obat Trader, sebelum kita memasuki dunia trading saham dan instrumen keuangan lainnya, penting untuk memahami perbedaan-perbedaan mendasar di antara mereka. Artikel ini akan membahas lima perbedaan kunci yang perlu kamu ketahui sebelum memutuskan di mana kamu ingin berinvestasi.
1. Sifat Investasi: Saham vs. Obligasi
Sifat investasi saham dan obligasi sangat berbeda satu sama lain. Mari kita bahas lebih detail perbedaan dalam hal sifat investasinya:
Sifat Instrumen Saham
Memiliki saham berarti Sobat Trader memiliki sebagian kepemilikan dalam perusahaan yang menerbitkan saham tersebut dan memiliki beberapa hak sebagai pemegang saham yang mencakup hak suara dalam rapat umum pemegang saham. Misalnya kepemilikan akan saham GOOG milik Alphabet Inc Class C yang merupakan perusahaan induk Google.
Trading instrumen saham biasanya lebih berisiko dibandingkan dengan obligasi. Kinerja saham sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan yang menerbitkannya. Jika perusahaan mengalami kesulitan atau kinerjanya buruk, nilai saham bisa turun secara signifikan.
Potensi pengembalian dari trading instrumen saham dapat tinggi. Keuntungan utama dalam trading saham adalah melalui kenaikan harga saham (capital gain) dan menerima dividen jika perusahaan membayarnya. Namun, tidak ada jaminan keuntungan, dan fluktuasi harga saham dapat terasa secara signifikan.
Sifat Instrumen Obligasi
Memiliki obligasi berarti Sobat Trader memberikan pinjaman uang kepada penerbit obligasi, yang bisa berupa perusahaan atau pemerintah. Penerbit obligasi berjanji untuk membayar pokok pinjaman Sobat Trader pada tanggal jatuh tempo dan membayar bunga tetap selama jangka waktu tertentu.
Risiko investasi obligasi biasanya lebih rendah dibandingkan dengan saham. Ini karena obligasi memiliki pembayaran bunga yang tetap dan tanggal jatuh tempo. Namun, ada risiko kredit jika penerbit mengalami kebangkrutan atau gagal membayar bunga dan pokok yang seharusnya.
Pengembalian dari investasi obligasi lebih terprediksi. Sobat Trader tahu berapa bunga yang akan Sobat Trader terima selama jangka waktu obligasi, dan Sobat Trader juga tahu tanggal kapan pokok akan dikembalikan. Pengembalian dari obligasi biasanya kurang tinggi dibandingkan dengan saham, tetapi memiliki tingkat kepastian yang lebih tinggi.
Jadi, sifat investasi saham cenderung lebih berisiko dan tidak terprediksi, sementara obligasi cenderung lebih stabil dan memiliki risiko yang lebih rendah. Keputusan untuk berinvestasi dalam saham atau obligasi harus mempertimbangkan profil risiko dan tujuan investasi Sobat Trader.
2. Likuiditas: Saham vs. Reksadana
Likuiditas adalah salah satu faktor penting yang membedakan antara saham dan reksadana dalam investasi. Ini mengacu pada sejauh mana Sobat Trader dapat dengan cepat dan mudah menjual atau membeli aset investasi tanpa memengaruhi harga pasar secara signifikan. Mari kita jelaskan perbandingan likuiditas antara saham dan reksadana:
Likuiditas Saham
Saham umumnya memiliki tingkat likuiditas yang tinggi. Ini berarti Sobat Trader bisa dengan cepat membeli atau menjual saham di pasar terbuka selama jam trading saham, yang biasanya berlangsung selama beberapa jam setiap hari kerja.
Harga wajar saham selalu diperbarui secara real-time selama jam perdagangan. Ini berarti Sobat Trader dapat dengan mudah melihat harga pasar saat ini dan melakukan transaksi dengan harga tersebut. Sobat Trader juga memiliki fleksibilitas penuh untuk memutuskan kapan ingin membeli atau menjual saham sesuai dengan tujuan investasi atau strategi trading. Ini membuat saham cocok untuk trading aktif.
Likuiditas Reksadana
Reksadana cenderung memiliki tingkat likuiditas yang lebih rendah dibandingkan dengan saham. Ini karena reksadana hanya memproses transaksi sekali sehari, biasanya setelah penutupan pasar.
Ketika Sobat Trader ingin membeli atau menjual reksadana, Sobat Trader akan memperoleh atau membayar harga bersih aset (Net Asset Value/NAB) pada akhir hari perdagangan. NAB dihitung berdasarkan nilai semua aset dalam portofolio reksadana dan diumumkan setelah penutupan pasar.
Sobat Trader harus menunggu hingga akhir hari untuk mengetahui harga yang akan Sobat Trader dapatkan saat membeli atau menjual reksadana. Ini berarti Sobat Trader tidak memiliki kendali langsung atas harga pasar saat ini.
Pilihan antara saham dan reksadana dalam portofolio investasi Sobat Trader harus didasarkan pada tujuan, profil risiko, dan strategi investasi Sobat Trader. Beberapa investor memilih untuk menggabungkan keduanya dalam portofolio mereka untuk mencapai diversifikasi yang optimal.
3. Volatilitas: Saham vs. Reksadana
Volatilitas adalah ukuran sejauh mana harga aset investasi berfluktuasi dari waktu ke waktu. Ini adalah faktor yang penting dalam menentukan tingkat risiko suatu investasi. Mari kita bandingkan volatilitas antara saham dan reksadana:
Volatilitas Saham
Saham cenderung memiliki tingkat volatilitas yang tinggi. Ini berarti harga saham bisa berfluktuasi secara signifikan dalam waktu singkat. Harga saham dapat naik atau turun secara tajam dalam sehari atau bahkan dalam hitungan menit.
Harga saham sangat dipengaruhi oleh rilis berita, peristiwa perusahaan, industri, atau ekonomi. Pengumuman laporan keuangan, berita pasar, atau perubahan manajemen perusahaan dapat memiliki dampak besar pada harga saham. Karena volatilitas tinggi, saham memiliki potensi keuntungan besar, tetapi juga memiliki risiko kerugian yang signifikan. Ini adalah alasan mengapa saham sering digunakan untuk tujuan trading aktif.
Volatilitas Reksadana
Reksadana umumnya memiliki tingkat volatilitas yang lebih rendah dibandingkan dengan saham tunggal. Ini karena reksadana adalah portofolio yang berisi berbagai saham, obligasi, atau aset lainnya.
Volatilitas reksadana dapat diredam oleh diversifikasi. Karena reksadana menginvestasikan dana Sobat Trader dalam berbagai aset, perubahan harga satu aset dapat diimbangi oleh kinerja yang lebih baik dari yang lain. Reksadana mengumumkan harga bersih aset (Net Asset Value/NAB) sekali sehari setelah penutupan pasar. Harga ini cenderung lebih stabil dibandingkan harga saham individual karena mencerminkan nilai total portofolio.
4. Struktur Kepemilikan dan Hak: Saham vs. Instrumen Derivatif
Pemegang saham memiliki hak untuk memilih dalam rapat umum pemegang saham, menerima dividen, dan memiliki kepemilikan fraksional dalam perusahaan. Sedangkan untuk Instrumen Derivatif (Opsi, Futures): Instrumen ini adalah kontrak antara dua pihak, bukan representasi dari kepemilikan aset. Umumnya digunakan untuk spekulasi atau lindung nilai risiko.
5. Durasi dan Pengembalian: Saham vs. Obligasi
Saham merupakan investasi jangka panjang tanpa tanggal jatuh tempo yang ditentukan. Potensinya adalah pertumbuhan modal dan dividen. Sedangkan Obligasi memiliki tanggal jatuh tempo yang ditentukan dan pengembalian yang lebih terprediksi dengan pembayaran bunga yang tetap.
6. Dampak Ekonomi Makro: Saham vs. Obligasi
Saham dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi makro, termasuk tingkat suku bunga dan tingkat inflasi. Sedangkan Obligasi cukup sensitif terhadap perubahan suku bunga; harga obligasi bergerak berlawanan dengan arah suku bunga.
Trading Saham & Instrumen Lain Tanpa Risiko
Dengan memahami perbedaan-perbedaan di atas, kamu akan lebih siap dalam membuat keputusan investasi yang tepat. Ingatlah bahwa dunia keuangan adalah tempat yang dinamis, dan selalu ada peluang dan risiko dalam setiap instrumen. Jadi, pilihlah dengan bijak sesuai dengan tujuan keuanganmu.
Penting juga untuk diingat bahwa pasar finansial sangat dinamis dan tren pergerakannya dapat berubah kapan saja. Selalu update tentang berita terbaru dan melakukan manajemen risiko menjadi tindakan penting agar kamu bisa berhasil dalam trading. Kemudian membekali diri dengan berbagai informasi terkait trading juga akan banyak membantu.
Jika Sobat Trader tertarik melakukan transaksi trading saham global, pasangan forex, indeks, minyak mentah, dan komoditi emas dengan tren bullish atau bearish, kamu bisa mulai mempelajari cara kerja pasar keuangan, strategi trading, dan indikator-indikator yang bisa kamu gunakan untuk meraih peluang profitnya. Sobat Trader bisa mulai mengasah kemampuan trading tanpa risiko dengan memanfaatkan akun demo HSB.
Di akun demo HSB, secara otomatis kamu akan diberikan dana virtual hingga $100,000 yang tentunya bisa digunakan untuk mencoba beragam metode trading, posisi, hingga melatih kemampuanmu menganalisa pergerakan tren pasar. Jika kamu sudah siap, kamu bisa mulai memasuki keseruan pasar trading dunia melalui aplikasi trading forex HSB Investasi.
Dari platform trading pemenang penghargaan ICDX ini, kamu dapat mengakses berbagai fitur canggih untuk membantumu menganalisa pergerakan pasar, melakukan eksekusi trading, menerapkan manajemen risiko yang baik, hingga memberikan pengalaman trading yang optimal bagi para trader.
Untuk mulai trading forex, saham, indeks, atau komoditas, kamu para trader pemula bisa mendownload aplikasi HSB Investasi dengan tampilan yang ramah pengguna dan fitur-fitur canggih di dalamnya. Sobat Trader bisa mendownloadnya melalui aplikasi bawaan PlayStore atau AppStore.
Jika kamu adalah trader berpengalaman yang ingin memanfaatkan beragam fitur trading modern untuk memaksimalkan potensi profit, kamu bisa menggunakan platform MetaTrader 5 HSB Investasi.
Jangan sampai di download saja, pastikan Sobat Trader sudah melakukan registrasi akun trading HSB, melalui tahapan verifikasi, dan melakukan transfer deposit trading ke rekening segregated account HSB ya. Jadi, tunggu apa lagi? Raih peluang profit tradingmu secara aman bersama HSB Investasi!*
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan:
Apa perbedaan instrumen pasar modal berupa saham dan obligasi?
Saham mewakili kepemilikan dalam perusahaan dan berpotensi memberikan keuntungan melalui kenaikan harga saham dan dividen. Obligasi adalah bentuk pinjaman kepada penerbit dan memberikan pengembalian dalam bentuk bunga tetap selama jangka waktu tertentu.
Apa perbedaan antara saham biasa dan saham preferen?
Saham biasa memberikan hak pemegang saham untuk memilih dalam rapat umum pemegang saham dan memiliki potensi keuntungan melalui kenaikan harga saham. Saham preferen memberikan prioritas atas pembayaran dividen tetap, tetapi pemegangnya tidak memiliki hak suara dalam perusahaan.
Bagaimana perbedaan reksadana dengan saham?
Reksadana adalah investasi kolektif yang menggabungkan dana dari berbagai investor dan menginvestasikannya dalam portofolio yang terdiversifikasi. Saham adalah kepemilikan langsung dalam perusahaan. Reksadana bisa kurang likuid dan volatil dibandingkan dengan saham.
DISCLAIMER
—
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan hanya sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Sobat Trader pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Sobat Trader pelajari di website resmi kami.
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Menguak Misteri Waran Terstruktur dalam Saham
Dunia investasi saham seringkali menyimpan rahasia dan peluang yang menarik untuk dijelajahi. Salah satu konsep yang mungkin masih menjadi misteri ...
- Menapaki Jejak Sukses Legenda Berkshire Hathaway
Sobat Trader, dalam dunia investasi, nama Berkshire Hathaway telah menjelma menjadi legenda yang mengilhami jutaan orang di seluruh dunia. Dibalik ...
Bedah Misteri Overvalued! Saham Mahal vs Saham BernilaiSiapa yang tidak tertarik dengan misteri di balik harga saham—apakah itu mahal atau bernilai? Dalam dunia pasar modal, sering kali kita mendengar i...
- Yuk, Kenali Aturan Main Saham di Indonesia Biar Berpotensi Cuan!
Jangan lewatkan kesempatan untuk mengenal aturan main dalam investasi saham di Indonesia! Mengetahui peraturan-peraturan yang berlaku adalah langka...
Leverage Trading Saham, Dongkrak Potensi ProfitLeverage trading saham merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan oleh Sobat Trader untuk meningkatkan potensi profit dalam pasar saham. Na...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil