Trading & kelola akun MT di Aplikasi HSB Trading
store google
Memahami Apa Itu Manajemen Risiko Sebelum Berinvestasi

Investasi merupakan aktivitas pengelolaan uang dengan beragam instrumen seperti saham, obligasi, forex, dan lain-lain, yang mampu memberikan keuntungan dalam jumlah yang menjanjikan. Setiap kegiatan investasi memiliki risiko apa pun instrumennya. Maka dari itu, penting untuk kamu belajar mengenai apa itu manajemen risiko agar dapat mengelola risiko dengan baik. Pelajari tentang manajemen risiko dalam artikel ini.

Apa Itu Manajemen Risiko?

Manajemen risiko adalah proses yang diterapkan untuk menjaga dan mengelola risiko kerugian agar tetap terkendali serta dapat membedakan bentuk risiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak. Selain itu, manajemen risiko juga merupakan langkah yang dilakukan untuk meminimalkan potensi kerugian dalam jumlah yang lebih besar dalam setiap kegiatan investasi.

Risiko dalam investasi sendiri merupakan bentuk kemungkinan atau ketidakpastian terhadap terjadinya kerugian apabila dibandingkan dengan penerimaan keuntungan yang diharapkan saat menanamkan modal pada instrumen investasi. Terdapat beberapa jenis manajemen risiko yang harus kamu ketahui, diantaranya adalah:

apa itu manajemen risiko

1. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas merupakan kondisi di mana investor tidak dapat menjual surat berharga pada harga yang sesuai dengan modal pembelian surat tersebut.

2. Risiko Pasar

Risiko pasar terjadi karena investasi mulai kehilangan dan mengalami penurunan nilai yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti pengaruh perekonomian negara.

3. Risiko Inflasi

Risiko inflasi terjadi ketika daya beli investasi mengalami penurunan akibat nilai return yang lebih kecil dibandingkan dengan kondisi inflasi.

4. Risiko Modal

Risiko modal terjadi karena aktivitas trading dilakukan tanpa perencanaan yang matang dan harga pada pasar cenderung bergerak ke bawah. 

Mengapa Manajemen Risiko Diperlukan Saat Investasi?

Investasi atau trading adalah aktivitas berisiko karena pergerakan harganya dipengaruhi oleh pasar. Pada beberapa instrumen investasi, kondisi perekonomian negara atau perusahaan penyedia saham juga dapat memengaruhi pergerakan harga di pasar investasi. 

Manajemen risiko dibutuhkan dalam investasi sebab dapat membantu meminimalisir nilai kerugian dan mencegah investor kehilangan seluruh modal yang digunakan untuk membeli lembar investasi. Manajemen risiko juga sangat diperlukan dalam mempertimbangkan kemungkinan risiko dari yang paling kecil hingga risiko terbesar. 

Siapa Saja Yang Memerlukan Manajemen Risiko?

Manajemen risiko harus diterapkan oleh seluruh investor baik pemula maupun yang telah berpengalaman. Meskipun telah banyak melakukan investasi dan merasa ahli pada bidang investasi, investor dengan manajemen risiko yang buruk memiliki kemungkinan yang tinggi untuk kehilangan semua uang yang berada pada pasar investasi hanya dalam satu atau dua kali transaksi.

Jika risiko dapat dikelola, investor tentu dapat melakukan aktivitas investasi dengan nyaman di pasar investasi tanpa khawatir akan terjadinya kerugian besar. 

Tips Manajemen Risiko Saat Trading

5 Tips Manajemen Risiko Saat Trading

Meskipun terdapat risiko dalam investasi, kamu tidak perlu khawatir. Sebab risiko tersebut dapat dikelola dan dikendalikan dengan penerapan manajemen risiko. Berikut ini merupakan 5 tips yang dapat diterapkan dalam manajemen risiko investasi kamu:

1. Lakukan Average 

Tips yang pertama yaitu melakukan average saat investasi. Maksudnya, lakukan investasi secara teratur dan konsisten saat harga saham sedang berada pada titik terendah atau titik tertinggi. Menerapkan Laverage ketika grafik harga berada pada titik terendah ini memang membutuhkan kesabaran sebab kamu harus menunggu harga meningkat untuk bisa mendapatkan keuntungan.

2. Diversifikasi

Tips manajemen risiko selanjutnya yaitu diversifikasi investasi. Metode ini dapat kamu lakukan dengan membagi dana investasi pada berbagai instrumen seperti saham, obligasi, forex, komoditas, dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian pada satu instrumen investasi dan tetap menerima keuntungan dari instrumen lainnya.

3. Stop Loss dan Take Profit

Stop loss adalah langkah menentukan titik terendah yang dapat ditoleransi untuk keluar dari pasar investasi. Sedangkan take profit adalah menentukan titik tertinggi untuk menerima keuntungan. Cara ini dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian terkait penurunan harga pada pasar yang mungkin terjadi terutama pada jenis investasi jangka pendek. 

Menggunakan metode stop loss, trader dapat menentukan jumlah risiko yang dapat diambil dan menetapkan rasio risiko dengan keuntungan yang telah ditentukan sebelumnya. Langkah paling umum untuk menentukan titik stop loss yang efektif adalah dengan menggunakan support dan resistance, moving averages, atau fibonacci.

Sementara itu, take profit menjadi penentu untuk mengakhiri transaksi apabila harga mengalami peningkatan. Langkah ini dapat dilakukan dengan memperhatikan pergerakan pasar. Apabila berada pada long position, maka tempatkan titik di atas harga pasar. Namun, apabila berada pada short position, tempatkan titik di bawah harga pasar.

4. Hindari Overtrading

Dalam menerapkan manajemen risiko investasi, hindari melakukan tindakan overtrading. Overtrading adalah kondisi di mana seseorang melakukan transaksi pada pasar investasi dalam jumlah besar secara langsung. Hal ini dapat memicu terjadinya autocut dan menyebabkan adanya kerugian yang besar. Maka pastikan untuk selalu bijak dalam menentukan nilai modal dan pembelian instrumen investasi.

5. Mengatur Risk Reward Ratio

Setelah mengetahui titik stop loss dan take profit yang sesuai, kamu dapat menentukan risk reward ratio berdasarkan titik tersebut. Dalam trading jangka panjang, hal ini penting untuk dilakukan sebab dapat membantu memberikan perbandingan stop loss dan take profit. 

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu manajemen risiko dalam dunia investasi yang harus kamu ketahui. Singkatnya, manajemen risiko adalah hal yang penting untuk dilakukan sebelum memulai aktivitas investasi baik jangka panjang maupun jangka pendek. Hal ini dikarenakan manajemen risiko dapat membantu mengelola risiko dan meminimalisir nilai kerugian yang mungkin terjadi.

Selain manajemen risiko, pemilihan broker dengan komisi rendah dan tepercaya juga menjadi hal yang harus diperhatikan. Untuk itu, gunakan HSB sebagai broker trading online kamu. Buka akun demo di aplikasi HSB sekarang juga untuk mulai trading dengan komisi rendah, aman, dan transparan.***

Tag Terkait:
DISCLAIMER
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan hanya sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
bonus tanpa deposit
Artikel Lainnya

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
bonus tanpa deposit
Mulai Pengalaman Trading Terbaik