Investasi selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Banyaknya masyarakat yang makin melek investasi juga menjadikan pembicaraan topik satu ini sangat hangat di berbagai kalangan. Tidak peduli apakah itu high class atau middle class sekalipun. Strategi yang digunakan untuk investasi bahkan sangat banyak, salah satunya seperti dollar cost averaging.
Singkatnya strategi ini memungkinkan investor untuk membeli saham dalam jumlah yang sama secara teratur, tanpa harus mengkhawatirkan fluktuasi pasar. Pada kesempatan ini HSB ingin menyampaikan informasi yang lebih dalam tentang penggunaan strategi dollar cost averaging dalam investasi.
Semoga kamu bisa mengikutinya dengan baik agar pemahaman serta wawasan yang dimiliki makin menyeluruh. Coba pahami semua informasinya di bawah ini!
Konsep Strategi Dollar Cost Averaging atau DCA
Dollar Cost Averaging atau DCA adalah salah satu strategi investasi yang digunakan untuk membeli saham secara teratur dalam jumlah yang sama untuk setiap periode tertentu. Dalam strategi DCA, investor akan membeli saham dengan jumlah yang sama tanpa memperhatikan fluktuasi harga saham di pasar.
Jadi tidak peduli apakah harga saham sedang naik atau turun, investor yang menggunakan strategi DCA akan tetap melakukan pembelian dalam jumlah yang sama. Sekilas konsep ini terlihat sangat merugikan karena jarang ada investor yang ingin melakukan transaksi ketika harga saham sedang naik.
Meskipun demikian, strategi DCA sebenarnya bisa membawa keuntungan dalam beberapa aspek. Pertama, strategi DCA memungkinkan investor untuk membeli saham secara teratur tanpa harus memikirkan fluktuasi harga saham di pasar. Hal ini membuat investor dapat menghindari risiko membeli saham pada saat yang tidak tepat.
Kedua, strategi DCA dapat membantu investor membangun portofolio saham mereka dengan lebih mudah dan teratur. Namun strategi DCA bukanlah strategi yang cocok untuk semua orang.
Strategi ini lebih cocok untuk investor yang ingin menginvestasikan uang mereka dalam jangka panjang. Pasalnya menggunakan strategi DCA untuk jangka pendek sama saja seperti membuang uang dengan percuma.
Harga yang terus berubah dalam waktu singkat pasti hanya mendatangkan kerugian. Jadi pastikan kamu telah menentukan tujuan investasi yang dilakukan supaya bisa menyesuaikan dengan strategi yang digunakan.
Siapa Saja yang Cocok Menggunakan Strategi Investasi Dollar Cost Averaging?
Strategi DCA dapat digunakan oleh siapa saja yang ingin membangun portofolio investasi saham secara teratur. Namun ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum kamu memutuskan akan menggunakan strategi DCA.
Sebagai langkah awal, investor harus memiliki waktu yang cukup untuk berinvestasi dalam jangka panjang. Alasannya karena strategi DCA membutuhkan waktu untuk memberikan hasil yang signifikan. Investor bahkan harus bersedia untuk menunggu selama bertahun-tahun sebelum melihat keuntungan yang signifikan.
Selain itu investor yang ingin menggunakan strategi DCA harus mempertimbangkan jumlah uang yang mereka siapkan untuk investasi. Karena strategi DCA membutuhkan investasi yang dilakukan secara teratur dalam jumlah yang sama, investor harus memastikan bahwa mereka memiliki cukup uang untuk berinvestasi secara konsisten dalam jangka panjang.
Jadi dapat disimpulkan bahwa DCA hanya tepat digunakan bagi para investor yang memiliki tujuan jangka panjang seperti untuk dana pensiun atau kebutuhan pendidikan anak.
Cara Kerja Strategi Investasi Dollar Cost Averaging
Strategi investasi dollar cost averaging bekerja dengan cara membeli saham dalam jumlah yang sama setiap periode waktu tertentu. Tidak peduli bagaimana perubahan harga yang terjadi, hal ini tidak akan menghentikan investor dari melakukan pembelian.
Perlu diingat bahwa saham yang dibeli juga tidak sembarangan, tetapi sudah dipilih agar kualitasnya terjamin. Contohnya investor dapat memutuskan untuk membeli saham senilai Rp100.000 setiap bulan.
Ketika harga saham naik maka investor akan membeli sedikit saham. Namun ketika harga saham turun maka investor akan membeli lebih banyak saham. Hal ini memungkinkan investor untuk membeli saham dengan harga rata-rata yang lebih rendah dalam jangka panjang.
Dalam strategi DCA, investor tidak perlu mencoba memprediksi arah pasar atau mencoba membeli saham pada saat yang tepat. Melalui cara ini investor dapat menghindari risiko membeli saham pada saat yang tidak tepat atau membeli saham dalam jumlah besar pada saat yang salah.
Meskipun strategi DCA dapat membantu mengurangi risiko investasi, tidak ada jaminan bahwa portofolio investasi akan menghasilkan keuntungan. Investor harus selalu mempertimbangkan kembali risiko investasi dan diversifikasi portofolio mereka.
Simulasi Investasi dengan Strategi Dollar Cost Averaging
Untuk memahami lebih jelas tentang bagaimana strategi investasi dollar cost averaging dapat bekerja, mari coba pelajari lebih lanjut melalui simulasi investasi. Berikut 2 contoh investasi dalam reksa dana dan saham.
1. Simulasi Investasi dengan Strategi Dollar Cost Averaging pada Reksadana Saham
Sebagai contoh simulasi investasi dengan strategi dollar cost averaging, andaikan reksadana saham X dengan NAV per unit sebesar Rp2.000 pada awal periode investasi. Pada periode pertama, seorang investor ingin menginvestasikan Rp1.000.000 dan membeli 500 unit reksadana saham X.
Namun dalam periode berikutnya, NAV per unit reksadana saham X naik menjadi Rp2.100. Kemudian pada periode kedua, investor ingin kembali menginvestasikan 1 juta rupiah dengan NAV per unit reksadana saham X yang naik menjadi Rp2.200. Itu berarti investor hanya bisa membeli 454 unit reksadana saham X.
Asumsikan bahwa proses ini dilanjutkan setiap bulannya selama periode investasi 6 bulan. Jika dihitung, total unit reksadana saham X yang dibeli selama 6 bulan ialah sebanyak 2.660 unit dengan total biaya investasi sebesar Rp6.000.000.
Dalam 6 bulan investasi yang dilakukan, NAV per unit reksadana saham X naik sebanyak 11%, dari 2.000 rupiah menjadi Rp2.220. Jika investor melakukan pembelian dengan cara biasa (lump sum) pada awal periode investasi maka investor investor hanya akan memiliki 3.000 unit reksadana saham X dengan nilai investasi yang jauh lebih besar yakni sekitar Rp6.660.000.
2. Simulasi Investasi dengan Strategi Dollar Cost Averaging pada Saham Individual
Simulasi investasi dengan strategi dollar cost averaging juga bisa dilakukan pada saham individual. Andaikan seorang investor ingin membeli saham A dengan harga awal Rp1.000 per saham. Investor ingin menginvestasikan Rp1.000.000 setiap bulannya selama periode 1 semester.
Pada periode pertama, investor membeli Rp1.000 saham A dengan total biaya Rp1.000.000. Dalam periode ini, harga saham A naik menjadi Rp1.200 per saham. Pada periode kedua, investor hanya bisa membeli 833 saham A karena harga naik menjadi Rp1.400 rupiah per saham. Proses ini dilanjutkan setiap bulannya selama periode investasi 6 bulan.
Jika dihitung, total saham A yang dibeli selama 6 bulan adalah sebanyak 5.498 saham dengan total biaya investasi sebesar Rp6.000.000. Dalam periode investasi tersebut, harga saham A naik sebanyak 40%, dari Rp1.000 menjadi Rp1.400 rupiah per saham.
Apabila investor melakukan pembelian dengan cara biasa (lump sum) pada awal periode investasi, investor hanya akan bisa membeli 5.000 saham A.
Simulasi investasi di atas menunjukkan bahwa strategi dollar cost averaging bisa memberikan keuntungan bagi investor. Mereka jadi bisa membeli lebih banyak aset investasi meskipun harga per unitnya mengalami kenaikan.
Dari sini kamu seharusnya sudah bisa memahami bagaimana strategi dollar cost averaging mendatangkan keuntungan. Melakukan investasi dengan konsisten pastinya akan membuahkan hasil yang manis.
Apa pun instrumen investasi yang dipilih, tidak akan ada masalah yang terjadi selama kamu sudah memahami cara kerja dari dollar cost averaging dengan baik. Pemahaman yang dimaksudkan juga termasuk berbagai risiko yang bisa datang dan menyebabkan kerugian.
Teknik dollar cost averaging bahkan juga bisa digunakan dalam trading sehingga kamu bisa mendatangkan keuntungan dalam berbagai tujuan investasi yang ada. Namun ingat bahwa kamu juga harus mempelajari cara kerja trading supaya strategi yang digunakan benar-benar efektif membawa keuntungan yang diinginkan.
Coba kunjungi website HSB untuk menemukan materi belajar trading untuk pemula agar kamu mendapatkan pemahaman dasar yang menyeluruh. Manfaatkan semua informasi gratis yang sudah tersedia sekaligus berlatih menggunakan akun demo.
Kemudian kalau kamu merasa sudah siap untuk terjun ke dalam dunia trading yang sesungguhnya, langsung saja download aplikasi HSB dan membuat akun demo untuk mengaplikasikan pengetahuan yang sudah kamu peroleh. Rasakan pengalaman trading yang mudah, lebih aman, dan tentunya menyenangkan!
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Simak! Begini Cara Cek dan Bayar Pajak Motor dan Mobil
Mengetahui cara cek dan membayar pajak kendaraan bermotor penting untuk diketahui. Sebab, setiap tahun masyarakat yang memiliki kendaraan wajib mem...
- Strategi Jitu buat Pekerja Menghadapi Kenaikan PPN 12 Persen
Mulai 1 Januari 2025 tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Indonesia naik dari 11% menjadi 12%. Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri M...
Dampak Inflasi bagi Kehidupan Sehari-hari MasyarakatInflasi merupakan salah satu indikator kesehatan ekonomi suatu negara. Tingkat inflasi yang stabil dan moderat biasanya menandakan bahwa perekonomi...
- Menimbang Dampak Hasil Pilpres Amerika 2024 Terhadap Ekonomi Indonesia
Pemilu Amerika Serikat telah ditutup pada Selasa (5/11) dini hari waktu setempat. Setelah penutupan pemungutan suara, kini mata dunia tertuju pada ...
Prediksi Pergerakan Market Jika Kamala Harris Terpilih jadi Presiden ASPemilihan presiden AS 2024 akan membawa tantangan baru bagi perekonomian global, terutama jika Kamala Harris terpilih. Sebagai bagian dari pemerint...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil