Apa itu portofolio saham? Mengapa setiap investor harus memiliki portofolio saham? Sudahkah kamu membuat portofolio saham?
Sebagai investor, kamu perlu membuat sebuah portofolio saham. Di dalam portofolio saham, kamu dapat memasukkan seluruh informasi aset saham yang dimiliki.
Portofolio saham memiliki fungsi secara umum sebagai bahan evaluasi para investor. Kamu dapat menelaah seluruh informasi aset saham yang dimiliki, apakah ada aset saham yang mengalami penurunan atau aset mana yang mengalami peningkatan.
Apabila kamu baru akan terjun ke dunia investasi dan belum pernah memiliki portofolio saham sama sekali, silakan simak pembahasan yang akan HSB sajikan di bawah ini.
Kamu akan mempelajari banyak hal mengenai portofolio saham mulai dari pengertian, cara membaca, dan juga cara manajemen portofolio saham yang baik.
Apa Itu Arti Portofolio Saham?
Portofolio memiliki artian sebagai kumpulan dokumentasi pengalaman atau pencapaian. Di dalam dunia investasi, portofolio digunakan untuk mengumpulkan dokumentasi aset saham yang dimiliki oleh seorang investor. Itulah yang disebut dengan portofolio saham.
Lantas, apa manfaat portofolio saham? Portofolio saham memiliki manfaat yang sangat penting yaitu untuk menunjukkan profil risiko (risk profile) setiap investor.
Profil risiko menjadi tolak ukur kamu dalam melakukan pembelian aset saham. Kamu perlu mengetahui seberapa besar profil risiko yang dimiliki untuk terhindar dari kerugian besar ketika membeli berbagai aset saham.
Kembali lagi kepada pembahasan portofolio saham, kamu dapat memiliki lebih dari 1 portofolio sesuai dengan keperluannya. Contohnya, kamu dapat membuat portofolio khusus untuk investasi jangka panjang dan ada juga portofolio saham untuk investasi jangka pendek.
Untuk membuat portofolio saham yang baik, kamu harus mengenali terlebih dahulu apa tujuan investasi yang ingin dilakukan. Dari tujuan investasi yang sudah ditetapkan, barulah kamu mengetahui berapa banyak portofolio yang akan dibuat dan aset apa saja yang perlu dimasukkan ke dalamnya.
Bagaimana Cara Membaca Portofolio Saham?
Di dalam portofolio saham, ada berbagai istilah yang perlu kamu pahami. Setelah memahami istilah-istilah tersebut, kamu baru dapat membaca portofolio saham yang dimiliki.
Berikut ini, kamu akan mempelajari 4 istilah baru yang berkaitan dengan portofolio saham, yaitu:
1. Cash on Hand
Istilah yang pertama adalah cash on hand atau yang bisa juga disebut dengan modal. Cash on hand ini menunjukkan modal aktif atau uang cash yang tersedia di dalam RDN (Rekening Dana Nasabah) kamu.
Biasanya di dalam aplikasi investasi saham, kamu akan melihat tulisan T+0, T+1, atau T+3. Angka-angka tersebut menunjukkan berapa lama uang cash dapat tersedia di rekening kamu.
Sebagai contoh kamu melihat tulisan T+0. Angka nol menunjukkan bahwa uang cash sudah tersedia di dalam rekening kamu dan dapat digunakan untuk investasi. Jika kamu melihat tulisan T+2, berarti uang cash baru akan tersedia di dalam RDN dalam waktu 2 hari kerja.
Jumlah cash on hand akan bertambah apabila kamu menambahkan deposit modal ke dalam RDN. Apabila kamu melakukan penarikan atau ingin melakukan pembelian saham baru, maka nilai cash on hand yang dimiliki juga akan berkurang.
2. Buying Limit
Kamu dapat mengetahui batas uang yang dapat digunakan untuk melakukan pembelian saham karena adanya informasi mengenai buying limit. Informasi ini akan ter-update secara realtime melalui aplikasi yang kamu gunakan untuk membuat portofolio saham.
3. Outstanding
Kamu perlu tahu bahwa di dalam portofolio saham terdapat istilah outstanding. Kamu mungkin memiliki utang yang harus diselesaikan dan utang tersebut dapat dilihat melalui portofolio saham.
Apabila kamu melihat adanya simbol negatif pada bagian outstanding, maka hal itu menunjukkan bahwa kamu tidak memiliki utang apapun saat ini.
Sebaliknya, jika outstanding memiliki simbol positif, kamu harus membayar utang sesuai dengan angka yang tertera di dalam portofolio saham dalam kurun waktu tiga hari.
Apa jadinya jika kamu tidak membayarkan utang tersebut hingga waktu jatuh tempo? Aset saham kamu akan mengalami force sell di hari berikutnya ketika bursa telah dibuka.
4. Equity
Istilah terakhir yang perlu kamu pahami adalah equity yang merupakan total aset saham yang dimiliki. Total aset saham yang tertera di dalam portofolio saham merupakan jumlah dari cash on hand pada T+2 dan nilai aset saham yang dimiliki saat ini.
Sebagai contoh, kamu sudah memiliki aset saham sebesar Rp15 juta. Lalu akan ada peningkatan sebesar 10% pada T+2 sehingga equity yang kamu miliki sebesar Rp1.650.000.
3 Tips Membangun Portofolio Saham yang Baik
Bagaimana cara membuat portofolio saham yang baik? Kamu tentu saja ingin mengetahui caranya, bukan? Yuk, langsung simak saja tips manajemen portofolio saham berikut ini:
- Seperti yang telah disampaikan pada pembahasan awal artikel, kamu perlu mengetahui tujuan dari investasi yang dilakukan. Setelah mengetahui tujuannya, kamu baru dapat membuat portofolio saham yang sesuai dengan kebutuhan.
- Untuk membuat portofolio saham yang sesuai dengan kebutuhan, kamu juga perlu memahami profil risiko yang dimiliki.
- Lakukan diversifikasi portofolio. Maksud dari diversifikasi portofolio yaitu kamu perlu memiliki variasi instrumen saham untuk mencegah terjadinya kerugian. Hindari meletakkan seluruh dana di dalam 1 instrumen investasi saja.
Sekian informasi yang dapat kamu pahami mengenai pengertian portofolio saham. Semoga informasi di atas dapat membantu kamu dalam membuat portofolio saham yang baik.
Pertanyaan Umum Portfolio Saham
Berikut ini adalah beberapa penjelasan mengenai pertanyaan-pertanyaan umum yang sering muncul mengenai portfolio saham.
Apakah Portofolio Saham Penting?
Portofolio saham sangatlah penting supaya pada investir dapat melihat tingkat keuntungan atau imbal hasil yang sudah didapat. Agar bisa berinvestasi dengan baik, investor pun harus bisa membaca laporan keuangan yang ingin diinvestasikannya.
Berapa Maksimal Saham dalam Portofolio?
Menurut El Hezekiah Sabbat, jumlah saham maksimal di portofolio yang paling bagus adalah 3-6 saham. Beliau juga menyarankan untuk mencoba membeli maksimal 2 saham terlebih dahulu, kemudian meningkatkan jumlahnya jika sudah berhasil mengelola saham.
Apa Saja Risiko dari Sebuah Portofolio?
Risiko portofolio saham dibedakan menjadi dua yaitu risiko sistemik dan risiko nonsistemik. Dari semua kemungkinan risiko yang terjadi, maka investor investasi harus memperhatikan faktor internal dan faktor eksternal yang harus dalam menyusun sebuah portofolio.
Untuk mempermudah proses pembuatan portofolio saham, kamu dapat langsung menggunakan aplikasi HSB. Di dalam aplikasi tersebut, kamu juga bisa mendapatkan informasi mengenai harga pasar secara realtime.
Mungkin sebagian dari kamu ada yang belum mengenai siapa itu HSB. HSB merupakan Broker Trading No. 1 di Indonesia dan sudah teregulasi BAPPEBTI. Kamu dapat memanfaatkan seluruh layanan kami untuk melakukan trading saham dengan aman dan nyaman. Silakan download aplikasi HSB sekarang dan registrasikan akun investasimu sekarang juga!