Bagi Sobat Trader yang memiliki suatu bisnis pentingnya mempersiapkan laporan keuangan secara teliti, termasuk memahami istilah-istilah yang berkaitan dengan Net Present Value (NPV). Kenapa hal ini sangat penting? Tentu saja, karena akan membantu kamu dalam penilaian terhadap opsi keuangan yang baik.
Lalu, apa rumus dan bagaimana cara menghitung NPV? Berikut akan kami jelaskan di dalam artikel ini!
Rumus Menghitung NPV (Net Present Value)
Sebelum memulai cara menghitung NPV untuk investasi, mari kita singgung sedikit apa itu net present value?
Net Present Value (NPV) adalah metode analisis keuangan yang digunakan untuk menentukan nilai sekarang (present value) dari arus kas masuk masa depan dalam suatu proyek atau investasi.
Rumus NPV menggunakan tingkat suku bunga sebagai acuan untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas masa depan, sehingga memungkinkan perbandingan antar proyek atau investasi berdasarkan tingkat keuntungan yang diharapkan.
Rumus cara menghitung NPV adalah sebagai berikut:
NPV = (Arus kas / (1 + i)^t ) – Investasi Awal
Di mana:
- Arus kas adalah arus kas masa depan yang diharapkan
- i adalah tingkat suku bunga
- t adalah periode waktu (dalam tahun)
- Investasi Awal adalah jumlah uang yang dikeluarkan pada saat memulai proyek atau investasi.
Perlu di perhatikan bahwa perhitungan rumus NPV untuk investasi arus kas tunggal merupakan metode npv dalam menentukan profitabilitas proyek investasi dengan cara mendiskontokan arus kas masuk yang akan datang, sehingga perhitungan ini berbeda dari Internal Rate of Return (IRR).
Cara Menghitung NPV (Net Present Value)
Perhitungan NPV positif menunjukkan bahwa investasi tersebut akan menghasilkan laba setelah dikurangi tingkat diskon yang diharapkan. Sebaliknya, perhitungan NPV negatif menunjukkan bahwa investasi tersebut akan menghasilkan kerugian setelah dikurangi tingkat diskon yang diharapkan.
Berikut akan kami berikan dua contoh dari cara menghitung NPV (net present value):
Contoh 1
Genshin Impact Corporation sedang merencanakan proyek investasi awal sebesar Rp800.000.000 dan diprediksi menghasilkan keuntungan arus kas masuk sebesar Rp900.000.000 tahun depan. Maka, perhitungan dari net present value (NPV) dapat diasumsikan level pengembaliannya 10% dan tidak memiliki nilai sisa di akhir proyek. Berikut cara menghitung NPV:
Rumus NPV: [800.000.000/ (1+0.1) ^1] – 900.000.000
NPV = Rp727.272.727
Dari hasil perhitungan net present value (NPV) di atas, dapat disimpulkan bahwa proyek investasi akan menghasilkan keuntungan dan manajer dapat menerimanya.
Contoh 2
Tentukan tingkat suku bunga yang akan digunakan sebagai alat untuk mengukur nilai uang saat ini sebesar 10% dan jumlah arus kas yang diharapkan dari investasi sebesar $ 10.000 pada tahun 1, $ 11.000 pada tahun 2, dan $ 12.000 pada tahun 3.
Kemudian. biaya investasi awal $ 30.000. Hitung nilai sekarang dari arus kas yang masuk diharapkan dengan menggunakan rumus NPV:
NPV = (Arus kas tahun 1 / (1 + tingkat suku bunga)^1) + (Arus kas tahun 2 / (1 + tingkat suku bunga)^2) + (Arus kas tahun 3 / (1 + tingkat suku bunga)^3) – biaya investasi
Jawaban=
NPV = ($ 10.000 / (1 + 0.10)^1) + ($ 11.000 / (1 + 0.10)^2) + ($ 12.000 / (1 + 0.10)^3) – $ 30.000
NPV = $ 9.091
Bandingkan nilai NPV dengan nol. Jika cara menghitung NPV lebih besar dari nol, maka investasi tersebut dikatakan bernilai positif dan dapat dilakukan. Namun, jika NPV lebih kecil dari nol, maka investasi tersebut dikatakan bernilai negatif dan tidak dapat dilakukan.
Dalam hal ini, nilai NPV sebesar $ 9.091, sehingga investasi dapat dilakukan.
Keunggulan Menghitung Net Present Value
Beberapa manfaat menghitung (NPV) adalah sebagai berikut:
- Rumus NPV untuk investasi membantu investor membandingkan proyek investasi yang berbeda dan memilih proyek yang paling menguntungkan.
- Rumus NPV menghitung tingkat keuntungan yang realistis dengan memperhitungkan tingkat inflasi dan mengetahui nilai uang saat ini dan menunjukkan kinerja keuangan sebuah proyek secara jelas. Sehingga, bisa membantu investor menilai apakah proyek tersebut menguntungkan atau merugikan dan tidak ada hubungannya dengan time value of money.
- Rumus NPV memperhitungkan semua arus kas dan mengukur kinerja sebenarnya dari investasi, bukan hanya hasil jangka pendek serta dapat membantu investor membuat keputusan investasi yang lebih informatif dan bijaksana.
Mengnalisis Cara Menghitung NPV
Untuk menganalisis cara menghitung Net Present Value (NPV), kita dapat memahami beberapa hal sebagai berikut:
- Apa itu NPV: NPV adalah suatu metode untuk mengevaluasi suatu proyek investasi berdasarkan arus kas yang diperkirakan akan masuk dan keluar dari proyek tersebut.
- Langkah pertama dalam menghitung NPV adalah menentukan arus kas masuk dan keluar yang diperkirakan selama jangka waktu proyek.
- Tingkat diskon adalah tingkat bunga yang akan digunakan untuk menentukan nilai sekarang dari arus kas yang diperkirakan.
- Setelah arus kas dan tingkat diskon ditentukan, kita dapat menghitung NPV dengan mengurangkan biaya awal proyek dari nilai sekarang dari arus kas yang diperkirakan.
- Setelah NPV ditentukan, kita dapat membuat keputusan apakah proyek tersebut layak dilakukan atau tidak berdasarkan hasil NPV. Jika NPV positif, maka proyek tersebut layak dilakukan, jika negatif, maka proyek tersebut tidak layak dilakukan.
Dengan demikian, menghitung NPV membantu para pengambil keputusan memahami potensi keuntungan atau kerugian suatu proyek investasi.
Kekurangan Metode NPV
- NPV memerlukan perkiraan arus kas yang akurat dalam periode waktu yang ditentukan. Jika perkiraan arus kas salah, hasil perhitungan NPV juga akan salah.
- NPV hanya memperhitungkan uang tunai, tidak memperhitungkan aspek non-keuangan seperti pengaruh lingkungan atau dampak sosial.
- NPV memperhitungkan bahwa uang sekarang lebih bernilai dibandingkan uang di masa depan. Ini adalah asumsi diskonto dan jika asumsi ini salah, hasil NPV juga akan salah.
- NPV tidak memperhitungkan risiko dalam perhitungannya, sehingga hasil yang diberikan mungkin tidak akurat.
- NPV menggunakan tingkat diskonto yang ditentukan, jika tingkat diskonto berbeda antara proyek, hasil NPV akan berbeda pula serta memerlukan periode waktu yang ditentukan dan jika jangka waktu berbeda antar proyek, hasil NPV akan berbeda sehingga nilai mata uang berubah.
Mengapa Cara Menhitung NPV Penting?
NPV penting karena memberikan informasi kepada investor atau perusahaan tentang apakah suatu proyek atau investasi akan memberikan keuntungan jangka panjang bagi mereka. NPV mempertimbangkan arus kas yang diharapkan investasi dan membandingkannya dengan nilai investasi awal.
Jika NPV positif, maka proyek atau investasi tersebut akan menghasilkan keuntungan dan seharusnya dilanjutkan. Jika NPV negatif, maka proyek atau investasi tersebut tidak menguntungkan dan seharusnya ditolak.
Dengan demikian, NPV membantu investor atau perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih informatif dan tepat tentang apakah suatu proyek atau investasi layak dilakukan atau tidak.
Apa Hubungan NPV Dalam Trading?
NPV (Net Present Value) merupakan indeks yang digunakan untuk menilai kelayakan suatu proyek investasi. Dalam trading, NPV dapat membantu trader menentukan apakah suatu investasi pada aset tertentu layak dilakukan atau tidak.
NPV menghitung nilai saat ini dari arus kas yang diharapkan dari investasi tersebut, dan membandingkannya dengan nilai saat ini dari biaya investasi. NPV negatif menunjukkan bahwa arus kas yang diharapkan tidak akan cukup untuk menutupi biaya investasi, sehingga investasi tersebut tidak layak.
Namun, jika NPV positif, maka investasi tersebut dipandang layak dan dapat menghasilkan keuntungan bagi trader. Oleh karena itu, NPV dapat membantu trader dalam mengambil keputusan yang bijak dalam trading.
Bagaimana Hubungan NPV Terhadap Trading Forex?
Net Present Value memiliki konsep yang sama dalam mempertimbangkan investasi apapun, termasuk dalam trading forex. Dalam forex trading, NPV digunakan untuk menentukan apakah suatu investasi dalam mata uang tertentu memiliki potensi pengembalian yang positif atau negatif setelah dikurangi dengan biaya modal.
NPV membantu trader memutuskan apakah untuk mempertahankan atau menutup posisi trading berdasarkan tingkat keuntungan yang diproyeksikan dalam jangka waktu tertentu. Namun, perlu diingat bahwa NPV hanya salah satu alat dalam membuat keputusan investasi dan harus digabungkan dengan analisis pasar lain untuk membuat keputusan trading yang tepat.
Kamu tertarik melakukan trading forex? Kamu bisa melakukan trading forex bersama HSB Investasi loh!
HSB Investasi menyediakan berbagai strategi teknikal trading bagi kamu yang ingin menggunakannya untuk memasuki pasar forex, sehingga mereka memiliki fitur yang berbeda dari broker lainnya.
Aplikasinya juga mudah digunakan dengan adanya video tutorial, CS online 24 jam dan buku panduan akan membantu kamu dalam memulai trading tanpa harus khawatir karena tidak memahami cara menggunakannya.
Selain itu, HSB Investasi merupakan broker forex tepercaya, aman dan sudah memiliki izin resmi dari BAPPEBTI. Raih keuntungan dengan cara registrasikan akunmu dan download aplikasinya, jadilah bagian dari trader sukses di Indonesia.
Menganalisis NPV dan Internal Rate of Return (IRR)
Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR) adalah dua metode yang digunakan untuk mengevaluasi kelayakan suatu proyek atau investasi.
NPV memperhitungkan nilai uang sekarang dari aliran kas masa depan, sedangkan Internal Rate of Return (IRR) memperhitungkan tingkat suku bunga yang membuat nilai NPV sama dengan nol.
Hubungan antara NPV dan IRR adalah NPV memfokuskan pada nilai ekonomi suatu proyek, sementara IRR memfokuskan pada tingkat pengembalian. Jika NPV suatu proyek positif, maka itu berarti bahwa proyek tersebut akan menambahkan nilai bagi investor.
IRR pada saat yang sama akan menunjukkan tingkat suku bunga yang membuat NPV sama dengan nol, yang menunjukkan tingkat pengembalian yang diterima investor.
Dengan demikian, dalam analisis kelayakan suatu proyek, kedua metode NPV dan IRR harus digunakan bersama-sama untuk memberikan gambaran yang lengkap mengenai potensi pengembalian dan nilai yang dapat ditambahkan oleh suatu proyek.
DISCLAIMER
—
Artikel ini ditujukan sebatas sebagai sumber informasi dan edukasi serta tidak ditujukan sebagai sumber utama pemberian saran. Perlu dipahami bahwa aktivitas finansial investasi dan trading memiliki tingkat risiko yang perlu dikelola dengan baik. Pastikan Sobat Trader telah memahami potensi risiko yang mungkin muncul agar dapat meminimalisir kerugian di masa yang akan datang.