Saham merupakan simbol dari partisipasi modal individu atau sepihak dalam sebuah perusahaan atau entitas berbadan hukum perseroan terbatas. Dalam pelaksanaannya, ada dua kategori saham berdasarkan metode transmisinya, saham atas nama dan saham atas unjuk.
Ketika kamu memegang saham yang terdaftar atas nama, proses peralihan kepemilikannya tidak se-simple saham atas unjuk. Ada beberapa langkah yang harus dilalui sebelum saham tersebut bisa berpindah kepemilikan. Untuk informasi mendalam mengenai saham atas nama untuk memperkuat portofolio saham, silakan simak artikel ini lebih lanjut.
Pengertian Saham Atas Nama
Saham atas nama atau disebut juga registered stock adalah sebuah kepemilikan saham yang nama pemiliknya tertulis dan terdaftar di surat berharga. Tertulisnya nama dalam surat saham membuat saham jenis ini sulit untuk dipindahtangankan.
Saham atas nama memiliki metode peralihan melalui prosedur tertentu, sebab nama pemilik telah tercatat dalam buku perusahaan. Ketika saham dialihkan, pemilik saham yang baru juga harus tercatat dalam buku perusahaan. Maka dari itu, proses pengalihan tidak dapat dilakukan secara langsung dan singkat.
Dalam peraturan perundang-undangan mengenai anggaran dasar perseroan terbatas, pemindahan saham atas nama diwajibkan untuk menggunakan akta pemindahan hak. Pengalihan saham yang terdaftar memiliki aturan pembatasan dalam anggaran dasar. Pemilik saham harus melakukan diskusi terlebih dahulu bersama dengan kelompok pemegang saham.
Kelebihan dari kepemilikan saham atas nama mendapatkan hak penjualan saham, mendapatkan dividen saham, dan mengakhiri RUPS atau rapat umum pemegang saham.
Perbedaan dengan Saham Atas Unjuk
Saham atas nama dan saham atas unjuk adalah dua hal yang berbeda. Perbedaan paling mencolok yang dapat kamu temukan adalah cara pemindahan kepemilikan saham kepada pemilik baru. Agar lebih mengenal perbedaan keduanya, berikut merupakan penjelasan selengkapnya:
1. Metode Pemindahan
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, kepemilikan saham atas nama tercatat pada buku perusahaan dan tercantum pada sertifikat saham yang diterbitkan. Sehingga, proses pemindahan kepemilikannya akan lebih rumit.
Sedangkan saham atas unjuk adalah saham yang dalam penerbitannya tidak mencantumkan nama pemegang saham. Oleh karenanya pemindahan kepemilikan saham atas unjuk jauh lebih mudah sebab tidak ada metode khusus yang harus dilakukan. Meski demikian, pemegang saham atas unjuk tetap diakui sebagai investor oleh perusahaan.
2. Tujuan Penerbitan Saham
Saham atas unjuk diterbitkan untuk memudahkan lembar saham dipindahtangankan dari satu orang ke orang lain. Secara hukum, orang yang menjadi pemegang saham perusahaan tertentu sudah dapat diakui sebagai pemiliknya.
Sedangkan saham atas nama diterbitkan untuk menjamin kepemilikan saham tercatat di perusahaan. Sehingga ketika akan dilakukan penjualan saham, perseroan dapat menjamin bahwa harga yang ditawarkan dalam penjualan tidak berada di bawah batas normal dan dibayarkan dalam waktu 30 hari sejak penawaran.
7 Jenis Saham Lainnya
Selain saham atas nama, saham memiliki jenis lainnya yang terbagi berdasarkan kepemilikan dan kinerja perdagangannya. Berikut ini merupakan 7 jenis saham yang harus kamu ketahui sebelum mulai berinvestasi:
1. Saham Biasa
Saham biasa atau common stock adalah jenis saham berdasarkan hak kepemilikannya. Saham biasa merupakan saham yang dapat memberikan pengakuan kepemilikan sesuai dengan keuntungan dan kerugian yang diterima pemilik saham. Kelemahannya, saham biasa akan menyebabkan pemilik saham menerima pembagian keuntungan paling akhir ketika perusahaan mengalami kebangkrutan.
2. Saham Preferen
Jenis saham berdasarkan kepemilikan lainnya adalah saham preferen. Saham preferen atau preferred stocks merupakan saham yang tidak memberikan pemilik saham hak untuk pemberian suara saat perusahaan mengambil keputusan. Saham preferen dapat dikatakan sebagai jenis saham yang merupakan gabungan antara saham biasa dan obligasi.
Hal yang membedakan saham biasa dengan preferen adalah tingkat suku bunga keuntungan yang diterima pemilik saham. Jenis saham ini juga mendapatkan prioritas terhadap aset dan penghasilan perusahaan.
3. Saham Unggulan
Blue chip stocks atau saham unggulan merupakan jenis saham berdasarkan kinerja perdagangannya. Blue chip stocks umumnya diterbitkan oleh perusahaan dengan reputasi tinggi dan menjadi perusahaan unggulan pada industri yang sama. Penghasilan perusahaan juga terhitung stabil sehingga dapat konsisten membagikan hasil keuntungan kepada para pemilik saham.
4. Saham Pendapatan
Saham pendapatan atau income stocks merupakan saham yang termasuk dalam pembagian kinerja perdagangan. Saham pendapatan adalah jenis saham yang memberikan keuntungan lebih besar dari nilai rata-rata laba yang diberikan pada periode sebelumnya. Sehingga saham ini umumnya dikeluarkan oleh perusahaan dengan pendapatan yang meningkat pula setiap tahunnya.
5. Saham Pertumbuhan
Saham pertumbuhan biasanya dikenal dengan growth stocks. Saham pertumbuhan adalah saham dari perusahaan yang memiliki pertumbuhan pemasukan yang konsisten meningkat, meskipun perusahaan bukan termasuk perusahaan besar pada bidangnya.
6. Saham Spekulatif
Speculative stocks atau saham spekulatif adalah jenis saham yang pemiliknya menerima nilai keuntungan yang tinggi, namun penerimaan laba tersebut tidak konsisten. Apabila kamu adalah investor yang siap dengan risiko, saham spekulatif cocok untuk menjadi pilihan investasi kamu. Dalam kepemilikan saham spekulatif, kamu harus dapat menganalisis pergerakan perusahaan.
7. Saham Siklikal
Saham siklikal atau counter cyclical stocks adalah saham dengan kondisi pergerakan harga yang stabil di antara jenis saham lainnya. Karena, saham siklikal tidak terpengaruh pada kondisi ekonomi yang terjadi pada negara tempat perusahaan berdiri. Selain itu, keuntungan yang diterima pemilik saham tergantung oleh perusahaan terkait.
Demikian tadi merupakan penjelasan singkat mengenai saham atas nama dan beberapa jenis saham lainnya. Secara singkat, saham atas nama adalah jenis saham yang tidak mudah untuk dipindahkan kepemilikannya. Bahkan tata cara pemindahannya pun diatur dalam peraturan perundang-undangan tentang pasar modal.
Contoh Saham Atas Nama
Saham Atas Nama adalah saham yang terdaftar dengan nama pemiliknya dan pindah kepemilikannya memerlukan prosedur tertentu. Sebagai contoh:
Bayangkan sebuah perusahaan besar, misalnya "PT Maju Terus". Andi, seorang investor, membeli saham dari perusahaan tersebut. Saat Andi membeli saham, ia akan menerima sertifikat saham yang mencantumkan namanya sebagai pemilik dari sejumlah saham tersebut. Sertifikat ini adalah bukti kepemilikan Andi atas saham-saham tersebut.
Jadi, pada sertifikat saham tersebut akan tertulis:
Sertifikat Saham
PT Maju Terus
Dengan ini dinyatakan bahwa:
Andi adalah pemilik saham sebanyak [jumlah saham] dengan nilai nominal [nilai per saham].
Sertifikat inilah yang disebut dengan "Saham Atas Nama". Jika Andi ingin menjual sahamnya, ia harus menjalani prosedur tertentu untuk memindahkan nama dari sertifikat saham kepada pembeli baru.
Proses jual beli saham atas nama memerlukan peralihan kepemilikan yang resmi, yang biasanya melibatkan pengisian formulir tertentu dan mungkin beberapa biaya administrasi. Setelah proses tersebut selesai, sertifikat saham akan dikeluarkan kembali dengan mencantumkan nama Budi sebagai pemilik baru.
Dengan cara ini, saham atas nama memberikan jejak kepemilikan yang jelas dan dapat dilacak kembali. Hal ini penting untuk memastikan hak-hak pemilik saham terlindungi dan meminimalkan potensi terjadinya penipuan atau kesalahan dalam pemindahan kepemilikan.
Ingin Trading Tanpa Risiko? Coba Akun Demo HSB!
Sebelum terjun dalam dunia trading menggunakan dana sungguhan, cobalah memulai dengan akun demo. Ini menjadi sarana untuk mengasah kemampuan dan mencoba rencana trading tanpa resiko kerugian finansial di platform HSB Investasi!
HSB Investasi berperan sebagai broker yang siap mendampingi para nasabahnya dalam meraih target finansial. Dengan menawarkan pilihan yang luas di berbagai instrumen trading, mulai dari forex, saham AS, indeks, hingga komoditas.
"Lalu, bagaimana caranya?"
Sederhana! Kamu hanya perlu mendaftarkan diri di akun demo HSB dengan nomor handphone dan email pribadi. Setelah pendaftaran selesai, akun demo akan siap untuk digunakan. Mulailah belajar memahami berbagai teknik analisis, seperti menentukan titik support dan resistance, merancang strategi, hingga eksplorasi berbagai indikator.
HSB Investasi menawarkan 4 kategori produk untuk diperdagangkan, yakni 17 forex pair, 5 indeks, 3 jenis komoditas, dan 20 saham Perusahaan Amerika Serikat. Dan yang terpenting, keamanan bertransaksi di HSB Investasi terjamin dengan lisensi dan pengawasan dari BAPPEBTI dan ICH.
HSB Investasi juga memiliki keunggulan dengan sistem trading berbasis MetaTrader 5. Dengan ini, trader dapat menikmati keleluasaan dalam bertransaksi, analisa teknikal mendalam dengan 38 indikator tersedia, fitur copy trading, serta algoritma trading dari MetaTrader 5 yang mampu memberikan rekomendasi cerdas.
Mengapa menunda? Unduh aplikasi HSB Investasi sekarang, rasakan berbagai keunggulan yang ditawarkan, dan jangan lewatkan untuk mengisi deposit di HSB Investasi. Rasakan sensasi trading yang lebih praktis, cepat, dan efektif. Ambil peluangmu di panggung pasar keuangan internasional bersama HSB Investasi. Daftarkan dirimu, mulai trading, dan raih tujuan finansialmu.***
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Berikut 20 Rekomendasi Saham untuk Trading Harian
Trading harian adalah strategi investasi yang populer di kalangan trader, di mana mereka membeli dan menjual saham dalam waktu singkat untuk memanf...
- Saham Anjlok! Ini 7 Dampak dari Perang Iran Israel
Ketegangan geopolitik seringkali menjadi faktor utama yang mengguncang pasar keuangan global. Salah satu konflik yang paling disorot adalah perang ...
3 Jenis Moving Average untuk Trading SahamJika kamu sedang mendalami dunia trading saham, pasti kamu sering mendengar tentang istilah Moving Average (MA). Moving Average adalah salah satu i...
- Cara Menghitung Book Value Per Share Saham Amerika
Book Value Per Share adalah salah satu metrik penting yang digunakan oleh investor untuk mengevaluasi nilai intrinsik saham perusahaan. Di pasar sa...
10 Perbedaan Saham Amerika VS Saham Indonesia yang Wajib Kamu Pahami!Sobat Trader, setiap pasar saham memiliki keunikan tersendiri. Apakah kamu tertarik dengan stabilitas saham Amerika terbaik atau pertumbuhan cepat ...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil