Yuk Pelajari Teknik Scalping dalam Berinvestasi

Dalam dunia trading, teknik scalping digunakan untuk jual beli saham dengan waktu yang singkat, bisa dikatakan dalam hitungan menit, jam, atau paling lama satu hari. Strategi ini disukai oleh banyak trader, lantaran dapat mengejar target profit yang banyak dalam waktu cepat.

Scalping sangat bertumpu pada analisis teknikal dan mengabaikan analisis fundamental saham. Strategi scalping tidak bisa diterapkan sembarang waktu, sebab saham yang dibeli memiliki volatilitas tinggi. Apabila dibiarkan lebih dari satu hari akan berisiko tinggi sekali dan kerugian tidak bisa diantisipasi dengan cut loss. 

[lwptoc]

Apa Itu Teknik Scalping Saat Trading?

Scalping merupakan strategi yang dilakukan trader dengan membeli dan menjual komoditas atau saham dalam waktu yang singkat. Pada umumnya, trader membeli saham untuk disimpan dalam jangka waktu lebih dari satu hari, sedangkan dalam teknik scalping saham langsung dijual dalam hitungan menit. 

Sebagai sebuah strategi, scalping banyak dipilih oleh trader yang ingin memperoleh keuntungan dengan cepat. Scalping mirip dengan day trading, tetapi modalnya lebih besar. Dalam prosesnya, trader memanfaatkan pergerakan kecil dari komoditas tertentu untuk mendapat cuan. 

Tujuan Scalping

Tujuan utama menerapkan metode scalping dalam jual beli saham yaitu menghasilkan keuntungan lebih cepat. Scalping bisa jadi metode yang menguntungkan kalau kamu menerapkan exit strategy yang benar. Trader dapat memanfaatkan perubahan kecil pada harga saham yang belum tentu bisa mencerminkan keseluruhan tren komoditas pada hari tersebut. 

Apa yang Dimaksud Scalping di Forex?

Scalping dapat dikatakan sebagai strategi trading untuk mendapat keuntungan sebanyak mungkin. Keuntungan ini didapatkan dari perubahan harga yang sedikit dengan metode open dan close posisi secara cepat dan berulang.

Baca juga: Scalping Trading Adalah: Kenali Indikator dan Strateginya

Cara Kerja Scalping

Cara Kerja Scalping

Trader mengincar keuntungan dari jual beli saham dengan menetapkan persentase keuntungan dari suatu saham. Misalnya, scalper telah menetapkan target persentase keuntungan sebesar 2% untuk setiap saham pada hari tersebut. Apabila keuntungannya telah tercapai, maka scalper akan mengantongi 2% keuntungan tersebut.

Sebagian trader memiliki trading plan yang akan dilaksanakan setiap harinya. Trading plan ini meliputi harga saham yang diincar, target harga minimal yang ingin dicapai, persentase keuntungan, hingga exit plan untuk melakukan cut loss. 

Terdapat tiga jenis strategi scalping yang biasanya dilakukan para trader, yaitu market marking, jual beli aset dalam jumlah besar, dan pertimbangan rasio keuntungan. Berikut masing-masing penjelasannya.

1. Market Marking 

Strategi ini memungkinkan trader mengkapitalisasi selisih harga sebuah aset. Kemudian trader melakukan penawaran (bid) dan penawaran jual (offer). Dalam hal ini, trader berusaha menaikkan harga sebuah aset dengan memperbanyak frekuensi bid dan offer. 

2. Membeli dan Menjual Aset dalam Volume Besar

Trader akan menjual aset dengan cepat apabila melihat pergerakan harga. Strategi ini dapat dilakukan tanpa menerapkan proses market marking terlebih dahulu. Di sini, trader akan memerhatikan pergerakan pasar modal dengan saksama.

3. Rasio Risiko Keuntungan

Metode scalping dengan mempertimbangkan rasio risiko keuntungan akan membuat trader segera keluar dari pasar apabila rasionya telah mencapai keuntungan yang telah ditetapkan, misal 1:1.

Mengapa Teknik Scalping Digunakan?

Teknik scalping dianggap sebagai salah satu trading forex paling aman untuk digunakan. Biasanya, para trader ini akan membuka posisi pada time-frame rendah dan menahannya dalam rentang waktu yang cukup singkat. Sebab itu, pengamatan pada kondisi pasar cenderung terbatas. Risiko yang muncul karena pergerakan pasar pun cukup kecil. 

Selain itu, metode scalping dapat menghasilkan profit lebih cepat. Juga, para trader tidak khawatir posisinya akan mengalami floating. Floating merupakan kondisi di mana keuntungan saham belum bisa direalisasikan karena belum adanya tindakan untuk melakukan aksi jual. 

5 Tips Memanfaatkan Teknik Scalping

Ada beberapa tips yang dapat kamu lakukan dalam menjalankan strategi scalping dengan efektif. Apa saja itu? Mari simak tips memanfaatkan scalping di bawah ini.

1. Lakukan Eksekusi Pesanan dengan Efisien

Hindari pesanan yang tertunda lantaran tidak memberikan keuntungan yang besar. Trader bisa fokus pada order yang memberikan keuntungan sesuai target. Trader dapat melakukan scalping saham dengan seni eksekusi order yang benar dan cukup efisien. 

2. Perhatikan Frekuensi dan Biaya

Strategi scalping melibatkan banyak perdagangan dalam satu sesi. Bahkan dalam satu kali sesi perdagangan, trader dapat membeli hingga ratusan saham. Untuk melakukannya, butuh modal yang cukup besar.

3. Mempelajari Analisis Teknikal

Scalping identik dengan analisis teknikal daripada fundamental. Dalam analisis teknikal, kamu harus paham strategi entry moving average ribbon, multiple scalping, dan relative strength and weakness. 

4. Mulai dengan Swing Trading 

Bagi trader pemula dapat mencoba melakukan swing trading terlebih dahulu untuk belajar flow-nya. Transaksi swing trading biasanya bergerak lebih lambat dan dilakukan dalam waktu singkat juga, yaitu harian dan mingguan. Di sini, kamu bisa membiasakan diri untuk membaca pola saham terlebih dahulu.

5. Fokus dan Disiplin Waktu

Untuk menerapkan scalping, kamu harus jauh lebih aktif memantau pergerakan saham, lantaran banyak trader lain akan membeli saham dengan rentang waktu yang cepat. Karena itu kamu perlu fokus dan disiplin dalam menerapkan strategi scalping tanpa terganggu oleh kegiatan lain.

Baca juga: Pola Candle Bullish Reversal: Contoh dan Kegunaannya

Risiko Scalping

3 Risiko Scalping yang Harus Diwaspadai

Teknik scalping memang bisa mempercepat keuntungan, tapi ada beberapa hal perlu kamu waspadai berkaitan dengan risikonya. Simak risiko scalping di bawah ini.

1. Over Leverage

Scalping yang dilakukan setiap hari berisiko memunculkan over leverage. Leverage yang terlalu tinggi sangat berbahaya bagi trader, lantaran mudah terkena margin call, terlebih kalau kamu salah membuat  perhitungan.

2. Overtrading 

Metode scalping memang memperbolehkan trader untuk membuka banyak posisi, tapi dengan catatan harus dilakukan sesuai perhitungan dan kontrol risiko yang sudah dipersiapkan secara matang sebelumnya. Jangan sampai kebiasaan membuka posisi ini menjadikan kamu overtrading tanpa kontrol.

3. Mendapatkan Sinyal Trading Palsu

Trader pemula biasanya sering mendapat sinyal trading palsu karena terlalu banyak menggunakan indikator. Padahal, menggunakan indikator yang banyak tidak selalu menghasilkan sinyal yang akurat, justru mengakibatkan kebingungan dan kepanikan yang bertentangan dengan sinyal indikator lain.

Baca juga: 10 Trik Jitu Trading Aman Modal Kecil Bagi Pemula

Demikian informasi mengenai teknik scalping dalam berinvestasi yang bisa kamu lakukan. Untuk trader pemula bisa melakukan simulasi trading emas online terlebih dahulu di akun demo HSB sebelum terjun langsung. Tentu supaya kamu bisa belajar memahami dan membaca pola saham terlebih dahulu. Sudah siap trading? Download aplikasi HSB sekarang juga.***

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya