Mengenal Dasar dan Cara Menghitung ARB Saham

Di tengah gemerlapnya dunia investasi saham, istilah Auto Reject Bawah (ARB) kerap kali muncul dan menjadi perhatian para investor. Bagi investor pemula, memahami ARB saham mungkin terasa membingungkan. Namun, jangan khawatir! Artikel ini akan mengupas tuntas tentang ARB, mulai dari definisi, faktor penyebab, hingga cara menghitungnya.

ARB bagaikan gerbang batas bawah harga saham dalam perdagangan. Istilah ini merujuk pada kondisi di mana harga penawaran jual saham telah mencapai batas bawah yang ditentukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). ARB diberlakukan untuk menjaga stabilitas pasar dan melindungi investor dari fluktuasi harga yang ekstrem.

Apa itu ARB dalam Saham?

ARB adalah batas bawah penurunan harga yang ditetapkan oleh BEI untuk mencegah penurunan terlalu tajam dalam satu hari perdagangan. Jika harga saham mencapai batas ARB, maka perdagangan saham tersebut akan otomatis ditolak (rejected) oleh sistem dan tidak bisa diperdagangkan lebih rendah lagi pada hari itu.

faktor yang dapat menyebabkan saham terkena Auto Rejection Bawah

Faktor Penyebab ARB Saham

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan saham terkena Auto Rejection Bawah (ARB) adalah:

1. Sentimen Negatif Pasar

  • Berita Buruk Perusahaan: Pengumuman kinerja keuangan yang buruk, masalah hukum, atau skandal yang melibatkan perusahaan dapat memicu aksi jual besar-besaran.
  • Kondisi Ekonomi Makro: Krisis ekonomi, peningkatan suku bunga, atau ketidakstabilan politik dapat menciptakan sentimen negatif di pasar saham secara keseluruhan.

2. Aksi Jual Besar-besaran

  • Aksi Ambil Untung: Investor yang telah memperoleh keuntungan besar mungkin akan menjual saham mereka untuk mengamankan keuntungan, menyebabkan penurunan harga.
  • Kepanikan Investor: Rumor atau berita negatif yang tidak berdasar dapat memicu kepanikan di kalangan investor, menyebabkan mereka menjual saham secara bersamaan.

3. Saham Gorengan

  • Manipulasi Pasar: Pelaku pasar yang tidak bertanggung jawab dapat memanipulasi harga saham dengan cara menyebarkan informasi palsu atau melakukan transaksi semu.
  • Aksi Pump and Dump: Pelaku pasar dapat menaikkan harga saham secara artifisial (pump) untuk menarik minat investor, lalu menjual saham mereka dengan harga tinggi (dump), menyebabkan penurunan harga yang tajam.

4. Penjualan oleh Investor Institusional

  • Rebalancing Portofolio: Investor institusional seperti dana pensiun atau perusahaan asuransi mungkin perlu menjual saham dalam jumlah besar untuk menyesuaikan portofolio mereka.
  • Kebutuhan Likuiditas: Investor institusional mungkin perlu menjual saham untuk memenuhi kebutuhan likuiditas mereka.

5. Faktor Teknis

  • Breakout Support Level: Jika harga saham turun di bawah level support yang signifikan, ini dapat memicu aksi jual lebih lanjut karena investor kehilangan kepercayaan pada saham tersebut.
  • Overbought Conditions: Jika harga saham telah naik terlalu tinggi dalam waktu singkat, ini dapat menyebabkan kondisi overbought, yang dapat memicu aksi ambil untung dan penurunan harga.

seorang pria memahami Kategori ARB Berdasarkan Harga Saham

Kategori ARB Berdasarkan Harga Saham

  • Saham dengan harga di bawah Rp200: Batas ARB saham adalah 10%.
  • Saham dengan harga antara Rp200 hingga Rp5.000: Batas ARB adalah 7%.
  • Saham dengan harga di atas Rp5.000: Batas ARB adalah 5%.

Cara Menghitung ARB Saham

Begini cara menghitung ARB saham dan contohnya yang bisa kamu pahami:

Langkah-langkah Menghitung ARB

Untuk menghitung ARB saham, kamu perlu mengikuti beberapa langkah sederhana berikut ini:

  1. Ketahui Harga Penutupan Hari Sebelumnya: Dapatkan harga penutupan saham pada hari perdagangan sebelumnya.
  2. Tentukan Kategori Harga Saham: Identifikasi kategori harga saham berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh BEI.
  3. Hitung Batas ARB: Kalikan harga penutupan dengan persentase ARB yang sesuai dengan kategori harga saham.
  4. Tentukan Harga ARB: Kurangi harga penutupan dengan hasil perhitungan batas ARB.

Contoh Perhitungan ARB

Misalkan harga penutupan saham PT XYZ pada hari sebelumnya adalah Rp3.000. Untuk menghitung ARB, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Harga Penutupan Hari Sebelumnya: Rp3.000
  2. Kategori Harga Saham: Rp200 hingga Rp5.000 (ARB 7%)
  3. Hitung Batas ARB saham: 7% dari Rp3.000 = 0,07 x Rp3.000 = Rp210
  4. Harga ARB: Rp3.000 - Rp210 = Rp2.790

Jadi, harga ARB saham PT XYZ pada hari tersebut adalah Rp2.790. Jika harga saham turun hingga mencapai Rp2.790, maka sistem perdagangan akan menolak transaksi lebih lanjut yang di bawah harga ini.

Strategi Investasi ARB Saham yang harus diketahui

Strategi Investasi ARB Saham

ARB saham, sebuah momen saat harga saham anjlok, bisa menjadi peluang emas bagi investor untuk membeli saham dengan harga miring. Namun, perlu diingat bahwa investasi di saat seperti ini juga memiliki risiko yang tinggi. Berikut adalah beberapa tips untuk berinvestasi di saham ARB:

Lakukan Riset Mendalam: Pahami betul kondisi fundamental dan teknikal perusahaan. Pastikan kamu memilih saham dengan prospek jangka panjang yang cerah, meskipun sedang mengalami penurunan harga.

Analisis Penyebab ARB: Cari tahu mengapa saham tersebut terkena ARB. Apakah karena sentimen pasar yang negatif, kondisi ekonomi makro yang kurang baik, atau masalah internal perusahaan? Memahami penyebabnya akan membantu kamu mempertimbangkan apakah penurunan harga ini bersifat sementara atau permanen.

Beli Secara Bertahap: Jangan terburu-buru membeli saham dalam jumlah besar saat ARB. Belilah secara bertahap sambil mengamati pergerakan harga dan kondisi pasar.

Fokus pada Jangka Panjang: Investasi di saat ARB lebih cocok untuk strategi jangka panjang. Hindari trading jangka pendek karena pergerakan harga saham saat ARB bisa sangat fluktuatif.

Kelola Risiko dengan Bijak: Selalu terapkan manajemen risiko yang baik dalam berinvestasi. Tetapkan stop-loss untuk membatasi kerugian jika harga saham terus turun.

Diversifikasi Portofolio: Jangan hanya fokus pada satu atau dua saham yang terkena ARB. Sebarkan investasi kamu ke berbagai saham dari berbagai sektor untuk mengurangi risiko.

Perhatikan Kapitalisasi Pasar: Sebelum memutuskan untuk berinvestasi di saham ARB, pahami kapitalisasi pasar (market cap) perusahaan. Semakin besar kapitalisasi pasar, biasanya menunjukkan fundamental perusahaan yang lebih kuat.

Analisis Harga Tawar dan Harga Wajar: Lakukan analisis mendalam terhadap harga tawar dan harga wajar saham sebelum membelinya. Ini akan membantu kamu mendapatkan gambaran yang jelas mengenai nilai intrinsik saham tersebut.

Perhatikan Laba Perusahaan: Meskipun saham ARB menawarkan peluang menarik, jangan lupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Perusahaan dengan prospek laba yang baik, meskipun sedang mengalami ARB, berpotensi memberikan dividen yang menguntungkan bagi pemegang saham.

Analisis Pergerakan Harga: Jika kamu tertarik pada saham ARB, jangan lupa untuk menganalisis fluktuasi harga secara rutin. Ini akan membantu kamu memahami pergerakan harga saham dan membuat keputusan investasi yang lebih terukur, sehingga meminimalkan risiko kerugian besar.

Implikasi ARB yang terjadi dalam trading saham penting kamu ketahui

Implikasi ARB dalam Trading Saham

ARB (Auto Rejection Bottom) memiliki beberapa implikasi penting dalam trading saham, baik di pasar lokal maupun saham luar negeri:

1. Perlindungan Investor

ARB memberikan perlindungan kepada investor dari fluktuasi harga yang terlalu ekstrem. Dengan adanya batas bawah ini, investor memiliki waktu untuk mengevaluasi kembali keputusan mereka dan mencegah aksi jual panik yang dapat merugikan.

2. Stabilitas Pasar

Dengan mengendalikan penurunan harga yang terlalu tajam, ARB membantu menjaga stabilitas pasar secara keseluruhan. Hal ini penting untuk memastikan pasar saham tetap menjadi tempat yang andal untuk berinvestasi.

3. Keterbatasan ARB

Meskipun ARB memiliki tujuan yang baik, ada juga beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan:

  • Tidak Mencegah Penurunan Harga Bertahap: ARB hanya berlaku untuk penurunan harga dalam satu hari perdagangan. Penurunan harga bertahap dari hari ke hari tetap bisa terjadi.
  • Tidak Menghilangkan Risiko Sepenuhnya: ARB tidak menghilangkan risiko investasi. Investor tetap harus melakukan analisis yang baik sebelum membuat keputusan investasi.

Dengan memahami dasar-dasar ARB dan cara menghitungnya, trader dapat lebih siap menghadapi dinamika pasar saham. ARB memberikan perlindungan dan stabilitas, namun trader tetap perlu melakukan analisis yang cermat dalam setiap keputusan investasi.

Memanfaatkan ARB dalam Trading Saham, Termasuk Saham Luar Negeri

Memanfaatkan ARB dalam trading saham, termasuk saham luar negeri, dapat memberikan peluang berharga jika dilakukan dengan strategi yang tepat. Pertama, penting untuk menganalisis chart patterns seperti Head and Shoulders atau Double Bottom.

Trading bebas risiko dengan dana virtual akun demo HSB Investasi

Untuk berlatih dan menguji strategi sebelum menggunakan dana sungguhan, manfaatkan akun demo gratis yang memungkinkan kamu menguji analisa teknikal dan strategi tanpa risiko. Dengan menggunakan chart patterns, aplikasi trading, dan akun demo, kamu dapat mengevaluasi potensi pembalikan harga dan mengelola risiko dengan lebih baik.

Jangan lupa untuk mempertimbangkan diversifikasi portofolio dengan memasukkan saham luar negeri. Unduh aplikasi trading forex HSB Investasi sekarang di Play Store atau App Store dan mulai perjalanan tradingmu hari ini!

Tag Terkait:
DISCLAIMER
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan hanya sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
Artikel Lainnya

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
Mulai Pengalaman Trading Terbaik