Tingkatkan Profit dengan Days Sales Inventory
Pernah dengar istilah Days Sales Inventory (DSI) saat membaca laporan keuangan?
Mungkin terlihat rumit, tapi sebenarnya ini indikator sederhana yang bisa kasih gambaran seberapa cepat perusahaan menjual stok barangnya.
Nah, buat kamu yang tertarik investasi saham atau trading, memahami DSI penting banget untuk menilai efisiensi manajemen perusahaan.
Apa Itu Days Sales Inventory (DSI)?
Days Sales Inventory (DSI) adalah metrik keuangan yang mengukur berapa hari rata-rata yang dibutuhkan perusahaan untuk menjual seluruh persediaannya.
- Semakin rendah DSI → berarti persediaan cepat terjual, efisien.
- Semakin tinggi DSI → bisa berarti stok menumpuk, biaya gudang naik, atau permintaan melemah.
Rumus Days Sales Inventory (DSI)
Rumus dasar menghitung DSI adalah:
DSI = (Persediaan Rata-rata ÷ HPP) × Jumlah Hari
Keterangan:
- Persediaan rata-rata = (Persediaan awal + persediaan akhir) ÷ 2
- HPP (Harga Pokok Penjualan) = biaya untuk menghasilkan barang yang dijual
- Jumlah Hari = biasanya 365 (1 tahun)
Contoh Perhitungan
Persediaan rata-rata = Rp10 miliar
HPP = Rp60 miliar
DSI = (10 miliar ÷ 60 miliar) × 365 = 61 hari
Artinya, perusahaan butuh sekitar 61 hari untuk menjual seluruh stoknya.
Manfaat Memahami DSI
- Mengukur efisiensi persediaan – apakah stok cepat terjual atau menumpuk.
- Mengurangi biaya gudang – stok lama butuh biaya tambahan (asuransi, sewa gudang).
- Bantu keputusan pembelian – tahu kapan harus tambah stok atau kurangi.
- Indikator kinerja bisnis – DSI rendah biasanya tanda manajemen bagus.
- Identifikasi peluang pertumbuhan – DSI terlalu rendah bisa jadi sinyal perlu tambah produksi.
- Menilai saham perusahaan – analis saham sering pakai DSI untuk bandingkan antar industri.
Faktor yang Mempengaruhi DSI
- Jenis industri: FMCG biasanya punya DSI rendah, sedangkan barang mewah bisa tinggi.
- Musim: penjualan naik-turun tergantung momen (misalnya Lebaran, Natal).
- Strategi perusahaan: ada yang sengaja simpan stok lebih banyak jelang launching produk.
Days Sales Inventory dalam Trading Saham
Buat trader saham, DSI bisa dipakai untuk analisis fundamental.
- DSI turun stabil = perusahaan makin efisien, bisa jadi sinyal positif.
- DSI naik tajam = hati-hati, bisa tanda permintaan turun.
Trader bisa mengombinasikan analisis DSI dengan indikator lain seperti DSO (Days Sales Outstanding) dan DPO (Days Payable Outstanding) untuk melihat Cash Conversion Cycle (CCC).
Teori tanpa praktek bakal kurang maksimal. Nah, kamu bisa latihan analisis fundamental seperti DSI lewat akun demo trading.
Kamu bisa mencoba aplikasi HSB Investasi sebagai broker forex terbaik di Indonesia yang hadir dengan:
- Latihan dengan akun demo gratis $10,000.
- Produk lengkap: forex, saham Amerika Serikat, indeks global (Hang Seng, SP500, atau Dow Jones index), dan komoditas (XAUUSD, XAGUSD, USOIL).
- Gunakan MetaTrader 5 dengan 38 indikator teknikal, sinyal trading, dan AI trading interaktif pertama di Indonesia.
- Komisi dan spread rendah, trading jadi lebih efisien dan profit maksimal.
- Aman & diawasi BAPPEBTI
-
CS online 24 jam Senin-Jumat. Siap bantu kalau kamu butuh support saat proses KYC.
Yuk, download aplikasi HSB Investasi Android dan iOS sekarang! Mulai dari deposit kecil, latihan strategi di akun demo, lalu kembangkan modalmu di akun real. Saatnya jadi trader yang lebih percaya diri.
Pertanyaan Paling Sering Ditanyakan
Bagaimana cara menghitung Days of Inventory?
Days of Inventory dihitung dengan rumus: Days of Inventory = (Inventory Rata − rata/Penjualan Harian).
Apa itu Metode Inventory?
Metode Inventory adalah metode yang digunakan untuk mengelola persediaan barang dagang dalam bisnis, seperti FIFO (First In, First Out) dan LIFO (Last In, First Out).
Apa itu nilai inventory?
Nilai inventory adalah total nilai semua barang dagang yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu waktu tertentu.