Cara Bikin, Analisa, dan Simpan Chart Biar Gak Ilang!
Halo Lotizen! Pernah nggak sih kamu lagi asyik-asyiknya corat-coret chart, eh pas browser di-refresh atau laptop mati, semua garis tren dan indikator yang udah kamu pasang susah payah malah hilang tak berbekas? Sakitnya tuh di sini, kan?
Nah, di artikel kali ini, kita bakal bahas tuntas soal TradingView. Bukan cuma soal teori, tapi kita bakal bedah langkah demi langkah gimana caranya bikin chart yang “ganteng”, enak dibaca, dan pastinya tersimpan aman.
Jadi, siapin kopi kamu, dan yuk kita mulai petualangan charting kita!
Apa Sih TradingView Itu? (Kenapa Hype Banget?)
Oke, sebelum kita masuk ke teknis, kita kenalan dulu. TradingView itu ibarat “Google Maps”-nya para trader. Ini adalah platform charting berbasis cloud (awan) yang super canggih tapi gampang banget dipakai.
Kenapa banyak trader—mulai dari yang baru belajar sampai “paus” pasar—suka banget sama platform ini?
- Gratis Tapi Canggih: Versi gratisnya (Basic) aja udah cukup banget buat analisa teknikal sehari-hari.
- Serba Ada: Mau liat saham BBCA? Ada. Mau cek harga Bitcoin? Bisa. Forex, Emas, Minyak? Komplit dalam satu layar!
- Sosial Media buat Trader: Kamu bisa ngintip analisa trader jagoan lain, kasih like, atau bahkan diskusi bareng di kolom komentar.
- Akses di Mana Aja: Karena berbasis cloud, kamu bisa buka chart di laptop, terus lanjutin liat di HP pas lagi nongkrong, tanpa perlu setting ulang indikator.
Intinya, TradingView ini tool wajib punya kalau kamu mau serius cari cuan di pasar keuangan.
Langkah 1: Tips Bikin Chart yang Efektif (Jangan Asal Rame!)
Banyak pemula yang terjebak sindrom “Chart Pohon Natal”. Maksudnya, chart-nya penuh warna-warni indikator sampai harga candle-nya sendiri malah nggak kelihatan. Duh, pusing lihatnya!
Biar chart kamu efektif, bersih, dan bikin analisa makin tajam, coba ikutin struktur ini:
Tentukan “Gaya Main” Kamu Dulu (Timeframe)
Nggak semua timeframe (rentang waktu) cocok buat semua orang. Pilih yang sesuai sama kepribadian trading kamu. Cek tabel contekan simpel ini biar nggak salah kamar:
Tipe Trader Timeframe Andalan Fokusnya Apa?
Scalper (Si Gercep) 5 Menit - 15 Menit Cari cuan cepet dari pergerakan kecil. Mata harus melotot terus ke layar!
Day Trader 15 Menit - 1 Jam Buka posisi pagi, tutup sore. Prinsipnya: anti nginepin posisi sampai besok.
Swing Trader (Santuy) 4 Jam - Harian (Daily) Nahan posisi beberapa hari buat nangkep tren harga yang gede.
Investor Mingguan (Weekly) Liat gambaran besar (Big Picture) buat strategi jangka panjang (bulan/tahun).
Pilih Indikator dengan Bijak
Saran nih, batasi penggunaan indikator maksimal 2-3 aja di layar. Tujuannya biar kamu nggak bingung sendiri. Contoh kombinasi maut yang simpel tapi ampuh:
- Moving Average (MA): Buat liat arah tren (garis di atas atau di bawah harga).
- RSI (Relative Strength Index): Buat tau kapan harga udah kemahalan (overbought) atau kemurahan (oversold).
Pakai Warna yang “Manusiawi”
Jangan pakai warna neon yang nyolok mata. Gunakan standar umum biar otak kamu gampang memproses datanya secara visual:
- Hijau/Biru: Tandai area Support (batas bawah) atau target Take Profit.
- Merah: Tandai area Resistance (batas atas) atau Stop Loss.
- Kuning/Putih: Gunakan untuk garis tren atau catatan penting biar kontras dengan background.
Dan jangan lupa kasih Label! Kalau kamu bikin garis, kasih tulisan itu garis apa. Misalnya “Support Kuat November”. Ini ngebantu banget pas kamu buka chart sebulan lagi biar nggak lupa alasan kenapa kamu bikin garis itu.
Langkah 2: Cara Menyimpan Chart (Biar Gak Nangis Pas Refresh)\
Ini dia menu utamanya. Gimana caranya biar analisa capek-capek kamu nggak hilang? TradingView punya fitur “Layout” yang keren banget buat nyimpen settingan kamu.
Ikuti langkah anti-gagal ini:
- Login Dulu, Bos!
Pastikan kamu udah login ke akun TradingView kamu. Kalau belum punya, daftar dulu (gratis kok). Kalau mode tamu (nggak login), chart kamu nggak akan bisa disimpan permanen. - Atur Chart Sesuka Hati
Pasang semua indikator, garis tren, Fibonacci, atau gambar-gambar analisa kamu sampai kamu puas. - Cari Tombol Awan (Cloud)
Lirik ke pojok kanan atas layar chart kamu (biasanya di deretan nama aset/simbol). Di situ ada tulisan nama layout (atau “Unnamed”) dan ikon awan. - Rename (Kasih Nama)
Klik tanda panah kecil di sebelahnya, pilih “Rename”. Kasih nama yang jelas dan spesifik.- Jangan: “Chart 1” atau “Coba coba”
- Boleh: “Analisa Forex EURUSD” atau “Pantauan Saham Gorengan”
- Kenapa? Biar nanti kalau kamu mau cari lagi gampang menemukannya di daftar layout kamu.
- Aktifkan Auto-Save (Wajib!)
Di menu layout tadi, pastikan opsi “Autosave” udah dicentang (biasanya jadi warna biru atau hijau). Dengan fitur ini, setiap kamu nambahin satu garis kecil pun, sistem bakal otomatis nyimpen ke cloud. Jadi kalau mati lampu atau internet putus, analisa kamu aman sentosa.
Tips Pro: Manajemen Risiko (Biar Gak Boncos)
Trading itu bukan cuma soal nebak harga naik atau turun, tapi soal ngamanin duit modal. TradingView punya fitur canggih buat bantu ini yang namanya Long/Short Position Tool.
Caranya gampang:
- Cari ikon di sidebar kiri yang gambarnya kayak kotak tumpuk (biasanya di bawah ikon kuas atau drawing tools).
- Pilih Long Position kalau kamu berencana beli (Buy), atau Short Position kalau mau jual (Sell).
- Klik di chart pada titik harga kamu masuk.
Nanti bakal muncul kotak hijau (area untung) dan kotak merah (area rugi). Fitur ini ngebantu banget buat visualisasi rasio Risk vs Reward. Jadi sebelum masuk pasar, kamu udah tau hitungannya: “Oke, kalau rugi siap ilang 100 ribu, tapi kalau untung bisa dapet 300 ribu”. Fair deal, kan?
FAQ: Pertanyaan yang Sering Banget Ditanyain (Versi Santai)
Beneran gratis buat fitur dasar! Kamu bisa pakai selamanya tanpa bayar. Tapi, namanya juga bisnis, ada batasannya. Di versi gratis (Basic), kamu cuma bisa pasang maksimal 3 indikator sekaligus dalam satu layar dan iklannya lumayan sering muncul. Kalau mau lebih 'puas', bebas iklan, dan pakai banyak indikator, baru deh harus langganan paket Pro.
Tergantung pasarnya. Buat Forex dan Kripto, datanya emang real-time dan gratis. TAPI, buat saham (terutama saham Indonesia/IHSG atau US Stocks), data di akun gratisan itu biasanya delay (telat) sekitar 15 menit. Kalau mau yang real-time buat saham, kamu harus beli paket data tambahan dari bursa terkait.
Bisa banget! TradingView udah kerja sama dengan banyak broker global maupun lokal. Kamu tinggal konekin akun broker kamu di panel 'Trading Panel' yang ada di bagian bawah chart. Jadi kamu bisa analisa, klik kanan, terus langsung eksekusi buy/sell tanpa perlu pindah aplikasi ke platform broker. Praktis! TradingView itu beneran gratis nggak sih?
Kok datanya telat sih? Katanya real-time?
Bisa trading langsung dari TradingView nggak?
Kesimpulan
Nah, sekarang kamu udah paham kan? Menguasai penggunaan TradingView itu langkah pertama buat jadi trader yang lebih profesional. Chart yang rapi, pemilihan timeframe yang pas, dan kebiasaan nyimpen layout yang benar bakal bikin “kepala dingin” dan tenang pas lagi trading.
Kuncinya ada di kedisiplinan dan struktur. Kalau chart kamu rapi, pikiran kamu juga bakal lebih jernih buat ngambil keputusan.
Yuk, langsung praktekin sekarang! Buka TradingView, bikin coretan pertamamu, dan jangan lupa nyalakan fitur Autosave-nya ya! Selamat trading dan semoga portofolio kamu hijau terus!
Analisa di TradingView udah mantap? Jangan sampai cuma jadi gambar doang!
Saatnya ubah coretan analisamu jadi peluang profit nyata. Yuk, buka akun di HSB Investasi sekarang juga. Sebagai broker lokal yang resmi terdaftar di BAPPEBTI, HSB menjamin keamanan dana dan transparansi transaksi kamu.
Daftarkan dirimu hari ini, nikmati eksekusi order super cepat, dan buktikan sendiri skill tradingmu di pasar sesungguhnya bersama HSB Investasi! Yuk, download aplikasi HSB Investasi Android dan iOS sekarang! ***




