1. Absolute Return
2. Percentage Return
3. Annualized Return
4. Time-Weighted Return
5. Money-Weighted Return
6. Total Return
7. Risk-Adjusted Return
8. Return Relatif Terhadap Benchmark
Pertanyaan Seputar Jenis Return Portofolio
Jenis-Jenis Return Portofolio yang Dapat Diukur

Mengukur dan menghitung return portofolio investasi adalah salah satu aspek paling penting dalam dunia investasi. Return atau tingkat pengembalian portofolio membantu investor mengetahui seberapa besar keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari investasi mereka selama periode waktu tertentu. Memahami berbagai jenis return juga memungkinkan investor untuk menganalisis kinerja investasi dan membuat keputusan yang lebih baik di masa depan.

Artikel ini akan membahas jenis-jenis return portofolio yang dapat diukur, dari yang paling sederhana hingga yang lebih kompleks. Dengan mengetahui berbagai jenis return ini, kamu dapat mendapatkan wawasan yang lebih lengkap tentang kinerja portofolio kamu dan memahami bagaimana return dihitung berdasarkan berbagai faktor.

1. Absolute Return

Return absolut adalah jenis return yang paling dasar dan langsung. Ini mengukur total keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari portofolio dalam bentuk nominal atau jumlah uang secara langsung tanpa memperhitungkan faktor lain seperti waktu atau risiko. Return absolut sering digunakan untuk memberikan gambaran sederhana tentang hasil investasi dalam periode tertentu.

Rumus Return Absolut:

Return Absolut = Nilai Akhir Portofolio − Nilai Awal Portofolio

Contoh:

Jika kamu menginvestasikan Rp10 juta pada awal tahun dan nilai portofolio kamu menjadi Rp12 juta pada akhir tahun, return absolutnya adalah:

Return Absolut = 12.000.000 − 10.000.000 = Rp2.000.000

Ini menunjukkan bahwa kamu telah menghasilkan keuntungan sebesar Rp2 juta dari investasi kamu.

Kelebihan: Mudah dipahami dan dihitung. Kekurangan: Tidak memperhitungkan durasi waktu investasi atau perbandingan dengan benchmark lainnya.

Return persentase adalah bentuk pengukuran yang lebih informatif dibandingkan return absolut.

2. Percentage Return

Return persentase adalah bentuk pengukuran yang lebih informatif dibandingkan return absolut. Return persentase mengukur berapa persen keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari investasi, relatif terhadap jumlah awal yang diinvestasikan. Ini memudahkan investor untuk membandingkan kinerja antara portofolio yang berbeda, meskipun nilainya berbeda.

Rumus Return Persentase:

Return Persentase = Nilai Akhir Portofolio − Nilai Awal Portofolio / Nilai Awal Portofolio × 100% 

Contoh:

Jika kamu menginvestasikan Rp10 juta dan nilainya naik menjadi Rp12 juta, return persentasenya adalah:

Return Persentase =12.000.000 −10.000.000 / 10.000.000 × 100% = 20%

Ini berarti portofolio kamu menghasilkan return sebesar 20%.

Kelebihan: Memungkinkan perbandingan kinerja antara investasi yang berbeda. Kekurangan: Tidak memperhitungkan faktor waktu, sehingga return dari dua investasi bisa terlihat sama meskipun durasinya berbeda.

3. Annualized Return

Annualized return adalah metode untuk mengukur tingkat pengembalian tahunan rata-rata dari sebuah portofolio selama beberapa tahun. Ini penting karena investasi sering kali dilakukan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun, dan investor membutuhkan cara untuk membandingkan return yang dicapai dari waktu ke waktu dengan cara yang seragam.

Rumus Annualized Return:

(Nilai Akhir / Nilai Awal)^1/n − 1

Di mana:

  • N adalah jumlah tahun investasi.

Contoh:

Jika kamu menginvestasikan Rp10 juta dan nilainya menjadi Rp14,5 juta dalam 3 tahun, return tahunan rata-rata (annualized return) adalah:

Annualized Return = (14.500.000 / 10.000.000)^1/3 − 1= 0,1259 = 12,59%

Ini menunjukkan bahwa return tahunan rata-rata dari portofolio kamu adalah 12,59%.

Kelebihan: Mengukur return dalam basis tahunan, membuatnya mudah untuk membandingkan berbagai periode investasi. Kekurangan: Tidak mempertimbangkan fluktuasi return di dalam periode waktu tersebut (misalnya, satu tahun mungkin memiliki return lebih tinggi dari yang lain).

Time-weighted return adalah jenis return yang sering digunakan oleh investor

4. Time-Weighted Return

Time-weighted return adalah jenis return yang sering digunakan oleh investor institusi dan profesional untuk mengukur tingkat kinerja return portofolio, terutama ketika terdapat penarikan atau tambahan dana selama periode investasi. 

TWR memberikan gambaran akurat tentang return yang dihasilkan oleh portofolio secara keseluruhan tanpa dipengaruhi oleh arus kas masuk atau keluar.

TWR sangat berguna untuk mengevaluasi kinerja portofolio yang diinvestasikan secara konsisten selama periode waktu tertentu.

Rumus Time-Weighted Return:

Rumus TWR menghitung return dari setiap sub-periode antara arus kas masuk dan keluar, lalu mengalikan return sub-periode tersebut untuk mendapatkan total return.

TWR= (1 + R1) × (1 + R2) ×...× (1 + Rn) −1

Di mana R1,R2,...Rn​ adalah return masing-masing sub-periode.

Kelebihan: Akurat untuk portofolio yang mengalami penarikan atau tambahan dana, sehingga menghilangkan bias dari arus kas. Kekurangan: Lebih rumit dalam perhitungan.

5. Money-Weighted Return

Money-weighted return adalah jenis return yang mempertimbangkan jumlah modal yang diinvestasikan pada setiap periode waktu. Ini berbeda dengan time-weighted return, yang mengabaikan efek arus kas. 

MWR memperhitungkan kapan investasi dilakukan dan seberapa besar dana yang diinvestasikan, sehingga mencerminkan dampak arus kas terhadap kinerja portofolio.

MWR sangat berguna jika seorang investor melakukan banyak penarikan atau tambahan dana selama periode investasi.

Rumus Money-Weighted Return:

Rumus MWR melibatkan penggunaan metode Internal Rate of Return (IRR) untuk menyelesaikan persamaan arus kas.

∑(Ct (1 + r)^t) = 0

Di mana:

  • Ct adalah arus kas pada periode ttt,
  • r adalah money-weighted return.

Kelebihan: Memberikan gambaran yang lebih akurat tentang return yang dihasilkan setelah mempertimbangkan waktu dan jumlah modal yang diinvestasikan. Kekurangan: Lebih kompleks dibandingkan time-weighted return dan memerlukan kalkulasi IRR.

Total return mencakup capital gain dan dividen atau bunga

6. Total Return

Total return mencakup capital gain (kenaikan harga aset) dan dividen atau bunga yang diterima selama periode investasi. Total return memberikan gambaran menyeluruh tentang keuntungan atau kerugian dari sebuah portofolio.

Rumus Total Return:

Total Return = Capital Gain + Dividen / Nilai Awal Investasi ×100%

Contoh:

Jika kamu berinvestasi Rp100 juta pada saham, yang kemudian naik menjadi Rp110 juta, dan kamu menerima dividen Rp5 juta, total return kamu adalah:

Total Return = (110.000.000 − 100.000.000) + 5.000.000 / 100.000.000 × 100% = 15%

Kelebihan: Memberikan gambaran lengkap tentang return investasi dengan mempertimbangkan semua sumber pengembalian. Kekurangan: Tidak mempertimbangkan volatilitas return selama periode investasi.

7. Risk-Adjusted Return

Risk-adjusted return adalah jenis return yang mempertimbangkan risiko yang diambil untuk menghasilkan return. Return yang tinggi saja tidak cukup untuk menentukan kesuksesan investasi; return tersebut harus dibandingkan dengan tingkat risiko yang diambil. Sharpe Ratio dan Treynor Ratio adalah beberapa cara populer untuk mengukur risk-adjusted return.

Rumus Sharpe Ratio:

Sharpe Ratio = Rp − Rf / σp 

Di mana:

  • Rp adalah return portofolio,
  • Rf​ adalah return bebas risiko,
  • σp adalah volatilitas portofolio.

Kelebihan: Mengukur return dengan memperhitungkan risiko, memungkinkan investor untuk menilai apakah return yang dihasilkan sebanding dengan risiko yang diambil. Kekurangan: Membutuhkan data risiko yang akurat untuk perhitungan.

8. Return Relatif Terhadap Benchmark

Relative return mengukur kinerja portofolio dibandingkan dengan benchmark yang relevan, seperti indeks pasar saham. Return ini digunakan untuk mengetahui apakah portofolio mengungguli atau tertinggal dibandingkan dengan benchmark yang ditentukan.

Rumus Return Relatif:

Relative Return = Return Portofolio − Return Benchmark

Contoh:

Jika return portofolio kamu adalah 12% dan benchmark (misalnya, IHSG) hanya naik 8%, maka relative return kamu adalah:

Relative Return = 12% − 8% = 4%

Ini berarti portofolio kamu mengungguli benchmark sebesar 4%.

Kelebihan: Berguna untuk menilai kinerja relatif terhadap pasar secara keseluruhan. Kekurangan: Tidak mempertimbangkan risiko atau karakteristik portofolio yang mungkin berbeda dari benchmark.

Dengan memahami konsep ini, kamu bisa lebih mudah menilai investasi atau proyek keuangan dan memastikan keputusan yang dibuat memberikan nilai yang optimal bagi perusahaan. Sebelum menginvestasikan uang sungguhan, uji coba strategi tradingmu di akun demo gratis HSB

Ini adalah cara yang hemat untuk mengasah keterampilan dan menguji efektivitas strategi tanpa risiko kehilangan uang. Menggunakan akun demo memungkinkan kamu untuk belajar dan membuat kesalahan tanpa dampak finansial yang nyata.

Trading bebas risiko dengan dana virtual akun demo HSB Investasi

Gunakan akun demo dengan kondisi pasar yang mendekati real-time untuk simulasi yang lebih realistis. Setelah merasa nyaman dan yakin dengan strategi tersebut, baru beralih ke akun live.

HSB Investasi merupakan platform trading resmi yang diawasi BAPPEBTI, hadir untuk membantumu mempertajam pemahaman tentang pasar trading. Kamu juga bisa mengakses berbagai materi edukasi atau mengikuti webinar live trading untuk meningkatkan kemampuan tradingmu. 

Dengan modal awal terjangkau mulai dari Rp600.000, mulailah perjalanan trading kamu sekarang dan raih peluang profit di pasar global! Unduh aplikasi HSB Investasi sekarang di Android dan iOS. Mulai perjalanan trading online sekarang!

Pertanyaan Seputar Jenis Return Portofolio

Apa itu return portofolio?

Return portofolio adalah ukuran kinerja suatu portofolio investasi dalam suatu periode tertentu. Sederhananya, ini adalah keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari investasi yang dilakukan.

2 jenis dari portofolio investasi apa saja?

portofolio investasi dapat dibagi menjadi dua jenis utama berdasarkan tujuan investasinya yaitu Portofolio Aktif dan Portofolio Pasif

Apa yang dimaksud dengan pengembalian portofolio?

Pengembalian portofolio adalah ukuran kinerja suatu portofolio investasi dalam periode tertentu.

Apa itu return dan jenis-jenisnya?

Return Nominal, Rill, Total dan Tahunan

Tag Terkait:
DISCLAIMER
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan hanya sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
Artikel Lainnya

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
Mulai Pengalaman Trading Terbaik