusakan (error) saat proses penyelesaian berlangsung sangatlah penting.
Trading Saham Tanpa Risiko!
Penting untuk diingat bahwa sesi post trade saham adalah bagian yang sangat penting dalam proses perdagangan saham, dan kesadaran yang baik tentang tantangan dan risiko yang terlibat adalah kunci untuk mengelola risiko dan mencapai tujuan investasi yang sukses.
Salah satu langkah kunci adalah selalu berinvestasi dengan bijak dan memahami risiko yang terkait dengan saham yang kamu beli. Selain itu, teruslah mengikuti perkembangan regulasi pasar dan pelajari dan penting untuk terus mengasah pengetahuan dan kemampuan tradingmu dengan cara memanfaatkan akun demo untuk meningkatkan skill trading tanpa risiko.
Di aplikasi HSB Investasi, kamu bisa:
- Latihan dengan akun demo gratis $10,000.
- Produk lengkap: forex, saham Amerika Serikat, indeks global (Hang Seng, SP500, atau Dow Jones index), dan komoditas (XAUUSD, XAGUSD, USOIL).
- Gunakan MetaTrader 5 dengan 38 indikator teknikal, sinyal trading, dan AI trading interaktif pertama di Indonesia.
- Komisi dan spread rendah, trading jadi lebih efisien dan profit maksimal.
- Aman & diawasi BAPPEBTI
-
CS online 24 jam Senin-Jumat. Siap bantu kalau kamu butuh support saat proses KYC.
Yuk, download aplikasi HSB Investasi Android dan iOS sekarang! Mulai dari deposit kecil, latihan strategi di akun demo, lalu kembangkan modalmu di akun real. Saatnya jadi trader yang lebih percaya diri.
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan:
Apa itu sesi pra-pembukaan saham?
Sesi pra-pembukaan saham adalah periode sebelum sesi perdagangan saham dimulai, di mana pesanan saham pertama kali dikumpulkan dan diatur sebelum sesi utama.
Sesi 2 bursa saham jam berapa?
Di Indonesia, sesi 2 dibuka jam 13:30 WIB Senin-Kamis dan jam 14:00 WIB pada hari Jumat.