Kamu jenis investor seperti apa? Apakah seseorang yang bisa mengambil keputusan dengan tepat berdasarkan analisis mendalam? Atau investor yang mudah terbawa emosi sehingga hasil investasi sering rugi?
Coba cari tahu siapa kamu sebenarnya ketika sedang melakukan investasi. Mengetahui identitas diri sendiri saat berinvestasi membuatmu memahami seperti apa tingkah laku masing-masing orang.
Dari sini kamu juga jadi lebih paham bahwa setiap keputusan yang diambil merupakan hasil pengaruh dari berbagai faktor internal dan eksternal. Kalau begitu mari cari tahu identitas alias jenis-jenis investor yang ada saat ini.
6 Jenis Investor Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifat dan caranya melakukan investasi, setiap investor dapat dibagi ke beberapa jenis berbeda. Kamu akan diajak memahami siapa itu busy investors, casual investors, cautious investors, informed investors, emotional investors, dan technical investors. Simak penjelasannya masing-masing di bawah ini.
1. Busy Investors
Busy investors atau investor sibuk merupakan seseorang yang memiliki ketertarikan sangat tinggi terhadap pasar. Mereka memperhatikan setiap pergerakan naik turun tren harga dengan saksama.
Bukan hanya untuk satu instrumen saja tetapi justru sangat beragam. Akhirnya mereka memiliki lebih banyak informasi mengenai kapan harus menjual dan membeli saat waktunya tepat. Keunikan dari investor satu ini ialah intensitas jual beli yang dilakukan. Busy investors sangat sering melakukan jual beli untuk mendapatkan keuntungan dari potensi-potensi yang terlihat.
2. Casual Investors
Seperti namanya, casual investors tidak bergerak seperti jenis investor sebelumnya yang selalu saja disibukkan dengan tren harga naik turun. Casual investors lebih bertindak tenang karena kepercayaannya terhadap investasi yang telah dilakukan.
Jadi setelah keputusan investasi dibuat maka investor tidak akan banyak memperhatikan tren. Mereka akan membiarkan modal bekerja dengan sendirinya sampai waktu yang telah ditentukan. Informasi dari penasihat keuangan dan data masa lalu merupakan kunci penting dari investasi yang mereka jalankan.
3. Cautious Investors
Selanjutnya ada cautious investors yang selalu berhati-hati untuk investasi yang akan dilakukannya. Setiap respons terkait keadaan pasar akan selalu dipertimbangkan dengan matang.
Investor satu ini tidak akan membiarkan kegagalan terjadi sehingga pengambilan keputusan membutuhkan waktu yang sangat panjang. Cautious investors cenderung berfokus kepada keutuhan modal yang telah dikeluarkan dibandingkan kerugian. Maksudnya lebih baik tidak ada untung daripada merugi.
4. Technical Investors
Sekilas technical investors dan busy investors pasti serupa. Keduanya sama-sama memperhatikan pergerakan pasar dengan saksama. Tetapi technical investors tidak berhenti setelah memperhatikan pergerakan pasar.
Investor ini memasukkannya ke dalam analisis bersamaan dengan data dan informasi penting lainnya sehingga mendapatkan hasil yang akurat untuk mengambil keputusan. Setiap tools yang ada akan digunakan demi dapat memprediksi pergerakan harga ke depan serta melihat apakah instrumen yang diinvestasikan layak diperjuangkan.
Jika dilihat bahwa instrumen tersebut sudah tidak lagi menghasilkan keuntungan maka technical investors akan menjualnya untuk kembali ditanamkan ke instrumen yang lebih baik.
5. Informed Investors
Informed investors cenderung bertindak hati-hati atas setiap keputusan investasi yang dibuat. Mereka mengumpulkan banyak informasi terkait instrumen investasi yang dibeli serta tetap up-to-date terhadap berbagai informasi yang berkaitan.
Meski sudah berpengetahuan tetapi dirinya tidak menutup diri terhadap pengalaman dan nasihat dari seorang profesional keuangan. Karakternya membuat investasi yang dilakukan juga bijak dan tepat sasaran sesuai yang diinginkan.
6. Emotional Investors
Emotional investors melakukan investasi dengan hati dan psikologis mereka dibandingkan fakta serta kenyataan (logika). Saat mereka merasa dekat dengan suatu perusahaan maka investasi yang dilakukan akan makin besar.
Investor yang mengandalkan emosi juga lebih mengedepankan kualitas produk yang telah mereka gunakan daripada performa saham yang ada di pasar. Investor seperti ini bisa dibilang pasif dan aktif dalam waktu yang bersamaan.
Pasif karena mereka tidak mau mencari tahu informasi yang lebih dalam untuk benar-benar mengetahui kualitas saham yang dibeli. Aktif karena mereka tetap ikut melakukan investasi seperti menjual atau membeli aset.
5 Tips Menjadi Investor Sukses
Setelah membaca jenis investor di atas, identitas apa yang kamu punya? Kamu pasti sudah bisa menebak jenis investor mana saja yang akan mendapatkan keuntungan dalam berinvestasi.
Namun ada juga yang pasti kesulitan mendapatkan keuntungan dengan modal malas dan pasif. Jangan berkecil hati dahulu apabila kamu menemukan diri sendiri berada di golongan investor yang kurang baik. HSB masih punya beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk menjadi seorang investor sukses.
1. Tambahkan Pemahaman Kamu Tentang Investasi
Menjadi seorang investor sukses sebenarnya memiliki cara yang sederhana tetapi sulit dilakukan, yaitu mempelajari investasi lebih dalam. Faktanya hampir semua investor memahami bahwa menggali banyak informasi tentang investasi merupakan tindakan krusial.
Namun hal ini sulit dilakukan karena beragam alasan seperti malas, tidak punya waktu, atau tidak begitu tertarik dengan investasi. Namun jika kamu ingin sukses maka pembelajaran tentang investasi harus dilakukan.
Kamu tidak bisa begitu saja sukses tanpa belajar dan berlatih, bukan? Jadi mulailah belajar dan lakukan yang terbaik untuk memahami investasi lebih jauh lagi.
2. Ubah Mindset dan Tentukan Tujuan Investasi
Definisi setiap orang tentang investasi pasti berbeda-beda. Kebanyakan dari masyarakat menganggap investasi sebagai alat untuk mendatangkan kekayaan dengan cepat. Meski tidak salah, tetapi definisi tersebut juga tidak sepenuhnya benar.
Kamu harus mengerti bahwa investasi lebih daripada sekadar memberikan kekayaan. Investasi merupakan suatu alat bantu untuk mengelola aset yang kamu punya bagi masa depan.
Kemudian setelah perspektif yang benar didapatkan, kamu bisa mulai menentukan tujuan investasi. Keberadaan goals atau tujuan akan membantu kamu berkomitmen dan mengusahakan yang terbaik meski kondisinya sedang tidak baik.
3. Tidak Teburu-buru Menjual atau Membeli
Mengambil keputusan dalam investasi tidak boleh dilakukan dengan terburu-buru. Satu saja kesalahan dalam menjual atau membeli dapat membuat kamu merugi. Memang benar bahwa pergerakan harga dalam pasar bisa menentukan keuntungan dan kerugian.
Namun bukan berarti kamu bisa begitu saja memutuskan berdasarkan pasar. Kamu perlu melakukan analisis lanjutan terkait pergerakan harga tersebut. Kemudian menunggu waktu yang tepat untuk dapat menghasilkan keuntungan yang diinginkan.
4. Realistis dengan Risiko
Investasi juga tidak lepas dari risiko yang harus ditanggung. Sering kali banyak investor dengan sengaja menghiraukan potensi kerugian yang ada. Padahal tindakan tersebut sangat fatal dilakukan. Jangan sampai kamu dibutakan oleh keuntungan yang besar dan sampai lupa dengan kerugian yang bisa terjadi.
5. Melakukan Diversifikasi
Setelah sadar dengan semua risiko kerugian yang ada, sekarang kamu bisa mulai menggunakan strategi-strategi yang bisa membantu mencapai tujuan investasi. Salah satunya dengan diversifikasi. Strategi ini mengacu kepada tindakan menanamkan modal pada beberapa instrumen berbeda untuk meminimalkan kerugian yang terjadi.
Menjadi seorang investor yang sukses memang dibutuhkan kerja keras, dedikasi, dan kemauan untuk mempelajari semua informasi penting terkait investasi. Setiap investor juga harus terus diperbarui dengan berita terkini sehingga investasi yang dilakukan dapat membuahkan hasil yang manis.
Kemudian dari penjelasan jenis investor yang ada di atas, di mana kamu berada? Jika kamu sudah tergolong investor yang baik dan berdedikasi maka lanjutkan terus apa yang sudah dilakukan.
Namun apabila kamu menemukan diri termasuk jenis investor yang pasif maka sebaiknya mulailah mempraktikkan tips-tips menjadi investor sukses. Zaman ini tidak ada lagi alasan untuk tidak belajar karena banyaknya informasi yang tersebar di internet.
HSB bahkan juga menyediakan fasilitas edukasi yang bisa kamu gunakan untuk belajar investasi, secara khusus dalam trading. Langsung kunjungi website HSB dan cari materi belajar trading untuk pemula.
Kamu bisa mengakses video, blog, hingga akun demo untuk berlatih. Mulai download aplikasi HSB sekarang dan nikmati pengalaman trading yang aman serta menyenangkan!***
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Strategi Jitu buat Pekerja Menghadapi Kenaikan PPN 12 Persen
Mulai 1 Januari 2025 tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Indonesia naik dari 11% menjadi 12%. Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri M...
- Dampak Inflasi bagi Kehidupan Sehari-hari Masyarakat
Inflasi merupakan salah satu indikator kesehatan ekonomi suatu negara. Tingkat inflasi yang stabil dan moderat biasanya menandakan bahwa perekonomi...
Cara Memulai Toko Emas dan Berapa Modal yang Dibutuhkan Agar Cepat Balik ModalMemulai usaha toko emas bisa jadi peluang bisnis yang menggiurkan, apalagi melihat kebutuhan akan emas yang selalu stabil dan bahkan cenderung naik...
- Ini Nilai Standar PBV yang Bagus! Berikut Cara Mudah Mencarinya
Dalam menghitung harga saham, alat analisis yang efektif sangat penting untuk membuat keputusan yang bijaksana. Salah satu alat yang banyak digunak...
Kira-kira Berapa EPS yang Bagus untuk Saham Ya? Ini Jawabanya!Dalam dunia investasi saham, EPS (Earnings Per Share) atau laba per saham adalah salah satu indikator kunci yang sering digunakan untuk menilai kin...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil