Trading vs investing, mana yang paling baik untuk dilakukan? Untuk mengetahui hal ini, kamu perlu memahami definisi masing-masing dari trading dan investing. Keduanya adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu tindakan melipatgandakan uang. Trading dan investing memiliki banyak persamaan yang mungkin membuat kamu kebingungan.
Sebagai contoh, keduanya sama-sama ditemukan dalam pasar modal, memiliki tujuan menggandakan uang dan nilainya sama-sama terpengaruh oleh keadaan politik dan ekonomi suatu negara. Jadi apa perbedaannya? Kami senang kamu bertanya! Kalau begitu, langsung saja temukan perbedaannya di bawah ini.
Pengertian Trading vs. Investing
Sebelum mengenali perbedaan keduanya, ada baiknya kita mengenal istilah ini satu persatu. Berikut adalah penjelasan trading dan investing.
1. Pengertian Trading
Trading dalam bahasa Indonesia berarti jual beli, di mana kegiatan ini berupa aktivitas transaksi jual beli suatu instrumen investasi untuk mendapatkan keuntungan. Seorang yang melakukan trading (trader) akan berusaha memperkirakan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual instrumen investasi, agar keuntungan bisa diraih. Bisa dikatakan para trader menjual dan membeli suatu instrumen secara cepat.
Dalam trading, seorang trader memerlukan pengetahuan yang cukup untuk mengerti cara kerja dan aturan-aturan yang ada. Jika seorang pemula terjun langsung tanpa mengetahui dan memahami ini, kemungkinan besar semua dana yang diinvestasikan akan hilang, alias merugi. Selain pengetahuan, seorang trader juga membutuhkan perencanaan yang matang sebelum melakukan trading.
Tanpa perencanaan yang matang, dana investasi kamu juga bisa hilang begitu saja. Pengetahuan dan perencanaan akan membantu seorang trader mendapatkan keuntungan yang ingin dicapai. Banyak orang melakukan trading karena ingin mendapatkan keuntungan yang besar. Padahal trading tidak hanya berbicara mengenai keuntungan yang didapat.
Trading juga berurusan dengan risiko-risiko besar yang sering kali tidak dapat diprediksi. Saat ini trading sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu trading saham, trading forex (foreign exchange atau mata uang asing), trading komoditas, dan trading crypto.
2. Pengertian Investing
Investing atau investasi merupakan kegiatan melipatgandakan dana atau aset lain, di mana keuntungan akan didapatkan setelah periode waktu tertentu. Investasi itu sendiri juga bisa diartikan sebagai kegiatan menanamkan modal kepada suatu institusi (baik itu perusahaan, organisasi, dan proyek).
Investasi memang memiliki tujuan mendapatkan keuntungan, tetapi cara kerjanya adalah dengan menempatkan dana yang kamu punya dalam suatu instrumen untuk jangka waktu yang panjang. Supaya investasi berhasil, kamu perlu mempelajari instrumen investasi yang dipilih. Ini termasuk mempelajari risiko atau track record dari suatu institusi tersebut. Dalam investasi, kita bisa menganggap bahwa risiko yang ada tidak sebesar risiko melakukan trading.
Jika sudah mempelajari instrumen atau institusi yang akan dipilih, kamu hanya perlu menunggu naiknya harga instrumen yang telah dibeli dalam beberapa tahun mendatang. Instrumen atau produk investasi sendiri ada banyak, misalnya saham, reksa dana, obligasi, emas, properti, dan lain sebagainya.
4 Perbedaan Trading dan Investing yang Wajib Dipahami
Dari dua penjelasan di atas apakah kamu sudah mulai mengetahui perbedaan keduanya? Untuk memudahkan kamu memahaminya, berikut kami rangkum beberapa poin penting untuk menonjolkan perbedaan di antara keduanya.
1. Tujuan
Trading bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu yang cepat. Bukan saja dalam waktu tiga bulan atau satu bulan, seorang trader bisa menjual kembali instrumen yang telah dibeli dalam kurun waktu seminggu atau bahkan sehari. Berbeda dengan investasi yang bertujuan mendapatkan keuntungan dari suatu instrumen saat telah mencapai keuntungan yang paling optimal dalam beberapa tahun ke depan.
2. Jangka Waktu
Seperti yang sudah disinggung pada poin sebelumnya, trading mendapatkan keuntungan dalam waktu yang singkat, sedangkan investasi mendapatkan keuntungan dalam waktu yang lama. Seringkali supaya seseorang mendapatkan keuntungan dari investasi yang dilakukan, mereka harus menunggu dan membiarkan nilai instrumen naik dalam tahun-tahun ke depan.
Tidak ada standar bagi seseorang yang berinvestasi untuk berhenti atau tetap melakukannya. Biasanya seorang investor akan berhenti melakukan investasi dan menarik semua asetnya ketika dia merasa bahwa keuntungan yang dihasilkan sudah cukup atau sudah memenuhi target yang ditentukan.
Ini berarti setiap orang memiliki jangka waktu yang berbeda-beda. Beberapa tahun yang dimaksud bisa berarti lima tahun, sepuluh tahun atau bahkan lebih dari dua puluh tahun.
3. Risiko
Untuk risiko, keduanya tentu saja memiliki risiko masing-masing yang perlu kamu ketahui. Namun jika dibandingkan, risiko dari melakukan trading lebih besar dari investasi. Seperti ada yang mengatakan “cepat naik, cepat juga turunnya” atau “cepat datang, cepat juga perginya”, begitulah cara kerja dari trading.
Ketika kamu menargetkan keuntungan yang besar dalam waktu yang cepat, kamu perlu mewaspadai risiko kerugian yang besar. Jika seorang trader tidak memiliki kemampuan dalam memastikan waktu mana yang tepat untuk membeli dan menjual, maka sia-sia saja semua dana yang telah diinvestasikan.
Pada sisi yang lain, investasi dikatakan memiliki risiko yang rendah karena nilai yang dihasilkan tidak dipengaruhi oleh tren pasar dalam jangka pendek. Nilai investasi akan semakin tinggi seiring semakin lamanya kamu mendiamkan dana dalam instrumen tersebut.
4. Cara Mendapatkan Keuntungan
Mendapatkan keuntungan dalam trading dilakukan dengan membaca grafik atau tren pasar saham. Sebaliknya investasi tidak perlu membaca tren, melainkan perlu mencari tahu track record dari perusahaan yang sahamnya ingin dibeli. Investasi perlu membandingkan data dividen tahun-tahun sebelumnya untuk memastikan bahwa perusahaan tersebut memiliki kualitas pengembalian investasi yang tinggi.
Trading vs. Investing, Mana yang Lebih Cocok Untukmu?
Jawaban dari pertanyaan mana yang lebih baik di antara trading dan investasi, sebenarnya kembali kepada masing-masing individu. Apabila kamu memiliki tujuan atau target untuk mendapatkan keuntungan besar dalam jangka waktu yang cepat, maka kamu bisa memilih trading. Jika kamu memiliki tujuan mendapatkan keuntungan besar namun tidak keberatan memakan waktu yang panjang, maka berinvestasi adalah pilihan terbaik.
Bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan mana yang terbaik juga bisa kamu lihat dari risiko yang ada. Ketika kamu yakin dengan semua kemampuan dan pengetahuan mengenai waktu yang tepat dalam melakukan trading, maka lakukanlah. Namun saat kamu tidak ingin berurusan dengan naik turunnya harga yang sangat cepat dalam pasar saham, serta tidak ingin menanggung risiko kerugian yang besar, lakukanlah investasi.
Apakah Trading dan Investing Dapat Dilakukan Bersamaan?
Tentu saja! Kamu bisa menjadi seorang trader dan investor secara bersamaan. Dengan strategi dan manajemen yang baik, kamu justru bisa memperoleh keuntungan jangka pendek dan jangka penjang dari kedua kegiatan tersebut secara bersamaan.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai bagaimana kamu bisa melakukan hal ini, mari baca bagian berikut di bawah ini.
4 Tips Trading dan Investing Secara Bersamaan
Jadi, apa saja yang perlu kamu perhatikan saat ingin menjadi seorang trader dan investor secara bersamaan? Yuk, simak di sini!
1. Capital Management
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah sistem manajemen modal atau capital management yang kamu gunakan. Untuk melakukan keduanya secara bersamaan, kamu harus memiliki sistem manajemen modal yang jelas dan terarah.
Dalam kata lain, kamu harus memisahkan alokasi modal untuk kegiatan trading dan investing yang kamu lakukan. Jangan lupa juga bahwa pemisahan alokasi model ini perlu disesuaikan kembali dengan tujuan keuangan dan preferensi profil risikomu.
Sebagai contoh, apabila kamu memiliki tujuan keuangan jangka panjang yang lebih besar dan menyukai tingkat risiko yang tidak terlalu tinggi, kamu bisa mencoba mengalokasikan 30-40% dana untuk trading dan 60-70% untuk investing.
Sebaliknya, jika kamu menginginkan potensi return on investment yang tinggi dalam jangka pendek, kamu bisa mengalokasikan 60-70% dana untuk trading dan 30-40% untuk investing.
2. Prioritaskan yang Cocok dengan Tujuan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kamu perlu menyesuaikan strategimu dengan tujuan keuangan yang kamu miliki. Bukan hanya dalam aspek manajemen modal saja, tetapi juga untuk pemilihan instrumen trading dan investasi yang kamu pilih.
Jangan malas untuk mempelajari dan memperhatikan profil risiko setiap instrumen yang hendak kamu pilih. Pastikan semua instrumen yang kamu gunakan, baik saat trading maupun investing, sudah sesuai dengan strategi dan tujuan keuanganmu.
3. Diversifikasi Portofolio
Tahukah kamu apa itu diversifikasi portofolio? Diversifikasi adalah kegiatan atau straetgi menempatkan aset di beberapa instrumen yang berbeda karakteristiknya. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meminimalisir risiko dan meningkatkan potensi return yang diperoleh.
Diversifikasi perlu sangat diperlukan dalam kegiatan investing dan juga trading. Saat kamu menjadi seorang investor dan trader secara berbarengan, artinya kamu perlu mengurus dua portofolio berbeda, yakni portofolio investasi dan portofolio trading. Pastikan untuk mendiversifikasi keduanya agar terhidar dari risiko yang besar dan memitigasi kerugian karena kondisi ekonomi yang tidak terduga.
Dan jangan lupa, meskipun kedua portofolio ini terpisah, kamu harus memperlakukannya sebagai dua aspek yang saling melengkapi. Dalam kata lain, kedua portofolio harus dapat bekerja sama untuk membantumu mencapai tujuan finansialmu.
4. Pelajari Seluk Beluk Trading dan Investing
Terakhir, jangan pernah malas untuk mempelajari seluk beluk investing dan trading. Semakin banyak ilmu yang kamu miliki, maka semakin besar pula kemungkinanmu untuk sukses dalam kedua kegiatan ini.
Trading vs investing, jadi mana yang kamu pilih? Semoga dengan penjelasan di atas, kamu bisa menentukan mana yang paling tepat untuk dilakukan. Ketika sudah menentukan untuk melakukan trading, kamu bisa melakukannya dengan HSB. HSB merupakan tempat Trading Saham Online yang bisa kamu percaya karena sudah terdaftar oleh OJK dan ICDX.
Jangan takut investasi bodong karena HSB telah memiliki integritas dan legalitas penuh oleh BAPPEBTI. Mulailah buka akun trading-mu dan dalami seluk beluk dunia trading. Terdapat kelas pembelajaran trading bagi pemula yang bisa diakses melalui website kami. Segera kunjungi HSB dan dapatkan informasi lengkap mengenai saham, forex, index dan lainnya.***
Pertanyaan Umum Trading vs. Investing
Apa Perbedaan Antara Trading dan Investing?
Trading dan investing adalah dua konsep yang berbeda dalam dunia investasi. Trading adalah membeli dan menjual aset dengan tujuan memperoleh keuntungan dalam jangka pendek, sedangkan investing adalah membeli aset dengan tujuan memperoleh keuntungan dalam jangka panjang.
Apa Saja Jenis-Jenis Aset yang Dapat Diperdagangkan dalam Trading dan Investing?
Dalam trading, aset yang dapat diperdagangkan meliputi saham, forex, komoditas, dan derivatif seperti opsi dan futures. Sedangkan dalam investing, aset yang dapat dibeli meliputi saham, obligasi, reksa dana, dan properti.
Apa Keuntungan dan Kerugian dari Trading dan Investing?
Keuntungan dari trading adalah dapat memperoleh keuntungan dalam waktu yang relatif singkat, sedangkan kerugian adalah risiko yang lebih tinggi dan membutuhkan analisa yang lebih cermat. Sedangkan keuntungan dari investing adalah potensi keuntungan jangka panjang dan risiko yang lebih rendah, sedangkan kerugian adalah membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memperoleh keuntungan dan kurang fleksibel.