Home Tips Investasi Keuangan Bearish Reversal Patterns, Pola Trading yang Harus Diwaspadai

Bearish Reversal Patterns, Pola Trading yang Harus Diwaspadai

by HSB
bearish reversal patterns

Ketika berbicara tentang trading saham, istilah bearish reversal patterns seringkali muncul untuk menunjukkan penurunan harga saham. Definisi bearish atau bear market sendiri merujuk pada kondisi pasar yang mengalami penawaran lebih besar dari permintaan, kepercayaan rendah, dan harga saham yang jatuh secara signifikan.

Ketika harga saham sedang pada kondisi bearish, umumnya sulit diperdagangkan. Nah, untuk mengetahui apakah saham berpotensi bearish, diperlukan analisis teknis dengan berbagai metode.

Sebetulnya kondisi bearish ini banyak dipengaruhi faktor eksternal, seperti pertumbuhan ekonomi, kondisi mental investor, hingga berita yang terjadi di dunia.  Kondisi bearish terdengar merugikan bagi investor, tetapi dapat menjadi strategi yang menghadirkan peluang yang menguntungkan.

Keuntungan tersebut tentunya bergantung dari metode yang dilakukan investor dalam memanfaatkan turunnya harga saham tersebut. Kalau begitu, pahami dahulu apa itu bearish reversal di bawah ini.

Pengertian Bearish Reversal Patterns

Bearish reversal patterns merupakan pola pergerakan saham yang mengalami penurunan harga yang digambarkan melalui formasi candlestick. Harga saham yang turun tersebut sebelumnya mengalami kenaikan dengan cepat, lalu tren berbalik dengan mengalami penurunan harga dengan cepat juga.

Formasi pada candlestick ini dapat memberi sinyal kepada trader bahwa saham berpotensi mengalami penurunan harga. Sebab itu, sejumlah trader lebih memilih mempelajari pola candlestick secara mendalam dibandingkan memesan berbagai alat trading. Kendati demikian, trader tetap harus memastikan bahwa tren reversal ini cocok dengan alat trading yang digunakan sebelum mengambil keputusan.

5 Jenis Bearish Reversal Patterns

Pola-pola bearish reversal yang mengacu pada formasi candlestick ini terdiri dari beberapa jenis. Apa saja itu? Mari simak secara saksama di bawah ini.

Baca Juga:  Pengertian Pivot Points Forex dan Cara Menghitungnya

1. Pola Shooting Star

Candle pada pola shooting star menunjukkan bahwa terdapat trader yang melakukan penawaran ke pasar saham. Ciri-cirinya ditandai dengan harga yang ditutup dengan kuartal rendah, tidak terdapat bayangan yang lebih rendah, dan bayangan atas berukuran tiga kali tubuh candle pada umumnya.

Di sisi lain, pola shooting star menunjukkan adanya pembeli yang menguasai pasar dan berupaya mendorong harga naik. Namun, kondisi ini berdampak pada tekanan jual yang meningkat dan pasar kewalahan dengan kenaikan harga. Akibatnya, tren pasar akan berbalik dan harga saham mengalami penurunan yang signifikan.

 

2. Pola Bearish Engulfing

Pola ini terdiri dari dua candle. Candle tersebut menunjukkan kondisi bullish atau kenaikan harga saham. Bedanya, candle kedua menunjukkan kondisi bullish yang lebih substansial dibandingkan candle pertama.

Untuk pola bearish engulfing sendiri menunjukkan bahwa pembeli memegang kendali pada candle pertama. Lalu, penjual akan mengambil alih candle kedua dengan menutup harga saham menjadi lebih rendah dari harga terendah sebelumnya.

3. Pola Dark Cloud Ever

Sama halnya dengan bearish engulfing, pola dark cloud ever terdiri dari dua candlestick. Candle pertama cenderung berwarna hijau. Lalu, candle kedua dibuka di atas candle pertama, tetapi ditutup di bawah titik tengah candle bullish sebelumnya. Ciri-ciri pola ini menunjukkan candle yang cukup besar.

Pola dark cloud ever merupakan pola yang bergantung dengan lokasinya. Dalam hal ini, pembeli akan mendorong harga yang lebih tinggi di awal. Tetapi kemudian penjual mengambil alih dan mendorong harga saham menjadi turun tajam.

 

4. Pola Evening Star

Pola evening star akan menunjukkan tiga candle yang menunjukkan bahwa penjual saham memegang kendali sepenuhnya. Pada candle pertama, kamu akan mengetahui pembeli telah mengendalikan candle pertama.

Pada saat candle kedua muncul, seharusnya terjadi kebuntuan antara kenaikan dan penurunan harga saham. Tetapi, candle ketiga akan menunjukkan bahwa pembeli mengambil alih, sehingga akan terjadi bearish yang cukup signifikan.

 

5. Pola Bearish Harami

Pola ini dikenal juga sebagai pola bearish three inside down. Sebagaimana namanya, terdapat tiga candle yang muncul pada pola ini. Tanda-tanda yang akan kamu temukan di antaranya, harga berada di posisi uptrend, candle pertama akan mengalami bullish, dan candle kedua mengalami bearish tapi bentuknya lebih kecil.

Baca Juga:  4 Strategi Menyimpan Uang dan Menabung untuk Anak

Saat candle kedua dibuka, maka akan terjadi gap harga yang turun dari candle pertama. Namun, penurunan harga ini akan tetap berada pada candle pertama. Penurunan harga yang signifikan baru akan terlihat pada candle ketiga.

Strategi Trading dengan Menggunakan Bearish Reversal Patterns

Kondisi bearish cenderung merugikan para trader. Tetapi kalau kamu bisa memanfaatkannya dengan efektif, maka kamu bisa menggunakannya sebagai strategi trading yang cukup menarik. Berikut strategi trading dengan memanfaatkan bearish reversal patterns. 

1. Menganalisa Candlestick

Strategi trading dengan cara menganalisa candlestick pada dasarnya berfokus pada pola pin dan bar. Pola pin bar merupakan formasi candlestick dengan body kecil, tetapi bagian sumbu atas dan bawahnya sangat panjang.

Bentuk candle yang demikian menunjukkan penolakan harga untuk melanjutkan tren sebelumnya. Pada akhirnya, pola pergerakan harga selanjutnya akan mulai berbalik arah, baik itu bearish maupun bullish. 

2. Menganalisa Price Pattern

Salah satu pola yang dapat mengidentifikasi terjadinya kenaikan atau penurunan harga saham yaitu pola head and shoulders. Sebagai penanda terjadinya bearish reversal, pola head and shoulder pada umumnya akan terjadi pada puncak kenaikan harga.

Pola ini ditandai dengan tiga candle, dengan posisi candle di tengah paling tinggi (head), lalu kedua candle di bagian kiri dan kanan (shoulders) lebih pendek dari candle yang ada di bagian tengah.

3. Memanfaatkan Sinyal Divergensi

Divergensi merupakan kondisi perbedaan momentum harga, yang mana kondisi kenaikan dan penurunan harga saham terjadi dengan begitu cepat. Hal ini disebabkan lantaran berkurangnya kekuatan pembeli dan penjual dalam mendorong harga untuk terus berada pada tren yang sama.

Dalam mengidentifikasi perbedaannya, kamu dapat melihat low dan high harga yang dibentuk oleh indikator oscillator. Divergensi antara pergerakan indikator dengan harga saham ditandai dengan sinyal reversal. 

Baca Juga:  Mari Mengenal Apa Itu Margin Call dan Cara Menghindarinya

Setelah memahami bearish reversal patterns, selanjutnya kamu perlu praktek langsung agar bisa membaca pola pergerakan saham lebih tepat. Kamu bisa melakukan simulasi online forex trading di aplikasi HSB dengan membuat akun demo.Apabila kamu sudah siap untuk trading, kamu bisa langsung buka akun live. 

HSB telah mendapat ijin BAPPEBTI, sehingga proses transaksi kamu dijamin aman. Di sini, terdapat berbagai produk forex yang dapat kamu eksplor. Tunggu apalagi? Download aplikasinya dan daftarkan akun tradingmu sekarang juga!

 

Pertanyaan Umum Bearish Reversal Patterns

Apa Itu Bearish Reversal dalam Trading?

Bearish reversal dalam trading adalah pola pergerakan harga yang menandakan perubahan arah tren yang sedang terjadi. Bearish reversal terjadi ketika harga aset mengalami penurunan yang signifikan dan menunjukkan tanda-tanda akan berbalik arah menjadi tren bearish.

Apa Dampak dari Bearish Reversal dalam Trading?

Bearish reversal dalam trading dapat mengakibatkan potensi kerugian besar bagi trader yang memegang posisi long (beli) dalam pasar yang kemudian berbalik menjadi bearish. Di sisi lain, trader yang mengambil posisi short (jual) dapat menghasilkan keuntungan ketika pasar berbalik bearish. Dampak bearish reversal dapat bervariasi tergantung pada seberapa besar perubahan harga dan seberapa besar posisi trader dalam pasar tersebut.

Apa yang Terjadi Setelah Bearish Reversal?

Setelah bearish reversal terjadi, pasar dapat mengalami perubahan tren yang signifikan. Biasanya, setelah terjadinya bearish reversal, pasar akan mengalami penurunan harga dalam jangka pendek atau jangka panjang tergantung pada kondisi pasar dan faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi aset.

Namun, setelah terjadinya bearish reversal, pasar tidak selalu akan terus mengalami penurunan harga. Ada kemungkinan bahwa pasar akan mengalami konsolidasi sebelum tren bullish atau bearish yang baru terbentuk. Konsolidasi dapat terjadi selama beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan tergantung pada aset dan kondisi pasar.

Mungkin kamu suka

Quick Links
HSB Investasi

HSB Investasi merupakan perusahaan pialang fintech dengan fokus dan mengutamakan Iam menyediakan layanan jasa Perdagangan Foreign Exchange (Forex), Komoditas dan Indeks Saham (stock index) dibawah PT. Handal Semesta Berjangka. Diawasi oleh otoritas keuangan, terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi.

Contact Us

Hotline:

+62 21-501-22288