Sebagai perusahaan teknologi global yang terkenal, saham Google merupakan salah satu saham Amerika yang paling baik dan populer di bursa saham karena telah mencatatkan pertumbuhan yang sangat mengesankan sejak didirikannya. Memahami kepemilikan GOOGL yang dimiliki oleh Google adalah langkah pertama yang perlu kamu ambil jika Anda tertarik untuk bertrading di pasar saham dan ingin mengambil keuntungan dari potensi pertumbuhan perusahaan teknologi raksasa ini.
Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang saham GOOGL, prospeknya ke depan, dan tempat terbaik untuk membelinya. Ayo, mari kita simak!
Sekilas tentang Google dan Alphabet inc?
Siapa yang tidak tau Google? Pastinya semua orang mengetahui mesin pencarian yang sangat populer ini. Tahun 2022 saja, menurut earthweb.com, ada 1 miliar pengguna yang menggunakan Google tiap bulannya!
Sejarah Google dimulai pada tahun 1996 ketika Larry Page dan Sergey Brin masih menjadi mahasiswa. Awalnya, Google didirikan sebagai proyek penelitian yang berfokus pada pengembangan mesin pencarian yang lebih efisien dan dapat memberikan hasil yang lebih relevan, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mengembangkannya dan menjadi sebuah perusahaan pada tahun 1998.
Semenjak didirikan, Google berkembang sangat pesat menjadi perusahaan teknologi dengan meluncurkan berbagai layanan, seperti Google Maps, Google Chrome dan masih banyak lainnya. Selain itu, Google juga mengakuisisi banyak perusahaan lain, termasuk YouTube, platform video sharing terbesar di dunia, pada tahun 2006.
Pada tahun 2015, Google memutuskan restrukturisasi perusahaan dan membentuk Alphabet Inc. sebagai induk perusahaan Google, dengan Larry Page sebagai CEO Alphabet dan Sundar Pichai ditunjuk sebagai CEO Google.
Sejak itu, Google merambah ke berbagai bidang lainnya, termasuk kecerdasan buatan (Artificial Inteligence), mobil otonom, komputasi awan, dan realitas virtual. Saat kini, Google tetap menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar dan paling berpengaruh di dunia.
Sejarah singkat saham Google dan Alphabet.Inc
Google melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada tanggal 19 Agustus 2004 dengan simbol saham GOOG di bursa saham Nasdaq. IPO Google pada saat itu sangat diantisipasi dan menuai kesuksesan, menjadi salah satu IPO terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.
Pada awal IPO, saham GOOG dibanderol dengan harga penawaran sebesar $85 per saham. Namun, sesaat setelah perdagangan dimulai, harga saham melonjak secara signifikan. Pada akhir penutupan, saham Google melonjakan sebesar 18,8% dengan harga mencapai $100 pada hari pertama perdagangan. Kapitalisasi pasar Google saat itu mencapai sekitar $27 miliar.
Setelah IPO, harga saham Google terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Google mengalami pertumbuhan pendapatan yang kuat melalui AdWords (periklanan online) dan keberhasilan mesin pencarinya.
Pada tahun 2005, Google mengadakan pemecahan saham (stock split) dalam bentuk 2:1. Artinya, setiap pemegang saham diberikan satu saham tambahan untuk setiap saham yang dimiliki, dan harga saham secara efektif berkurang setengah. Tujuan dari pemecahan saham ini adalah untuk membuat saham Google lebih terjangkau dan likuid bagi investor individu.
Pada tahun 2012, Google mengadakan pemecahan saham lagi dalam bentuk pemecahan 2:1 lagi. Bedanya, pemecahan saham kali ini dilakukan untuk menjaga kontrol pendiri dan pemegang saham utama atas perusahaan, sambil meningkatkan likuiditas saham yang lebih besar di pasar.
Pada tahun 2015, Google melakukan restrukturisasi perusahaan dengan pembentukan Alphabet Inc dan menggunakan namanya untuk saham Google. Semenjak itu, Saham Alphabet berubah menjadi dua kelas: saham kelas A (GOOGL) dan saham kelas C (GOOG), dengan perbedaan hak suara.
Hingga kini, saham Alphabet merupakan salah satu saham terpopuler dikalangan investor dan trader dengan harga sekitar $107 per saham dan kapitalisasi pasar sekitar $1,1 triliun.
Jenis-jenis saham Google
Ada dua jenis saham Alphabet yang diperdagangkan, yaitu saham Kelas A dan saham Kelas C. Sedangkan saham Kelas B, hanya dimiliki oleh para pendirinya dan individu tertentu dan tidak diperdagangkan di bursa saham. Kamu bisa menemukan saham Kelas A dengan simbol GOOGL dan GOOG untuk Kelas C.
Saham kelas A (GOOGL)
Saham Kelas A yang juga dikenal sebagai saham biasa (common shares), merupakan saham Alphabet yang banyak diperdagangkan karena kelebihannya yang memberikan pemegangnya hak suara.
Pemegang saham dengan jenis ini memiliki satu suara per saham dalam pengambilan kebijakan perusahaan Google dan pemilihan dewan direksi, serta menyetujui atau tidak menyetujui keputusan perusahaan. Oleh karena itu, saham Kelas A cenderung diperdagangkan dengan harga yang sedikit lebih tinggi daripada saham Kelas C.
Saham kelas C (GOOG)
Saham GOOG adalah saham Kelas C perusahaan Alphabet yang diterbitkan ketika mereka melakukan split saham. Saham Kelas C tidak memberikan hak suara kepada pemegangnya.
Tahun 2014, Google memutuskan untuk melakukan split saham (pemecahan saham) dengan tujuan untuk tetap bisa memegang kendali atas perusahaan. Sudah menjadi hal yang umum bagi para pendiri perusahaan kehilangan kendali secara perlahan oleh pemegang saham publik melalui penjualan saham.
Untuk menghindari hal tersebut, Google memutuskan untuk membuat saham non-voting. Hal ini memungkinkan mereka untuk menerbitkan lebih banyak saham dan mengumpulkan uang, dengan tetap mempertahankan hak suara bagi pemegang saham utama. Saham Kelas C memberi pemegang saham hak kepemilikan di perusahaan, seperti saham Kelas A, tetapi tidak memberikan hak suara kepada para pemegang sahamnya.
Dalam praktiknya, banyak investor yang lebih memilih saham Kelas C karena merasa tidak mampu membeli jumlah saham Kelas A hingga cukup untuk memengaruhi kebijakan perusahaan secara signifikan. Selain itu, saham kelas C cenderung memiliki harga yang lebih murah dibanding saham Kelas A.
Mengapa Memilih saham Alphabet?
Terdapat sejumlah keunggulan yang dimiliki oleh saham Alphabet yang membuat banyak investor ingin memilikinya.
1. Memiliki sejumlah kelebihan
Salah satu keunggulan yang dimiliki Alphabet adalah Google, anak perusahaannya, sebagai mesin pencari yang paling dominan di dunia dengan pangsa pasar mencapai 90%. Tidak hanya itu, salah satu perusahaan yang dimiliki Google, YouTube pun mendominasi sebagai platform video sharing terbesar di dunia.
Selain itu, dengan pengguna yang mencapai 1 milliar per bulannya, membuat Google memiliki pendapatan yang besar dan pertumbuhan yang stabil. Perusahaan ini telah mencatat pertumbuhan pendapatan yang konsisten selama bertahun-tahun, terutama melalui Google Ads. Keuangan yang sehat ini memberikan Alphabet stabilitas dan daya tahan dalam menghadapi tantangan pasar.
Kelebihan-kelebihan inilah yang membuat banyak investor yakin bahwa ke depannya, saham Alphabet akan semakin bertumbuh.
2. Performa saham yang luar biasa
Secara umum, saham Alphabet terus mengalami pertumbuhan nilai yang signifikan hingga 1700 persen sejak penawaran umum perdana (IPO) pada tahun 2004, dengan harga saham awal $85 per lembar.
Saham Alphabet mencapai rekor tertinggi pada Oktober 2021, dengan harga saham mencapai lebih dari $2900 per lembar, itupun setelah split saham 2:1! Beruntungnya, pada tahun 2022, Alphabet memutuskan untuk melakukan split saham kembali, kali ini dengan rasio 20:1, sehingga membuat harga sahamnya menjadi lebih terjangkau.
Hingga pada saat penulisan ini, saham Alphabet berada di harga $120,86 untuk GOOGL dan $121,61 untuk GOOG dengan kapitalisasi pasar sebesar $1,517 triliun. Sebuah harga yang sangat worth it untuk ukuran perusahaan sebesar Alphabet!
3. Prospek saham
Beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan yang telah mengeluarkan kecerdasan buatan untuk menyaingi Google Search. Meskipun, persaingan dalam kecerdasan buatan dan mesin pencarian meningkat, saham Google telah naik 33% tahun ini.
Google sendiri tidak tinggal diam dan telah membuat divisi tersendiri yang didedikasikan untuk mengembangkan perangkat kecerdasan buatannya sendiri. Salah satu produk terbarunya adalah Bard AI, kecerdasan buatan yang mampu menggeneratifkan percakapan secara real-time.
Selain itu, melansir dari money.cnn.com, konsensus yang dilakukan dari 51 analis investasi, merekomendasikan untuk membeli saham di Alphabet, dengan perkiraan harga 12 bulan kedepan adalah rata-rata $130,00, dengan estimasi tertinggi $190 dan estimasi terendah $100,00.
Cara Membeli Saham Google
Mempunyai saham Alphabet adalah impian semua investor di dunia, termasuk di Indonesia. Sayangnya, masih banyak investor dan trader lokal yang beranggapan bahwa saham Alphabet tidak tersedia di Indonesia.
Jangan khawatir, kamu bisa melakukan transaksi trading saham Google melalui perantara broker tepercaya dan terandal HSB Investasi! Gak cuma Google, di HSB kamu bisa memilih 20 US Stock dengan performa perusahaan emiten terbaik di dunia.
Untuk bisa membeli saham Google, kamu hanya perlu mendownload aplikasi trading HSB dari PlayStore/AppStore atau menginstall sistem trading berbasis MetaTrader 5 di perangkatmu jika ingin menggunakan beragam fitur trading modern yang lebih kompleks dan canggih.
Setelah itu jangan lupa lakukan registrasi akun real dengan memasukkan nomor telpon dan namamu. Tim profesional HSB akan melakukan verifikasi data diri yang telah kamu masukkan untuk menjaga keamanan transaksi tradingmu. Langkah terakhir yang harus Sobat Trader lakukan adalah memasukkan deposit trading melalui segregated account resmi HSB Investasi.***
DISCLAIMER
—
Artikel ini ditujukan sebatas sebagai sumber informasi dan edukasi serta tidak ditujukan sebagai sumber utama pemberian saran. Perlu dipahami bahwa aktivitas finansial investasi dan trading memiliki tingkat risiko yang perlu dikelola dengan baik. Pastikan Sobat Trader telah memahami potensi risiko yang mungkin muncul agar dapat meminimalisir kerugian di masa yang akan datang.
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Berikut 20 Rekomendasi Saham untuk Trading Harian
Trading harian adalah strategi investasi yang populer di kalangan trader, di mana mereka membeli dan menjual saham dalam waktu singkat untuk memanf...
- Saham Anjlok! Ini 7 Dampak dari Perang Iran Israel
Ketegangan geopolitik seringkali menjadi faktor utama yang mengguncang pasar keuangan global. Salah satu konflik yang paling disorot adalah perang ...
3 Jenis Moving Average untuk Trading SahamJika kamu sedang mendalami dunia trading saham, pasti kamu sering mendengar tentang istilah Moving Average (MA). Moving Average adalah salah satu i...
- Bagaimana Cara Mengukur Tingkat Return Portofolio Saham?
Mengukur tingkat return portofolio saham adalah langkah penting bagi setiap investor yang ingin mengetahui seberapa baik performa investasinya. Tin...
Cara Menghitung Book Value Per Share Saham AmerikaBook Value Per Share adalah salah satu metrik penting yang digunakan oleh investor untuk mengevaluasi nilai intrinsik saham perusahaan. Di pasar sa...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil