Bisnis Apple Anjlok, Usai Disalip Microsoft Kini Saatnya Nvidia

Jeffrey Gundlach sebagai seorang investor apple

Dilansir dari CNBC Indonesia, Posisi Apple sebagai perusahaan paling bernilai kedua di dunia akan segera disalip Nvidia. Sebelumnya perusahaan produsen iPhone itu menempati posisi pertama, namun digeser oleh Microsoft di awal tahun 2024.

Terbaru, Nvidia akan segera menggeser posisi Apple sebagai perusahaan terbesar kedua berdasarkan nilai pasar, sebab perusahaan chip itu mendapat untung terbesar dari lonjakan adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI).

Ketergantungan pada hampir semua aplikasi kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT pada chip kelas atas telah membantu nilai saham Nvidia melonjak hampir tiga kali lipat selama setahun terakhir menjadi US$2,68 triliun.

Padahal, Apple sampai awal tahun ini menempati posisi pertama perusahaan paling bernilai di dunia. Tapi disalip oleh Microsoft ketika perusahaan bergulat dengan lemahnya permintaan akan iPhone dan ketatnya persaingan di China. Terakhir Apple bernilai US$2,92 triliun.

“Hal ini tentu penting karena Apple telah begitu dominan dalam jangka waktu yang lama, terutama dalam hal pertumbuhan dan inovasi. Namun belakangan ini, kurva inovasi Apple tampaknya telah mendatar, sehingga menunjukkan pertumbuhan yang lebih lambat di masa depan,” kata Brian Mulberry, manajer portofolio klien di Zacks Investment, dikutip dari Reuters, Senin (3/6/2024).

“Di sisi lain, Nvidia telah mampu menangkap gelombang demi gelombang pertumbuhan. Dimulai dengan permintaan game, kemudian kripto dan sekarang AI, mereka telah mampu secara sempurna mencocokkan inovasi dengan permintaan dan itu sama dengan pertumbuhan yang eksplosif,” imbuhnya.

Perusahaan semikonduktor sangat bergantung pada S&P 500 dan Nasdaq berperan penting dalam mendorong saham-saham AS mencapai rekor tertinggi. Angka ini menyumbang lebih dari sepertiga kenaikan S&P 500 tahun ini.

Nvidia juga menjadi perusahaan tercepat yang tumbuh dari US$1 triliun menjadi US$2 triliun pada 2024, melampaui Amazon.com, Alphabet Google dan Saudi Aramco.

Sejak perkiraan meledaknya Nvidia sekitar setahun yang lalu, perusahaan ini secara konsisten telah melampaui ekspektasi tinggi Wall Street dalam hal pendapatan dan laba. Nvidia mengumpulkan permintaan untuk prosesor grafisnya jauh melebihi pasokan karena banyak teknologi raksasa yang menggunakan aplikasi AI.

Data LSEG menunjukkan bahwa perusahaan tersebut diperdagangkan dengan pendapatan ke depan sebesar 37 kali lipat, dibandingkan dengan pendapatan sebesar 48 kali lipat pada tahun lalu.

Bagikan Artikel