Rangkuman Berita Penting: Emas Melemah, Minyak Naik, BOJ & Bank of Canada Jadi Sorotan

the fed chairman Jerome Powell

Harga Emas Melemah Setelah Cetak Rekor, Prospek Bullish Tetap Kuat

Harga emas hari ini turun 0,3% ke US$3.038,79 per ons troi pada Jumat (21/3) akibat aksi ambil untung, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi di US$3.057,21. Meski mengalami koreksi, harga emas tetap dalam tren bullish didukung oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dan meningkatnya permintaan aset safe-haven di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Kontrak berjangka emas AS justru naik tipis 0,1% menjadi US$3.043,80 per ons. Analis Citi memproyeksikan harga emas bisa mencapai US$3.500 per ons pada akhir tahun jika ekonomi AS mengalami “hard landing” atau stagflasi, mendorong investor beralih ke emas sebagai lindung nilai.

Harga Minyak Dunia Naik US$1, Dipicu Sanksi AS Terhadap Iran

Harga minyak dunia hari ini menguat pada Jumat (21/3) setelah Amerika Serikat memberlakukan sanksi baru terhadap Iran. Harga minyak mentah Brent naik US$1,22 atau 1,72% menjadi US$72 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak April bertambah US$1,10 atau 1,64% ke US$68,26 per barel.

Kenaikan harga minyak didorong oleh kekhawatiran pasar terhadap potensi gangguan pasokan di tengah ketegangan geopolitik. Analis J.P. Morgan memproyeksikan harga Brent akan berada di kisaran US$70 hingga US$75 dalam beberapa bulan mendatang sebelum turun ke kisaran pertengahan US$60 pada akhir tahun.

Wall Street Melemah, Indeks AS Ditutup di Zona Merah

Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah pada Jumart (21/3) di tengah kekhawatiran pasar terhadap prospek ekonomi dan kebijakan tarif perdagangan. Indeks Dow Jones turun 11,31 poin atau 0,03% ke 41.953,32, S&P 500 melemah 12,40 poin atau 0,22% ke 5.662,89, sementara Nasdaq Composite kehilangan 59,16 poin atau 0,33% ke 17.691,63.

Pelemahan indeks terjadi meski The Fed mempertahankan suku bunga tetap dan mengindikasikan dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini. Analis memperingatkan bahwa ketidakpastian kebijakan tarif dan perlambatan ekonomi dapat terus membebani pasar dalam beberapa pekan mendatang.

Bursa Asia-Pasifik Dibuka Beragam, Nikkei 225 Menguat

Bursa Asia-Pasifik dibuka dengan pergerakan bervariasi pada Jumat (21/3), dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi di Amerika Serikat. Indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,34%, diikuti Topix yang naik 0,27%. Sementara itu, S&P/ASX 200 Australia mencatat kenaikan tipis 0,12%.

Sebaliknya, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,16% dan Kosdaq melemah lebih dalam sebesar 0,86%. Di Hong Kong, indeks futures Hang Seng berada di level 24.065, lebih rendah dibandingkan penutupan sebelumnya di 24.219,95.

BOJ Berpotensi Naikkan Suku Bunga, Inflasi Inti Jepang Tetap Tinggi

Bank of Japan (BOJ) diperkirakan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut setelah inflasi inti Jepang mencapai 3,0% di Februari. Meskipun melambat dari 3,2% di Januari akibat subsidi bahan bakar, inflasi tetap di atas target 2% selama 35 bulan berturut-turut. Data ini memperkuat ekspektasi pasar bahwa BOJ dapat menaikkan suku bunga pada pertemuan Mei atau Juli mendatang.

Gubernur BOJ Kazuo Ueda mengingatkan bahwa kenaikan biaya makanan dan pertumbuhan upah yang lebih kuat dari perkiraan dapat mendorong inflasi inti lebih tinggi. Dengan inflasi yang terus menguat, sebagian besar ekonom memprediksi BOJ akan menaikkan suku bunga menjadi 0,75% di kuartal ketiga tahun ini, kemungkinan besar pada bulan Juli.

Sentimen Konsumen Inggris Naik Tipis, GBP dalam Fokus Pasar

Sentimen konsumen Inggris meningkat untuk bulan kedua berturut-turut pada Maret, mencapai level tertinggi dalam tiga bulan di -19 dari sebelumnya -20, menurut survei GfK. Kenaikan ini didorong oleh pandangan yang lebih optimis terhadap prospek ekonomi dalam 12 bulan ke depan, meskipun kepercayaan terhadap keuangan pribadi tetap lemah.

Pasar kini memantau langkah Menteri Keuangan Rachel Reeves yang diperkirakan akan mengumumkan pemotongan belanja lebih lanjut minggu depan. Stabilitas sentimen konsumen dapat memengaruhi pergerakan GBP, meskipun ketidakpastian kebijakan fiskal masih membayangi prospek ekonomi Inggris.

Bank of Canada Ubah Pendekatan Kebijakan, Dolar Kanada dalam Sorotan

Bank of Canada (BoC) akan mengadopsi pendekatan kebijakan moneter yang lebih fleksibel di tengah ketidakpastian akibat tarif AS, menurut Gubernur Tiff Macklem. BoC kini berfokus pada kebijakan yang dapat menyesuaikan berbagai hasil ekonomi, bukan lagi sekadar proyeksi masa depan, untuk meminimalkan risiko kesalahan kebijakan yang dapat memengaruhi stabilitas ekonomi dan nilai dolar Kanada.

Macklem menegaskan komitmen BoC untuk menjaga inflasi di level 2% dan akan memantau dampak tarif terhadap harga konsumen. Ketidakpastian kebijakan perdagangan AS menekan investasi bisnis dan sentimen konsumen di Kanada, yang berpotensi memengaruhi pergerakan dolar Kanada menjelang keputusan kebijakan moneter BoC pada 16 April.

Ingin mencoba trading Indeks dunia? Gunakan aplikasi trading terbaik dari HSB Investasi, broker forex terbaik yang teregulasi BAPPEBTI, untuk mulai trading saham Amerika seperti Nike dengan lebih percaya diri. Dengan HSB, kamu dapat memanfaatkan berbagai fitur unggulan dan promo broker forex yang membantu meningkatkan potensi profitmu.  Segera buka akun aplikasi trading forex HSB dan mulailah berinvestasi dengan lebih aman dan terampil. Unduh aplikasi trading saham untuk Android dan iOS di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News HSB Investasi untuk informasi dan edukasi seputar trading, investasi keuangan, dan ekonomi.

Bagikan Artikel