Pembagian dividen saham merupakan momen yang sangat ditunggu oleh para investor. Bagaimana tidak, mereka telah menginvestasikan sebagian dari dana mereka untuk membeli saham perusahaan tersebut. Para investor berharap agar perusahaan tempat mereka berinvestasi menghasilkan laba dalam laporan keuangan, sehingga bisa membuka peluang bagi dividen untuk masuk ke kantong mereka.
Bagi kamu yang baru mulai berinvestasi hingga bisa dividend for living, momen pembagian dividen pasti sangat dinantikan. Namun, pernahkah kamu mencari tahu tentang prosedur pembagian dividen saham hingga bisa diterima oleh investor? Hal ini penting, mengingat keputusan tersebut ditentukan oleh dewan direksi perusahaan.
Lalu, bagaimana jika dividen saham tidak diambil dalam jangka waktu tertentu? Untuk mengetahui lebih lanjut, baca artikel HSB ini dan temukan jawabannya!
Apa Itu Dividen Saham?
Dividen adalah pembagian hasil investasi berupa laba perusahaan dari perusahaan emiten kepada para pemegang saham (shareholders) atau investor. Investor akan mendapatkan dividen sesuai persentase kepemilikan saham dalam perusahaan tersebut.
Jumlah dividen yang diberikan kepada investor ditentukan oleh dewan direksi atau pimpinan perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Bentuk Dividen Saham
Bentuk dividen tidak selalu berupa uang tunai, meski pilihan ini menjadi favorit para investor lantaran mereka bisa merasakan langsung imbal hasil investasinya. Berikut ini adalah berbagai bentuk dividen saham yang berpotensi didapatkan.
1. Dividen Tunai
Dividen tunai adalah bentuk dividen sahan yang paling umum dan populer di kalangan pemegang saham. Artinya, pembagian dividen saham dilakukan perusahaan dengan membayar uang tunai kepada investor saham.
2. Dividen Properti
Selain saham maupun tunai, ada juga bentuk dividen lainnya, yaitu properti. Dalam situasi ini, sebuah perusahaan bisa membayarkan dividen dalam bentuk properti dengan nilai setara dengan nominal dividen hasil persetujuan rapat umum pemegang saham. Tetapi, bentuk dividen ini tergolong lebih rumit bagi emiten. Jika ingin memberikan properti, emiten harus memastikan bahwa aset tersebut tidak berpengaruh besar saat dilepaskan.
3. Dividen Janji Utang
Ada pula dividen janji utang, di mana perusahaan membuat perjanjian secara tertulis mengenai tanggal pemberian dividen beserta jumlahnya.
4. Dividen Likuidasi
Terakhir, dividen likuidasi diberikan saat perusahaan memutuskan untuk tutup atau mengalami kebangkrutan.
Ada beberapa faktor yang membuat perusahaan tidak memberikan uang tunai sebagai dividen, salah satunya keterbatasan uang tunai di laporan keuangan. Mau tidak mau, mereka harus memberikan bentuk dividen tersebut sebagai imbal hasil investasi saham yang telah dilakukan investor.
Waktu Pembagian Dividen Saham
Idealnya, pembagian dividen dilakukan setiap akhir periode laporan keuangan, umumnya setahun sekali walaupun terkadang ada juga perusahaan yang membagi dividen dua kali dalam setahun. Satu hal yang pasti, emiten akan terlebih dulu memberi tahu investor saham kapan pembagian dividen dilakukan. Pengumuman ini biasanya akan mencakup sejumlah informasi berikut ini:
1. Declaration date
Tanggal pengumuman resmi pembagian dividen oleh emiten, meliputi tanggal pembayaran, tanggal pencatatan, serta jumlah dividen kas per lembar yang akan dibagikan.
2. Date of record
Tanggal pencatatan pemegang investasi saham yang berhak atas pembagian dividen terkait.
3. Payment date
Tanggal pembayaran dividen oleh emiten kepada investor saham tercatat.
4. Tanggal cum-dividend
Batas tanggal aktivitas jual beli saham yang masuk perhitungan untuk mendapatkan dividen.
5. Tanggal ex-dividend
Tanggal yang sudah tidak termasuk hal perhitungan pembagian dividen. Jika ada investor yang membeli saham pada periode tanggal ini, maka ia tidak akan mendapatkan dividen di tanggal ini dan dapat menunggu hingga pembagian dividen di periode berikutnya.
Syarat Pembagian Dividen Saham bagi Investor
Semua investor berhak mendapatkan dividen sebagai imbal hasil investasi saham yang telah dilakukannya, tetapi akan ada syarat yang harus dipenuhi oleh seorang investor apabila ingin mendapatkan dividen.
Syarat paling utama adalah nama investor harus tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) sebuah perusahaan. Nama investor tetap masuk DPS apabila masih memiliki porsi saham hingga masa cum-date selesai atau tidak membeli saham pada masa ex-date.
Apakah yang dimaksud masa cum-date dan ex-date itu? Cum-date merupakan tanggal terakhir saham dijual secara umum di pasar modal dan investor masih memiliki hak menerima dividen.
Satu hari setelah cum-date, muncullah tanggal ex-date, yakni tanggal perdagangan saham di mana investor tidak berhak mendapatkan dividennya. Singkatnya, hak investor terhadap dividen sudah berakhir saat mereka membeli saham pada tanggal ex-date.
Tidak hanya investor, emiten juga harus memenuhi beberapa syarat untuk melakukan pembagian dividen. Persyaratannya berkisar pada persetujuan pembagian dividen di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), jumlah saldo ditahan, serta harga teoretis saham sudah sesuai peraturannya.
Syarat tersebut harus dipenuhi agar pembagian hasil dividennya dapat memuaskan investor sekaligus menghindari potensi kerugian.
Tata Cara Pembagian Dividen Saham
kamu harus memahami tata cara atau mekanisme pembagian dividen saham hingga sampai ke tangan investor. Dari pihak perusahaan, ada tata cara yang harus dipenuhi agar pembayaran dividen berjalan lancar. Dividen yang dibagikan tentu mengalami pemotongan pajak sesuai regulasi negara yang berlaku.
Mekanisme pemberian dividen kepada investor digambarkan dalam beberapa poin ini.
1. Finalisasi Keputusan RUPS
Saat mendekati masa payment date alias tanggal pembayaran dividen kepada investor, dewan direksi harus mengadakan RUPS. Agenda RUPS berisi perumusan beberapa keputusan terkait pembagian dividen saham, termasuk jumlah yang akan diterima investor.
Setelah mencapai keputusan final, barulah dividen dibagikan kepada shareholders pada masa payment date tersebut.
2. Pembagian Dividen kepada Investor dalam DPS
Hasil keputusan RUPS sudah final dan tibalah masa pembagian dividen kepada investor. Pada proses ini, emiten harus melihat nama-nama investor yang tersedia dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) serta tanggal kepemilikannya.
Mereka harus memerhatikan jadwal pembelian investor berdasarkan masa cum-date atau ex-date agar tidak salah sasaran, mengingat tidak semua orang yang membeli saham perusahaan bisa mendapatkan dividen.
3. Pembayaran Profit secara Individu atau Bersama
Investor harus memerhatikan jadwal pembagian dividen saham berdasarkan keputusan emitennya. Berapa kali pembagian dividen dalam setahun oleh emiten? Jawabannya bisa sekali atau dua kali, tergantung kebijakan dari emiten.
Ada perusahaan yang membayar dividen secara kolektif, ada pula secara individual. Perusahaan kustodian menjadi tempat penitipan pembagian dividen dari emiten secara kolektif.
Lain halnya jika mereka membagikannya secara individu atau eksklusif, perusahaan kustodian mentransfer sejumlah dana kepada emiten, kemudian emiten memberikannya kepada shareholders sesuai porsi yang ditentukan.
4. Pemotongan Pajak Dividen
Investor harus mengetahui bahwa ada pajak yang dikenakan saat penerimaan dividen. Sistematika pemotongan pajaknya berbeda-beda tergantung jenis dividen yang diterima, tapi sesuai regulasi yang ditetapkan.
Kalau investor menerima dividen tunai, nominal yang diberikan dipotong sesuai jumlah pajaknya. Untuk dividen saham, nilainya berbeda-beda tergantung kepemilikan NPWP investor. Jika sudah memiliki NPWP, pajak dividen yang dikenakan senilai 30%.
Apa akibat jika pemegang saham tidak mengambil dividen? Tentu saja ada konsekuensi sesuai Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Dividen yang tidak diambil setelah lima tahun sejak payment date dimasukkan ke dalam cadangan khusus dan masih bisa ditebus oleh investor sesuai keputusan RUPS.
Cara Hitung Pembagian Dividen Saham
Seperti yang disebutkan sebelumnya, setiap investor saham akan mendapatkan dividen dalam jumlah berbeda. Biasanya, penghitungannya dilakukan saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Cara menghitung dividen cukup sederhana, yaitu dengan menggunakan rumus:
Total jumlah dividen yang akan dibagi = laba bersih x persentase rasio pembayaran dividen (%)
Nah, dari rumus tersebut, nantinya Anda bisa menentukan jumlah dividen per saham melalui rumus berikut ini:
Jumlah dividen per saham= total nominal dividen : jumlah saham beredar
Dengan memahami seluk-beluk pembagian dividen saham, kamu dapat mengambil keputusan investasi yang lebih bijak dan memaksimalkan potensi keuntunganmu. Dividen adalah salah satu bentuk imbal hasil yang menarik bagi para investor, dan dengan pengetahuan yang tepat, kamu dapat memanfaatkan momen ini dengan baik. Jika kamu tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang investasi saham dan ingin mulai bertrading dengan mudah, bergabunglah dengan Registrasi aplikasi trading HSB. Aplikasi ini menawarkan berbagai fitur yang memudahkan kamu dalam berinvestasi, termasuk informasi terkini tentang dividen dan saham. Unduh aplikasi HSB Investasi sekarang di Android dan iOS. Mulai perjalanan trading online sekarang!!!
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
Bagaimana perhitungan pembagian dividen saham?
Dividend Payout Ratio = (Dividen per Saham / Laba per Saham) x 100%
Bagaimana cara membagikan dividen kepada pemegang saham?
Dividen dapat dibayarkan dalam bentuk tunai atau saham tambahan .
Modal 100 juta dapat dividen berapa?
Untuk menghitung potensi dividen dari modal 100 juta, kamu perlu mengetahui beberapa faktor: Jumlah Saham yang Dimiliki: Tentukan harga per lembar saham yang ingin kamu beli. Misalnya, jika harga sahamnya adalah Rp 1.000, maka kamu bisa membeli 100.000 lembar saham (100.000.000 / 1.000). Rasio Pembayaran Dividen: Temukan rasio pembayaran dividen perusahaan, yang biasanya dinyatakan dalam persentase dari laba bersih. Misalnya, jika perusahaan memiliki rasio pembayaran dividen 40% dan laba bersihnya Rp 10 miliar, maka total dividen yang dibagikan adalah: Total Dividen = Laba Bersih × Rasio Pembayaran Dividen = 10.000.000.000 × 0 , 40 = 4.000.000.000 Total Dividen=Laba Bersih×Rasio Pembayaran Dividen=10.000.000.000×0,40=4.000.000.000 Jumlah Dividen per Saham: Hitung berapa banyak dividen yang akan kamu terima per lembar saham. Misalnya, jika total dividen yang dibagikan adalah Rp 4 miliar dan ada 1 juta saham beredar, maka: Dividen per Saham = Total Dividen Jumlah Saham Beredar = 4.000.000.000 1.000.000 = 4.000 Dividen per Saham= Jumlah Saham Beredar Total Dividen = 1.000.000 4.000.000.000 =4.000 Total Dividen yang Diterima: Kalikan jumlah saham yang kamu miliki dengan dividen per saham. Jika kamu memiliki 100.000 lembar saham: Total Dividen = Jumlah Saham × Dividen per Saham = 100.000 × 4.000 = 400.000.000 Total Dividen=Jumlah Saham×Dividen per Saham=100.000×4.000=400.000.000 Jadi, jika kamu memiliki modal 100 juta dan membeli saham dengan dividen per saham 4.000, kamu bisa mendapatkan total dividen sebesar 400 juta. Namun, ingat bahwa hasil dividen sangat tergantung pada kinerja perusahaan dan keputusan dewan direksi.
Bagaimana cara dapat dividen saham?
Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Berikut 20 Rekomendasi Saham untuk Trading Harian
Trading harian adalah strategi investasi yang populer di kalangan trader, di mana mereka membeli dan menjual saham dalam waktu singkat untuk memanf...
- Saham Anjlok! Ini 7 Dampak dari Perang Iran Israel
Ketegangan geopolitik seringkali menjadi faktor utama yang mengguncang pasar keuangan global. Salah satu konflik yang paling disorot adalah perang ...
3 Jenis Moving Average untuk Trading SahamJika kamu sedang mendalami dunia trading saham, pasti kamu sering mendengar tentang istilah Moving Average (MA). Moving Average adalah salah satu i...
- Bagaimana Cara Mengukur Tingkat Return Portofolio Saham?
Mengukur tingkat return portofolio saham adalah langkah penting bagi setiap investor yang ingin mengetahui seberapa baik performa investasinya. Tin...
Cara Menghitung Book Value Per Share Saham AmerikaBook Value Per Share adalah salah satu metrik penting yang digunakan oleh investor untuk mengevaluasi nilai intrinsik saham perusahaan. Di pasar sa...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil