Trading & kelola akun MT di Aplikasi HSB Trading
store google
Apa Perbedaan Bid dan Ask dalam Saham?

Dalam dunia trading dan investasi saham, terdapat begitu banyak istilah penting yang harus dipahami. Salah satunya adalah istilah yang sering disebut oleh para investor, yaitu bid dan ask. Tapi, sebenarnya apa arti dari bid dan ask?

Untuk benar-benar memahami arti dari bid dan ask, penting bagi kita untuk menyelami konsep ini lebih dalam. Dengan pemahaman yang baik tentang bagaimana kedua harga ini berinteraksi, kita dapat lebih bijak dalam mengambil keputusan investasi atau trading. Untuk memahami lebih dalam mengenai istilah bid dan ask, mari simak penjelasan di bawah ini!

Arti Bid dan Ask dalam Saham

Istilah bid and ask merujuk pada penawaran dua arah untuk mendapatkan potensi harga saham terbaik pada waktu tertentu. Bid dan ask berguna agar kamu bisa membeli atau menjual saham pada momen tepat.

Bid merupakan permintaan pembelian saham, sedangkan ask atau offer berarti penawaran harga jualnya.

Bid dan ask berupa nilai atau harga yang diambil investor saat bertransaksi saham. Harga penawaran (ask) adalah harga terbesar yang mau dibayarkan pembeli untuk sebuah saham.

Sebaliknya, harga permintaan (bid) yakni harga minimum yang diambil penjual demi mendapatkan keamanan.

Harga bid dan ask akan berubah sampai pembeli dan penjual mencapai kesepakatan harga dan melakukan transaksi. Keberhasilan transaksi terjadi karena harga saham tidak terlalu tinggi dari penawaran dan tidak terlalu rendah dari permintaan.

Kondisi pasar modal menentukan harga bid dan ask sebuah saham. Keputusan pembelian dan penjualan seorang investor memengaruhi pergerakan harganya.

Harga bid dan ask naik secara bertahap apabila permintaan lebih besar daripada penawaran. Begitu pula sebaliknya, harga bid dan ask turun jika jumlah penawaran lebih dari permintaan.

Bagaimana cara menggunakan istilah bid dan ask saat melakukan transaksi saham? Lihat penjelasan rincinya di bawah ini.

Pengertian Bid

Kamu menggunakan istilah bid apabila ingin membeli saham pada harga yang lebih rendah daripada last price (harga terakhir). Cara mengajukannya mudah, kamu cukup memasukkan harga pembelian (bid price) yang ingin dikeluarkan.

Setelah mengajukan harganya, kamu harus mencari dan mendapatkan trader yang menawarkan sahamnya di harga bid price-mu.

Sebagai pembeli, kamu bisa menggunakan harga ask terendah sebagai referensi. Kamu akan menemukan trader yang menjual saham sesuai bid price yang dipasang.

Pengertian Ask/Offer

Istilah ini digunakan kalau kamu ingin menjual saham sesuai harga yang diinginkan. Kamu cukup memasukkan harga yang ingin diterima dari hasil penjualan saham tersebut (offer price).

Setelahnya, kamu harus menunggu sampai mendapatkan pembeli yang mau memiliki sahammu sesuai offer price yang ditawarkan.

Sebagai seorang trader, kamu dapat menggunakan bid price atau penawaran tertinggi sebagai patokan untuk menentukan offer price. Pembeli akan mencari saham sesuai harga bid price yang dicari.

Perbedaan Bid dan Ask

Agar Anda lebih mudah memahami bid dan ask, berikut ini adalah beberapa perbedaan antara bid dan ask dalam proses jual beli saham:

  1. Istilah bid digunakan saat kamu ingin membeli saham di harga yang lebih rendah dibandingkan dengan last price. Sedangkan ask adalah harga yang ditetapkan atas saham yang akan kamu jual.
  2. Harga bid mengacu pada harga tertinggi dari trader yang ingin membeli sekuritas. Dalam kata lain, harga bid mewakili harga yang ingin kamu keluarkan saat hendak membeli saham. Sedangkan harga ask mewakili harga terendah yang diajukan oleh pemilik dari sekuritas yang ingin menjual. Dalam kata lain, harga bid mewakili harga yang ingin kamu terima saat menjual asetmu.

Contoh Bid dan Ask

Bella adalah investor ritel yang ingin membeli saham A. Dia melihat harga penawaran saham A saat ini adalah Rp 5.000 dan memutuskan untuk membeli 10 saham seharga Rp 50.000. Dalam kebingungannya, dia memperhatikan bahwa total biaya yang ia keluarkan untuk membeli saham mencapai Rp 50.100.

Bella berasumsi bahwa itu pasti sebuah kesalahan. Dia kemudian menyadari bahwa harga saham saat ini sebesar Rp 5.000 adalah harga saham terakhir yang diperdagangkan dari saham A dan bahwa dia membayar harga ask offer sebesar Rp 5.010.

Apa itu Bid-Ask Spread Saham?

Selain bid dan ask, kamu juga akan menemukan istilah bid-ask spread saat melakukan transaksi saham. Bid-ask spread merupakan perbedaan mencolok antara harga penawaran (ask) dan harga pembelian (bid) saham. Kondisi ini digambarkan dengan harga ask saham melebihi harga bid di pasar modal.

Bagaimana bid-ask spread bisa terjadi? Pertama, bid price dan offer price berasal dari permintaan dan penawaran saham di pasar modal.

Ada perbedaan mencolok alias kesenjangan antara dua harga tersebut, sehingga membentuk spread. Bid-ask spread makin besar apabila kesenjangan antara harga permintaan dan harga penawaran kian meningkat.

Jumlah investor juga memengaruhi besar-kecilnya bid-ask spread ini. Apabila sedikit investor yang melakukan penawaran, spread akan membesar secara signifikan. Jarak tersebut mengecil seiring banyaknya investor yang memasang offer price di pasar modal.

Istilah ini tidak hanya berlaku dalam investasi saham. Trading forex pun memiliki istilah ini, hanya memiliki perbedaan dalam ukuran.

Perbedaan tersebut berasal dari sifat likuiditas forex dan saham yang berbeda. Nilai spread sangat kecil dalam pasar yang likuid. Jika pasarnya kurang likuid, nilai spread-nya cukup besar.

Contoh Bid-Ask Spread

Kamu dapat mempelajari contoh ini agar lebih mudah dalam memahami bid-ask spreadBid price saham ABC adalah Rp 1.900 dan ask price-nya Rp 2.000 per lembarnya. Artinya, bid-ask spread saham tersebut adalah Rp 100.

Bid-ask spread juga ditampilkan dalam format persentase. Cara menghitungnya adalah nilai bid-ask spread dibagi harga ask price terendah. Jadi, hasil bid-ask spread saham di atas dalam persen adalah 5%:

1002000x100% = 5%

Angka 5% mengilustrasikan grafik bid-ask spread cukup kecil. Kondisi tersebut mengindikasikan adanya pembeli yang membeli saham di harga tertinggi atau trader menawarkan saham tersebut di harga terendah.

Ada lagi contoh lainnya untuk saham per lot, di mana 1 lot setara 100 lembar saham. Seorang trader ingin membeli 100 saham EFG pada harga Rp 500.000. Trader tersebut menemukan trader yang menawarkan harga Rp 500.500 untuk saham EFG. Artinya, bid-ask spread tersebut mencapai Rp 500.

Meski spread-nya terlihat kecil, angka tersebut membuat spread menjadi besar saat pembeli melakukan transaksi dalam jumlah banyak.

Pasalnya, total bid-ask spread-nya bisa mencapai Rp 50.000, hasil perkalian antara jumlah saham dan bid-ask spread per lembar. Jika ingin melakukan pembelian saham dalam angka besar, kamu harus mencari harga yang tepat agar spread-nya tidak melebar.

Mempertimbangkan Bid-Ask Spread

Bid-ask spread adalah faktor penting untuk dipertimbangkan saat melakukan trading saham, karena pada dasarnya ini merupakan biaya tersembunyi yang dikeluarkan selama trading.

Nilai spread ditentukan melalui harga jual-beli, maka penentuan harga-harga ini juga menjadi penting untuk dipertimbangkan. Saat pembeli dan penjual menyetujui harga yang ditawarkan satu sama lain, maka transaksi pun akan terjadi.

Adapun nilai spread mempunyai sifat secara absolut ataupun persentase. Saat pasar benar-benar likuid, nilai spread-nya akan kecil. Sebaliknya, saat pasar tidak likuid atau kurang likuid, nilai spread-nya akan semakin besar.

Itulah penjelasan mengenai arti bid dan ask dalam transaksi jual-beli saham. Apakah kamu sudah memahami istilah bid dan ask serta bid-ask spread? Kalau sudah, kamu bisa mempraktikkan bid dan ask saat trading saham.

Gunakan aplikasi HSB supaya kegiatan trading-mu makin mudah. Kami menyediakan Customer Service yang selalu online 24 jam dan siaga menjawab pertanyaanmu seputar trading. Tunggu apa lagi? Download aplikasinya dan rasakan kemudahan trading saham online bersama HSB. Kamu juga bisa registrasi akun demo untuk mempelajarinya.

Raih peluang profit pergerakan harga real time dengan akun trading live HSB

DISCLAIMER

Artikel ini ditujukan sebatas sebagai sumber informasi dan edukasi serta tidak ditujukan sebagai sumber utama pemberian saran. Perlu dipahami bahwa aktivitas finansial investasi dan trading memiliki tingkat risiko yang perlu dikelola dengan baik. Pastikan Sobat Trader telah memahami potensi risiko yang mungkin muncul agar dapat meminimalisir kerugian di masa yang akan datang.

DISCLAIMER
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan hanya sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
bonus tanpa deposit
Artikel Lainnya

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
Mulai Pengalaman Trading Terbaik