Membaca terjadinya penerusan tren (trend continuation) dan koreksi (correction) dalam analisis teknikal sangat penting bagi seorang trader untuk dapat memanfaatkan pergerakan pasar secara optimal. Berikut adalah cara untuk membaca kedua fenomena tersebut:
1. Penerusan Tren (Trend Continuation)
Penerusan tren terjadi ketika harga yang sedang bergerak dalam satu arah (naik atau turun) terus melanjutkan pergerakannya setelah mengalami konsolidasi atau koreksi kecil. Untuk mengidentifikasi penerusan tren, perhatikan beberapa hal berikut:
A. Pola Chart
Beberapa pola chart yang mengindikasikan penerusan tren meliputi:
- Flag: Pola ini terbentuk setelah pergerakan tren yang tajam. Setelah tren naik atau turun yang signifikan, harga akan bergerak dalam kanal yang lebih kecil dan kemudian melanjutkan arah tren sebelumnya.
- Pennant: Mirip dengan flag, tetapi lebih kecil dan terbentuk dalam waktu yang lebih singkat. Biasanya terlihat setelah pergerakan harga yang tajam, diikuti oleh periode konsolidasi sebelum melanjutkan tren sebelumnya.
- Channel: Harga bergerak dalam channel atau saluran tertentu. Jika harga menembus batas atas atau bawah saluran, itu mengindikasikan penerusan tren yang kuat.
B. Indikator Teknis
Beberapa indikator yang dapat membantu mengidentifikasi penerusan tren adalah:
- Moving Average (MA): Jika harga tetap berada di atas MA (dalam tren naik) atau di bawah MA (dalam tren turun), itu menandakan bahwa tren akan terus berlanjut.
- Relative Strength Index (RSI): Jika RSI berada di atas 50 (untuk tren naik) atau di bawah 50 (untuk tren turun), itu mengindikasikan momentum yang mendukung penerusan tren.
- MACD: Jika garis MACD berada di atas garis sinyal (untuk tren naik) atau di bawah garis sinyal (untuk tren turun), ini mengindikasikan potensi penerusan tren.
C. Volume
Volume yang tinggi selama penerusan tren juga menunjukkan bahwa ada minat pasar yang kuat untuk melanjutkan pergerakan harga dalam arah tren yang sama.
2. Koreksi (Correction)
Koreksi adalah pergerakan harga berlawanan dengan arah tren utama dalam jangka waktu yang singkat, sebelum akhirnya harga kembali bergerak sesuai dengan tren utama. Koreksi bisa terjadi karena adanya faktor teknikal atau fundamental yang mengganggu pergerakan harga sementara.
A. Pola Chart
Beberapa pola chart yang mengindikasikan koreksi adalah:
- Pullback: Koreksi yang terjadi sementara dalam tren yang lebih besar. Biasanya pullback akan menemukan support atau resistance yang kuat dan kemudian melanjutkan tren utama.
- Retracement: Merupakan penurunan harga sementara dalam tren naik, biasanya menuju level Fibonacci tertentu seperti 38,2%, 50%, atau 61,8%, sebelum melanjutkan tren naik.
- Triangle: Harga bergerak dalam pola segitiga dan setelah periode konsolidasi, harga keluar dari pola tersebut dan kembali melanjutkan tren utama.
B. Indikator Teknis
Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi koreksi adalah:
- Fibonacci Retracement: Menggunakan level Fibonacci untuk mengukur sejauh mana harga dapat terkoreksi sebelum melanjutkan tren. Biasanya, retracement 38,2% hingga 61,8% adalah level yang diperhatikan.
- RSI: RSI yang mendekati level 30 menunjukkan bahwa pasar telah terkoreksi dalam tren naik dan mungkin akan segera melanjutkan tren, sementara RSI yang mendekati level 70 dalam tren turun menandakan koreksi.
- Moving Average: Jika harga bergerak di bawah moving average (untuk tren naik) atau di atas moving average (untuk tren turun) selama koreksi, itu bisa menandakan bahwa harga akan kembali bergerak ke arah tren utama setelah koreksi selesai.
C. Volume
Selama koreksi, volume biasanya cenderung menurun. Jika volume kembali meningkat saat harga melanjutkan tren utama setelah koreksi, ini menandakan bahwa tren tersebut kemungkinan akan berlanjut.
3. Faktor yang Memengaruhi Penerusan Tren & Koreksi
- Berita Fundamental: Berita ekonomi atau politik yang berdampak pada pasar dapat menyebabkan penerusan tren atau koreksi harga yang tajam.
- Sentimen Pasar: Sentimen pasar, baik positif maupun negatif, dapat mempengaruhi apakah harga akan melanjutkan tren atau mengalami koreksi.
- Tingkat Support dan Resistance: Harga seringkali akan mengoreksi menuju level support atau resistance utama sebelum melanjutkan tren.
Tips Trading
Selain pola zig-zag segitiga, pola koreksi gelombang Elliot lainnya adalah zig-zag ABC. Biasanya gelombang B adalah yang terpendek dibanding gelombang A dan C. Formasi zig-zag bisa terjadi 2 sampai 3 kali dan berkesinambungan, tetapi selalu dalam urutan A-B-C, A-B-C, dan seterusnya. Berikut contoh pola 3 gelombang koreksi zig-zag ABC pada GBP/USD daily:
Kesimpulan
Membaca penerusan tren dan koreksi adalah keterampilan penting yang harus dimiliki oleh trader. Dengan memanfaatkan pola chart, indikator teknikal, dan volume, trader dapat mengidentifikasi kapan pasar cenderung melanjutkan tren atau mengalami koreksi. Ini akan membantu mereka mengambil keputusan yang lebih baik dalam menentukan posisi trading.
Siap memulai perjalanan trading kamu? Daftar di HSB Investasi sekarang juga untuk mendapatkan akses ke platform trading yang andal dan berbagai alat analisis teknikal. Dengan dukungan dari tim profesional dan fitur lengkap, HSB Investasi adalah pilihan tepat untuk memaksimalkan potensi trading kamu. Mulai trading sekarang dan tingkatkan kemampuan kamu!
Unduh aplikasi HSB Investasi sekarang di Android dan iOS. Mulai perjalanan trading online sekarang!!***
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
Koreksi adalah pergerakan harga sementara berlawanan dengan tren utama, sering terjadi setelah tren panjang, sebelum harga kembali mengikuti tren utama.
Candlestick tidak bisa diprediksi dengan pasti, tetapi pola candlestick dan analisis teknikal dapat memberikan gambaran arah pergerakan harga.
Dengan mempelajari pola candlestick, indikator teknikal, dan level support/resistance, trader dapat memperkirakan pergerakan harga selanjutnya.
Ekor menunjukkan harga tertinggi (ekor atas) dan terendah (ekor bawah) selama periode waktu candlestick, memberikan informasi tentang volatilitas pasar. Apa itu koreksi dalam forex?
Apakah candlestick bisa ditebak?
Bagaimana cara memprediksi setiap candlestick berikutnya?
Apa arti ekor pada candlestick?
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Dampak Inflasi bagi Kehidupan Sehari-hari Masyarakat
Inflasi merupakan salah satu indikator kesehatan ekonomi suatu negara. Tingkat inflasi yang stabil dan moderat biasanya menandakan bahwa perekonomi...
- 10 Kesalahan Cara Hitung Profitability Index
Sobat Trader, dalam dunia investasi, menghitung Profitability Index (PI) secara akurat adalah kunci untuk menentukan apakah suatu proyek layak dija...
Tips Mudah Mengatur Waktu Trading saat Libur LebaranMudik Lebaran, momen istimewa yang dinanti-nantikan oleh banyak orang untuk berkumpul dengan keluarga dan menikmati liburan. Namun, bagi para trade...
- Cara Efektif Manajemen Waktu Trading saat Libur Lebaran
Libur Lebaran seringkali menjadi momen yang dinantikan untuk berkumpul bersama keluarga dan menikmati suasana liburan. Namun, bagi para trader, lib...
Mengenal Strategi Trading Buy the Rumor and Sell the NewsBagi para trader pemula, mengenal strategi trading yang berbeda-beda adalah langkah awal yang penting dalam membangun pemahaman yang kokoh tentang ...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil