Rumus ROA, ROE, dan ROI: Panduan Lengkap Analisis Keuangan

Rumus menghitung ROA, ROE, dan ROI

Mengukur kinerja investasi adalah langkah penting dalam pengambilan keputusan keuangan. Tiga rasio utama yang sering digunakan untuk tujuan ini adalah ROA (Return on Assets), ROE (Return on Equity), dan ROI (Return on Investment). Ketiganya memberikan perspektif yang berbeda mengenai efektivitas penggunaan aset, ekuitas, dan investasi dalam menghasilkan keuntungan. Memahami cara menghitung dan menganalisis rasio-rasio ini dapat membantu kamu membuat keputusan investasi yang lebih tepat dan terinformasi.

Dalam artikel ini, kami akan mengulas cara menghitung ketiga rasio tersebut secara rinci, serta menjelaskan bagaimana masing-masing rasio ini digunakan untuk menilai performa keuangan sebuah perusahaan atau investasi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang ROA, ROE, dan ROI, kamu akan lebih siap dalam melakukan analisis investasi yang lebih akurat, meningkatkan strategi keuangan, dan mengoptimalkan hasil investasi yang kamu kelola.

return on investment (ROI)

Apa Itu Return on Investment (ROI)?

ROI (Return on Investment) adalah rasio yang digunakan untuk mengevaluasi efektivitas suatu investasi. Rasio ROI dihitung dengan membagi keuntungan bersih dari investasi dengan jumlah investasi. 

Kemudian hasilnya akan dinyatakan dalam persentase. ROI digunakan untuk mengevaluasi berbagai jenis instrumen investasi, seperti saham, properti, forex, bisnis, termasuk proyek. Tujuan dari menghitung ROI ialah untuk mengetahui seberapa baik suatu investasi menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan jumlah yang diinvestasikan. 

ROI nyatanya sangat membantu investor dan trader forex untuk menentukan apakah suatu aset layak diinvestasikan atau tidak. Selain itu investor dan trader juga dapat digunakan untuk membandingkan berbagai pilihan investasi yang tersedia. 

Rumus Menghitung Return on Investment (ROI)

Namun perlu diingat bahwa ROI hanya memberikan pandangan tentang keuntungan saja. Pertimbangan soal risiko yang akan datang dari masing-masing asetnya tidak bisa diperhitungkan sehingga kamu harus melakukan analisis tersendiri terkait hal ini. 

Cara menghitung ROI tidak sulit. Kamu hanya perlu mencari tahu data-data yang dibutuhkan dalam rumus. Jangan bingung atau menyerah dahulu karena perlu menghitung, HSB sudah menyiapkan informasi lengkapnya berikut ini. 

Rumus ROI

Supaya kamu paham, coba perhatikan keterangan dari rumus di atas:

  • Keuntungan merupakan jumlah uang yang didapat setelah dikurangi dengan jumlah uang yang diinvestasikan.
  • Investasi awal merupakan jumlah uang yang diinvestasikan dalam suatu proyek atau aset.

Nantinya hasil ROI yang didapatkan akan muncul dalam persentase, sehingga kamu bisa dengan mudah menilai apakah investasi yang dilakukan menguntungkan atau tidak. 

Apabila nilai ROI makin tinggi maka makin baik investasi tersebut dalam menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan jumlah yang diinvestasikan. Sebaliknya, saat nilai yang kamu dapatkan rendah maka investasi bisa dibilang buruk alias tidak memberikan keuntungan yang diinginkan. 

Contoh Soal Perhitungan ROI

Sebagai contoh, seorang investor membeli saham seharga $50,000 dan didiamkan untuk waktu 1 tahun. Setelah menunggu dan mengelola saham tersebut selama 1 tahun maka investor memutuskan untuk menjualnya dengan harga $60,000. Dari data tersebut kamu bisa langsung menghitung menggunakan rumus ROI yaitu:

Rumus ROI

Keuntungan = Harga Jual – Harga Beli 

= $60,000 – $50,000 

= $10,000

ROI = ($10,000 / $50,000) x 100% 

= 20%

Hasil di atas menandakan bahwa ROI dari investasi saham ini adalah 20%. Itu berarti investor telah mendapatkan keuntungan sebesar 20% dari jumlah yang diinvestasikan. Apakah hasil ini baik?

Sebenarnya tidak ada persentase ROI yang dapat dikatakan sebagai “baik” secara umum, karena hasilnya akan bergantung pada situasi dan konteks yang berbeda. Namun umumnya investor dan trader menganggap ROI yang lebih tinggi sebagai lebih baik daripada ROI yang lebih rendah.

Hal ini juga bergantung pada prinsip investasi itu sendiri, yaitu makin besar investasi yang dilakukan maka makin tinggi juga risiko yang harus ditanggung, vice versa. 

return on assets ROA

Apa Itu Return on Assets (ROA)?

Kalau sebelumnya merupakan rasio untuk mengevaluasi investasi maka ROA (Return on Assets) lebih digunakan untuk mengukur efisiensi dari penggunaan aset perusahaan. 

ROA juga dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan dalam industri yang sama dan memprediksi kinerja masa depan perusahaan. Secara sederhana, ROA dihitung dengan membagi laba bersih perusahaan dengan total aset perusahaan. 

Namun ROA tidak bisa mengukur kualitas aset perusahaan. Investor hanya bisa menggunakannya untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam menghasilkan laba dari aset-aset yang dimilikinya. 

Ketika hasil menunjukkan nilai ROA yang makin tinggi maka efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba juga makin tinggi.  

Rumus Cara Menghitung Return on Assets (ROA)

Menghitung ROA bisa langsung dilakukan dalam waktu yang cepat. Pastikan kamu sudah tahu atau mencari data laba dan total perusahaan yang ingin dievaluasi. Langsung saja perhatikan rumus dan cara menghitungnya di bawah ini. 

Rumus ROA

Maksud dari rumus di atas ialah: 

  • Laba bersih merupakan keuntungan yang diterima perusahaan setelah dikurangi dengan semua biaya dan pajak.
  • Total aset mengacu pada jumlah total aset yang dimiliki oleh perusahaan, termasuk aset lancar dan tidak lancar.

Sama seperti ROI, ROA juga dinyatakan dalam persentase untuk memudahkan kamu menilai hasilnya. Makin tinggi nilai ROA maka makin efektif juga perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba.

Contoh Soal Perhitungan ROA

Asumsikan sebuah perusahaan X memiliki laba bersih sebesar $500,000 dengan total aset sebanyak $2,000,000. Untuk menghitung ROA, perusahaan atau investor dan trader bisa menggunakan rumus:

Cara Menghitung ROA

= ($500,000 / $2,000,000) x 100% 

= 25%

Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa ROA perusahaan X adalah 25%. Meski tidak 100%, setidaknya perusahaan sudah berhasil menghasilkan laba sebanyak ¼ dari keseluruhan aset yang dimilikinya. 

Hasilnya memang tidak besar seperti 50% atau 75% tetapi perusahaan tetap mampu menghasilkan laba sehingga hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan yang baik. 

return on equity (ROI)

Cara Menghitung Return on Equity (ROE)

Sobat Trader, salah satu metrik penting dalam analisis keuangan perusahaan adalah Return on Equity (ROE). ROE mengukur seberapa efektif sebuah perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari ekuitas pemegang sahamnya. Dengan kata lain, ROE menunjukkan seberapa baik perusahaan menggunakan modal yang dimiliki oleh pemegang saham untuk menghasilkan laba. Rumus dasar untuk menghitung ROE adalah:

ROE = (Laba Bersih / Ekuitas Pemegang Saham) × 100%

Di mana:

  • Laba Bersih adalah keuntungan bersih perusahaan setelah pajak dan biaya lainnya.
  • Ekuitas Pemegang Saham adalah total aset perusahaan dikurangi total kewajiban, atau bisa juga disebut sebagai modal sendiri perusahaan.

Contoh Perhitungan ROE

Mari kita lihat contoh sederhana untuk memahami perhitungan ROE:

Misalkan, Sobat Trader, sebuah perusahaan memiliki data keuangan berikut:

  • Laba Bersih: Rp 500.000.000
  • Ekuitas Pemegang Saham: Rp 2.000.000.000

Menggunakan rumus ROE, kita dapat menghitungnya sebagai berikut:

ROE = (Rp500.000.000 / Rp2.000.000.000) × 100%

ROE = 0,25 × 100% = 

Dengan ROE sebesar 25%, ini berarti perusahaan menghasilkan keuntungan sebesar 25% dari setiap Rp 1 yang diinvestasikan oleh pemegang saham. Ini adalah indikator yang baik bahwa perusahaan efektif dalam mengelola ekuitasnya untuk menghasilkan laba.

Mengapa ROE Penting?

Memahami ROE penting untuk kamu sebagai trader atau investor karena:

  • Efektivitas Manajerial: ROE memberi gambaran tentang seberapa baik manajemen perusahaan menggunakan modal yang tersedia.
  • Perbandingan: ROE memungkinkan perbandingan antara perusahaan dalam industri yang sama, membantu kamu dalam pengambilan keputusan investasi.
  • Penilaian Kinerja: ROE yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan keuntungan yang baik relatif terhadap modal yang dimiliki, sedangkan ROE yang rendah bisa menandakan bahwa perusahaan kurang efisien.

Trading secara gratis dan tanpa deposit bersama hsb investasi

Benar bahwa ROI cenderung bisa digunakan oleh investor dan ROA untuk perusahaan, tetapi keduanya sama-sama bisa dimanfaatkan oleh pihak mana pun yang berkepentingan. 

Kamu sebagai investor atau trader juga akan sangat terbantu dengan adanya kedua rasio tersebut. Dari sini kamu jadi bisa menimbang dan memutuskan secara lebih matang untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Untuk kamu yang ingin berlatih lebih lanjut, bisa memanfaatkan akun demo gratis agar lebih percaya diri sebelum berinvestasi secara nyata.

Dengan menggunakan aplikasi trading HSB, kamu dapat berlatih dengan chart patterns lengkap dan fitur manajemen risiko tanpa risiko kehilangan uang sungguhan. Selain itu, kamu juga bisa memantau harga saham harian, harga emas hari ini, atau harga minyak dunia untuk membantu menyusun strategi trading yang lebih efektif.

Manfaatkan aplikasi trading terpercaya HSB untuk pengalaman trading yang mulus dan efisien, lengkap dengan broker forex terbaik di Indonesia. Unduh aplikasi HSB Investasi sekarang di Android dan iOS. Mulai perjalanan trading online sekarang!!

FAQ

Apa itu ROA, ROE, dan ROI?

Sobat Trader, ROA (Return on Assets), ROE (Return on Equity), dan ROI (Return on Investment) adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. ROA mengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset untuk menghasilkan laba, ROE menilai profitabilitas perusahaan terhadap ekuitas pemegang saham, dan ROI mengukur profitabilitas investasi relatif terhadap biayanya.

Bagaimana cara menghitung ROA?

Kamu bisa menghitung ROA (Return on Assets) dengan membagi laba bersih perusahaan dengan total asetnya. Rumusnya adalah ROA = Laba Bersih / Total Aset, dan hasilnya menunjukkan seberapa efektif perusahaan menggunakan asetnya untuk menghasilkan keuntungan.

Apa itu Rumus ROI?

Sobat Trader, rumus ROI (Return on Investment) adalah alat yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi atau profitabilitas investasi. Rumusnya adalah ROI = (Keuntungan Investasi - Biaya Investasi) / Biaya Investasi, dan hasilnya dinyatakan dalam persentase.

Bagaimana rumus ROE?

Kamu bisa menghitung ROE (Return on Equity) dengan membagi laba bersih perusahaan dengan ekuitas pemegang sahamnya. Rumusnya adalah ROE = Laba Bersih / Ekuitas Pemegang Saham, dan hasilnya mengukur seberapa baik perusahaan menghasilkan laba dari investasi pemegang saham.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya