Trading dalam pasar keuangan memerlukan pemahaman yang mendalam tentang berbagai alat dan strategi. Salah satu alat yang penting dalam analisis teknikal adalah pola candlestick. Pola ini dapat memberikan petunjuk berharga kepada trader tentang kemungkinan arah pergerakan harga selanjutnya. Bagi pemula, memahami pola candlestick adalah langkah pertama yang penting dalam membangun strategi trading sukses.
Ada banyak pola candlestick yang berbeda, mulai dari yang sederhana hingga kompleks. Pemahaman yang baik tentang pola-pola ini dapat membantu trader mengidentifikasi peluang trading potensial dan menghindari jebakan yang mungkin terjadi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa pola candlestick akurat dan lengkap yang cocok bagi para pemula. Dengan memahami pola-pola ini, trader dapat memperoleh wawasan lebih dalam tentang pergerakan harga dan meningkatkan kemampuan mereka dalam membuat keputusan trading yang lebih baik.
Apa itu Candlestick Pattern?
Membaca pola Candlestick adalah sebuah teknik yang digunakan untuk menganalisis pergerakan harga saham dengan mengamati pola-pola yang terbentuk dari grafik candlestick. Pola ini digunakan untuk mengetahui kecenderungan pergerakan harga saham sehingga keputusan dalam transaksi saham bisa diambil dengan tepat.
Candlestick pattern mengandalkan pola-pola yang terbentuk dari pergerakan harga saham dalam jangka waktu tertentu, seperti harian, mingguan, atau bulanan.
Beberapa contoh pola candlestick yang umum digunakan adalah Bullish Engulfing, Bearish Engulfing, Bullish harami, Bearish harami, Bullish Hammer, Bearish Hammer, Bullish Shooting Star, Bearish Shooting Star, dan lain sebagainya. Penjelasan lebih detail terkait berbagai jenis candlestick di atas akan langsung dikupas pada poin berikutnya.
Fungsi Candlestick Pattern
Fungsi utama dari candlestick adalah memberikan informasi tentang harga pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan dari suatu aset dalam periode waktu tertentu. Informasi ini dapat memberikan gambaran tentang arah trend dan kekuatan pasar, serta membantu menentukan titik masuk dan keluar yang potensial. Berikut penjelasan lebih jelasnya:
- Mengidentifikasi Pola dan Tren Harga: Candlestick pattern membantu trader mengidentifikasi pola dan tren harga yang ada dalam pasar. Ini mencakup tren naik (bullish) dan tren turun (bearish), serta pola-pola konsolidasi (sideways).
- Mengukur Sentimen Pasar: Melalui candlestick pattern, trader dapat menganalisis sentimen pasar. Pola bullish menunjukkan optimisme dan minat pembeli, sementara pola bearish mengindikasikan pesimisme dan tekanan penjual.
- Konfirmasi Sinyal Perdagangan: Candlestick pattern dapat digunakan untuk mengkonfirmasi sinyal perdagangan. Misalnya, jika ada sinyal beli berdasarkan analisis teknis lainnya dan kemudian muncul candlestick pattern bullish, ini dapat memperkuat keyakinan trader dalam pengambilan posisi beli.
- Menentukan Poin Masuk dan Keluar: Trader menggunakan candlestick pattern untuk menentukan poin masuk dan keluar dalam perdagangan mereka. Pola-pola tertentu, seperti doji atau engulfing, dapat digunakan sebagai petunjuk untuk memasuki atau meninggalkan posisi perdagangan.
- Mengidentifikasi Pembalikan Tren: Beberapa candlestick pattern digunakan untuk mengidentifikasi pembalikan tren. Misalnya, pola shooting star atau hammer dapat mengindikasikan potensi pembalikan tren.
- Manajemen Risiko: Candlestick pattern dapat digunakan untuk membantu manajemen risiko dalam trading. Trader dapat menempatkan stop-loss di bawah atau di atas pola tertentu sebagai langkah perlindungan jika pergerakan harga tidak sesuai dengan ekspektasi.
- Analisis Terhadap Pola Historis: Melalui pengamatan pola candlestick historis, trader dapat melakukan analisis statistik untuk mengidentifikasi pola yang sering berpotensi menghasilkan hasil menguntungkan. Ini dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih terinformasi.
- Memahami Volatilitas Pasar: Beberapa candlestick pattern mencerminkan tingkat volatilitas pasar. Pola-pola yang memiliki sumbu panjang atau tubuh besar dapat mengindikasikan volatilitas tinggi, sementara pola dengan tubuh kecil menunjukkan volatilitas yang lebih rendah.
- Penentuan Ukuran Lot: Dalam trading forex, candlestick pattern dapat membantu trader dalam menentukan ukuran lot (volume perdagangan) yang sesuai dengan risiko dan ukuran akun mereka.
- Mengidentifikasi Kecenderungan Pasar Makro: Pola-pola candlestick juga dapat membantu trader dalam mengidentifikasi kecenderungan pasar makro, seperti pasar yang sedang tren atau bergerak dalam kisaran.
Cara Membaca Pola Candlestick Akurat
Mungkin sekilas kamu mengira kalau tampilan pola candlestick ini rumit dengan tampilan body candle naik dan turunnya. Tapi percaya deh, selesai membaca artikel ini kamu akan paham kalau pola candlestick itu simple banget! Setidaknya ada 4 komponen dasar pola candlestick yang harus kamu tahu, yaitu:
1. Body Candlestick
Pola Candlestick terdiri dari 2 body, umumnya body berwarna merah dan body berwarna hijau. Saat body berwarna merah, artinya harga open (harga saat dibuka) lebih rendah dari harga closed (harga saat ditutup).
Body merah selalu ditandai dengan pola gerakan ke arah bawah. Sebaliknya, body hijau menandakan kondisi harga saat dibuka lebih tinggi dari harga saat ditutup. Body hijau selalu ditandai dengan pola candlestick ke arah atas.
2. Sumbu Candlestick
Ketika melihat Formasi Candlestick , kamu akan menemukan garis-garis sumbu yang menunjukkan informasi fluktuasi harga yang bergerak sesuai durasi candlestick dalam periode waktu tertentu.
Panjang dan pendeknya sumbu pola candlestick juga bervariasi. Sumbu yang panjang menjadi indikator bahwa harga bergerak cepat dalam durasi tertentu.
Sedangkan jika sumbu justru bertambah panjang, artinya volatilitas semakin meningkat. Biasanya sumbu yang semakin panjang terjadi di akhir sebuah trend atau sebelum harga berbalik arah. Kamu bisa menggunakan volatilitas untuk melihat kapan harga aset kamu naik tajam atau kapan harga aset kamu merosot.
Ukuran body dalam pola candlestick yang beragam juga bisa menjadi patokan kamu membaca pola ini. Perbedaan ukuran tersebut menunjukkan lama durasi pergerakan candle di posisi harga tertentu.
3. Indikator Harga
Komponen Pola Candlestick terakhir yaitu indikator harga. Dalam Pola Candlestick, kamu akan menemukan empat jenis indikator harga, antara lain :
- Open : Menunjukkan harga saat perdagangan dibuka hari ini
- Closed: Menunjukkan harga setelah perdagangan ditutup kemarin
- Low: Jadi indikator yang menunjukkan harga terendah pada hari ini
- High: Kebalikan dari Low, yang merupakan indikator harga tertinggi di hari ini
4. Aspek Pola Candlestick
Pembacaan candlestick sebenarnya tidak sulit. Kuncinya adalah berlatih dan terus mempelajari berbagai pola yang ada sampai kamu berhasil melakukannya. Supaya tidak kesulitan, kamu bisa memahami 5 aspek berikut:
- Warna candle: warna candle dapat menunjukkan apakah harga saham ditutup lebih tinggi atau lebih rendah dari harga pembukaan. Candle yang berwarna hijau menunjukkan harga saham ditutup lebih tinggi, sedangkan candle yang berwarna merah menunjukkan harga saham ditutup lebih rendah.
- Panjang shadow: panjang shadow dapat menunjukkan seberapa jauh harga saham bergerak selama periode tersebut. Shadow yang panjang menunjukkan tingginya volatilitas dan keraguan dari pergerakan harga saham.
- Ukuran candle: ukuran candle dapat menunjukkan seberapa kuat tren yang terjadi. Candle yang besar menunjukkan tren menguat, sedangkan candle yang kecil menunjukkan tren melemah.
- Pola candlestick: pola candlestick seperti bullish engulfing, bearish engulfing, hammer, shooting star, dan yang lainnya dapat menunjukkan akan terjadi perubahan arah tren atau keraguan dari pergerakan harga saham.
- Konfirmasi dengan tools analisis lain: untuk mengonfirmasi perubahan tren atau keraguan dari pergerakan harga saham, sebaiknya dilakukan analisis lain seperti analisis teknikal dan analisis fundamental.
Cara tahu indikator harga dan komponen pola Candlestick lainnya juga gampang, kok! Kamu bisa memanfaatkan platform trading serba bisa, seperti HSB Investasi yang menyediakan Pola Candlestick Modern secara live. Pergerakan real-time Pola Candlestick di HSB bisa menjadi patokan trading kamu dalam belajar trading dengan membuka akun demo secara gratis.
15 Jenis-Jenis Pola Candlestick Lengkap
setelah mengetahui cara membaca pola candlestick, sekarang kamu bisa belajar macam-macam pola Candlestick. Secara umum, Pola Candlestick terbagi dua, Pola Candlestick Bearish dan Pola Candlestick Bullish. Keduanya memiliki beragam pola turunan. Berikut 15 jenis pola candlestick yang bisa kamu gunakan dalam mengambil keputusan trading lebih baik:
1. Morning Star
Jenis pola candlestick yang perta,ma adalah pola morning star yang digunakan untuk memprediksi kemungkinan terjadinya pembalikan arah pergerakan pasar yang semua bearish menjadi bullish. Sama seperti jenis pola candlestick lainnya, morning star juga dapat digunakan pada saat pasar sedang bullish atau bearish.
Pola morning star umumnya berpusat pada candlestick yang memiliki body kecil dengan pergerakan pola pertama adalah bearish dan kemudian diikuti dengan candle bullish. Pola morning star dapat dikatakan valid apa biasanya terjadi pada ujung trend menurun. Pasalnya hal ini dapat menjadi pertanda bahwa harga memiliki potensi untuk berbalik arah yang tinggi.
2. Evening Star
Jenis Candlestick Pola Evening Star adalah candle yang mengisyaratkan kalau harga aset sedang mengalami pembalikan yang dikenal dengan istilah Candlestick reversal saat tren beli terjadi. Reversal sendiri merupakan perubahan permanen tren harga yang umumnya berlangsung lebih dari seminggu atau jangka panjang dan berlangsung terus menerus.
Ciri khas pertama dari Jenis Pola Evening Star adanya candle merah berukuran kecil yang timbul di bagian atas candle hijau berukuran panjang. Ciri khas kedua dari Pola Candlestick Evening Star adalah kedua candlestick berbeda tersebut gak boleh saling bersentuhan.
3. Shooting Star
Eits, jangan kebalik ya. Tren Pola Shooting Star adalah candle yang serupa dengan posisi Pola Hanging Man dimana bentuk palu terbentuk dalam kondisi uptrend. Bedanya, dalam Pola Shooting Star, sumbu panjang terbentuk di bagian atas body dengan bagian kepala palu menghadap ke bawah.
4. Bearish Engulfing
Pola Candlestick Bearish adalah terdiri dari beberapa pola turunan. Pola ini biasanya muncul di akhir sebuah tren naik dan ditafsirkan dari data dua candle yang sudah selesai. Dalam Pola Bearish Engulfing, panjang body candle bearish sepenuhnya “ditelan” oleh body candle berikutnya.
5. Bullish Engulfing
Pola Bullish Engulfing adalah candlestick yang biasanya muncul ketika harga pembukaan di hari kedua lebih rendah dari harga penutupan di hari pertama. Tetapi kemudian mengalami tren kenaikan pembelian secara drastis. Ciri khas dari jenis candlestick Bullish Engulfing adalah candle pendek kemudian diikuti oleh candle panjang yang menutupi candle sebelumnya.
Akibat dari pola Bullish Engulfing, harga penutupan lebih tinggi daripada candle pertama. Umumnya kondisi ini dipicu oleh tren pembalikan harga aset.
6. Harami
Candlestick jenis Pola Harami adalah candlestick yang menunjukkan dengan dua candle yang menandakan kemungkinan pembalikan pergerakan harga. Dalam Bearish Harami, body candle yang pertama merupakan Bullish candle berukuran panjang. Pola Bearish Harami ini menandakan tren yang akan berubah dalam waktu sangat cepat.
Yang terpenting, ukuran candle Bearish dalam Pola Harami harus benar-benar di dalam ukuran body candle Bullish. Bagian kiri bentuk pola ini biasanya lebih besar dari bagian kanan sehingga dikenal juga dengan istilah Pola Hamil.
7. Hanging Man
Sekilas memang pola ini terlihat mirip dengan Pola Hammer karena keduanya memiliki bentuk seperti palu dengan body candle kecil dan sumbu panjang melebihi ukuran body di bagian bawah. Akan tetapi keduanya memiliki arti yang berbeda saat harga sedang downtrend ataupun uptrend. Pola Hanging Man muncul saat harga sedang uptrend dan berbentuk seperti palu.
8. Hammer
Pola Hammer adalah kebalikan dari Pola Hanging Man. Pada Pola Hammer, tren bentuk body candle menyerupai palu dan terbentuk dalam kondisi downtrend. Kondisi ini juga menginformasikan adanya tekanan kuat seller. Meskipun pada akhirnya potensi menghasil keuntungan dari candlestick ini oleh buyer karena harga tertutup di atas level pembukaan.
9. Inverted Hammer
Nah, kalau yang ini adalah kebalikan dari tren Jenis Pola Candlestick Hammer dan Pola Candlestick Hanging Man meskipun sama-sama menunjukkan sinyal reversal.
Jika pada Pola Hammer dan Hanging Man sumbu panjang terletak di bawah body, pada Pola Inverted Hammer, sumbung panjang justru terbentuk di bagian atas body. Mirip dengan Pola Hammer, Pola Inverted Hammer terbentuk dalam kondisi downtrend.
10. Three Black Crows
Candlestick Three Black Crows adalah pola yang terjadi ketika tiga candlestick panjang berwarna merah secara berturut-turut bergerak ke bawah dan menjukkan penurunan harga yang sangat kuat. Ciri khas pola ini adalah pada posisi dua candlestick terakhir, pembukaan harga harus berada di tengah-tengah body candlestick sebelumnya, tetapi juga dengan penutupan harga yang lebih rendah dari candlestick sebelumnya.
11. Three White Soldiers
Kebalikan dari Pola Three Black Crows, dalam jenis Pola Candlestick Three White Soldiers, tiga candlestick muncul berturut-turut dengan body hijau panjang dan sumbu yang pendek.
Pola ini menujukkan adanya tren bullish yang kuat dengan penekanan daya beli yang konsisten setelah tren penurunan terjadi beberapa hari sebelumnya.
Pola Three White Soldiers juga menandakan perubahan tren harga dan masuk kategori pola reversal, dimana setelah formasi candlestick terbentuk sempurna harga berpotensi berubah terbalik dari tren harga sebelumnya.
12. Piercing Line
Piercing Line adalah sebuah pola candlestick yang digunakan dalam analisis teknis untuk mengidentifikasi potensi pembalikan bullish dalam tren harga. Pola ini terjadi setelah periode penurunan harga dan terdiri dari dua candlestick. Selain itu, pola ini terdiri dari dua candlestick berturut-turut:
- Candlestick pertama adalah candlestick bearish dengan tubuh panjang yang menunjukkan dominasi penjual.
- Candlestick kedua adalah candlestick bullish dengan tubuh yang lebih kecil daripada candlestick pertama.
13. Doji
Doji adalah salah satu pola candlestick yang penting dalam analisis teknis dan sering mengindikasikan ketidakpastian pasar atau potensi pembalikan tren. Pola Doji terjadi ketika harga pembukaan dan penutupan sebuah candlestick hampir sama atau benar-benar sama sehingga membentuk tubuh yang sangat kecil atau bahkan tidak ada tubuh sama sekali. Tubuh yang kecil ini terletak di atas dan di bawah sumbu yang lebih panjang.
14. Head and Shoulders
Pola Head and Shoulders mengindikasikan potensi pembalikan tren dari bullish menjadi bearish. Ini adalah sinyal yang kuat bahwa harga mungkin akan turun setelah mencapai puncaknya. Breakout di bawah garis leher pola ini biasanya dianggap sebagai konfirmasi pembalikan bearish. Trader seringkali memasuki posisi jual setelah terjadinya breakout di bawah garis leher.
15. Dark Cloud Cover
Dark Cloud Cover adalah pola candlestick yang digunakan dalam analisis teknis untuk mengidentifikasi potensi pembalikan bearish dalam tren harga. Pola ini terjadi setelah periode kenaikan harga dan terdiri dari dua candlestick. Candlestick bearish kedua yang menciptakan pola ini menunjukkan penolakan oleh penjual untuk melanjutkan tren naik, dan mereka mungkin telah mengambil alih kendali pasar. Semakin besar perbedaan antara candlestick bullish pertama dan candlestick bearish kedua, semakin kuat potensi pembalikan bearishnya.
Nah itu lah penjelasan dari pola candlestick akun dan paling lengkap yang dapat meningkatkan keuntungan trading kamu. Belajar candlestick pattern sejak awal akan membuat kamu mengerti lebih banyak tentang trading pada masa depan. Kamu tidak harus langsung bisa membaca semua pola candlestick yang muncul. Mulailah mempelajarinya satu per satu dengan konsisten, niscaya kamu akan bisa memahami semua pola yang ada.
Belajar Pola Candlestick dengan Akun Demo HSB
Gak perlu bingung belajar pola candlestick. Kamu bisa kapan saja mengakses informasi dan berita seputar investasi dan trading dari berbagai sumber seperti aplikasi atau platform trading. Tapi wajib banget kamu pastikan keamanan dan keandalan platform trading pilihanmu,
Kamu bisa memercayakan pengalaman trading yang aman, nyaman, dan transparan bersama akun demo HSB Investasi. Semua proses dan transaksi trading diawasi oleh BAPPEBTI, loh!
HSB Investasi sendiri adalah broker untuk membantu nasabah mencapai tujuan keuangan dengan cara mengalokasikan dana mereka ke berbagai instrumen trading seperti forex, saham, indeks, dan komoditas.
"Lalu, gimana sih cara trading di HSB Investasi?"
Ini loh caranya, kamu bisa langsung membuat akun atau melakukan registrasi akun HSB menggunakan email milikmu. Setelah melakukan registrasi kamu bisa memanfaatkan akun demo yang di sediakan otomatis. Kamu bisa langsung menganalisis cara membaca titik support dan resistance, mengatur strategi dan mencoba berbagai indikator lainnya!
Selain itu, HSB Investasi merupakan platform trading yang memiliki 4 jenis produk yang bisa kamu tradingkan yaitu 17 pasangan mata uang forex, 5 indeks saham, 3 produk komoditas dan 20 saham AS.
Tidak kalah menarik dengan platform lainnya, HSB Investasi memiliki trading sistem menggunakan MetaTrader 5! Kamu dapat merasakan sistem trading fleksibel, analisa teknikal profesional dengan 38 indikator bisa kamu gunakan, copy trading dari trader sukses lain dan paling mengesankan adalah algoritma trading yang dapat membantu kamu dalam trading melalui aplikasinya!
Aplikasi HSB juga sangat mudah digunakan untuk trader pemula maupun profesional karena memiliki banyak fitur yang bisa di manfaatkan untuk mengeksekusi tradingmu seperti talent board, sinyal trading, indikator SL TP dan masih banyak fitur tercanggih lainnya!
Tunggu apalagi? Segera Unduh aplikasi HSB Investasi dan nikmati kemudahan meraih keuntungan dan jangan lupa untuk melakukan deposit di HSB Investasi sekarang juga dan rasakan pengalaman trading yang lebih mudah, cepat, dan efisien.
DISCLAIMER
—
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu dipahami bahwa aktivitas trading dan investasi memiliki tingkat risiko yang harus dikelola dengan bijak. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Ketahui Cara Membaca Candlestick dengan Benar!
Membaca candlestick adalah keterampilan yang sangat penting. Candlestick adalah visualisasi pergerakan harga dalam bentuk grafik yang terdiri dari ...
- Mengulas Uniknya Pola Candlestick Shooting Star
Salah satu pola candle yang wajib diketahui oleh kamu adalah Pola Candlestick Shooting Star. Nah, di dalam artikel ini, jika kamu memutuskan untuk ...
Mengenal Arti Sumbu Pada Candlestick & FungsinyaSaat kamu melihat grafik candlestick dalam dunia trading, mungkin kamu pernah bertanya-tanya apa sebenarnya yang dimaksud dengan sumbu pada candles...
- Profit Taking dalam Trading: Cara Efektif Melakukanya
Profit taking atau take profit melibatkan langkah strategis dalam menentukan waktu yang tepat untuk melepaskan aset yang telah memberikan keuntunga...
Memahami Bearish Engulfing Candle dalam Trading SahamDalam melakukan trading saham sebaiknya tidak hanya fokus pada keuntungan, risiko, dan kerugian. Lebih dari itu, kamu perlu memahami pergerakan har...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil