Apa yang Dimaksud Harga Wajar Saham?
7 Cara Menghitung Harga Wajar Saham dan Contohnya
Pentingnya Mengetahui Harga Wajar Saham
Identifikasi Harga Wajar Saham Tanpa Risiko!
FAQ
10 Cara Menghitung Harga Wajar Saham Paling Efektif

Dalam dunia investasi saham, menentukan harga wajar saham merupakan keterampilan yang sangat krusial bagi setiap investor. Dengan memahami cara menghitung nilai wajar, kamu dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijak dan menghindari risiko kerugian akibat membeli saham yang overvalued. Meskipun ada berbagai jenis saham di pasar, proses penilaian ini tidak harus rumit. Dengan langkah-langkah yang tepat, kamu dapat menilai apakah suatu saham sedang undervalued atau overvalued.

Artikel ini akan membahas panduan terkini mengenai tujuh langkah mudah dalam menghitung harga wajar saham. Kami akan menjelajahi berbagai aspek, mulai dari analisis laporan keuangan hingga perhitungan rasio valuasi.

Apa yang Dimaksud Harga Wajar Saham?

Harga wajar saham adalah nilai yang dianggap seimbang berdasarkan analisis fundamental atas kinerja keuangan perusahaan. Analisis ini melibatkan berbagai faktor, termasuk laba bersih, pertumbuhan pendapatan, arus kas, dividen, dan prospek bisnis perusahaan di masa depan. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, investor dapat menentukan nilai intrinsik saham dan membuat keputusan investasi yang lebih tepat.

Harga wajar saham digunakan sebagai acuan untuk menilai apakah saham tersebut overvalued (dihargai terlalu tinggi), undervalued (dihargai terlalu rendah), atau sesuai dengan nilai pasar yang adil. Mengetahui harga wajar saham membantu investor mengidentifikasi peluang investasi terbaik, memaksimalkan keuntungan, dan meminimalkan risiko, serta memahami posisi pasar saham dalam konteks jangka panjang. Dengan pendekatan ini, keputusan pembelian atau penjualan saham menjadi lebih objektif dan berbasis data, bukan spekulasi.

seseorang sedang menghitung harga wajar saham

7 Cara Menghitung Harga Wajar Saham dan Contohnya

Menghitung harga wajar saham kemungkinan besar terkesan merepotkan. Apalagi kebanyakan masyarakat lebih suka dengan cara yang instan. Namun urusan investasi dan keuangan tidak bisa instan. 

Justru kalau kamu hanya mengandalkan insting atau perkiraan semata, sangat mungkin investasi yang dilakukan gagal. Itu sebabnya kamu harus tahu cara menghitung harga wajar saham supaya meraih keuntungan yang diinginkan. Berikut penjelasan rumus dan contohnya. 

1. Earning per Share

Pertama-tama ada Earning per Share (EPS) yang digunakan dengan cara membagi laba bersih perusahaan dan jumlah saham yang beredar. Nilai PER yang dianggap wajar berbeda-beda tergantung pada industri dan faktor-faktor lain yang memengaruhi perusahaan. 

Makin besar EPS perusahaan maka makin besar pula kemungkinan harga sahamnya untuk naik. Oleh karena itu penggunaan EPS sebagai dasar perhitungan harga wajar saham menjadi populer di kalangan investor dan analis saham.

Contohnya, jika harga saham suatu perusahaan saat ini adalah Rp10.000 dan EPS-nya sebesar Rp500 maka perhitungan harga wajar sahamnya ialah sebagai berikut: 

Harga wajar saham = harga saham ÷ EPS

Harga wajar saham = Rp10.000 ÷ Rp500

Harga wajar saham = 20

Dalam contoh ini, hasil sebesar 20 menunjukkan bahwa harga saham tersebut dianggap adil atau seimbang jika perusahaan mampu mempertahankan tingkat EPS-nya. Apabila harga saham saat ini di bawah harga wajar maka saham dianggap murah dan layak untuk dibeli. 

Namun, jika harga saham saat ini di atas harga wajar maka saham dianggap mahal dan kemungkinan besar layak dijual.

2. Dividend Yield

Dividend Yield (DY) digunakan untuk menghitung rasio antara dividen per saham dengan harga saham. Dividen per saham sendiri merupakan pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham, yang dibagikan secara periodik. 

Dividend Yield menunjukkan persentase dividen yang diterima investor per tahun terhadap harga saham yang dibayarkan. Makin tinggi DY suatu saham maka makin tinggi pula pembayaran dividen yang diterima investor. 

Sebagai contoh, perusahaan Visa memiliki harga saham sebesar Rp1.000 dan membayar dividen per saham sebesar Rp50. Dalam hal ini, Dividend Yield perusahaan Visa adalah 5% yang didapat dari rumus berikut: 

DY = dividen per lembar saham ÷ harga per lembar saham x 100%

DY = Rp50 ÷ Rp1.000 x 100%

DY = 5%

Jika dibandingkan dengan DY rata-rata industri yang sebesar 3% maka dapat dikatakan bahwa perusahaan Visa memberikan keuntungan lebih kepada investor dari segi dividen. 

seseorang sedang menghitung price to book

3. Price to Book Value

Price to Book Value (PBV) berbeda dengan book value. Book value adalah modal yang dikuasai oleh perusahaan, sementara Price to Book Value (PBV) digunakan untuk menghitung rasio antara harga saham per lembar dengan nilai buku per lembar saham. Nilai buku per saham merupakan nilai aset bersih perusahaan yang dibagi dengan jumlah saham yang beredar. 

Metode PBV menunjukkan seberapa besar nilai pasar perusahaan dibandingkan dengan nilai bukunya. Makin tinggi hasil PBV suatu saham maka makin mahal juga harganya. 

Sebagai contoh, perusahaan LMN memiliki harga saham sebesar Rp1.200 dan nilai buku per saham sebesar Rp800. Dalam hal ini, PBV perusahaan LMN ialah:

PBV = harga saham ÷ nilai buku per lembar saham

PBV = Rp1.200 ÷ Rp800

PBV = 1,5

Jika dibandingkan dengan rasio PBV rata-rata industri yang sebesar 1,3 maka dapat dikatakan bahwa harga saham perusahaan LMN sedikit overvalued.

4. Price to Earning Share

Metode lainnya untuk menghitung harga wajar saham ialah menggunakan Price to Earning Share (PER). PER merupakan rasio antara harga saham per lembar dengan EPS yang dihasilkan perusahaan. 

EPS adalah laba bersih perusahaan dibagi dengan jumlah saham yang beredar. PER menunjukkan seberapa besar investor harus membayar per unit pendapatan perusahaan. Makin tinggi PER maka makin mahal juga harga saham perusahaan. 

Sebagai contoh, perusahaan ABC memiliki harga saham sebesar Rp2.000 dan laba bersih sebesar Rp200. Dalam hal ini, PER perusahaan ABC adalah 10 yang didapat dengan rumus berikut:

PER = harga saham ÷ laba bersih (EPS)

PER = Rp2.000 ÷ Rp200

PER = 10

Jika dibandingkan dengan PER rata-rata industri yang sebesar 15, dapat dikatakan bahwa harga saham perusahaan ABC sedikit undervalued

5. Price Earning to Growth Ratio

Price Earning to Growth Ratio (PEG) merupakan metode lainnya yang bisa digunakan untuk menghitung harga wajar saham. PEG menggabungkan antara PER dan pertumbuhan EPS perusahaan. 

Apabila hasil perhitungan PEG terlihat rendah maka harga saham perusahaannya terbilang murah. Coba asumsikan perusahaan Visa memiliki harga saham sebesar Rp3.000 dan EPS sebesar Rp300. 

Pertumbuhan EPS perusahaan dalam 1 tahun terakhir sebesar 20%. Dalam hal ini, PER perusahaan Visa adalah 10 (Rp3.000 ÷ Rp300) dan PEG sebesar 0,5 yang didapat dari:

PEG = PER ÷ pertumbuhan EPS

PEG = 10 ÷ 20%

PEG = 0,5 

Dibandingkan dengan PER perusahaan sejenis yang sebesar 15 maka dapat dikatakan bahwa harga saham perusahaan Visa sedikit undervalued

seseorang sedang menghitung ROI

6. Return on Equity

Return on Equity (ROE) adalah rasio yang mengukur seberapa efisien suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari modal yang diinvestasikan. ROE dapat digunakan sebagai salah satu metode untuk menghitung harga wajar saham karena makin tinggi ROE suatu perusahaan maka makin efisien juga perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham.

Dalam menghitung harga wajar saham dengan metode ROE, investor perlu menghitung rasio ROE perusahaan dan membandingkannya dengan ROE perusahaan sejenis di industri yang sama.

Sebagai contoh, perusahaan ABC memiliki pendapatan bersih sebanyak Rp200.000.000 dengan total ekuitas Rp1.000.000.000.000 maka perhitungannya ialah sebagai berikut:

ROE = pendapatan bersih ÷ total ekuitas x 100%

ROE = Rp200.000.000 ÷ Rp1.000.000.000 x 100%

ROE = 20%

7. Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar utang suatu perusahaan dibandingkan dengan modal yang diinvestasikan oleh pemegang saham.

DER dapat digunakan sebagai salah satu metode untuk menghitung harga wajar saham, karena makin rendah DER maka makin rendah pula risiko perusahaan dalam hal ketidakmampuan membayar utangnya. 

Dalam menghitung harga wajar saham dengan metode DER, investor perlu menghitung rasio DER perusahaan dan membandingkannya dengan rasio DER perusahaan sejenis di industri yang sama.

Sebagai contoh, perusahaan Visa memiliki total utang sebesar Rp100.000.000.000 dan total kekayaan bersih sebesar Rp200.000.000.000. Itu berarti DER perusahaan Visa adalah:

DER = total utang ÷ total kekayaan bersih

DER = Rp100.000.000.000 ÷ Rp200.000.000.000

DER = 0,5 

Hasil tersebut bisa langsung investor bandingkan dengan DER perusahaan sejenis di industri yang sama untuk menentukan apakah saham perusahaan Visa overvalued atau undervalued. Jika DER perusahaan Visa lebih rendah daripada DER perusahaan sejenis maka saham perusahaan Visa tergolong undervalued.

8. Metode Price to Earnings Ratio (P/E Ratio)

Metode ini adalah salah satu yang paling umum dan mudah digunakan. P/E ratio merupakan perbandingan antara harga saham perusahaan dengan laba per saham (EPS). Rumusnya adalah:
P/E Ratio = Harga Saham / EPS
Untuk menghitung harga saham wajar menggunakan metode ini, rumusnya adalah:
Harga Saham Wajar = P/E Ratio Industri x EPS
P/E ratio rata-rata industri digunakan untuk mengetahui apakah harga saham perusahaan berada di atas atau di bawah rata-rata industri tersebut.

9. Metode Price to Book Value (P/BV Ratio)

Metode ini menggunakan nilai buku perusahaan sebagai dasar perhitungan. P/BV ratio adalah perbandingan antara harga saham dengan nilai buku per saham. Nilai buku per saham diperoleh dengan menghitung total aset perusahaan dikurangi total liabilitas, lalu dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Rumusnya adalah:
P/BV Ratio = Harga Saham / Nilai Buku per Saham
Untuk menghitung harga saham wajar:
Harga Saham Wajar = P/BV Ratio Industri x Nilai Buku per Saham

10. Metode Diskonto Arus Kas (Discounted Cash Flow – DCF)

Metode ini lebih rumit karena mempertimbangkan arus kas masa depan yang diharapkan dari perusahaan. DCF menghitung nilai sekarang dari arus kas masa depan dengan menggunakan tingkat diskonto. Rumus dasarnya adalah:
Nilai Sekarang = (Arus Kas Tahun 1 / (1 + r)^1) + (Arus Kas Tahun 2 / (1 + r)^2) + … + (Arus Kas Tahun n / (1 + r)^n)
Di mana r adalah tingkat diskonto dan n merupakan jumlah tahun.

Sekarang kamu bisa mulai menemukan saham yang tepat dengan cara-cara menghitung harga wajar saham yang sudah dijelaskan di atas. Namun jangan lupa untuk memahami latar belakang perusahaan, kondisi pasar, dan tren industri yang sedang terjadi. 

Pentingnya Mengetahui Harga Wajar Saham

Dalam dunia investasi saham, mengetahui harga wajar sebuah saham adalah kunci untuk membuat keputusan investasi yang cerdas. Memahami nilai sebenarnya dari saham yang kamu incar bukan hanya membantu dalam menghindari kerugian, tetapi juga dapat meningkatkan potensi keuntungan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa mengetahui harga wajar saham sangat penting:

1. Menghindari Risiko Pembelian Berlebihan

Salah satu risiko terbesar yang dihadapi investor adalah membeli saham dengan harga yang terlalu tinggi. Ketika kamu tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang harga wajar, ada kemungkinan besar kamu akan terjebak dalam perangkap pembelian berlebihan. Saham yang terlihat menarik bisa saja mengalami lonjakan harga yang tidak berkelanjutan, membuatmu berisiko kehilangan uang saat harga kembali ke nilai wajar. Dengan menghitung harga wajar saham, kamu dapat mengidentifikasi harga yang lebih realistis dan menghindari keputusan impulsif yang bisa merugikan portofolio investasimu.

2. Identifikasi Peluang Investasi

Mengetahui harga wajar saham juga membantumu dalam mengidentifikasi peluang investasi yang menjanjikan. Jika kamu menemukan saham yang diperdagangkan di bawah nilai wajar, ini bisa menjadi sinyal bahwa saham tersebut adalah investasi yang baik. Peluang seperti ini sering kali muncul ketika pasar bereaksi berlebihan terhadap berita buruk atau ketika perusahaan menghadapi tantangan sementara. Dengan mengidentifikasi saham undervalued, kamu dapat memanfaatkan momen tersebut untuk membeli dengan harga yang lebih rendah, yang berpotensi memberikan imbal hasil yang lebih tinggi saat harga kembali ke nilai wajar.

3. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik

Salah satu manfaat utama dari mengetahui harga wajar adalah kemampuan untuk membuat keputusan investasi yang lebih baik. Dengan analisis yang tepat, kamu dapat mengevaluasi apakah akan membeli, menjual, atau mempertahankan saham tertentu dalam portofoliomu. Ini memberi kamu kepercayaan diri dalam membuat keputusan berbasis data, bukan hanya berdasarkan emosi atau rumor pasar. Dengan demikian, kamu dapat merumuskan strategi investasi yang lebih solid dan terukur.

4. Manajemen Portofolio yang Efektif

Mengetahui harga wajar saham juga berkontribusi pada manajemen portofolio yang lebih efektif. Dengan pemahaman yang baik tentang nilai wajar, kamu dapat secara aktif mengelola dan menyesuaikan portofoliomu sesuai dengan perubahan pasar dan kondisi ekonomi. Misalnya, jika suatu saham yang kamu miliki mulai diperdagangkan jauh di atas harga wajarnya, kamu mungkin ingin mempertimbangkan untuk menjualnya dan merealokasi dana tersebut ke saham lain yang lebih undervalued. Ini memungkinkanmu untuk menjaga keseimbangan dan kinerja portofolio secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, mengetahui harga wajar saham adalah keterampilan yang sangat penting bagi setiap investor. Dengan menghindari risiko pembelian berlebihan, mengidentifikasi peluang investasi, membuat keputusan yang lebih baik, dan mengelola portofolio dengan lebih efektif, kamu dapat meningkatkan keberhasilan dalam investasi saham. Pastikan untuk selalu melakukan analisis menyeluruh dan mengikuti perkembangan pasar agar tetap mendapatkan informasi terkini mengenai harga wajar saham.

pelajari karakteristik saham amerika serikat di akun demo tanpa modal

Identifikasi Harga Wajar Saham Tanpa Risiko!

Salah satu cara terbaik untuk identifikasi harga  adalah dengan menggunakan akun demo gratis dari HSB yang bisa menjadi wadah mempraktikkan skill trading tanpa harus menghadapi risiko kehilangan uang sungguhan. 

Di akun demo HSB, secara otomatis kamu akan diberikan dana virtual hingga $100,000 yang tentunya bisa digunakan untuk mencoba beragam metode trading, posisi, hingga melatih kemampuanmu menganalisa pergerakan tren pasar. Uji pemahaman kamu tentang pasar forex langsung di aplikasi trading terbaik HSB Investasi.

Dengan menggunakan aplikasi trading HSB, kamu dapat berlatih dengan chart patterns lengkap dan fitur manajemen risiko tanpa risiko kehilangan uang sungguhan. Selain itu, kamu juga bisa memantau harga saham harian, harga emas hari ini, atau harga minyak dunia untuk membantu menyusun strategi trading yang lebih efektif.

Manfaatkan aplikasi trading terpercaya HSB untuk pengalaman trading yang mulus dan efisien, lengkap dengan broker forex terbaik di Indonesia.

Unduh aplikasi HSB Investasi sekarang di Android dan iOS. Mulai perjalanan trading online sekarang!!

FAQ

Bagaimana cara mengetahui harga saham murah atau mahal?

Untuk mengetahui apakah harga saham murah atau mahal, kamu bisa menggunakan rasio keuangan seperti Price to Earnings Ratio (P/E), Price to Book Ratio (P/B), dan Price to Sales Ratio (P/S). Bandingkan rasio ini dengan perusahaan sejenis atau rata-rata industri. Selain itu, analisis fundamental seperti pertumbuhan laba, dividen, dan prospek bisnis juga penting.

Bagaimana cara menghitung saham?

Menghitung saham biasanya melibatkan analisis kinerja keuangan perusahaan. Metode umum meliputi menghitung laba per saham (EPS) dengan membagi laba bersih dengan jumlah saham beredar, dan menggunakan rasio-rasio keuangan seperti P/E untuk menilai nilai saham relatif terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Lihat harga saham dimana?

Harga saham dapat dilihat di berbagai platform, termasuk situs web bursa efek seperti IDX untuk Indonesia, aplikasi trading saham yang disediakan oleh broker, serta situs keuangan seperti Yahoo Finance, Google Finance, atau Bloomberg.

Apa yang menentukan harga saham naik atau turun?

Harga saham naik atau turun ditentukan oleh penawaran dan permintaan di pasar. Faktor-faktor yang mempengaruhi termasuk kinerja keuangan perusahaan, berita dan sentimen pasar, kondisi ekonomi, tingkat suku bunga, dan peristiwa geopolitik. Investor cenderung membeli saham dengan prospek positif dan menjual saham dengan prospek negatif, sehingga mempengaruhi harga saham.

DISCLAIMER
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan hanya sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
Artikel Lainnya

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
Mulai Pengalaman Trading Terbaik