Memahami dan belajar Candlestick pattern bisa jadi strategi cerdas supaya dapat melakukan analisis dan mengetahui pergerakan harga pasar, mulai dari Crypto sampai Saham! Pada Artikel ini kamu akan mempelajari Pola Candlestick Paling Lengkap dan Akurat yang digunakan oleh para trader.
Metode analisa Pola Candlestick wajib banget dipahami para trader. Membaca pola ini bisa membantu kamu menganalisa potensi serta akurasi perhitungan harga dan menentukan kapan waktu yang tepat untuk masuk atau keluar trading.
Belajar Candlestick pattern juga gampang, kok! Karena sifatnya yang berulang dengan pola yang itu-itu aja, kamu bisa dengan cepat membaca dan mengaitkannya dengan fenomena pasar investasi.
Memahami Candlestick Pattern
Candlestick pattern merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk menganalisis pergerakan harga saham dengan mengamati pola-pola yang terbentuk dari grafik candlestick. Pola ini digunakan untuk mengetahui kecenderungan pergerakan harga saham sehingga keputusan dalam transaksi saham bisa diambil dengan tepat.
Candlestick pattern mengandalkan pola-pola yang terbentuk dari pergerakan harga saham dalam jangka waktu tertentu, seperti harian, mingguan, atau bulanan.
Fungsi Candlestick Pattern
Fungsi utama dari candlestick adalah memberikan informasi tentang harga pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan dari suatu aset dalam periode waktu tertentu. Informasi ini dapat memberikan gambaran tentang arah trend dan kekuatan pasar, serta membantu menentukan titik masuk dan keluar yang potensial.
Candlestick juga memiliki pola yang dapat membantu trader dan investor mengidentifikasi tren pasar dan potensi perubahan arah. Pola-pola ini termasuk pola bullish, bearish, dan reversal.
Pola bullish menunjukkan kecenderungan harga saham akan naik, sedangkan pola bearish menunjukkan kecenderungan harga saham akan turun.
Beberapa contoh pola candlestick yang umum digunakan adalah Bullish Engulfing, Bearish Engulfing, Bullish harami, Bearish harami, Bullish Hammer, Bearish Hammer, Bullish Shooting Star, Bearish Shooting Star, dan lain sebagainya. Penjelasan lebih detail terkait berbagai jenis candlestick di atas akan langsung dikupas pada poin berikutnya.
Cara Membaca Pola Candlestick Akurat
Mungkin sekilas kamu mengira kalau tampilan pola candlestick ini rumit dengan tampilan body candle naik dan turunnya. Tapi percaya deh, selesai membaca artikel ini kamu akan paham kalau pola candlestick itu simple banget!
Setidaknya ada 3 komponen dasar pola candlestick yang harus kamu tahu, yaitu:
1. Body Candlestick
Pola Candlestick terdiri dari 2 body, umumnya body berwarna merah dan body berwarna hijau. Saat body berwarna merah, artinya harga open (harga saat dibuka) lebih rendah dari harga closed (harga saat ditutup).
Body merah selalu ditandai dengan pola gerakan ke arah bawah. Sebaliknya, body hijau menandakan kondisi harga saat dibuka lebih tinggi dari harga saat ditutup. Body hijau selalu ditandai dengan pola candlestick ke arah atas.
2. Sumbu Candlestick (Wick)
Ketika melihat Formasi Candlestick , kamu akan menemukan garis-garis sumbu yang menunjukkan informasi fluktuasi harga yang bergerak sesuai durasi candlestick dalam periode waktu tertentu.
Panjang dan pendeknya sumbu pola candlestick juga bervariasi. Sumbu yang panjang menjadi indikator bahwa harga bergerak cepat dalam durasi tertentu.
Sedangkan jika sumbu justru bertambah panjang, artinya volatilitas semakin meningkat. Biasanya sumbu yang semakin panjang terjadi di akhir sebuah trend atau sebelum harga berbalik arah.
Kamu bisa menggunakan volatilitas untuk melihat kapan harga aset kamu naik tajam atau kapan harga aset kamu merosot.
Ukuran body dalam pola candlestick yang beragam juga bisa menjadi patokan kamu membaca pola ini. Perbedaan ukuran tersebut menunjukkan lama durasi pergerakan candle di posisi harga tertentu.
3. Indikator Harga
Komponen Pola Candlestick terakhir yaitu indikator harga. Dalam Pola Candlestick, kamu akan menemukan empat jenis indikator harga, antara lain :
- Open : Menunjukkan harga saat perdagangan dibuka hari ini
- Closed: Menunjukkan harga setelah perdagangan ditutup kemarin
- Low: Jadi indikator yang menunjukkan harga terendah pada hari ini
- High: Kebalikan dari Low, yang merupakan indikator harga tertinggi di hari ini
4. Aspek Pola Candlestick
Pembacaan candlestick sebenarnya tidak sulit. Kuncinya adalah berlatih dan terus mempelajari berbagai pola yang ada sampai kamu berhasil melakukannya. Supaya tidak kesulitan, kamu bisa memahami 5 aspek berikut:
- Warna candle: warna candle dapat menunjukkan apakah harga saham ditutup lebih tinggi atau lebih rendah dari harga pembukaan. Candle yang berwarna hijau menunjukkan harga saham ditutup lebih tinggi, sedangkan candle yang berwarna merah menunjukkan harga saham ditutup lebih rendah.
- Panjang shadow: panjang shadow dapat menunjukkan seberapa jauh harga saham bergerak selama periode tersebut. Shadow yang panjang menunjukkan tingginya volatilitas dan keraguan dari pergerakan harga saham.
- Ukuran candle: ukuran candle dapat menunjukkan seberapa kuat tren yang terjadi. Candle yang besar menunjukkan tren menguat, sedangkan candle yang kecil menunjukkan tren melemah.
- Pola candlestick: pola candlestick seperti bullish engulfing, bearish engulfing, hammer, shooting star, dan yang lainnya dapat menunjukkan akan terjadi perubahan arah tren atau keraguan dari pergerakan harga saham.
- Konfirmasi dengan tools analisis lain: untuk mengonfirmasi perubahan tren atau keraguan dari pergerakan harga saham, sebaiknya dilakukan analisis lain seperti analisis teknikal dan analisis fundamental.
Cara tahu indikator harga dan komponen pola Candlestick lainnya juga gampang, kok! Kamu bisa memanfaatkan aplikasi trading serba bisa, seperti aplikasi HSB Investasi yang menyediakan Pola Candlestick Modern secara live.
Pergerakan real-time Pola Candlestick di aplikasi HSB bisa menjadi patokan trading kamu. Bahkan dengan mendownload aplikasi trading all-in-one ini, kamu bisa coba belajar trading dengan membuka akun demo secara gratis.
11 Jenis-Jenis Pola Candlestick Lengkap
Sudah tahu komponen Pola Candlestick, sekarang kamu bisa coba cek macam-macam pola Candlestick. Secara umum, Pola Candlestick terbagi dua, Pola Candlestick Bearish dan Pola Candlestick Bullish. Keduanya memiliki beragam pola turunan.
Tadi kita udah sempat membahas kondisi body merah yang menandakan harga open lebih rendah dari harga close. Kondisi ini dikenal dengan dengan Pola Candlestick Bearish.
Sedangkan saat kondisi body hijau dengan harga open lebih tinggi dari harga close dikenal dengan Pola Bullish Candlestick.
Berikut adalah 11 Pola Candlestick turunan Pola Bearish dan Bullish yang bisa jadi referensi kamu:
1. Morning Star Candlestick Pattern
Jenis pola candlestick yang perta,ma adalah pola morning star yang digunakan untuk memprediksi kemungkinan terjadinya pembalikan arah pergerakan pasar yang semua bearish menjadi bullish. Sama seperti jenis pola candlestick lainnya, morning star juga dapat digunakan pada saat pasar sedang bullish atau bearish.
Pola morning star umumnya berpusat pada candlestick yang memiliki body kecil dengan pergerakan pola pertama adalah bearish dan kemudian diikuti dengan candle bullish. Pola morning star dapat dikatakan valid apa biasanya terjadi pada ujung trend menurun. Pasalnya hal ini dapat menjadi pertanda bahwa harga memiliki potensi untuk berbalik arah yang tinggi.
2. Bearish Candlestick Engulfing
Pola Candlestick Bearish adalah sendiri terdiri dari beberapa pola turunan, seperti Pola Bearish Engulfing. Pola ini biasanya muncul di akhir sebuah tren naik dan ditafsirkan dari data dua candle yang sudah selesai.
Dalam Pola Bearish Engulfing, panjang body candle bearish sepenuhnya “ditelan”oleh body candle berikutnya.
3. Bullish Candlestick Engulfing
Pola Bullish Engulfing adalah candlestick yang biasanya muncul ketika harga pembukaan di hari kedua lebih rendah dari harga penutupan di hari pertama. Tetapi kemudian mengalami tren kenaikan pembelian secara drastis.
Ciri khas dari jenis candlestick Bullish Engulfing adalah candle pendek kemudian diikuti oleh candle panjang yang menutupi candle sebelumnya.
Akibat dari pola Bullish Engulfing, harga penutupan lebih tinggi daripada candle pertama. Umumnya kondisi ini dipicu oleh tren pembalikan harga aset.
4. Candlestick Bearish Evening Star
Jenis Candlestick Pola Evening Star adalah candle yang mengisyaratkan kalau harga aset sedang mengalami pembalikan yang dikenal dengan istilah Candlestick Koreksi (Reversal) saat tren beli terjadi.
Reversal sendiri merupakan perubahan permanen tren harga yang umumnya berlangsung lebih dari seminggu atau jangka panjang dan berlangsung terus menerus.
Ciri khas pertama dari Jenis Pola Evening Star adanya candle merah berukuran kecil yang timbul di bagian atas candle hijau berukuran panjang. Ciri khas kedua dari Pola Candlestick Evening Star adalah kedua candlestick berbeda tersebut gak boleh saling bersentuhan.
5. Candlestick Bearish Harami
Candlestick jenis Pola Harami adalah candlestick yang menunjukkan dengan dua candle yang menandakan kemungkinan pembalikan pergerakan harga.
Dalam Bearish Harami, body candle yang pertama merupakan Bullish candle berukuran panjang. Pola Bearish Harami ini menandakan tren yang akan berubah dalam waktu sangat cepat.
Yang terpenting, ukuran candle Bearish dalam Pola Harami harus benar-benar di dalam ukuran body candle Bullish. Bagian kiri bentuk pola ini biasanya lebih besar dari bagian kanan sehingga dikenal juga dengan istilah Pola Hamil.
6. Candlestick Hanging Man
Sekilas memang pola ini terlihat mirip dengan Pola Hammer karena keduanya memiliki bentuk seperti palu dengan body candle kecil dan sumbu panjang melebihi ukuran body di bagian bawah.
Akan tetapi keduanya memiliki arti yang berbeda saat harga sedang downtrend ataupun uptrend. Pola Hanging Man muncul saat harga sedang uptrend dan berbentuk seperti palu.
Pola ini menunjukkan bahwa adanya dorongan seller yang kuat dan memenangkan posisi buyer yang awalnya berusaha mempertahankan posisi.
7. Candlestick Hammer
Pola Hammer adalah kebalikan dari Pola Hanging Man. Pada Pola Hammer, tren bentuk body candle menyerupai palu dan terbentuk dalam kondisi downtrend.
Kondisi ini juga menginformasikan adanya tekanan kuat seller. Meskipun pada akhirnya pertarungan candlestick dimenangkan oleh buyer karena harga tertutup di atas level pembukaan.
8. Candlestick Inverted Hammer
Nah, kalau yang ini adalah kebalikan dari tren Jenis Pola Candlestick Hammer dan Pola Candlestick Hanging Man meskipun sama-sama menunjukkan sinyal reversal.
Jika pada Pola Hammer dan Hanging Man sumbu panjang terletak di bawah body, pada Pola Inverted Hammer, sumbung panjang justru terbentuk di bagian atas body. Mirip dengan Pola Hammer, Pola Inverted Hammer terbentuk dalam kondisi downtrend.
9. Candlestick Shooting Star
Eits, jangan kebalik ya. Tren Pola Shooting Star adalah candle yang serupa dengan posisi Pola Hanging Man dimana bentuk palu terbentuk dalam kondisi uptrend.
Bedanya, dalam Pola Shooting Star, sumbu panjang terbentuk di bagian atas body dengan bagian kepala palu menghadap ke bawah.
10. Candlestick Three Black Crows
Candlestick Three Black Crows adalah pola yang terjadi ketika tiga candlestick panjang berwarna merah secara berturut-turut bergerak ke bawah dan menjukkan penurunan harga yang sangat kuat.
Ciri khas pola ini adalah pada posisi dua candlestick terakhir, pembukaan harga harus berada di tengah-tengah body candlestick sebelumnya, tetapi juga dengan penutupan harga yang lebih rendah dari candlestick sebelumnya.
11. Candlestick Three White Soldiers
Kebalikan dari Pola Three Black Crows, dalam jenis Pola Candlestick Three White Soldiers, tiga candlestick muncul berturut-turut dengan body hijau panjang dan sumbu yang pendek.
Pola ini menujukkan adanya tren bullish yang kuat dengan penekanan daya beli yang konsisten setelah tren penurunan terjadi beberapa hari sebelumnya.
Pola Three White Soldiers juga menandakan perubahan tren harga dan masuk kategori pola reversal, dimana setelah formasi candlestick terbentuk sempurna harga berpotensi berubah terbalik dari tren harga sebelumnya.
Nah itu lah beberapa Pola Candlestick Paling Lengkap uang dapat meningkatkan keuntungan investasi kamu. Belajar candlestick pattern sejak awal akan membuat kamu mengerti lebih banyak tentang trading pada masa depan.
Kamu tidak harus langsung bisa membaca semua pola candlestick yang muncul. Mulailah mempelajarinya satu per satu dengan konsisten, niscaya kamu akan bisa memahami semua pola yang ada.
Gak perlu bingung belajar investasi. Kamu bisa kapan saja mengakses informasi dan berita seputar investasi dan trading dari berbagai sumber seperti aplikasi atau platform trading.
Tapi wajib banget kamu pastikan keamanan dan keandalan aplikasi trading pilihanmu, ya. Kamu bisa mulai memilih aplikasi dengan legalitas valid dan proses transparan untuk menjamin keamanan dana trading kamu.
Misalnya dengan memercayakan pengalaman trading yang aman, nyaman, dan berujung cuan di aplikasi trading no. 1 Indonesia, aplikasi HSB Investasi. Semua proses dan transaksi trading di app serba bisa ini diawasi oleh BAPPEBTI, loh!
Jadi, gak ada alasan lagi untuk menunda keuntungan trading kamu kan? Download aplikasi HSB dan coba akun demo kamu sekarang!**