Dilansir dari Yahoo Finance, Mereka baru-baru ini menganalisis saham dividen terbaik tahun 2024.
Kita sudah hampir memasuki pertengahan tahun, dan pasar saham menunjukkan tanda-tanda perbaikan yang konsisten. S&P 500 telah melonjak sebesar 12,2% tahun ini sejauh ini, dengan imbal hasil dalam 12 bulan mencapai hampir 27%, pada penutupan tanggal 21 Mei. Namun, saham dividen masih belum bisa bersaing dengan pasar yang lebih luas, dengan Indeks Dividen Aristocrats S&P 500 kembali hanya 3,85% sejak awal tahun 2024.
Tahun lalu juga tidak berjalan baik untuk ekuitas ini karena saham-saham teknologi menjadi terkenal. Meskipun demikian, saham-saham teknologi yang mendorong reli pasar, telah memutuskan untuk meningkatkan keuntungan pemegang sahamnya dengan memulai kebijakan dividen tahun ini. Hal ini dapat berdampak pada kinerja dividen saham dan pasar secara keseluruhan. David Harrell, editor buletin Morningstar Dividend Investor, memberikan komentar berikut mengenai hal ini:
“Dimasukkannya nama-nama besar [Meta, Alphabet] dalam indeks dividen atau indeks pertumbuhan dividen apa pun kemungkinan besar akan meningkatkan korelasinya dengan pasar secara luas.”
Meskipun saham dividen tertinggal dibandingkan pasar tahun lalu, kinerja jangka panjangnya menunjukkan sebaliknya. Ekuitas dividen mewakili rata-rata 34% dari keseluruhan pengembalian pasar dari tahun 1940 hingga 2023. Tidak hanya itu, saham-saham ini menunjukkan ketahanan dan kinerja yang kuat dibandingkan dengan kelas aset lainnya selama periode inflasi tinggi.
Dalam artikel yang berjudul 25 Hal yang Harus Diketahui Setiap Investor Dividen , Yahoo Finance mengutip data dari Hartford Funds dan menyebutkan bahwa selama delapan periode inflasi antara tahun 1970 dan 2022, saham dividen mengungguli saham non-dividen. Khususnya pada tahun 1970an, dekade yang ditandai dengan tingginya inflasi, dividen menyumbang hampir 73% dari total keuntungan S&P 500.
Selain itu, tingkat pertumbuhan dividen qualcomm juga telah melampaui inflasi selama bertahun-tahun. Menurut data dari Robert Shiller dari Universitas Yale, dividen per saham telah tumbuh 1,6 poin persentase lebih cepat setiap tahunnya dibandingkan inflasi sejak tahun 1871. Keunggulan pertumbuhan ini telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir karena selama 50 tahun terakhir, dividen telah melampaui inflasi sebesar 2,5 poin persentase per tahun, dan dalam dua dekade terakhir, sebesar 4,6 poin persentase tahunan. Kemampuan dividen untuk melampaui inflasi menjadikannya investasi yang lebih menarik bagi investor jangka panjang. Oleh karena itu, analis menyarankan agar investor tidak khawatir tentang saham dividen yang berkinerja buruk di pasar secara luas dalam jangka pendek.
Faktor lain yang menarik investor untuk membeli saham dividen seperti qualcomm adalah meningkatnya jumlah dividen yang dibayarkan perusahaan-perusahaan AS selama bertahun-tahun. Menurut data terbaru dari Indeks S&P Dow Jones, perusahaan S&P 500 membayar dividen $151,6 miliar pada kuartal pertama tahun 2024, naik dari $146,8 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Laporan tersebut juga menyebutkan 796 perusahaan mengumumkan kenaikan dividen selama kuartal ini, berjumlah $22,7 miliar, tumbuh dari $19,7 miliar pada periode tahun sebelumnya. Hal ini menandakan pembayaran dividen berada pada jalur yang tepat pada tahun ini. Analis juga memberikan pandangan positif untuk saham dividen pada tahun 2024.
Hal ini bisa berdampak positif ke kesempatan saham Qualcomm secara keseluruhan
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Saham Nvidia Dkk Anjlok Hingga 13%, Ternyata Ini Sebab Utamanya
Dilansir dari CNBC Indonesia, saham Nvidia, yang baru-baru ini menjadi perusahaan paling bernilai di dunia pekan lalu, mengalami penurunan selama t...
- Perusahaan Warren Buffett Jual Saham BYD, Diduga Ini Penyebabnya
Dilansir dari Kontan, Berkshire Hathaway, perusahaan yang dimiliki oleh Warren Buffett, telah mengurangi kepemilikan sahamnya di BYD China. Menurut...
Amazon Investasi US$11 Miliar di Jerman Untuk Perluas Cloud AWSMenurut Kontan, Amazon akan mengalokasikan investasi sebesar 10 miliar euro (US$ 10,75 miliar) di Jerman. Permintaan terhadap layanan cloud dan pro...
- McDonald's Batalkan Kerjasama Layanan Drive-Thru AI dengan IBM
Dilansir dari Bisnis, McDonald’s telah memutuskan untuk menghentikan penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam layanan drive-thru, serta mengakhiri k...
PHK Massal di Tokopedia: Bagaimana Pengaruhnya ke Saham GOTO Ya?Dilansir dari Bisnis, perusahaan e-commerce Tokopedia baru saja melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 70% karyawannya, dimulai pada Jun...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil