Kamu akan berhadapan dengan berbagai instrumen investasi yang cukup beragam ketika ingin terjun ke dalam dunia ini. Beberapa instrumen terdengar familiar di telinga sehingga kamu sudah mengetahui strateginya.
Selain itu, ada pula instrumen yang masih asing didengar tetapi menarik untuk dijalankan. Kenali dahulu jenis-jenis investasi dan penjelasannya dalam artikel ini demi mendapatkan instrumen yang cocok untukmu.
[lwptoc]Jenis-jenis Investasi dan Penjelasannya
Ada tujuh instrumen yang lazim dikenal oleh masyarakat. Daftar instrumen di bawah ini disusun berdasarkan tingkat risikonya. Berikut penjelasan detilnya:
1. Deposito
Instrumen investasi ini berupa tabungan berjangka yang diterbitkan oleh bank. Deposito tergolong aman karena dananya sudah dijamin dan dilindungi oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Kamu tetap mendapatkan dana deposito dari LPS meski bank penerbitnya mengalami kerugian atau kebangkrutan.
Bunga deposito setiap bank berbeda-beda. Makin lama jangka menabungnya, kamu bisa mendapatkan lebih banyak bunganya. Likuiditas deposito tergolong rendah karena kamu tidak boleh mengambil dananya sebelum mencapai jangka waktu sesuai kesepakatan.
2. Emas
Emas yang digunakan sebagai instrumen investasi biasanya emas batangan atau perhiasan. Instrumen ini tergolong mudah dilakukan karena kamu cukup membeli emasnya, kemudian menyimpannya dalam jangka waktu tertentu.
Likuiditas emas juga cukup tinggi karena emas lebih mudah dicairkan saat kamu membutuhkan uang tunai.
Fluktuasi harga emas memang stabil. Namun, kamu perlu memerhatikan detail grafiknya untuk mengetahui momentum terbaik untuk menjualnya. Jika dianalisis, ada pula momen penurunan harga emas meski tidak terlalu tajam.
3. Properti
Rumah, gedung, tanah, dan jenis properti lainnya bisa dimanfaatkan sebagai instrumen investasi. Harga properti terus meningkat setiap waktunya, jadi keuntunganmu berasal dari penjualan aset tersebut. Selain itu, permintaan masyarakat terhadap properti pun kian meningkat.
Ada pula faktor yang bisa memengaruhi harga properti, yakni lokasi properti, tampilan dan desainnya, dan pertumbuhan penduduk di sekitarnya. Kamu bisa meningkatkan tampilan properti untuk menambah nilainya, meski ada beberapa faktor di luar kendalimu.
4. Reksa Dana
Reksa dana adalah kumpulan dana dari masyarakat sebagai investor yang dikelola oleh manajer investasi (MI). MI mengelola dan menempatkan dana tersebut dalam bentuk pasar uang, surat utang (obligasi) atau saham sesuai proyeksi keuntungannya. Kamu sebagai investor tidak perlu repot mengelolanya, apalagi jika memiliki keterbatasan waktu.
Layaknya instrumen lainnya, reksa dana pun memiliki risiko. Salah satunya risiko likuiditas yang terjadi apabila seluruh investor menjual reksadananya secara serentak sehingga MI kesulitan menyediakan dananya.
5. Obligasi
Obligasi adalah surat utang terbitan pemerintah sehingga keamanannya terjamin. Pemilik obligasi akan mendapat keuntungan dari kepemilikan aset ini, seperti capital gain dan bunga kupon secara berkala.
Kamu bisa membeli obligasi di pasar sekunder atau bank yang menyediakan layanannya. Ada tiga jenis obligasi yang harus dikenali sebelum membelinya, yaitu obligasi negara ritel (ORI), saving bond retail (SBR), dan surat berharga syariah negara (SBSN).
6. Saham
Saham adalah surat kepemilikan modal terbitan perusahaan terbuka (Tbk.) sebagai emiten. Instrumen investasi ini diperdagangkan secara terbuka di pasar sekunder, jadi siapa pun bisa memilikinya. Imbal balik atau return dari investasi saham cukup tinggi meski risikonya juga tinggi lantaran harganya fluktuatif.
Saham bisa menjadi sarana investasi jangka pendek atau jangka panjang, tergantung tujuannya. Investor harus jeli dalam berinvestasi saham karena banyak faktor yang bisa memengaruhi nilainya.
7. Forex
Forex bisa pula dikatakan sebagai instrumen trading karena melibatkan kegiatan jual-beli dalam jangka pendek. Jenis investasi ini berupa mata uang asing yang diperjualbelikan untuk memperoleh profit. Likuiditas forex sangat tinggi karena instrumen ini bisa dicairkan kapan saja.
Transaksi trading forex dapat dilakukan selama 24 jam karena bekerja secara internasional. Mereka harus aktif setiap saat demi menemukan momen terbaik untuk membeli dan menjual valuta asing tersebut.
5 Tips Investasi Aman dan Tepercaya
Selain mengenal jenis-jenis investasi di atas, kamu juga perlu mengetahui cara aman dalam berinvestasi. Lakukan tips di bawah ini supaya aktivitas investasimu tidak menjadi bumerang bagi keuanganmu.
1. Kenali Konsep Investasi
Konsep investasi adalah mengelola aset semaksimal mungkin agar bertumbuh pada masa mendatang. Kamu bisa mulai dengan memilih instrumen low risk seperti emas untuk memahami konsep ini. Makin tinggi jam terbangmu di dunia investasi, kamu akan berani menanamkan modal pada instrumen high risk karena sudah paham konsepnya.
2. Pahami Tujuan Investasi
Investor mana pun pasti ingin memperoleh profit karena itu tujuan investasinya. Namun, kamu perlu menetapkan tujuanmu lebih spesifik, contohnya tabungan jangka panjang, dana darurat, dan lain-lain. Perbedaan tujuan ini bisa menentukan jenis investasi yang ingin dijalankan.
3. Lakukan Diversifikasi
‘Jangan menaruh banyak telur dalam satu keranjang.’ Begitulah kutipan dari salah satu investor sukses. Diversifikasi berguna supaya kamu bisa meminimalisir risiko dalam berinvestasi, yaitu nilai instrumennya sedang menurun. Porsi diversifikasinya bisa ditentukan sesuai profil risiko serta target keuanganmu.
4. Ketahui Profil Investasi
Ada tiga profil investor berdasarkan tingkat toleransi risikonya, yaitu:
- Investor konservatif: Investor ini merasa aman ketika berinvestasi dengan instrumen yang stabil.
- Investor moderat: Investor ini dapat bertoleransi mengenai fluktuasi harga, tetapi puas ketika imbal hasil yang didapat mampu melebihi tingkat inflasi.
- Investor agresif: Investor ini menyukai tantangan dan siap mengambil risiko kerugian apabila terjadi fluktuasi harga secara tajam.
Bagaimana cara mengetahui profil investasi kamu? Tanyakan pada dirimu mengenai sikapmu ketika instrumen pilihanmu sedang menurun.
Kamu memiliki risiko konservatif apabila langsung menjual asetnya, tetapi bisa disebut agresif apabila masih bisa bertahan walaupun grafiknya berwarna merah.
Belajar Investasi Terus Menerus
Investor andal tidak menanamkan modalnya secara pasif, tetapi terus menjalankan strategi serta memantau pergerakan harganya.
Kamu perlu menambah wawasanmu di dunia investasi agar mampu mencari peluang profitnya. Banyak sekali sumber wawasan yang bisa digunakan, salah satunya blog HSB yang selalu menyediakan artikel seputar investasi dan trading.
Investasi Apa yang Paling Aman?
Semua instrumen investasi di atas sangat aman dijalankan karena sudah dilindungi oleh regulasi lembaga masing-masing. Kamu hanya perlu mempelajari lebih dalam tentang instrumen pilihanmu supaya terhindar dari potensi risiko ketika berinvestasi.
Investasi itu luas, jadi kamu perlu memahami jenis-jenis investasi dan penjelasannya. Selain itu, lakukan juga tips aman berinvestasi di atas agar terhindar dari risiko yang tidak diinginkan, terutama tips terakhir. Kamu bisa belajar trading untuk pemula sambil membuka akun demo di aplikasi HSB supaya bisa menjadi trader andal. Download aplikasinya segera dan mulailah perjalanan investasimu bersama kami.***
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Ini Nilai Standar PBV yang Bagus! Berikut Cara Mudah Mencarinya
Dalam menghitung harga saham, alat analisis yang efektif sangat penting untuk membuat keputusan yang bijaksana. Salah satu alat yang banyak digunak...
- Kira-kira Berapa EPS yang Bagus untuk Saham Ya? Ini Jawabanya!
Dalam dunia investasi saham, EPS (Earnings Per Share) atau laba per saham adalah salah satu indikator kunci yang sering digunakan untuk menilai kin...
Peluang & Tantangan Proyeksi Ekonomi Indonesia Q4 2024Memasuki kuartal keempat tahun 2024, perekonomian Indonesia berada pada titik krusial di mana berbagai peluang dan tantangan muncul. Kondisi ekonom...
- Berikut Cara Menghitung Discounted Payback Period Paling Mudah
Discounted Payback Period (DPP) adalah metode untuk menentukan waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal, dengan memperhitungkan nil...
Memahami Saving Bond Ritel, Alternatif Investasi?Dengar-dengar soal Saving Bond Ritel tapi masih bingung itu apaan sih? Atau udah pernah dengar tapi masih ragu buat nyoba? SBR itu kayak pinjemin d...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil