Apa Itu Fear of Missing Out (FOMO) Saham?
Penyebab Utama FOMO Trading Saham
5 Bahaya FOMO dalam Trading
Contoh Perilaku FOMO Saat Trading
Cara Mengatasi FOMO Saat Trading
Trading Saham Anti FOMO Tanpa Risiko!
AWAS! Jangan Sampai Termakan FOMO Trading Saham!

Pernah merasa jantung berdebar-debar saat melihat saham favorit kamu melonjak tajam dan merasa harus segera membelinya? Atau tiba-tiba ingin menjual semua sahammu hanya karena mendengar kabar burung dari teman? Jika jawabannya 'iya', kemungkinan besar kamu pernah mengalami yang namanya FOMO, atau "Fear of Missing Out". 

Fenomena ini tak asing di dunia trading saham, di mana perasaan takut ketinggalan peluang seringkali mendorong kita untuk membuat keputusan impulsif. Yuk, kenali lebih dalam apa itu FOMO trading saham agar kamu bisa terhindar dari jebakan emosi ini!

Apa Itu Fear of Missing Out (FOMO) Saham?

Fear of Missing Out (FOMO) dalam konteks saham mengacu pada kecemasan atau kekhawatiran yang dirasakan trader atau investor ketika mereka khawatir ketinggalan peluang keuntungan dari pergerakan harga saham tertentu. FOMO biasanya muncul saat seseorang melihat saham tertentu mengalami kenaikan harga yang signifikan dalam waktu singkat atau ketika informasi atau berita tertentu mendorong banyak investor untuk membeli saham tertentu. Misalnya seperti pada saat pandemi Covid-19, banyak trader dunia yang mengalami FOMO dan berburu saham PFE milik Pfizer Inc, perusahaan farmasi dan bioteknologi yang memproduksi vaksin Covid-19.

penyebab utama fomo trading saham

Penyebab Utama FOMO Trading Saham

FOMO dapat mempengaruhi keputusan trading saham dan mendorong perilaku impulsif. Berikut beberapa penyebab utama dari FOMO dalam trading saham:

  • Media dan Berita: Laporan atau berita tentang lonjakan harga saham tertentu atau sektor yang sedang booming bisa memicu perilaku FOMO trading. Sobat Trader mungkin merasa perlu untuk segera bergerak agar tidak ketinggalan peluang.
  • Desas-desus dan Saran: Mendengar teman, kolega, atau komunitas online membicarakan keuntungan yang mereka peroleh dari saham tertentu bisa menyebabkan rasa ingin ikut serta, khawatir melewatkan peluang yang sama.
  • Pengamatan Pasar: Melihat grafik atau indikator saham yang menunjukkan tren naik yang kuat tanpa analisis mendalam bisa memicu keinginan untuk cepat-cepatan membeli saham tersebut.
  • Prestasi Trader Lain: Melihat trader lain mendapatkan keuntungan besar atau mendengar kisah sukses mereka bisa membuat seseorang merasa ketinggalan dan ingin segera mengambil bagian.
  • Tekanan Sosial: Dalam era media sosial, melihat postingan tentang keberhasilan orang lain dalam trading bisa menimbulkan perasaan bahwa Sobat Trader juga harus berpartisipasi atau akan ketinggalan kereta kesuksesan finansial.
  • Ketakutan akan Menyesal: Perasaan bahwa kesempatan ini mungkin tidak akan datang lagi atau takut menyesal di kemudian hari jika tidak mengambil tindakan sekarang. Ini seringkali menjadi tantangan psikologi trading yang banyak dialami oleh trader dunia.
  • Kurangnya Pendidikan dan Pengetahuan: Tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang bagaimana pasar bekerja atau bagaimana mengevaluasi saham dengan benar dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap FOMO. Karena itulah penting bagimu untuk terus membekali diri dengan pengetahun trading saham yang tepat.
  • Pasar Bullish: Dalam pasar yang sedang naik (bull market), banyak saham yang harganya naik. Hal ini bisa memicu FOMO karena banyak peluang yang tampaknya "mudah" untuk mendapatkan keuntungan.

Mengenali penyebab-penyebab FOMO adalah langkah pertama untuk mengatasinya. Dengan pemahaman yang baik tentang apa yang mendorong perasaan ini, trader dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi tekanan dan membuat keputusan trading yang lebih bijaksana.

bahaya fomo trading saham

5 Bahaya FOMO dalam Trading

Dalam dunia trading saham, FOMO bisa membawa beberapa bahaya serius. Berikut lima bahaya utama dari FOMO dalam trading saham:

1. Keputusan yang Impulsif

Saat trader merasa takut ketinggalan momentum pasar, mereka mungkin membuat keputusan tanpa melakukan analisis yang memadai. Keputusan yang dibuat berdasarkan emosi daripada analisis obyektif seringkali berakibat buruk.

2. Membeli di Puncak Harga

FOMO seringkali mendorong trader untuk membeli saham saat harganya sudah mencapai puncak karena mereka takut ketinggalan kenaikan lebih lanjut. Ini meningkatkan risiko pembelian di harga tertinggi dan kemudian mengalami kerugian saat harga saham turun.

3. Mengabaikan Strategi Trading

Dengan FOMO, trader mungkin mengesampingkan strategi dan rencana trading yang telah mereka tetapkan sebelumnya. Mengabaikan aturan dan batasan yang telah ditentukan bisa menyebabkan kerugian yang signifikan.

4. Meningkatkan Risiko Overtrading

FOMO dapat mendorong trader untuk terlibat dalam overtrading, yaitu terlalu sering masuk dan keluar pasar dalam waktu singkat. Overtrading tidak hanya meningkatkan biaya transaksi tetapi juga meningkatkan eksposur trader terhadap volatilitas pasar.

5. Stres dan Kecemasan Meningkat

FOMO seringkali menyebabkan stres dan kecemasan yang berlebihan. Rasa takut ketinggalan peluang bisa membuat trader terus-menerus memeriksa pasar, meragukan setiap keputusan, dan mengalami ketegangan emosional. Kesejahteraan mental dan emosional yang terganggu bisa mengganggu kemampuan pengambilan keputusan dan berakibat pada kerugian finansial.

Mengenali dan mengelola FOMO adalah kunci untuk trading yang sukses. Penting bagi trader untuk tetap fokus pada strategi, melakukan analisis yang mendalam, dan menjaga emosi agar tetap stabil.

Contoh Perilaku FOMO Saat Trading

FOMO (Fear of Missing Out) dalam konteks trading saham mengacu pada rasa takut trader atau investor ketinggalan peluang keuntungan. FOMO dapat mempengaruhi perilaku trading dan seringkali menyebabkan keputusan yang kurang bijaksana. Berikut adalah beberapa contoh perilaku yang dipicu oleh FOMO saat trading:

  • Membeli Saham Secara Impulsif
  • Mengabaikan Strategi Trading
  • Menginvestasikan Dana Berlebih.
  • Terlalu Sering Memeriksa Pasar
  • Menahan Saham yang Seharusnya Dijual
  • Mengabaikan Analisis Fundamental.
  • Mengikuti "tren".
  • Membeli Saham Berdasarkan FOMO, Bukan Potensi
  • Mengejar Pasar.
  • Ketakutan Melewatkan Berita

Memahami dan mengenali perilaku yang dipicu oleh FOMO adalah penting bagi setiap trader. Dengan kesadaran dan disiplin, trader dapat mengambil keputusan yang lebih bijaksana dan menghindari kerugian yang disebabkan oleh keputusan impulsif.

contoh perilaku fomo trading saham

Cara Mengatasi FOMO Saat Trading

Untuk mengatasi FOMO saat trading saham, kamu harus bisa mengontrol emosi dan mengedepankan logika. Jangan sampai kamu melakukan pengambilan keputusan tanpa berpikir panjang karena emosi ketika melihat informasi seputar pasar saham yang kamu ikuti. Selain mengontrol emosi, berikut ini adalah cara-cara mengatasi FOMO ketika trading yang dapat kamu coba:

1. Jangan Panik

Jika kamu sudah memiliki wawasan dan kepercayaan diri, maka kunci utama agar kamu dapat mengatasi FOMO adalah jangan panik. Ketika kamu melihat informasi baru di bursa saham yang kamu ikuti, jangan sampai hal tersebut memengaruhi keputusan dan malah membuat kamu mengambil keputusan secara panik dan terburu-buru.

2. Jangan Terlalu Terpengaruh Media Sosial

Media sosial memang baik karena dapat memberikan kamu berbagai informasi menarik mengenai pasar saham. Tetapi, jangan sampai kamu menggunakan media sosial sebagai satu-satunya acuan dalam trading saham.

Berita-berita di media sosial sering dilebih-lebihkan dan terlihat bombastis. Padahal, bisa saja kenyataannya tidak semanis yang diberitakan. Inilah yang dapat menyebabkan FOMO saham dan investasi muncul. Jadi, berhati-hatilah dalam menyaring informasi yang kamu terima dari jejaring media sosialmu.

3. Jangan Menyangkal Ketika Sedang Mengalami FOMO

Seorang investor mungkin akan merasa bahwa mereka memiliki kontrol penuh atas apa yang sedang dan akan mereka lakukan, padahal sebenarnya mereka sedang mengalami FOMO. Nah, untuk mengatasinya, kamu harus menerima bahwa kamu sedang mengalami FOMO dan berhenti menyangkal hal tersebut.

Ketika seorang investor menyangkal ketika sedang mengalami FOMO, investor tersebut akan kesulitan untuk mengubah kebiasaan mereka. Hasilnya mereka akan tetap terjebak dalam siklus FOMO secara berulang-ulang.

4. Terus Belajar Tentang Trading

Menambah banyak wawasan tentang dunia trading saham akan sangat amat membantu untuk mengatasi FOMO. Kamu dapat melakukan diskusi dengan trader dan investor lain untuk menambah wawasan mengenai dunia saham agar lebih selektif dalam mengambil keputusan.

Selain itu, kamu juga perlu meningkatkan kemampuan analisis teknikal agar dapat lebih percaya diri untuk mengambil keputusan sendiri. Kamu dapat coba mempelajari bagaimana cara membaca chart pattern untuk memprediksi pergerakan saham.

5. Membuat Rencana Trading

Membuat rencana trading yang rinci dan mengimplementasikan rencana tersebut dapat membantu trader bisa menghindari FOMO dan membuat keputusan trading yang rasional. Rencana trading harus mencakup tujuan jangka panjang, strategi trading, batas risiko, dan rencana eksekusi. Satu hal penting dalam implementasi rencana trading, kamu perlu konsisten ager terhindar dari FOMO dan fokus dalam tujuan keuangan kamu.

6. Membatasi Risiko 

Trader harus belajar untuk membatasi risiko dengan menentukan stop loss dan batas risiko untuk setiap transaksi. Hal ini akan membantu trader menghindari kerugian besar dan membuat keputusan trading yang lebih rasional. Jika kamu masih bingung bagaimana cara membatasi risiko, kamu bisa bertanya ke HSB atau ke trader yang sudah berpengalaman. 

7. Membuat Keputusan Trading Berdasarkan Fakta

Kamu perlu belajar membuat keputusan trading berdasarkan fakta dan analisis yang objektif, bukan emosi atau dugaan. Adanya data dan fakta yang valid akan membantu kamu terhindar dari FOMO dan membuat keputusan yang lebih rasional. Apalagi jika kamu ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal, maka membuat keputusan trading berdasarkan fakta menjadi keharusan. 

Trading bebas risiko dengan dana virtual akun demo HSB Investasi

Trading Saham Anti FOMO Tanpa Risiko!

Sobat Trader, ketika kita berbicara tentang trading saham, salah satu tantangan utama yang harus dihadapi adalah FOMO atau "Fear of Missing Out." FOMO adalah perasaan ingin ikut serta dalam trading saat harga saham melonjak, tanpa pertimbangan yang matang. Ini adalah perasaan yang bisa membawa risiko besar jika tidak dikelola dengan bijak.

Penting untuk diingat bahwa manajemen risiko dan meningkatkan kemampuan tradingmu adalah cara terbaik untuk menghindari jebakan FOMO. Salah satu cara efektif untuk melakukannya adalah dengan memanfaatkan akun demo trading HSB Investasi.

Di akun demo HSB, secara otomatis kamu akan diberikan dana virtual hingga $100,000 yang tentunya bisa digunakan untuk mencoba beragam metode trading, posisi, hingga melatih kemampuanmu menganalisa pergerakan tren pasar. Kamu bisa memanfaatkan akun demo di aplikasi trading HSB yang meraih penghargaan “The Most Innovative Broker 2022” dari ICDX. 

Jika sudah siap, kamu bisa mulai memasuki keseruan pasar trading dunia melalui akun live HSB yang menyediakan 45 instrumen trading berupa 17 pasangan mata uang forex, 20 saham AS terpopuler, 5 Indeks raksasa dunia, dan 3 jenis komoditi paling hits seperti logam mulia emas, perak, serta minyak mentah.

Komitmen dan dukungan penuh HSB untuk menjaga keamanan serta transparansi transaksi nasabahnya terwujud dalam regulasi resmi yang disahkan oleh BAPPEBTI di bawah Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Regulasi menjadi manajemen risiko trading paling dasar yang perlu Sobat Trader utamakan.

Bukan hanya aman, transparan, dan terdepan, HSB juga terus berupaya mengedukasi seluruh tradernya melalui beragam sumber media belajar trading baik online maupun offline sebagai bentuk dedikasi HSB melahirkan trader-trader profesional terbaik Indonesia. Jadi, tidak ada alasan bagimu untuk menunda peluang kesuksesan trading. Bergabunglah dengan HSB sekarang dan raih peluang profit tradingmu kemudian!***

DISCLAIMER

Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan hanya sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Sobat Trader pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Sobat Trader pelajari di website resmi kami.

DISCLAIMER
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan hanya sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
Artikel Lainnya

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
Mulai Pengalaman Trading Terbaik