Dilansir dari CNBC Indonesia, Undang-Undang Pasar Digital atau Digital Markets Act (DMA) yang diberlakukan Uni Eropa akan memaksa Google merombak layanan mesin pencarinya.
DMA berlaku bagi platform internet 'penjaga gawang' (gatekeeper), termasuk saham Google, yang dinilai memonopoli industri.
Esensi dari DMA adalah menciptakan persaingan industri yang lebih sehat. Selain itu, masyarakat diharapkan bisa memiliki opsi yang lebih beragam, dan mendapat pengalaman layanan yang lebih baik.
Kendati demikian, sektor penerbangan, hotel, dan pengecer menyuarakan kekhawatiran bahwa penyesuaian pada mesin pencari Google bisa merugikan pendapatan mereka.
Secara kolektif, para pengusaha menulis surat bersama yang ditujukan ke Kepala Antimonopolu UE Margrethe Vestager dan Kepala Industri UE Thierry Breton tertanggal 22 Mei 2024 lalu.
"Industri mempunyai kekhawatiran serius bahwa solusi dan persyaratan penerapan DMA saat ini akan makin meningkatkan diskriminasi," tulis mereka, seperti dilansir Reuters, Senin (27/5/2024).
Kelompok itu mengungkapkan bahwa terdapat risiko menurunnya pendapatan mereka lantaran harus memberikan lebih banyak keuntungan untuk perantara online imbas dari hak istimewa yang didapatkan.
"Pengamatan awal menunjukkan bahwa perubahan ini berisiko sangat menguras pendapatan penjualan langsung perusahaan dengan memberikan lebih banyak keuntungan kepada perantara online karena perlakuan istimewa yang akan mereka terima," kata mereka.
Google dalam postingan blognya pada bulan Maret mengatakan bahwa perubahan pada hasil pencarian memberikan lebih banyak trafik kepada perantara dan agregator besar. Sementara itu, trafik akan makin kecil untuk hotel, maskapai penerbangan, pedagang, dan restoran.
Hingga saat ini belum ada komentar lanjutan yang dikeluarkan oleh Google tentang perombakan aturan tersebut.
"Kami prihatin bahwa penyelidikan ketidakpatuhan hanya merujuk pada kebutuhan untuk memperlakukan layanan pihak ketiga dengan cara yang adil dan non-diskriminatif, tanpa pengakuan apa pun terhadap bisnis Eropa yang juga menawarkan layanan mereka di Google," kata kelompok tersebut.
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Alphabet (GOOG) Saham AI Terbaik Tahun 2024 Menurut David Tepper
Dilansir dari Yahoo Finance, Miliarder David Tepper dari Appaloosa Management baru-baru ini menjadi berita utama ketika portofolio terbarunya menun...
- Saham Nvidia Dkk Anjlok Hingga 13%, Ternyata Ini Sebab Utamanya
Dilansir dari CNBC Indonesia, saham Nvidia, yang baru-baru ini menjadi perusahaan paling bernilai di dunia pekan lalu, mengalami penurunan selama t...
Perusahaan Warren Buffett Jual Saham BYD, Diduga Ini PenyebabnyaDilansir dari Kontan, Berkshire Hathaway, perusahaan yang dimiliki oleh Warren Buffett, telah mengurangi kepemilikan sahamnya di BYD China. Menurut...
- Amazon Investasi US$11 Miliar di Jerman Untuk Perluas Cloud AWS
Menurut Kontan, Amazon akan mengalokasikan investasi sebesar 10 miliar euro (US$ 10,75 miliar) di Jerman. Permintaan terhadap layanan cloud dan pro...
McDonald's Batalkan Kerjasama Layanan Drive-Thru AI dengan IBMDilansir dari Bisnis, McDonald’s telah memutuskan untuk menghentikan penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam layanan drive-thru, serta mengakhiri k...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil