Dalam saham, istilah likuiditas sangat penting untuk dipahami secara saksama. Bukan hanya istilah biasa yang sering digunakan, jauh daripada itu pengaruh likuiditas terhadap return saham terbilang sangat signifikan.
Apabila saham yang kamu investasikan tidak likuid maka return yang didapatkan pasti akan berkurang. Bahkan sangat mungkin terjadi kalau kamu akan kehilangan seluruh nilai saham yang sudah dibeli.
Sebaliknya, saham yang likuid akan menuntunmu pada return yang besar dan lebih besar lagi seiring berjalannya waktu. Itu sebabnya sangat penting untuk memahami istilah satu ini secara menyeluruh. Baca informasi selengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Likuiditas?
Istilah likuiditas menyangkut pada suatu penilaian aset atau sebuah instrumen keuangan yang dapat dijual atau diubah menjadi uang tunai. Secara umum likuiditas mengacu pada seberapa cepat aset tersebut dapat dijual dengan harga yang hampir sama saat pertama kali investor membelinya.
Likuiditas dapat diukur berdasarkan suatu rasio likuiditas, yang menunjukkan seberapa cepat aset dapat dijual dan seberapa banyak uang yang dapat dihasilkan dari penjualan tersebut. Jadi makin cepat suatu aset terjual maka aset tersebut disebut sangat likuid.
Sebaliknya, saat aset sulit terjual maka aset tersebut makin tidak likuid. Ada ciri-ciri yang bisa kamu kenali untuk mengidentifikasi apakah aset tersebut likuid atau tidak yaitu dengan melihat jumlah permintaan dan fluktuasi harganya.
Biasanya aset yang likuid memiliki jumlah permintaan yang sangat banyak alias ada begitu banyak investor yang tertarik untuk membeli aset tersebut. Selain itu harganya tidak banyak berfluktuasi karena transaksi jual belinya cukup seimbang dengan lingkup pasar yang sangat besar dan aktif.
Pengaruh Likuiditas Terhadap Return Saham
Pengaruh likuiditas terhadap return saham secara umum terbagi menjadi dua dampak yaitu positif dan negatif. Langsung saja simak masing-masing penjelasannya berikut ini.
1. Dampak Positif
Aset yang likuiditasnya rendah memang lebih susah untuk dijual belikan dalam waktu cepat. Namun apabila transaksi dilakukan maka investor dapat merasakan return yang tinggi.
Pasalnya jarak permintaan dan penawaran yang cukup besar mampu memberikan pengembalian nilai saham yang sangat tinggi. Setidaknya lebih tinggi daripada saham yang likuid.
Apabila memandang dari sisi aset yang sangat likuid maka sebenarnya risiko kerugian menjadi sangat rendah. Alasannya karena harga aset menjadi lebih mudah diprediksi karena kestabilan harga pasar yang terjadi.
2. Dampak Negatif
Aset yang likuiditasnya rendah memiliki konsekuensi yang perlu dipertimbangkan dengan baik. Sulitnya menjual aset dengan likuiditas rendah menjadi risiko tersendiri bagi para investor.
Apalagi kalau investor sedang membutuhkan dana cepat maka tidak ada yang bisa dilakukan lagi selain menunggu hingga ada orang yang ingin membelinya. Risiko kerugian aset satu ini juga sangat tinggi karena perubahan harga yang sangat cepat dan sulit diprediksi.
Di samping itu aset yang likuiditasnya lebih tinggi tidak bisa memberikan return yang terlalu besar. Banyaknya permintaan dan penawaran membuat perubahan harga yang terjadi tidak signifikan.
Mengapa Likuiditas Penting Bagi Pemegang Saham?
Likuiditas sangat penting bagi para pemegang saham bukan hanya untuk melihat pengembalian dari penanaman modal yang telah dilakukan, tetapi juga untuk menilai keadaan keuangan suatu perusahaan.
Perusahaan yang sahamnya terbilang likuid menandakan bahwa keadaan keuangannya sehat. Kesehatan perusahaan dalam hal ini bisa dilihat berdasarkan beberapa aspek seperti manajemen, operasional, penjualan, produksi, serta kesejahteraan karyawannya.
Semua aspek yang menjadi penentu kesehatan perusahaan akan terlihat paling jelas ketika terjadi krisis dan masalah. Ketika seluruh aspek tersebut berfungsi sebagaimana mestinya dalam masalah maka perusahaan tersebut pasti memiliki saham yang berkualitas.
Perusahaan tersebut akan dipandang kredibel sehingga pada akhirnya nilai saham akan meningkat dan menjadi sangat likuid. Selain itu, likuiditas juga dapat dijadikan patokan oleh para pemegang saham ketika akan membeli instrumen keuangan lainnya untuk berinvestasi.
Mengacu kepada faktor likuiditas, setiap investor jadi dimudahkan untuk mengidentifikasi lebih cepat mengenai saham apa saja yang berpotensi menghasilkan keuntungan dan layak untuk dijadikan investasi.
Memahami pengaruh likuiditas terhadap return saham seharusnya dapat membantu kamu untuk berpikir lebih matang supaya penanaman investasi yang dilakukan tidak sia-sia.
Adanya likuiditas sebagai salah satu faktor penting dalam berinvestasi membuat kamu bisa memilih lebih pasti mengenai instrumen seperti apa yang berkualitas dan dapat bertumbuh serta memberikan pengembalian, baik dalam bentuk uang maupun saham.
Likuiditas ternyata tidak hanya bisa digunakan dalam investasi tetapi juga dalam trading. Secara umum kegunaannya masih sama yakni untuk membantu trader untuk melihat instrumen keuangan apa yang likuid dan bisa dijual belikan dalam waktu singkat.
Faktanya trader memang hanya akan melakukan transaksi jual beli instrumen yang likuid karena ada banyak orang yang ingin membelinya. Memiliki saham atau instrumen lain yang likuid memang menjadi suatu keuntungan tersendiri karena lebih mudah dijadikan uang tunai apabila kamu berada dalam keadaan yang genting.
Memahami likuiditas dalam trading merupakan 1 bagian saja. Masih ada banyak bagian yang perlu kamu pelajari dengan baik agar kegiatan trading bisa berjalan lancar tanpa hambatan.
Jika kamu membutuhkan fasilitas edukasi gratis yang mudah diakses maka materi belajar trading pemula di HSB cocok dicoba. Kamu hanya tinggal mengunjungi website HSB dan akses semua pembelajaran penting untuk menambah wawasan tentang trading.
Selain itu ada akun demo yang bisa digunakan untuk berlatih sebelum terjun ke dunia trading yang sesungguhnya. Melakukan trading di HSB juga sangat aman mengingat adanya legalitas dari 3 lembaga lokal sekaligus yakni ICDX, ICH, dan BAPPEBTI. Segera download aplikasi HSB sekarang dan nikmati pengalaman trading yang nyaman, aman, serta menyenangkan!
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Saham Anjlok! Ini 7 Dampak dari Perang Iran Israel
Ketegangan geopolitik seringkali menjadi faktor utama yang mengguncang pasar keuangan global. Salah satu konflik yang paling disorot adalah perang ...
- 3 Jenis Moving Average untuk Trading Saham
Jika kamu sedang mendalami dunia trading saham, pasti kamu sering mendengar tentang istilah Moving Average (MA). Moving Average adalah salah satu i...
Bagaimana Cara Mengukur Tingkat Return Portofolio Saham?Mengukur tingkat return portofolio saham adalah langkah penting bagi setiap investor yang ingin mengetahui seberapa baik performa investasinya. Tin...
- Cara Menghitung Book Value Per Share Saham Amerika
Book Value Per Share adalah salah satu metrik penting yang digunakan oleh investor untuk mengevaluasi nilai intrinsik saham perusahaan. Di pasar sa...
10 Perbedaan Saham Amerika VS Saham Indonesia yang Wajib Kamu Pahami!Sobat Trader, setiap pasar saham memiliki keunikan tersendiri. Apakah kamu tertarik dengan stabilitas saham Amerika terbaik atau pertumbuhan cepat ...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil