Proyeksi Inflasi Amerika 2025 Setelah Trump Resmi Jadi Presiden

Inflasi AS Era Trump

Donald Trump telah resmi menjadi Presiden Amerika Serikat pada 20 Januari 2025. Sebagai orang nomor satu di Negeri Paman Sam, segala kebijakan Trump akan membawa dampak terhadap perekonomian, termasuk di dalamnya tingkat inflasi Amerika.

Dengan pendekatan proteksionis, seperti perang dagang dengan China dan pemotongan pajak, Trump berupaya merangsang pertumbuhan ekonomi domestik. Namun, tak dapat dipungkiri, langkah-langkah itu dapat memicu inflasi.

Inflasi di bawah kepemimpinan Trump sering kali menjadi topik perdebatan. Sebab, di satu sisi inflasi dapat meningkatkan daya beli konsumen. Namun di sisi lain inflasi juga menimbulkan risiko kenaikan harga barang kebutuhan pokok.

Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai tingkat inflasi AS selama 2024 dan proyeksi inflasi negara ini setahun ke depan. Apakah kebijakan Donald Trump akan membuat inflasi AS tak terkendali atau justru Amerika dapat mencapai stabilitas ekonomi?

Tingkat Inflasi AS di 2024

Tingkat Inflasi AS 2024
Tingkat Inflasi AS 2024

Pada awal 2024, inflasi Amerika tercatat berada di 3,1%, lalu sedikit naik ke 3,2% pada Februari, dan mencapai puncaknya di 3,5% pada Maret. Setelah itu, inflasi mulai turun secara perlahan hingga Mei, berada di angka 3,3%. 

Kenaikan awal tahun ini kemungkinan disebabkan oleh faktor musiman atau dampak kebijakan fiskal dan moneter di 2023, seperti belanja konsumen yang tinggi dan biaya produksi yang meningkat.

Memasuki paruh kedua 2024, inflasi menunjukkan tren penurunan yang lebih signifikan. Dari Juni hingga September, inflasi turun dari 3% menjadi titik terendah di 2,4% pada September. 

Penurunan ini merupakan hasil dari pengetatan kebijakan moneter oleh Federal Reserve, yang menjaga suku bunga tinggi di angka 5,5%. Stabilitas harga energi dan komoditas utama juga berkontribusi terhadap laju penurunan inflasi selama periode ini.

Namun, pada kuartal terakhir 2024, inflasi mulai kembali meningkat. Dari 2,4% pada September, inflasi naik menjadi 2,7% di November dan mencapai 2,9% pada Desember. 

Kenaikan ini dipengaruhi oleh peningkatan belanja konsumen menjelang musim liburan. Selain itu, pemilihan presiden AS pada November juga memicu volatilitas pada pasar global. Meskipun demikian, tingkat inflasi di akhir tahun tetap mendekati target moderat yang diharapkan oleh Federal Reserve.

Proyeksi Inflasi AS di 2025 dan Sikap The Fed

kenaikan pajak menyebabkan inflasi

Memasuki 2025, tingkat inflasi Amerika diprediksi akan tetap berada di atas 2%, yang menjadi target The Fed. Beberapa ekonom memperkirakan inflasi akan berkisar antara 2,5% hingga 2,6% pada 2025. 

Sayangnya, memprediksi inflasi secara aktual cukup sulit untuk dilakukan, karena tingkat inflasi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap inflasi antara lain sebagai berikut:

Harga Barang dan Jasa: Meskipun harga barang fisik telah stabil atau menurun, biaya untuk layanan dan perumahan tetap tinggi, yang berkontribusi pada inflasi yang berkelanjutan. 

Kebijakan Tarif Trump: Usulan tarif Trump terbaru yang diberlakukan dapat meningkatkan harga barang impor, mengganggu rantai pasokan, dan membuat biaya produksi naik. Pada gilirannya hal ini dapat mendorong inflasi lebih tinggi. 

Sektor Perumahan: Inflasi di sektor perumahan telah menurun secara bertahap, namun tetap lebih tinggi dari yang diinginkan. Diharapkan, tren ini akan lebih selaras dengan kondisi pasar sewa saat ini dalam waktu dekat. 

Meskipun inflasi telah menurun signifikan dari puncaknya pada Juni 2022 yang mencapai 7,25%, laju penurunan ini melambat, dan inflasi tetap berada di atas target Federal Reserve. Oleh karena itu, Federal Reserve mungkin akan lebih berhati-hati dalam penurunan suku bunga pada 2025 untuk memastikan inflasi tetap terkendali. 

Manfaatkan Dinamika Pasar Global untuk Cari Cuan

Dengan proyeksi inflasi yang diperkirakan masih tetap berada di atas target Federal Reserve pada 2025, harga barang dan jasa cenderung akan terus terpengaruh. Kenaikan harga barang impor, tarif perdagangan, serta ketegangan ekonomi global dapat menciptakan ketidakpastian di pasar. 

Sebagai seorang trader, ini adalah momen yang tepat untuk memanfaatkan fluktuasi pasar yang dapat terjadi akibat kebijakan ekonomi dan inflasi. Mulailah manfaatkan dinamika pasar global untuk mencari cuan di aplikasi HSB. 

Jika kamu masih pemula dalam dunia trading, kamu bisa membuka akun demo HSB Investasi terlebih dahulu. Di akun demo HSB, kamu akan diberikan dana virtual sebesar $100.000 sebagai modal untuk menguji strategi trading di pasar global. HSB menawarkan berbagai instrumen trading seperti, emas, minyak, forex, indeks saham, hingga US Stock.

Nah, jika kamu sudah siap untuk terjun langsung ke pasar yang sesungguhnya dan meraih peluang cuan, segera buka akun real HSB dan deposit mulai Rp600.000 saja. Mulailah pengalaman trading  pertamamu di aplikasi trading terbaik, HSB Investasi.

HSB Investasi merupakan platform trading resmi yang diawasi BAPPEBTI, hadir untuk membantumu mempertajam pemahaman tentang pasar trading. Kamu juga bisa mengakses berbagai materi edukasi atau mengikuti webinar live trading untuk meningkatkan kemampuan trading. 

Unduh aplikasi HSB Investasi di Android dan iOS sekarang juga, ya!

Bagikan Artikel