Sobat Trader, sebelum memasuki dunia investasi, penting bagi kita untuk memahami betapa pentingnya strategi hitung risiko dan return portofolio. Dalam investasi, risiko dan return merupakan dua hal yang tak dapat dipisahkan, dan pemahaman yang mendalam tentang kedua konsep ini akan membantu kamu membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan terinformasi.
Dalam artikel ini, kita akan membahas strategi hitung risiko dan return portofolio yang perlu kamu ketahui sebagai calon investor. Dari pengertian dasar hingga teknik perhitungan yang lebih kompleks, setiap informasi akan disajikan dengan cara yang mudah dipahami dan relevan untuk mendukung langkah-langkah investasi kamu ke depannya.
Apa Itu Risk and Return Portofolio?
Risk dan return portofolio adalah dua konsep kunci dalam investasi yang membantu investor mengukur dan mengelola performa investasi mereka. Mari kita jelaskan keduanya secara lebih rinci:
1. Risk Portofolio
Risk atau risiko portofolio, merujuk pada kemungkinan bahwa nilai investasi kamu akan berfluktuasi atau mengalami kerugian. Risiko dalam investasi terkait dengan ketidakpastian pasar dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan kondisi ekonomi, peristiwa politik, perubahan tren industri, atau faktor-faktor lain yang memengaruhi nilai aset kamu. Dalam investasi, semakin besar risiko, semakin besar juga potensi kerugian.
Terdapat berbagai jenis risiko dalam investasi, seperti:
- Risiko Pasar: Terkait dengan fluktuasi pasar umum.
- Risiko Saham: Berkaitan dengan fluktuasi harga saham dalam portofolio.
- Risiko Kredit: Terkait dengan risiko gagal bayar oleh penerbit obligasi atau instrumen utang lainnya.
- Risiko Mata Uang: Terkait dengan perubahan nilai mata uang asing.
Mengukur dan mengelola risiko portofolio adalah penting agar investor dapat memahami sejauh mana portofolio mereka bisa terpengaruh oleh fluktuasi pasar dan mengambil tindakan yang sesuai.
2. Return Portofolio
Return portofolio adalah hasil investasi yang diharapkan atau sebenarnya yang diperoleh dari portofolio investasi kamu. Return dapat bersumber dari berbagai sumber, seperti kenaikan harga aset, dividen saham, atau pembayaran bunga dari obligasi. Return berbeda dengan yield adalah pengukuran kinerja investasi kamu dan tingkat return yang lebih tinggi biasanya diharapkan sebagai imbalan atas risiko yang diambil.
Investor sering membandingkan return portofolio mereka dengan tingkat return yang diharapkan atau benchmark pasar tertentu. Ini membantu mereka menilai apakah portofolio mereka berkinerja lebih baik atau lebih buruk daripada pasar secara keseluruhan.
Pentingnya Mengetahui Risk and Return Portofolio
Mengetahui pengelolaan risk dan return portofolio adalah salah satu aspek paling penting dalam pengambilan keputusan investasi. Ini memberikan dasar bagi investor untuk membuat keputusan yang bijak dalam merencanakan dan mengelola diversifikasi portofolio investasi mereka. Berikut adalah beberapa alasan mengapa penting untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang risk dan return portofolio:
1. Pengukuran Kinerja Investasi
Dengan memahami return portofolio, kamu dapat menilai kinerja investasi kamu. Apakah portofolio kamu mencapai tingkat return yang diharapkan atau bahkan melampaui benchmark pasar? Ini membantu kamu menilai apakah investasi kamu berjalan sesuai rencana atau tidak.
2. Manajemen Risiko
Pemahaman yang baik tentang risiko portofolio membantu kamu mengidentifikasi dan mengelola risiko. kamu dapat mengukur sejauh mana portofolio kamu bisa terpengaruh oleh fluktuasi pasar, sehingga kamu dapat mengambil tindakan yang sesuai, seperti diversifikasi atau penggunaan instrumen keuangan yang lebih aman.
3. Pemilihan Instrumen Investasi
Dengan mengetahui risk dan return dari berbagai instrumen investasi, kamu dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang di mana mengalokasikan dana kamu. Apakah kamu lebih tertarik pada saham, obligasi, real estate, atau instrumen keuangan lainnya, pemahaman tentang potensi risiko dan keuntungannya membantu kamu membuat pilihan yang tepat.
4. Penentuan Tujuan Keuangan
Tingkat pengembalian dan risiko juga membantu kamu merencanakan tujuan keuangan kamu. Apakah kamu berinvestasi untuk masa pensiun, pendidikan anak-anak, atau tujuan jangka pendek? Pemahaman ini membantu kamu menyesuaikan strategi investasi kamu dengan tujuan keuangan kamu.
5. Diversifikasi Efektif
Dalam rangka mengelola risiko dengan baik, penting untuk memahami cara berbagai aset dan instrumen berperilaku dalam portofolio kamu. Dengan pemahaman yang kuat tentang risk-return trade-off, kamu dapat merencanakan diversifikasi portofolio yang efektif untuk mengurangi risiko keseluruhan.
Langkah Menghitung Risk and Return Portofolio
Menghitung risk and return portofolio adalah langkah penting dalam mengelola investasi kamu. Ini membantu kamu memahami bagaimana performa portofolio kamu berkaitan dengan tingkat risiko yang kamu ambil. Berikut adalah lima cara untuk menghitung risk dan return portofolio:
1. Hitung Return Portofolio
Untuk menghitung return portofolio, kamu dapat menggunakan rumus menghitung risk and return berikut:
Return Portofolio (%) = (Σ (Bobot Saham x Return Saham)) + (Σ (Bobot Obligasi x Return Obligasi))
Dalam rumus ini, kamu harus mengalikan return masing-masing aset dalam portofolio dengan bobotnya (persentase berapa banyak dana yang dialokasikan untuk masing-masing aset), kemudian menjumlahkan hasilnya.
2. Mengukur Risiko Portofolio
Ada beberapa metode untuk mengukur risiko portofolio, termasuk:
- Deviasi Stkamur: Deviasi stkamur mengukur sejauh mana hasil portofolio bervariasi dari rata-rata historisnya. Semakin tinggi deviasi stkamur, semakin besar risiko portofolio.
- Beta: Beta mengukur sensitivitas portofolio terhadap perubahan pasar umum. Beta di atas 1 menunjukkan bahwa portofolio lebih volatil daripada pasar, sementara beta di bawah 1 menunjukkan lebih stabil.
- Value at Risk: VaR mengukur sejauh mana portofolio bisa mengalami kerugian dalam kondisi tertentu dalam suatu periode waktu. Ini adalah ukuran risiko potensial.
3. Menghitung Rasio Sharpe
Rasio Sharpe membantu mengukur return yang diperoleh dari portofolio relatif terhadap risiko yang diambil. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Rasio Sharpe = (Return Portofolio - Tingkat Bunga Bebas Risiko) / Deviasi Stkamur Portofolio
Rasio Sharpe yang lebih tinggi menunjukkan bahwa portofolio memberikan return yang lebih baik untuk tingkat risiko yang diambil.
4. Menggunakan Model CAPM
Model CAPM adalah metode lain untuk cara menghitung expected return portofolio berdasarkan tingkat risiko sistematis (risiko pasar). Rumusnya adalah:
Return Portofolio = Tingkat Bunga Bebas Risiko + Beta Portofolio x (Expected Market Return - Tingkat Bunga Bebas Risiko)
Ini menghitung return yang diharapkan berdasarkan hubungan risiko sistematis portofolio dengan pasar.
5. Menggunakan Software dan Alat Keuangan
Ada banyak alat keuangan dan perangkat lunak yang dapat membantu kamu menghitung risk dan return portofolio dengan cepat dan akurat. Platform trading online, spreadsheet seperti Excel, dan perangkat lunak analisis keuangan dapat menjadi alat yang berguna dalam analisis portofolio kamu.
Contoh Perhitungan Risk dan Return Portofolio Saham
Mari kita lihat contoh sederhana perhitungan risk dan return portofolio saham. Dalam contoh ini, kita akan mempertimbangkan portofolio dengan dua saham: Saham A dan Saham B.
Data Saham:
- Saham A: Return tahunan rata-rata 10%, Deviasi Standar 15%
- Saham B: Return tahunan rata-rata 12%, Deviasi Standar 18%
- Bobot Saham A dalam Portofolio: 60%
- Bobot Saham B dalam Portofolio: 40%
1. Menghitung Return Portofolio
Untuk menghitung return portofolio, kita menggunakan bobot masing-masing saham dalam portofolio.
Return Portofolio (%) = (Bobot Saham A x Return Saham A) + (Bobot Saham B x Return Saham B)
Return Portofolio (%) = (0,60 x 10%) + (0,40 x 12%)
Return Portofolio (%) = 6% + 4,8%
Return Portofolio (%) = 10,8%
Jadi, return portofolio saham ini adalah sekitar 10,8%.
2. Menghitung Deviasi Standar Portofolio
Untuk menghitung deviasi standar portofolio, kita menggunakan rumus yang melibatkan bobot masing-masing saham dalam portofolio dan deviasi standar saham tersebut.
Deviasi Standar Portofolio = √[(Bobot Saham A^2 x Deviasi Standar Saham A^2) + (Bobot Saham B^2 x Deviasi Standar Saham B^2) + (2 x Bobot Saham A x Bobot Saham B x Covariance(Saham A, Saham B))]
Namun, dalam contoh ini, kita akan menyederhanakan perhitungan dan mengabaikan kovariansi (covariance). Jadi, kita hanya akan menghitung deviasi standar berdasarkan deviasi standar masing-masing saham dan bobotnya.
Deviasi Standar Portofolio = √[(0,60^2 x 15^2) + (0,40^2 x 18^2)]
Deviasi Standar Portofolio = √[(0,36 x 225) + (0,16 x 324)]
Deviasi Standar Portofolio = √(90 + 51,84)
Deviasi Standar Portofolio = √141,84
Deviasi Standar Portofolio ≈ 11,92%
Jadi, deviasi standar portofolio saham ini adalah sekitar 11,92%.
Setelah membahas artikel di atas, apakah kamu tertarik untuk mencoba menghitung Risk dan Return Portofolio kamu dalam trading? Kamu bisa berlatih menggunakan akun demo trading dari HSB Investasi loh!
Hitung Risk dan Return Portofolio Tanpa Risiko!
Sobat Trader, menghitung risk dan return portofolio investasi adalah langkah penting dalam mengelola keuangan kamu dengan bijak. Inilah mengapa akun demo gratis trading HSB sangat dibutuhkan bagi para investor maupun trader.
Dengan dana virtual hingga $100,000 di akun demo, kamu bisa berlatih keterampilan dalam menganalisa pasar dan mengenali chart patterns. Saat sudah percaya diri, masuklah ke akun live HSB yang menawarkan 45 instrumen trading, termasuk 17 pasangan mata uang forex, saham AS, Hang Seng, Nasdaq, Dow Jones, hingga XAUUSD.
Manfaatkan aplikasi trading terpercaya HSB untuk pengalaman trading yang mulus dan efisien, lengkap dengan broker forex terbaik di Indonesia.
Unduh aplikasi HSB Investasi sekarang di Android dan iOS. Mulai perjalanan trading online sekarang!!
Pertanyaan Seputar Risk and Return Portofolio
Bagaimana cara menghitung return saham?
Return saham dapat dihitung dengan mengurangi harga awal saham dari harga akhir saham, menambahkan dividen yang diterima, lalu membagi hasilnya dengan harga awal saham. Rumusnya adalah: ((Harga Akhir - Harga Awal) + Dividen) / Harga Awal.
Bagaimana diversifikasi portofolio ini dapat mengurangi risiko portofolio?
Diversifikasi portofolio dapat mengurangi risiko dengan menyebarkan investasi ke berbagai aset atau sektor yang berbeda. Dengan memiliki berbagai jenis aset, kerugian di satu aset dapat diimbangi oleh keuntungan di aset lain, sehingga mengurangi risiko keseluruhan portofolio.
Apa yang perlu ditentukan dalam menghitung portofolio investasi?
Dalam menghitung portofolio investasi, kamu perlu menentukan beberapa faktor penting. Pertama, tentukan nilai total investasi dan alokasi aset di berbagai instrumen seperti saham, obligasi, dan reksa dana. Kedua, hitung return individu dari setiap aset serta return keseluruhan portofolio. Ketiga, evaluasi risiko dengan menghitung standar deviasi atau beta dari portofolio. Terakhir, bandingkan kinerja portofolio terhadap benchmark atau indeks acuan untuk menilai efektivitas strategi investasi.
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- 5 Langkah Menjadi Trader Sukses di Indonesia
Dunia trading semakin populer di Indonesia seiring dengan berkembangnya akses terhadap informasi dan teknologi. Banyak orang mulai tertarik untuk t...
- 7 Trader Wanita Sukses Indonesia, Patut Ditiru!
Ketika berbicara tentang dunia trading, sebagian besar orang mungkin akan langsung memikirkan tokoh-tokoh pria seperti George Soros atau Warren Buf...
Cek Kalender Hari Libur Trading Sebelum Memulai!Sobat Trader, pernah gak sih lagi semangat-semangatnya mau trading, eh ternyata pasar lagi tutup? Rasanya kayak udah siap tempur tapi musuh nggak a...
- 7 Kesalahan Umum dalam Membaca Chart Patterns
Membaca Chart Patterns adalah keterampilan penting dalam trading, namun sering kali trader, terutama yang baru, membuat kesalahan dalam menganalisi...
Dasar Koreksi Harga Emas, Saham & Pair ForexKamu mungkin pernah mendengar istilah "koreksi harga" saat berbicara tentang investasi, bukan? Nah, koreksi harga ini bukanlah sesuatu yang perlu d...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil