Dalam dunia keuangan, istilah "underlying asset" atau aset dasar merupakan konsep yang mendasar namun krusial dalam berbagai instrumen investasi seperti opsi, kontrak berjangka, dan sekuritas terstruktur. Dari saham hingga komoditas, dan bahkan indeks pasar, aset dasar memiliki peran sentral dalam menentukan harga dan kinerja instrumen investasi yang terkait dengannya. Memang, apa sih sebenarnya underlying asset itu? Yuk, cari tahu jawabannya di ulasan berikut!
Pengertian Underlying Asset
Underlying asset adalah aset dasar yang menjadi dasar dari sebuah instrumen keuangan atau kontrak derivatif. Dalam konteks investasi, underlying asset sering kali merujuk kepada aset yang nilainya menjadi dasar bagi harga suatu derivatif, seperti opsi atau kontrak berjangka. Ini bisa berupa berbagai jenis aset, termasuk saham, obligasi, komoditas, mata uang, atau bahkan indeks pasar.
Sebagai contoh, dalam sebuah kontrak opsi saham, underlying asset adalah saham itu sendiri. Dalam kasus kontrak berjangka komoditas, underlying asset mungkin berupa minyak mentah, emas, atau gandum. Pemahaman yang baik tentang underlying asset sangat penting bagi investor karena nilai dan karakteristiknya mempengaruhi nilai dan risiko dari derivatif yang terkait dengannya.
Selain itu, underlying asset juga memainkan peran penting dalam menentukan harga dan potensi keuntungan atau kerugian dari suatu investasi. Nilai dan kinerja underlying asset akan mempengaruhi harga serta potensi profit atau loss dari suatu investasi.
Misalnya, jika seorang investor membeli opsi panggilan (call option) atas saham AMZN, maka performa saham AMZN akan mempengaruhi potensi keuntungan atau kerugian dari opsi tersebut. Memahami fundamental dari underlying asset adalah kunci dalam membuat keputusan investasi yang informan dan meminimalkan risiko. Dalam hal ini, investor perlu melakukan analisis menyeluruh terhadap underlying asset, termasuk faktor-faktor yang memengaruhi nilai dan performanya di pasar.
Underlying Asset dalam Dunia Investasi
Underlying asset seringkali menjadi fokus utama bagi para investor yang ingin memperoleh keuntungan dari berbagai instrumen keuangan. Oleh karena itu, pemahaman yang kuat mengenai underlying asset menjadi kunci untuk mengambil keputusan investasi yang cerdas dan terinformasi.
1. Saham
Saham adalah salah satu instrumen keuangan yang paling banyak diperdagangkan di pasar modal. Sebagai underlying asset, saham mewakili kepemilikan dalam suatu perusahaan. Investor yang membeli saham mendapatkan bagian dari kepemilikan perusahaan tersebut dan memiliki hak atas keuntungan yang dihasilkan, baik dalam bentuk dividen atau peningkatan nilai saham. Harga saham dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kinerja perusahaan, kondisi ekonomi, dan sentimen pasar.
2. Obligasi
Obligasi merupakan instrumen keuangan yang mewakili utang yang dikeluarkan oleh penerbit kepada investor. Obligasi menawarkan pembayaran bunga secara berkala dan pengembalian pokok pada saat jatuh tempo. Investor yang membeli obligasi memberikan pinjaman kepada penerbit obligasi, yang bisa berupa pemerintah, perusahaan, atau lembaga keuangan. Tingkat bunga dan kualitas kredit penerbit obligasi mempengaruhi harga dan risiko investasi dalam obligasi.
3. Kontrak Berjangka
Kontrak berjangka adalah perjanjian antara dua pihak untuk membeli atau menjual aset tertentu pada tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang telah disepakati saat ini. Kontrak berjangka dapat berkaitan dengan berbagai aset, termasuk komoditas (seperti minyak, emas, atau gandum), mata uang, indeks saham, atau bahkan suku bunga. Investor dapat menggunakan kontrak berjangka untuk melindungi risiko, spekulasi, atau tujuan lindung nilai.
4. Exchange-Traded Fund
Exchange-Traded Fund (ETF) adalah jenis investasi yang menawarkan akses kepada investor untuk memiliki portofolio diversifikasi aset, seperti saham, obligasi, atau komoditas, melalui pembelian satu unit saham ETF.
ETF mencerminkan kinerja indeks tertentu atau kelompok aset. ETF diperdagangkan di bursa seperti saham biasa, sehingga investor dapat membeli atau menjual saham ETF sepanjang hari perdagangan. ETF memungkinkan investor untuk mendiversifikasi portofolio mereka dengan biaya yang relatif rendah dan likuiditas yang tinggi
Syarat-Syarat Underlying Asset
Sebagai investor, memahami karakteristik, risiko, dan faktor-faktor yang memengaruhi underlying asset merupakan langkah awal yang penting dalam merancang strategi investasi yang efektif. Dalam hal ini, pengetahuan tentang berbagai syarat yang memengaruhi kelas aset tertentu menjadi landasan yang vital untuk merencanakan portofolio yang seimbang dan berkelanjutan.
1. Tersedia untuk Diperdagangkan
Salah satu syarat sebuah instrumen untuk menjadi underlying asset adalah instrumen tersebut tersedia untuk diperdagangkan. Hal ini mengacu pada kemampuan sebuah aset untuk menjadi subjek perdagangan dalam berbagai instrumen keuangan seperti saham, obligasi, atau derivatif. Aset yang tersedia untuk diperdagangkan biasanya memiliki likuiditas yang cukup tinggi, memungkinkan investor untuk membeli atau menjualnya dengan mudah tanpa mengganggu harga pasar secara signifikan.
2. Likuiditas
Likuiditas merujuk pada kemampuan sebuah aset untuk dengan cepat dan mudah dikonversikan menjadi uang tunai tanpa menimbulkan perubahan besar pada harga pasar. Aset yang likuid biasanya memiliki volume perdagangan yang tinggi dan memiliki banyak pembeli dan penjual, sehingga investor dapat melakukan transaksi dengan mudah dan efisien.
3. Regulasi
Regulasi menyangkut peraturan dan ketentuan yang mengatur perdagangan dan investasi pada aset tersebut. Regulasi yang ketat dan jelas memberikan perlindungan kepada investor, memastikan transparansi pasar, dan mengurangi risiko investasi. Aset yang diatur dengan baik cenderung lebih menarik bagi investor karena mereka dapat memiliki kepercayaan yang lebih besar terhadap integritas pasar.
4. Informasi Memadai
Informasi yang memadai mengacu pada ketersediaan data dan informasi yang relevan tentang aset tersebut. Informasi yang memadai memungkinkan investor untuk membuat keputusan investasi yang baik dan mengelola risiko dengan lebih efektif. Aset yang memiliki informasi yang transparan dan mudah diakses cenderung lebih diminati oleh investor.
5. Harga Tersedia
Dalam undelying asset, suatu aset harus memiliki mencakup yang adil dan dapat diandalkan. Harga yang tersedia mencerminkan permintaan dan penawaran di pasar serta mencerminkan nilai sebenarnya dari aset tersebut. Aset yang memiliki harga yang stabil dan tersedia dengan mudah memungkinkan investor untuk melakukan transaksi dengan harga yang wajar dan menghindari risiko kesenjangan harga.
Contoh Underlying Asset
Underlying asset seringkali menjadi landasan nilai bagi suatu investasi atau derivatif lainnya. Pemahaman yang mendalam tentang underlying asset ini, menjadi kunci untuk mengambil keputusan investasi yang cerdas dan berpotensi menguntungkan. Berikut, contoh underlying asset yang umum dijumpai dalam dunia investasi, mulai dari saham hingga komoditas dan mata uang.
1. Indeks Saham
Indeks saham adalah kumpulan sekuritas dari beberapa perusahaan yang mewakili performa pasar saham secara keseluruhan. indeks saham menjadi acuan untuk mengukur kinerja pasar secara umum. Investor dapat membeli instrumen keuangan seperti futures atau opsi yang berdasarkan pada indeks saham untuk berspekulasi atau melindungi risiko mereka terhadap pergerakan pasar. Indeks saham juga digunakan sebagai dasar untuk berbagai produk investasi, seperti dana indeks dan Exchange-Traded Funds (ETFs), yang memungkinkan investor untuk mendiversifikasi portofolio mereka dengan mudah. Dengan memantau pergerakan indeks saham, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik dan mengelola risiko secara efektif.
2. Real Estate
Investasi Real Estate mencakup tanah, bangunan, atau properti komersial yang dapat dijadikan aset untuk menghasilkan pendapatan atau keuntungan melalui penyewaan, pengembangan, atau penjualan. Investor sering membeli properti dengan harapan nilai investasi akan meningkat seiring waktu atau untuk mendapatkan arus kas dari sewa. Real Estate juga dapat dijadikan portofolio investasi untuk diversifikasi risiko. Meskipun dapat memberikan hasil yang stabil, investasi dalam Real Estate juga dapat melibatkan risiko seperti fluktuasi pasar dan biaya pemeliharaan.
3. Mata Uang Asing
Mata Uang Asing seringkali menjadi underlying asset dalam dunia investasi. Ini karena mata uang asing memungkinkan investor untuk melakukan trading di pasar valuta asing (forex), yang merupakan pasar keuangan terbesar di dunia. Dalam investasi forex, investor memperdagangkan satu mata uang dengan mata uang lainnya, dengan tujuan memperoleh keuntungan dari fluktuasi nilai tukar.
Mata uang asing juga sering menjadi underlying asset dalam instrumen keuangan lainnya, seperti kontrak berjangka (futures) dan opsi (options). Sebagai underlying asset, mata uang asing memungkinkan investor untuk melakukan diversifikasi portofolio dan mengambil posisi spekulatif terhadap pergerakan nilai tukar. Sebelum membuat keputusan investasi dalam Underlying Asset, penting bagi investor untuk memahami risikonya dengan memanfaatkan akun demo HSB merupakan solusi yang tepat untuk mencegah risiko.
HSB Investasi menawarkan akun demo trading yang dapat membantu kamu memulai perjalanan trading kamu. Jadi, jangan ragu untuk membuka akun demo sekarang dan mulai menjelajahi dunia trading dengan lebih percaya diri melalui situs web atau aplikasi trading HSB, yang penghargaan "The Most Innovative Broker 2022" dari ICDX.
Selain itu, kamu bisa melakukan trading secara real-time dengan berbagai instrumen yang tersedia, termasuk 17 pasangan mata uang forex, 20 saham AS yang paling populer, 5 indeks pasar global besar, serta 3 jenis komoditas terkemuka, seperti emas, perak, dan minyak mentah.
Jika kamu sudah paham akun demo, transisi secara bertahap menggunakan dengan akun live dengan mengikuti langkah-langkah berikut akan membantu kamu masuk ke dalam pasar forex bersama HSB:
- Daftarkan akun live HSB dan siapkan dokumen pendukung yang diperlukan.
- Tunggu tim KYC HSB untuk memverifikasi data pribadi kamu.
- Lakukan deposit trading melalui akun terpisah.
- Akun kamu siap digunakan!
Komitmen penuh HSB terhadap keamanan dan transparansi transaksi para tradernya tercermin dalam regulasi resmi yang telah disahkan oleh BAPPEBTI di bawah Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Regulasi ini menjadi dasar utama dalam manajemen risiko trading yang harus diutamakan oleh semua trader.
Selain aspek keamanan dan transparansi, HSB juga berdedikasi untuk memberikan edukasi kepada semua trader melalui beragam sumber pembelajaran trading. Hal ini merupakan bagian dari komitmen HSB untuk menghasilkan trader-trader sukses di Indonesia. Jadi, tidak ada alasan bagi kamu untuk menunda peluang kesuksesan dalam trading. Bergabunglah dengan HSB sekarang dan raih peluang profit dalam trading kamu!***
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Simak! Begini Cara Cek dan Bayar Pajak Motor dan Mobil
Mengetahui cara cek dan membayar pajak kendaraan bermotor penting untuk diketahui. Sebab, setiap tahun masyarakat yang memiliki kendaraan wajib mem...
- Strategi Jitu buat Pekerja Menghadapi Kenaikan PPN 12 Persen
Mulai 1 Januari 2025 tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Indonesia naik dari 11% menjadi 12%. Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri M...
6 Faktor Penting dalam Menghitung Risiko PortofolioMengelola portofolio investasi bukan hanya tentang memilih aset yang bisa memberikan return maksimal, tetapi juga tentang memahami dan mengelola ri...
- Bagaimana Hubungan Antara Risk & Return Investasi?
Dalam dunia investasi, dua konsep yang tidak bisa dipisahkan adalah risk dan return. Investor selalu berusaha memaksimalkan return dari investasi m...
5 Manfaat Menghitung Risk dan Return PortofolioDalam dunia investasi, risk dan return adalah dua faktor utama yang harus dipertimbangkan oleh setiap investor. Ketika membuat keputusan investasi,...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil