Investasi adalah tentang mengelola risiko dan mencari peluang keuntungan. Untuk menjadi investor yang cerdas, kamu perlu memahami bagaimana menghitung risk dan return portofolio investasi kamu. Ini adalah kunci utama dalam pengambilan keputusan investasi yang bijak.
Pertama, mari kita bahas tentang risk, yang merupakan faktor yang tak terhindarkan dalam investasi. Ketika kamu menginvestasikan uang dalam berbagai instrumen, seperti saham, obligasi, atau aset lainnya, risiko selalu ada. Ada risiko harga saham atau aset turun, risiko perubahan pasar, atau bahkan risiko perubahan kondisi ekonomi.
Menghitung dan mengukur risiko ini adalah langkah pertama dalam mengelola portofolio kamu dengan bijak. Namun, risiko juga berdampingan dengan potensi keuntungan. Semakin besar risiko yang kamu ambil, semakin besar potensi keuntungan. Itulah sebabnya menghitung risk-return ratio adalah penting.
Dengan memahami bagaimana cara mengukur risiko dan potensi keuntungan, kamu dapat membangun portofolio yang sesuai dengan tujuan finansial. Jadi, mari kita simak bersama-sama cara menghitung risk dan return portofolio investasi yang akan membantu kamu mengambil keputusan lebih baik dalam dunia investasi.
Apa Itu Risk dan Return Portofolio?
Risk dan return portofolio adalah dua konsep kunci dalam investasi yang membantu investor mengukur dan mengelola performa investasi mereka. Mari kita jelaskan keduanya secara lebih rinci:
1. Risk Portofolio
Risk atau risiko portofolio, merujuk pada kemungkinan bahwa nilai investasi kamu akan berfluktuasi atau mengalami kerugian. Risiko dalam investasi terkait dengan ketidakpastian pasar dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan kondisi ekonomi, peristiwa politik, perubahan tren industri, atau faktor-faktor lain yang memengaruhi nilai aset kamu. Dalam investasi, semakin besar risiko, semakin besar juga potensi kerugian.
Terdapat berbagai jenis risiko dalam investasi, seperti:
- Risiko Pasar: Terkait dengan fluktuasi pasar umum.
- Risiko Saham: Berkaitan dengan fluktuasi harga saham dalam portofolio.
- Risiko Kredit: Terkait dengan risiko gagal bayar oleh penerbit obligasi atau instrumen utang lainnya.
- Risiko Mata Uang: Terkait dengan perubahan nilai mata uang asing.
Mengukur dan mengelola risiko portofolio adalah penting agar investor dapat memahami sejauh mana portofolio mereka bisa terpengaruh oleh fluktuasi pasar dan mengambil tindakan yang sesuai.
2. Return Portofolio
Return portofolio adalah hasil investasi yang diharapkan atau sebenarnya yang diperoleh dari portofolio investasi kamu. Return dapat bersumber dari berbagai sumber, seperti kenaikan harga aset, dividen saham, atau pembayaran bunga dari obligasi. Return berbeda dengan yield adalah pengukuran kinerja investasi kamu dan tingkat return yang lebih tinggi biasanya diharapkan sebagai imbalan atas risiko yang diambil.
Investor sering membandingkan return portofolio mereka dengan tingkat return yang diharapkan atau benchmark pasar tertentu. Ini membantu mereka menilai apakah portofolio mereka berkinerja lebih baik atau lebih buruk daripada pasar secara keseluruhan.
Pentingnya Mengetahui Risk dan Return Portofolio
Mengetahui risk dan return portofolio adalah salah satu aspek paling penting dalam pengambilan keputusan investasi. Ini memberikan dasar bagi investor untuk membuat keputusan yang bijak dalam merencanakan dan mengelola portofolio mereka. Berikut adalah beberapa alasan mengapa penting untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang risk dan return portofolio:
1. Pengukuran Kinerja Investasi
Dengan memahami return portofolio, kamu dapat menilai kinerja investasi kamu. Apakah portofolio kamu mencapai tingkat return yang diharapkan atau bahkan melampaui benchmark pasar? Ini membantu kamu menilai apakah investasi kamu berjalan sesuai rencana atau tidak.
2. Manajemen Risiko
Pemahaman yang baik tentang risiko portofolio membantu kamu mengidentifikasi dan mengelola risiko. kamu dapat mengukur sejauh mana portofolio kamu bisa terpengaruh oleh fluktuasi pasar, sehingga kamu dapat mengambil tindakan yang sesuai, seperti diversifikasi atau penggunaan instrumen keuangan yang lebih aman.
3. Pemilihan Instrumen Investasi
Dengan mengetahui risk dan return dari berbagai instrumen investasi, kamu dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang di mana mengalokasikan dana kamu. Apakah kamu lebih tertarik pada saham, obligasi, real estate, atau instrumen keuangan lainnya, pemahaman tentang potensi risiko dan keuntungannya membantu kamu membuat pilihan yang tepat.
4. Penentuan Tujuan Keuangan
Risk dan return juga membantu kamu merencanakan tujuan keuangan kamu. Apakah kamu berinvestasi untuk masa pensiun, pendidikan anak-anak, atau tujuan jangka pendek? Pemahaman ini membantu kamu menyesuaikan strategi investasi kamu dengan tujuan keuangan kamu.
5. Diversifikasi yang Efektif
Dalam rangka mengelola risiko dengan baik, penting untuk memahami cara berbagai aset dan instrumen berperilaku dalam portofolio kamu. Dengan pemahaman yang kuat tentang risk-return trade-off, kamu dapat merencanakan diversifikasi portofolio yang efektif untuk mengurangi risiko keseluruhan.
6. Pengambilan Keputusan yang Bijak
Dalam dunia investasi, ada banyak pilihan yang harus diambil. Dengan mengetahui potensi risiko dan keuntungan dari setiap keputusan, kamu dapat membuat keputusan lebih bijak dan menghindari keputusan impulsif yang dapat merugikan portofolio kamu.
7. Penyesuaian Strategi
Pasar keuangan selalu berubah. Pemahaman tentang risk-return portofolio membantu kamu menyesuaikan strategi investasi kamu saat kondisi pasar berubah, sehingga kamu tetap dapat mencapai tujuan finansial kamu.
5 Cara Menghitung Risk dan Return Portofolio
Menghitung risk dan return portofolio adalah langkah penting dalam mengelola investasi kamu. Ini membantu kamu memahami bagaimana performa portofolio kamu berkaitan dengan tingkat risiko yang kamu ambil. Berikut adalah lima cara untuk menghitung risk dan return portofolio:
1. Hitung Return Portofolio
Untuk menghitung return portofolio, kamu dapat menggunakan rumus berikut:
Return Portofolio (%) = (Σ (Bobot Saham x Return Saham)) + (Σ (Bobot Obligasi x Return Obligasi))
Dalam rumus ini, kamu harus mengalikan return masing-masing aset dalam portofolio dengan bobotnya (persentase berapa banyak dana yang dialokasikan untuk masing-masing aset), kemudian menjumlahkan hasilnya.
2. Mengukur Risiko Portofolio
Ada beberapa metode untuk mengukur risiko portofolio, termasuk:
- Deviasi Stkamur: Deviasi stkamur mengukur sejauh mana hasil portofolio bervariasi dari rata-rata historisnya. Semakin tinggi deviasi stkamur, semakin besar risiko portofolio.
- Beta: Beta mengukur sensitivitas portofolio terhadap perubahan pasar umum. Beta di atas 1 menunjukkan bahwa portofolio lebih volatil daripada pasar, sementara beta di bawah 1 menunjukkan lebih stabil.
- Value at Risk: VaR mengukur sejauh mana portofolio bisa mengalami kerugian dalam kondisi tertentu dalam suatu periode waktu. Ini adalah ukuran risiko potensial.
3. Menghitung Rasio Sharpe
Rasio Sharpe membantu mengukur return yang diperoleh dari portofolio relatif terhadap risiko yang diambil. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Rasio Sharpe = (Return Portofolio - Tingkat Bunga Bebas Risiko) / Deviasi Stkamur Portofolio
Rasio Sharpe yang lebih tinggi menunjukkan bahwa portofolio memberikan return yang lebih baik untuk tingkat risiko yang diambil.
4. Menggunakan Model CAPM
Model CAPM adalah metode lain untuk cara menghitung expected return portofolio berdasarkan tingkat risiko sistematis (risiko pasar). Rumusnya adalah:
Return Portofolio = Tingkat Bunga Bebas Risiko + Beta Portofolio x (Expected Market Return - Tingkat Bunga Bebas Risiko)
Ini menghitung return yang diharapkan berdasarkan hubungan risiko sistematis portofolio dengan pasar.
5. Menggunakan Software dan Alat Keuangan
Ada banyak alat keuangan dan perangkat lunak yang dapat membantu kamu menghitung risk dan return portofolio dengan cepat dan akurat. Platform trading online, spreadsheet seperti Excel, dan perangkat lunak analisis keuangan dapat menjadi alat yang berguna dalam analisis portofolio kamu.
Contoh Perhitungan Risk dan Return Portofolio Saham
Mari kita lihat contoh sederhana perhitungan risk dan return portofolio saham. Dalam contoh ini, kita akan mempertimbangkan portofolio dengan dua saham: Saham A dan Saham B.
Data Saham:
- Saham A: Return tahunan rata-rata 10%, Deviasi Standar 15%
- Saham B: Return tahunan rata-rata 12%, Deviasi Standar 18%
- Bobot Saham A dalam Portofolio: 60%
- Bobot Saham B dalam Portofolio: 40%
1. Menghitung Return Portofolio
Untuk menghitung return portofolio, kita menggunakan bobot masing-masing saham dalam portofolio.
Return Portofolio (%) = (Bobot Saham A x Return Saham A) + (Bobot Saham B x Return Saham B)
Return Portofolio (%) = (0,60 x 10%) + (0,40 x 12%)
Return Portofolio (%) = 6% + 4,8%
Return Portofolio (%) = 10,8%
Jadi, return portofolio saham ini adalah sekitar 10,8%.
2. Menghitung Deviasi Standar Portofolio
Untuk menghitung deviasi standar portofolio, kita menggunakan rumus yang melibatkan bobot masing-masing saham dalam portofolio dan deviasi standar saham tersebut.
Deviasi Standar Portofolio = √[(Bobot Saham A^2 x Deviasi Standar Saham A^2) + (Bobot Saham B^2 x Deviasi Standar Saham B^2) + (2 x Bobot Saham A x Bobot Saham B x Covariance(Saham A, Saham B))]
Namun, dalam contoh ini, kita akan menyederhanakan perhitungan dan mengabaikan kovariansi (covariance). Jadi, kita hanya akan menghitung deviasi standar berdasarkan deviasi standar masing-masing saham dan bobotnya.
Deviasi Standar Portofolio = √[(0,60^2 x 15^2) + (0,40^2 x 18^2)]
Deviasi Standar Portofolio = √[(0,36 x 225) + (0,16 x 324)]
Deviasi Standar Portofolio = √(90 + 51,84)
Deviasi Standar Portofolio = √141,84
Deviasi Standar Portofolio ≈ 11,92%
Jadi, deviasi standar portofolio saham ini adalah sekitar 11,92%.
Setelah membahas artikel di atas, apakah kamu tertarik untuk mencoba menghitung Risk dan Return Portofolio kamu dalam trading? Kamu bisa berlatih menggunakan akun demo trading dari HSB Investasi loh!
Akun Demo Solusi Trading Tanpa Risiko!
Setelah menjelaskan topik di atas, ada satu hal penting lain yang perlu kamu pahami, bahwa setiap jenis trading memiliki risiko yang mungkin bisa kamu temui setelah memasuki pasar finansial. Namun jangan khawatir ada langkah bijak untuk mencegah hal tersebut, yaitu kamu bisa menggunakan akun demo untuk menghitung return dan risk portofolio dalam saham!
Akun demo sendiri memungkinkan kamu untuk berlatih strategi trading, menguji rencana dan memahami cara kerja pasar tanpa harus menghadapi risiko finansial hingga mahir dalam trading. Inilah mengapa akun demo trading HSB berperan penting. Dengan akun demo ini, kamu bisa belajar trading tanpa risiko kehilangan uang sungguhan, sehingga kamu dapat meningkatkan kemampuan trading kamu dengan percaya diri.
Di akun demo HSB, secara otomatis kamu akan diberikan dana virtual hingga $100,000 yang tentunya bisa digunakan untuk mencoba beragam metode trading, posisi, hingga melatih kemampuanmu dalam menganalisa pergerakan tren pasar. Kamu bisa memanfaatkan akun demo di aplikasi trading HSB yang meraih penghargaan “The Most Innovative Broker 2022” dari ICDX.
Aplikasi HSB Investasi juga mudah digunakan dengan adanya fitur CS online 24 jam, talent board dan menu deposit yang dapat membantu kamu dalam mengeksekusi trading jadi lebih mudah, cepat dan efisien.
Jika sudah siap, kamu bisa mulai memasuki keseruan pasar melalui akun live HSB yang menyediakan 45 instrumen trading berupa 17 pasangan mata uang forex, 20 saham AS terpopuler, 5 Indeks raksasa dunia, dan 3 jenis komoditi paling hits seperti logam mulia emas, perak, serta minyak mentah.
Selain itu, HSB menjaga keamanan serta transparansi transaksi nasabahnya terwujud dalam regulasi resmi yang disahkan oleh BAPPEBTI di bawah Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Regulasi menjadi manajemen risiko trading paling dasar yang perlu Sobat Trader utamakan.
Bukan hanya aman, transparan, dan terdepan, HSB juga memastikan untuk mengedukasi seluruh tradernya melalui berbagai sumber media belajar trading baik online maupun offline sebagai bentuk dedikasi HSB melahirkan trader-trader sukses di Indonesia. Jadi, tidak ada alasan bagimu untuk menunda peluang kesuksesan trading. Bergabunglah dengan HSB sekarang dan raih peluang profit tradingmu kemudian!***.
DISCLAIMER
—
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu dipahami bahwa aktivitas trading dan investasi memiliki tingkat risiko yang harus dikelola dengan bijak. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Lembaga Penunjang Pasar Modal di Indonesia
Pasar modal adalah salah satu elemen penting dalam sistem keuangan suatu negara di Indonesia, ada beberapa lembaga penunjang pasar modal yang berpe...
- 7 Cara Mengukur Peningkatan Volume Trading
Volume trading adalah salah satu faktor penting yang sering digunakan oleh trader dan analis pasar untuk mengukur kekuatan dan kecenderungan di pas...
Kamu Trading dengan Gaya Agresif? Perhatikan Ini!Gaya trading agresif sering digunakan oleh para trader yang mencari potensi keuntungan besar dalam waktu singkat. Namun, seperti yang sering dikata...
- Jenis Timeframe Day Trading Apa yang Cocok?
Memilih jenis timeframe yang tepat dalam day trading adalah langkah kunci untuk mencapai kesuksesan dalam dunia trading. Timeframe merujuk pada ren...
Mengenal Floating Profit & Floating Loss TradingDalam dunia trading, baik itu di pasar saham, forex, komoditas, atau aset lainnya, istilah "floating profit" dan "floating loss" adalah dua konsep ...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil