Home Tips Investasi Keuangan Ini Dia 12 Faktor Yang Mempengaruhi Naik Turunnya Harga Saham

Ini Dia 12 Faktor Yang Mempengaruhi Naik Turunnya Harga Saham

by HSB
faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga saham

Informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga saham sudah harus diingat di luar kepala. Pasalnya mengingat informasi seperti ini sangat penting supaya kamu bisa melakukan prediksi serta menggunakan strategi yang tepat saat risiko datang. Buat para investor pemula, pastikan kamu mencatat informasi di bawah ini supaya tidak salah mengambil langkah dalam berinvestasi. 

Faktor yang Mempengaruhi Naik Turunnya Harga Saham

Investasi saham memang merupakan salah satu jenis investasi yang banyak diminati oleh masyarakat karena memiliki potensi keuntungan yang besar. 

Namun pergerakan harga saham yang fluktuatif seringkali membuat para investor kebingungan dalam menentukan strategi investasi yang tepat. Sebagai seorang investor, tentunya kamu perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi naik turunnya harga saham. 

1. Kinerja Perusahaan

Kinerja perusahaan adalah faktor dasar yang mempengaruhi naik turunnya harga saham. Kinerja perusahaan mencakup pendapatan, laba bersih, pertumbuhan, margin keuntungan, dan rasio keuangan lainnya. 

Contoh rasio yang dimaksud ialah Price to Earnings Ratio (PER) yang digunakan untuk mengukur valuasi suatu saham dengan membandingkan harga dan laba bersih per lembar saham. Makin rendah nilai PER maka makin baik juga kinerja perusahaan. 

2. Kepemimpinan Perusahaan

Kepemimpinan perusahaan juga dapat mempengaruhi naik turunnya harga saham. Kepemimpinan yang kuat serta visi yang jelas dapat membawa perusahaan menuju keberhasilan. Tentunya hal ini dapat membantu meningkatkan harga saham. Sebaliknya, kepemimpinan yang buruk dan keputusan yang salah dapat membuat harga saham menurun.

Baca Juga:  Daftar Broker Forex Terbaik Di Indonesia Yang Resmi BAPPEBTI

3. Kebijakan Perusahaan

Kebijakan perusahaan seperti pembagian dividen, pembelian kembali saham, dan merger juga dapat mempengaruhi harga saham. 

Pembagian dividen yang tinggi biasanya dapat membuat harga saham naik karena investor pasti akan menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Bagaimana dengan pembelian kembali saham? Kebijakan seperti ini dapat membuat harga saham naik atau turun sehingga semuanya akan tergantung pada strategi yang diambil. 

Kebijakan merger juga tidak jauh berbeda dengan pembelian saham kembali. Kalau perusahaan yang melakukan merger sudah memiliki kredibilitas tinggi maka harga saham pasti akan langsung naik.

4. Persaingan di Industri

Persaingan di industri juga dapat mempengaruhi naik turunnya harga saham. Persaingan yang meningkat dapat menyebabkan penurunan margin keuntungan dan laba bersih perusahaan sehingga harga saham juga cenderung turun. Sebaliknya, jika perusahaan berhasil mengalahkan pesaingnya dan meningkatkan pangsa pasarnya maka harga saham akan berubah naik.

Analisis industri seperti ini merupakan kunci dalam memahami bagaimana persaingan dapat mempengaruhi harga saham. Jadi tidak perlu heran kalau para investor sering memanfaatkannya untuk memprediksi bagaimana persaingan akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan harga saham. 

5. Kondisi Perekonomian

Kondisi ekonomi secara luas juga mempengaruhi naik turunnya harga saham, seperti halnya kejadian inflasi, suku bunga, dan kebijakan moneter. Jika perekonomian sedang tumbuh maka harga saham umumnya akan naik. Sebaliknya, jika perekonomian mengalami resesi atau krisis maka harga saham cenderung turun.

6. Volume Perdagangan

Volume perdagangan merupakan jumlah saham yang diperdagangkan dalam suatu periode tertentu. Jika volume perdagangan meningkat maka harga saham akan mengalami kenaikan. Sebaliknya, jika volume perdagangan menurun maka harga saham juga akan bergerak ke arah yang sama.

Baca Juga:  Memulai Investasi Logam Mulia Sebagai Pemula

7. Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter yang diambil oleh bank sentral suatu negara jelas sangat mempengaruhi pergerakan harga saham. Kebijakan moneter yang longgar seperti menurunkan suku bunga atau meningkatkan pasokan uang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Pada akhirnya kebijakan ini pasti akan membuat harga saham naik. 

Sebaliknya, kebijakan moneter yang ketat seperti menaikkan suku bunga atau membatasi pasokan uang dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi. Itu sebabnya tidak banyak yang berani melakukan investasi saat peningkatan suku bunga sedang terjadi karena hal ini membuat harga saham menurun.

8. Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal seperti pajak, belanja pemerintah, dan pengeluaran publik juga dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. Umumnya kebijakan fiskal yang mendorong pertumbuhan ekonomi akan membuat harga saham naik. 

Sebaliknya, kebijakan fiskal yang kurang mendukung pertumbuhan ekonomi dapat menurunkan harga saham. Contoh kebijakan fiskal yang mendukung pertumbuhan ekonomi ialah pemotongan pajak dan peningkatan belanja pemerintah. 

9. Pola Perdagangan

Pola perdagangan juga dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. Jika terjadi penjualan besar-besaran maka harga saham cenderung turun karena adanya kelebihan penawaran. Namun saat pembelian besar-besaran terjadi maka akan ada kelebihan permintaan yang mengakibatkan harga saham naik.

10. Sentimen Pasar

naik turunnya harga

Sentimen pasar juga dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. Jika pasar sedang optimis maka harga saham pasti naik. Namun apabila pasar sedang pesimis maka harga saham akan langsung menurun.

11. Berita

Berita baik atau buruk yang berkaitan dengan perusahaan maupun perekonomian negara juga dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. Jika berita yang dirilis menyampaikan informasi baik maka harga saham lama-kelamaan akan ikut naik. Sebaliknya, jika berita yang dirilis adalah informasi buruk maka harga saham pasti akan menurun.

12. Kondisi Pasar Saham

Kondisi pasar saham secara luas juga ikut berpengaruh terhadap perubahan harga saham. Faktor-faktor yang biasanya memberikan pengaruh ialah sentimen pasar, ketersediaan dana, suku bunga, dan peristiwa global. Sentimen pasar dapat mempengaruhi persepsi investor dan memicu pergerakan besar pada harga saham.

Baca Juga:  Yuk Pahami Pengertian Reksa Dana dalam Investasi

Kondisi pasar saham juga dapat mempengaruhi ketersediaan dana bagi perusahaan. Jika pasar saham sedang menurun maka investor akan lebih enggan untuk berinvestasi. Kemungkinan besar perusahaan juga lebih sulit untuk mendapatkan pembiayaan melalui penerbitan saham.

13. Peristiwa Global

Peristiwa global dapat mempengaruhi naik turunnya harga saham melalui efek domino di pasar saham global. Contohnya seperti krisis keuangan global atau konflik geopolitik yang dapat memicu ketidakpastian di pasar saham global sehingga akhirnya akan meningkatkan tingkat risiko di pasar. 

Sekarang kamu jadi lebih tahu bahwa faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga saham sangat kompleks dan bervariasi. Perubahan dalam faktor-faktor seperti kinerja perusahaan, kondisi ekonomi negara hingga peristiwa global dapat berdampak pada kenaikan atau penurunan harga saham. 

Untuk membuat keputusan investasi yang baik maka kamu harus memantau dan memahami berbagai faktor tersebut secara terus-menerus dan hati-hati. Selain memperhatikan berbagai faktor di atas, kamu juga harus bisa memilih broker yang tepercaya supaya modal yang diinvestasikan bisa mendatangkan keuntungan maksimal. 

HSB sebagai salah satu broker dengan komisi terendah di Indonesia pasti akan membuat kamu bisa menikmati keuntungan lebih maksimal. Tidak percaya? Langsung saja download aplikasi HSB dan rasakan pengalaman trading yang aman tepercaya serta menyenangkan! 

Mungkin kamu suka

HSB Investasi

HSB Investasi merupakan perusahaan pialang fintech dengan fokus dan mengutamakan Iam menyediakan layanan jasa Perdagangan Foreign Exchange (Forex), Komoditas dan Indeks Saham (stock index) dibawah PT. Handal Semesta Berjangka. Diawasi oleh otoritas keuangan, terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi.

Contact Us

Hotline:

+62 21-501-22288