Perusahaan Amazon mungkin kurang familiar di telinga masyarakat Indonesia. Tapi jangan salah, salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia ini telah menjadi perbincangan yang hangat di dunia investas dan tradingi selama beberapa tahun terakhir karena berhasil mengubah cara banyak orang berbelanja. Saham Amazon pun telah menjadi salah satu saham yang dapat memberikan keuntungan, dengan kinerjanya yang luar biasa sejak go public.
Lalu, apa sih perusahaan Amazon itu? Apa benar sahamnya layak dibeli? Bagaimana prospek ke depannya? Kalau kamu penasaran, langsung aja disimak ulasannya!
Apa itu AMAZON?
Amazon adalah salah satu perusahaan teknologi dan e-commerce terbesar di dunia. Perusahaan raksasa milik Jeff Bezos ini, awalnya didirikan pada tahun 1994 sebagai sebuah toko buku online dengan nama "Cadabra". Namun, Bezos kemudian mengubah namanya menjadi "Amazon" yang terinspirasi dari sungai terpanjang di dunia setelah melihat potensi pertumbuhan yang besar dalam e-commerce dan ingin menjadikan Amazon sebagai toko online yang menyediakan berbagai produk dengan tingkat pelayanan yang tinggi.
Amazon menyediakan berbagai jenis produk dari berbagai kategori di toko online mereka. Para pengguna dapat membeli produk baru atau bekas, baik dari Amazon sendiri atau dari penjual pihak ketiga melalui platform mereka.
Saat ini, Amazon juga telah mengembangkan bisnis dalam berbagai bidang seperti komputasi awan (cloud computing), media streaming, perangkat keras dan layanan logistik. Selain itu, Amazon juga telah merambah bisnis layanan streaming video online melalui Amazon Prime.
Amazon Prime adalah layanan berlangganan yang memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan berbagai keuntungan, seperti pengiriman gratis, akses ke konten streaming seperti film dan acara TV, serta banyak lagi. Keanggotaan Amazon Prime telah menjadi salah satu faktor penting dalam kesuksesan Amazon.
Saat ini, Amazon dianggap sebagai salah satu perusahaan teknologi terkemuka di dunia yang telah menciptakan dampak dan pengaruh yang signifikan dalam industri e-commerce dan teknologi bersama dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya seperti Apple, Google, dan Facebook.
Mengenal Saham AMZN
Amazon pertama kali melemparkan sahamnya ke publik pada 15 Mei 1997 dengan simbol AMZN. Pada awalnya, perusahaan Amazon hanya merupakan toko buku online, tetapi pendirinya Jeff Bezos memiliki rencana ambisius untuk mengembangkannya menjadi raksasa ritel online global. Saat pertama IPO, saham AMZN dihargai $18 per saham, dan perusahaan berhasil mengumpulkan sekitar $54 juta.
Pada tahun-tahun awal setelah IPO-nya, Amazon menghadapi tantangan yang signifikan dan mengalami kesulitan untuk menghasilkan keuntungan. Akan tetapi, perusahaan secara bertahap mendiversifikasi berbagai produknya dan merambah ke berbagai sektor, termasuk elektronik, pakaian jadi, dan peralatan rumah tangga.
Fokus Amazon pada kepuasan pelanggan, penetapan harga yang agresif, dan inovasi berkelanjutan membantunya mendapatkan pangsa pasar dan memantapkan dirinya sebagai pemain dominan dalam industri e-commerce.
Sepanjang akhir 1990-an dan awal 2000-an, saham Amazon mengalami kenaikan dan penurunan yang signifikan, akibat volatilitas pada periode gelembung dot-com. Saham AMZN mencapai titik terendah dengan harga sekitar $5 per saham pada akhir tahun 2001. Namun, Amazon berhasil bertahan dari gelembung dot-com dan bertumbuh mengembangkan bisnisnya.
Saham AMZN memulai tren kenaikan yang signifikan sekitar tahun 2009, hasil dari pertumbuhan pendapatan yang kuat dan kepercayaan investor yang meningkat. Ekspansi perusahaan ke layanan komputasi awan dengan Amazon Web Services (AWS) semakin mendorong kesuksesannya. AWS menjadi pendorong pendapatan utama dan berkontribusi secara signifikan terhadap profitabilitas Amazon.
Dalam beberapa tahun terakhir, saham Amazon terus melonjak, didorong oleh dominasinya dalam e-commerce, komputasi awan, dan ekspansinya ke bidang baru seperti kecerdasan buatan (AI) dan perangkat smart home. Pandemi COVID-19 semakin mempercepat pertumbuhan Amazon karena lebih banyak konsumen beralih ke belanja online.
Sepanjang perjalanannya, Amazon telah melakukan pemecahan saham (stock split) sebanyak empat kali untuk membuat harga sahamnya menjadi lebih terjangkau bagi investor. Pada September 2021, saham AMZN memecahkan rekor tertinggi dalam sejarahnya sejak go public, dengan harga melebihi $3.500 per saham dan kapitalisasi pasar perusahaan melampaui $1,5 triliun.
Mengapa Memilih saham AMZN?
Tidak bisa dipungkiri, bahwa Amazon telah menjelma menjadi salah satu perusahaan raksasa teknologi dan sahamnya pun banyak diperebutkan di bursa saham. Tapi, apa sih yang membuat saham AMZN begitu diminati banyak orang?
Dominasi pangsa pasar yang besar
Salah satu alasan untuk trading dengan saham AMZN adalah karena sebagai perusahaan emiten, Amazon semakin berkembang pesat dengan bisnis komputasi awan melalui Amazon Web Services (AWS) yang dimilikinya.
Melansir dari nasdaq.com, platform AWS memimpin pasar dengan memiliki pangsa sebesar 34% dan bernilai $368,97 miliar. AWS juga diperkirakan memiliki tingkat pertumbuhan per tahun sebesar 15,7% sampai tahun 2030.
Meskipun baru perkiraan, bisnis Amazon dalam komputasi awan telah membuahkan hasil. Pada kuartal ketiga tahun 2022, AWS sudah berkontribusi dengan memberikan 100% pendapatan operasional perusahaan. Segmen komputasi awan juga telah menghasilkan pendapatan sebesar $20,5 miliar, naik 27% dari tahun ke tahun, dengan pendapatan operasional sebesar $5,4 miliar.
Dalam kesimpulannya, bisnis komputasi awan Amazon, telah terbukti melindungi perusahaan yang mempekerjakan 150 ribu karyawan ini dalam menghadapi tantangan ekonomi selama 3 tahun terakhir dan kemungkinan akan terus tumbuh pada tahun 2023. Laporan Q3 perusahaan juga mengungkapkan, bahwa AWS telah menerima pendapatan sebesar $104,3 miliar pada September 2022 dan pendapatan lainnya di masa mendatang yang berasal dari kontrak jangka panjang.
Pemimpin pasar e-commerce
Masa lockdown pandemi yang lazim terjadi di sepanjang tahun 2021, termasuk di Amerika Serikat, membuat rekor penjualan Amazon meningkat secara signifikan karena konsumen berbondong-bondong ke situs e-commerce untuk membeli berbagai kebutuhan mereka. Rekor penjualan Amazon terus berlanjut di tahun 2022, meskipun terjadi penurunan ekonomi secara global.
Pada Q3 2022, pendapatan platform online Amazon naik 7% dari tahun sebelumnya menjadi $53,5 miliar. Sementara itu, pendapatan merchant (penjual) sebagai pihak ketiga meningkat 18% menjadi $28,7 miliar karena lebih banyak pedagang yang memilih platform Amazon untuk menjual produk mereka.
Selain itu, bisnis e-commerce Amazon lainnya yang juga menjanjikan adalah penambahan pengguna baru pada layanan streaming Amazon Prime yang menghasilkan pendapatan $8,9 miliar pada kuartal terakhir.
Tahun 2022, pengguna Amazon Prime di Amerika Serikat menembus 150 juta orang, mewakili sekitar 59,8% dari populasi. Menurut eMarketer, angka itu akan terus bertumbuh menjadi 168 juta pengguna pada tahun 2025.
Analisis fundamental seperti pertumbuhan yang signifikan dari platform online dan layanan streaming sudah tentu meningkatkan harga saham AMZN. Hal inilah yang membuat banyak trader berminat melakukan transaksi jual-beli saham AMZN, karena mereka yakin bahwa Amazon akan semakin bertumbuh ke depannya.
Pertumbuhan di sektor iklan digital
Dengan kehadiran perusahaan raksasa seperti Alphabet dan Meta di industri periklanan digital, banyak yang menduga jika Amazon tidak memiliki peluang. Namun nyatanya, Amazon telah membuat kemajuan yang signifikan selama beberapa tahun terakhir.
Dari tahun 2019 hingga 2022, pangsa pasar Amazon dalam iklan digital meningkat dari 7,8% menjadi 13,3% dan diperkirakan akan terus naik menjadi 14,6% pada 2023. Sementara di sisi lain, pangsa pasar Alphabet turun dari 37% pada 2019 menjadi 34,9% pada 2022.
Menurut GlobeNewswire, pasar periklanan digital global akan mencapai $786,2 miliar pada tahun 2026 dengan CAGR sebesar 13,9%. Amazon sendiri telah mendapatkan profit dari pertumbuhan industri, dengan pendapatan layanan periklanannya pada Q3 2022 naik 25% dari tahun ke tahun menjadi $9,5 miliar.
Amazon semakin memantapkan dirinya sebagai pemimpin pasar di industri e-commerce pada tahun 2022 terlepas dari penurunan ekonomi secara global, membuktikan bahwa saham AMZN merupakan suatu investasi yang layak dan sangat baik.
Cara Membeli Saham AMZN
Melihat kinerja keuangannya, tidak berlebihan jika saham AMZN menjadi salah satu saham Amerika terbaik. Tidak aneh jika ada banyak trader yang tertarik ingin menggunakan instrumen ini dalam transaksi trading mereka.
Akan tetapi kamu perlu memahami bahwa untuk bisa membeli dan menjual instrumen saham AMZN, kamu membutuhkan bantuan perantara broker trading yang andal dan tepercaya. Pastikan broker pilihanmu sudah memiliki regulasi resmi dari BAPPEBTI dan memisahkan rekening dana nasabah dengan rekening operasionalnya ya, Sobat Trader. Seperti Broker kepercayaan jutaan trader sukses Indonesia, HSB Investasi.
Untuk bisa membeli saham Amazon, kamu hanya perlu mendownload aplikasi trading HSB dari PlayStore/AppStore atau menginstall sistem trading berbasis MetaTrader 5 di perangkatmu jika ingin menggunakan beragam fitur trading modern yang lebih kompleks dan canggih.
Setelah itu jangan lupa lakukan registrasi akun real dengan memasukkan nomor telpon dan namamu. Tim profesional HSB akan melakukan verifikasi data diri yang telah kamu masukkan untuk menjaga keamanan transaksi tradingmu. Langkah terakhir yang harus Sobat Trader lakukan adalah memasukkan deposit trading melalui segregated account resmi HSB Investasi.***
DISCLAIMER
—
Artikel ini ditujukan sebatas sebagai sumber informasi dan edukasi serta tidak ditujukan sebagai sumber utama pemberian saran. Perlu dipahami bahwa aktivitas finansial investasi dan trading memiliki tingkat risiko yang perlu dikelola dengan baik. Pastikan Sobat Trader telah memahami potensi risiko yang mungkin muncul agar dapat meminimalisir kerugian di masa yang akan datang.
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Berikut 20 Rekomendasi Saham untuk Trading Harian
Trading harian adalah strategi investasi yang populer di kalangan trader, di mana mereka membeli dan menjual saham dalam waktu singkat untuk memanf...
- Saham Anjlok! Ini 7 Dampak dari Perang Iran Israel
Ketegangan geopolitik seringkali menjadi faktor utama yang mengguncang pasar keuangan global. Salah satu konflik yang paling disorot adalah perang ...
3 Jenis Moving Average untuk Trading SahamJika kamu sedang mendalami dunia trading saham, pasti kamu sering mendengar tentang istilah Moving Average (MA). Moving Average adalah salah satu i...
- Bagaimana Cara Mengukur Tingkat Return Portofolio Saham?
Mengukur tingkat return portofolio saham adalah langkah penting bagi setiap investor yang ingin mengetahui seberapa baik performa investasinya. Tin...
Cara Menghitung Book Value Per Share Saham AmerikaBook Value Per Share adalah salah satu metrik penting yang digunakan oleh investor untuk mengevaluasi nilai intrinsik saham perusahaan. Di pasar sa...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil