Portofolio saham termasuk hal penting yang perlu kamu perhatikan saat berinvestasi. Secara umum, portofolio yaitu kumpulan berbagai saham yang dimiliki investor. Bagaimana cara membaca portofolio saham?
Mari mempelajari bagaimana membaca portofolio saham serta tips membangun saham yang dapat membantu kamu dalam berinvestasi. Yuk simak penjelasan di bawah ini.
Pengertian Portofolio Saham
Sebelum membahas portofolio saham lebih lanjut, kamu terlebih dahulu perlu mengetahui apa itu portofolio.
Portofolio merupakan kumpulan instrumen investasi yang dimiliki seorang investor baik saham, reksa dana, maupun obligasi. Untuk portofolio saham sendiri merupakan kumpulan saham yang diinvestasikan untuk menghasilkan keuntungan. Portofolio saham bisa digunakan investor sebagai strategi dalam memaksimalkan return serta meminimalisir risiko.
Portofolio saham biasanya akan menampilkan profil risiko dari investor. Meski portofolio saham terdiri dari kumpulan aset saham, namun kamu bisa saja memiliki lebih dari satu portofolio yang bisa dipisahkan untuk berbagai kebutuhan.
Baca juga: 5 Cara Analisis Manajemen Risiko sebelum Berinvestasi
Pentingnya Memahami Portofolio Saham
Dalam dunia investasi, portofolio merupakan suatu aspek yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Tujuan memahami portofolio saham yaitu untuk menentukan return (imbal hasil) yang diinginkan dan sebagai sarana informasi aset yang kamu miliki.
Oleh karena itu, memahami portofolio sangat penting supaya nantinya kamu bisa melihat tingkat keuntungan yang didapat dan meminimalisir kerugian. Dalam memahami portofolio saham, kamu perlu memahami cara membaca portofolio saham dan tips membangun portofolio saham yang akan diuraikan di bawah ini.
4 Cara Membaca Portofolio Saham
Setelah kamu memahami pentingnya membaca portofolio saham dalam berinvestasi, kini kamu perlu mengetahui bagaimana cara membaca portofolio saham dengan tepat. Ada empat faktor utama dalam membaca portofolio saham, yaitu modal, limit, outstanding, dan total aset. Berikut penjelasan dari masing-masing faktor tersebut.
1 . Modal (Cash on Hand)
Modal atau cash on hand yaitu jumlah uang yang sudah dibukukan atau sudah jatuh tempo. Lama pembukuan adalah T+2 (delay dua hari) dalam hari bursa. Contohnya kamu membeli atau menjual saham pada hari Senin, kemudian dua hari selanjutnya adalah hari Rabu, maka di hari Rabu tersebut modal akan berubah. Begitu seterusnya, setiap kali ada transaksi membeli atau menjual akan diganti dalam rentang 2 hari.
2. Limit (Buying Limit)
Limit (buying limit) merupakan batas dana atau uang yang bisa digunakan untuk membeli saham. Limit biasanya akan terupdate secara real time atau langsung saat itu juga. Sedangkan buying limit terjadi saat kamu membeli saham.
Misalnya kamu membeli saham dengan harga Rp2.000.000, maka secara langsung modal yang kamu miliki akan berkurang senilai Rp2.000.000. Begitu pula sebaliknya, jika kamu membeli saham dengan harga Rp5.000.000, maka modal kamu secara langsung akan bertambah pula senilai Rp5.000.000.
Baca juga: Investasi Emas atau Reksadana? Mana yang Lebih Untung?
3. Outstanding
Outstanding merupakan dana yang belum terselesaikan dalam T+2 (delay 2 hari). Outstanding ini kebalikan dari cash on hand. Jika outstanding bernilai positif maka kamu memiliki cash, sedangkan jika bernilai negatif maka kamu memiliki utang yang harus dibayarkan.
Utang harus dibayarkan sebelum jatuh tempo T+3 (tiga hari selanjutnya dalam bursa). Caranya yaitu kamu harus menambahkan cash dan jika sampai T+4 kamu belum juga menambahkan dana tambahan, maka akan mengalami force sell.
4. Total Aset (Equity)
Total aset equity yaitu keseluruhan total aset yang kamu miliki yang dapat dilihat dari penjumlahan dari hasil jumlah modal (T+2) dengan keseluruhan nilai saham saat ini. Sebagai contoh, kamu membeli saham dengan harga Rp10.000.000, kemudian ada kenaikan sebesar 75% maka total aset yang kamu miliki menjadi Rp17.500.000.
3 Tips Membangun Portofolio Saham yang Baik
Saat ini, investasi menjadi salah satu trend di kalangan anak muda dengan tujuan yang berbeda-beda. Tetapi, sebelum berinvestasi sebaiknya kamu harus memperhatikan dan memahami secara jeli hal-hal yang berkaitan dengan investasi saham. Di bawah ini ada beberapa tips membangun portofolio saham yang baik.
1. Menentukan Tujuan Investasi
Sebelum memutuskan berinvestasi, kamu harus memahami alasan dan tujuan investasi yang hendak kamu lakukan. Misalnya tujuan investasi ini untuk dana pensiun atau membangun rumah. Kemudian investasi yang hendak kamu lakukan apakah untuk jangka pendek atau jangka panjang. Menentukan tujuan investasi ini bisa dijadikan sebagai dasar dalam kegiatan investasi.
2. Mengetahui Profil Risiko
Selanjutnya, kamu juga perlu mengetahui profil risiko. Dalam dunia investasi saham umumnya ada tiga profil risiko atau tipe investor, diantaranya moderat, agresif dan konservatif. Ketiga profil risiko ini akan menampilkan risiko berbeda-beda mulai dari tingkat yang paling rendah hingga tingkat yang paling tinggi. Tujuan mengenali profil risiko ini akan memudahkan kamu untuk menentukan tipe portofolio yang akan kamu miliki.
3. Diversifikasi Portofolio
Hal lain yang tidak kalah penting untuk kamu perhatikan saat membangun portofolio saham, yaitu diversifikasi portofolio. Kamu bisa menempatkan dana investasi lebih dari satu saham sesuai dengan jenisnya.
Diversifikasi portofolio ini berfungsi untuk meminimalisir risiko terburuk jika saham yang kamu miliki mengalami penurunan nilai. Jadi, jika kamu melakukan investasi, maka upayakan tidak berinvestasi hanya satu instrumen saham saja.
Baca juga: 4 Cara Diversifikasi Portofolio Investasi yang Wajib Diketahui
Bagaimana, cukup mudah bukan cara membaca portofolio saham dengan tepat? Nah, untuk mulai berinvestasi, kamu bisa melakukan simulasi terlebih dahulu di aplikasi HSB dengan membuat akun demo. Setelah itu, kamu bisa membuat akun live dan memilih produk investasi untuk menanamkan modal. Yuk, mulai investasi dengan unduh aplikasi HSB dan registrasikan akun trading sekarang juga. Rasakan pengalaman investasi yang aman dan transparan bersama kami!***