Profit taking atau take profit melibatkan langkah strategis dalam menentukan waktu yang tepat untuk melepaskan aset yang telah memberikan keuntungan. Banyak trader menggunakan teknik ini saat harga aset telah menunjukkan kenaikan signifikan dan pasar mulai menunjukkan tanda-tanda koreksi. Memanfaatkan momentum yang baik untuk keluar dari posisi dapat menghindarkan trader dari kerugian yang tidak diinginkan.
Di sisi lain, trader sering memanfaatkan berbagai alat analisis untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk mengambil keuntungan, seperti indikator teknikal dan analisis fundamental. Beberapa trader memilih untuk menggunakan trailing stop guna mengunci keuntungan saat harga bergerak sesuai prediksi, tetapi tetap memberi ruang bagi potensi keuntungan lebih lanjut jika pasar masih mendukung.
Pengertian Profit Taking
Profit taking adalah strategi yang digunakan oleh trader untuk mengamankan keuntungan dari posisi yang telah berjalan dengan baik. Tujuan utamanya adalah untuk mengambil hasil dari investasi yang telah meningkat nilainya sebelum terjadi pembalikan harga yang bisa mengurangi profit. Langkah ini sangat penting dalam menjaga stabilitas dan menghindari kerugian besar. Dalam praktiknya, profit taking dapat dilakukan dengan menjual aset yang telah mencapai target keuntungan atau saat kondisi pasar menunjukkan tanda-tanda koreksi.
Strategi ini tidak hanya melibatkan keputusan kapan untuk keluar dari pasar, tetapi juga bagaimana menyeimbangkan antara risiko dan potensi keuntungan di masa depan. Misalnya, trader dapat menggunakan teknik seperti trailing stop atau menetapkan target harga yang realistis untuk memastikan keuntungan tetap terkunci. Memahami kapan harus melakukan profit taking adalah kunci untuk kesuksesan jangka panjang dalam trading, karena hal ini dapat membantu trader menjaga keuntungan tanpa terjebak dalam fluktuasi pasar yang tidak terduga.
Kapan Waktu yang Tepat Untuk Profit Taking?
Melakukan profit taking harus memiliki perencanaan dan pada waktu yang tepat agar keuntungan yang diperoleh lebih maksimal. Memprediksi waktu jatuhnya harga saham memang bukan hal yang mudah, namun terdapat beberapa tanda yang harus diwaspadai trader. Pada pemilik saham sebuah perusahaan, perhatikan kondisi dan pergerakan perusahaan tersebut.
Ketika kondisi perusahaan sedang menurun, maka dapat dipastikan saham perusahaan juga akan semakin menurun. Sebaliknya, apabila keuangan dan pengelolaan perusahaan berjalan baik, maka pergerakan harga saham akan meningkat. Sehingga kamu dapat memanfaatkan waktu tersebut untuk melakukan profit taking dari jumlah saham yang kamu miliki pada perusahaan tersebut.
Menetapkan harga wajar aset saham juga dapat menjadi cara yang baik untuk melihat waktu terbaik profit taking. Selain itu, kamu juga dapat melihat pertumbuhan saham dan menerapkan aturan 20-25 dalam profit taking. Aturan 20%-25% yaitu langkah pengambilan keuntungan dilakukan saat kenaikan mencapai tingkat 20% hingga 25%.
Umumnya saham mengalami pergerakan kenaikan nilai sebesar 20% hingga 25% dan setelah mencapai titik tersebut, harga saham akan mulai menurun kembali. Maka sangat disarankan untuk profit taking ketika keuntungan berada pada jangkauan keuntungan 20-25 untuk menghindari kerugian pada penurunan harga saham.
Keuntungan yang didapatkan tadi kemudian dapat kamu gunakan kembali untuk memulai portofolio lainnya dan mendapatkan keuntungan lain dari pasar trading baru. Pastikan untuk memilih instrumen trading yang berpotensi memiliki pergerakan saham yang akan terus naik dan kondisi pasar atau perusahaan yang berkembang. Misalnya Sobat Trader memilih untuk meraih peluang profit dengan memperdagangkan Saham Amerika terbaik.
Tips Menentukan Momen Profit Taking yang Tepat
Setelah menentukan waktu yang tepat, terdapat beberapa cara yang dapat kamu terapkan dalam aktivitas trading saat profit taking. Cara ini dapat kamu lakukan untuk menentukan target keuntungan dan momen yang tepat agar tidak terjerumus pada pasar downtrend. Tips yang dapat diterapkan dalam menentukan momen profit taking adalah:
1. Harga Saham Dalam Keadaan Divergence
Divergence adalah kondisi harga saham yang bergerak tidak seimbang atau berlawanan arah dengan indikator. Pada kondisi pasar yang divergence, permintaan pasar jauh lebih besar dibandingkan dengan peningkatan harga saham. Sehingga daya jual akan menurun dan berpotensi untuk berbalik arah, dengan kondisi tersebut sebaiknya lakukan profit taking.
2. Harga Saham Berada Pada Puncak
Selanjutnya, tips menentukan momen yang tepat untuk profit taking adalah saat harga mencapai puncak harga tertinggi. Menjual aset trading pada keadaan ini dapat memberikan keuntungan maksimal.
Keuntungan tadi dapat dimanfaatkan kembali untuk melakukan pembelian ulang pada instrumen trading lain dengan posisi grafik harga pada titik rendah. Untuk menentukan target harga tertinggi, kamu dapat menggunakan analisis teknikal.
3. Melihat IHSG
IHSG atau indeks harga saham gabungan adalah grafik yang menunjukkan pergerakan pada pasar saham. Untuk profit taking yang maksimal, pastikan IHSG berada pada puncak tertinggi. Posisi IHSG yang tinggi menunjukkan bahwa harga pasar bergerak naik dan mencapai harga tertinggi, namun juga dapat dengan cepat berbalik arah.
Sehingga sesuai dengan tujuan utama trading, kamu akan mendapatkan keuntungan besar dengan menjual saham tersebut pada saat IHSG mencapai puncaknya. Hindari menahan aset saat harga mencapai titik tertinggi dengan pemikiran harga akan lebih naik lagi.
4. Melihat Kemunculan Bullish Reversal
Saat harga saham berada di bawah, menentukan waktu profit taking dapat dilakukan dengan menunggu kemunculan bullish reversal yang merupakan pola candle untuk menandakan bahwa kondisi pasar yang downtrend akan berbalik menjadi uptrend atau bergerak naik.
Namun, disarankan untuk melakukan profit taking saat harga masih berada pada posisi mendekati resistance. Karena apabila grafik harga telah menyentuh titik resistance, maka harga saham akan berhenti dan cenderung mulai bergerak menurun kembali sebab pada titik resistance akan banyak trader yang menjual sahamnya dalam waktu yang sama.
Itu tadi penjelasan mengenai profit taking dan beberapa tips menentukan momen yang tepat untuk profit taking agar kegiatan trading kamu semakin menguntungkan. Pada dasarnya, kunci utama melakukan profit taking adalah menjual saham saat harga mencapai target tertinggi sesuai perencanaan, dengan begitu kamu dapat menjual saham dan menerima keuntungan bukan menghentikan kerugian atau cut loss.
Pastikan kamu selalu melakukan trading pada broker tepercaya dan teregulasi lembaga pengawas seperti BAPPEBTI. HSB dapat menjadi broker online trading forex, saham, komoditas, dan berbagai instrumen trading lainnya.
Tidak perlu khawatir biaya tambahan trading yang tinggi, sebab HSB merupakan platform trading dengan komisi rendah. Tunggu apalagi? Rasakan kemudahan transaksi trading dalam satu genggaman dengan download aplikasi HSB di Android dan iOS dan registrasikan akun tradingmu sekarang juga.***
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
Apa yang dimaksud profit taking?
Sobat Trader, profit taking adalah strategi yang digunakan untuk menjual aset ketika harga telah naik mencapai target keuntungan tertentu. Tujuannya adalah untuk merealisasikan keuntungan dan mengamankan hasil investasi sebelum terjadi perubahan harga yang merugikan.
Apa itu stop loss dan take profit?
Kamu bisa menganggap stop loss sebagai perintah untuk menjual aset secara otomatis ketika harga mencapai level tertentu untuk membatasi kerugian. Sementara itu, take profit adalah perintah untuk menjual aset ketika harga mencapai level keuntungan yang telah ditentukan, membantu mengunci keuntungan sebelum harga berbalik arah.
Apa itu tp di saham?
Apa itu profit dalam investasi?
Kamu bisa memahami profit dalam investasi sebagai selisih antara nilai jual investasi dan nilai beli awalnya, setelah dikurangi biaya transaksi. Profit menunjukkan hasil positif dari investasi dan mencerminkan pertumbuhan nilai aset atau pendapatan yang diperoleh dari investasi tersebut.
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Simak! Begini Cara Cek dan Bayar Pajak Motor dan Mobil
Mengetahui cara cek dan membayar pajak kendaraan bermotor penting untuk diketahui. Sebab, setiap tahun masyarakat yang memiliki kendaraan wajib mem...
- Strategi Jitu buat Pekerja Menghadapi Kenaikan PPN 12 Persen
Mulai 1 Januari 2025 tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Indonesia naik dari 11% menjadi 12%. Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri M...
6 Faktor Penting dalam Menghitung Risiko PortofolioMengelola portofolio investasi bukan hanya tentang memilih aset yang bisa memberikan return maksimal, tetapi juga tentang memahami dan mengelola ri...
- Bagaimana Hubungan Antara Risk & Return Investasi?
Dalam dunia investasi, dua konsep yang tidak bisa dipisahkan adalah risk dan return. Investor selalu berusaha memaksimalkan return dari investasi m...
5 Manfaat Menghitung Risk dan Return PortofolioDalam dunia investasi, risk dan return adalah dua faktor utama yang harus dipertimbangkan oleh setiap investor. Ketika membuat keputusan investasi,...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil