Inflasi merupakan salah satu indikator kesehatan ekonomi suatu negara. Tingkat inflasi yang stabil dan moderat biasanya menandakan bahwa perekonomian negara tersebut tumbuh dengan baik. Namun sebaliknya, inflasi yang terlalu tinggi atau terlalu rendah mengindikasikan bahwa ada masalah dalam perekonomian negara tersebut.
Inflasi mempengaruhi banyak aspek dalam ekonomi, bisnis, bahkan kehidupan sehari-hari. Sehingga, kita sebagai masyarakat juga perlu memperhatikan tingkat inflasi agar bisa membuat keputusan finansial yang cerdas sesuai dengan kondisi ekonomi.
Dalam artikel ini, kita akan membahas dampak inflasi bagi kehidupan masyarakat dan cara untuk menyiasati keadaan ekonomi yang sedang kurang baik. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini ya!
Dampak Inflasi bagi Masyarakat
Seperti yang sudah disebutkan di atas, inflasi memiliki dampak yang signifikan bagi kehidupan sehari-hari. Berikut adalah 5 dampak terbesar dari inflasi bagi masyarakat.
1. Menurunkan Daya Beli
Ini merupakan dampak yang paling dirasakan oleh masyarakat, yaitu menurunnya daya beli. Harga barang dan jasa yang terlalu tinggi akan membuat kemampuan masyarakat dalam membeli menjadi berkurang, terutama bagi masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah.
Tak hanya berdampak buruk bagi konsumen karena tidak bisa memenuhi kebutuhannya, menurunnya daya beli masyarakat juga berdampak buruk bagi produsen dan penjual. Dengan menurunnya konsumsi maka penjualan otomatis akan berkurang, yang bisa menurunkan pendapatan dan membuat stok barang menjadi menumpuk.
2. Mengubah Pola Konsumsi
Inflasi juga bisa mengubah pola konsumsi masyarakat. Ketika harga barang-barang melambung tinggi, mayoritas masyarakat pasti akan mencari alternatif barang yang sama dengan harga terjangkau.
Selain itu, masyarakat juga cenderung akan lebih selektif dalam membeli barang. Mereka akan mengurangi pembelian produk yang dianggap kurang esensial. Misalnya, dibandingkan membeli daging seharga Rp40.000 lebih baik dialokasikan untuk membeli bahan makanan seperti telur dan sayur dengan harga yang lebih murah namun memiliki kandungan nutrisi yang tak kalah baik.
3. Menurunkan Kualitas Hidup
Inflasi yang terjadi terus menerus tanpa diiringi oleh peningkatan pendapatan bisa menurunkan kualitas hidup masyarakat. Sebab, jika pendapatan tetap sama namun harga barang dan jasa meningkat maka orang akan mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan sekunder seperti rekreasi dan pendidikan. Jika hal ini terjadi terus menerus maka akan memberikan dampak negatif dalam jangka panjang.
4. Meningkatkan Kesenjangan Sosial Ekonomi
Inflasi yang tidak terkendali dapat meningkatkan kesenjangan sosial dan ekonomi. Masyarakat kelas atas mungkin tidak akan terlalu terpengaruh jika harga barang dan jasa melambung. Namun berbeda dengan kelas medioker dan masyarakat miskin yang harus berjuang untuk mengatur perekonomian mereka agar bisa bertahan hidup. Inilah yang membuat dampak inflasi bagi masyarakat kelas bawah menjadi lebih terasa.
5. Mengubah Jenis Investasi
Inflasi juga berpengaruh terhadap penurunan nilai tabungan, obligasi dan saham karena melemahnya nilai mata uang. Hal ini dapat merugikan investor dan mengurangi daya tarik investasi deposito, obligasi, dan saham. Sehingga investor kemungkinan akan beralih ke aset-aset yang memberikan imbal hasil lebih tinggi untuk mengimbangi inflasi.
Cara Menghadapi Inflasi
Inflasi adalah fenomena ekonomi yang tidak bisa dihindari, satu-satunya pilihan adalah menghadapinya. Salah satu cara agar masyarakat bisa menghadapi inflasi di masa depan yaitu dengan mulai “melek finansial”.
Ada beberapa strategi yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi inflasi. Contohnya seperti mengelola pengeluaran dengan bijak, menabung dan berinvestasi di aset yang tahan inflasi, hingga meningkatkan keterampilan dan pendapatan.
Berikut ini adalh beberapa jenis aset investasi yang bisa dianggap tahan terhadap inflasi atau anti-inflasi.
1. Emas
Emas kerap dianggap sebagai aset lindung nilai yang tahan terhadap inflasi. Harga emas cenderung naik saat inflasi tinggi, sehingga membantu mempertahankan daya beli.
2. Properti
Sama seperti emas, nilai properti juga cenderung meningkat seiring dengan inflasi. Investasi properti seperti menyewakannya bisa dijadikan pilihan investasi yang relatif aman.
3. Saham Perusahaan Sektor Tertentu
Tak semua saham terdampak inflasi, ada beberapa saham di sektor tertentu yang justru bisa menaikkan harga produknya saat inflasi. Contohnya seperti saham di bidang energi, barang konsumsi, dan kesehatan, yang kerap bertahan lebih baik saat terjadi inflasi.
4. Obligasi Terproteksi Inflasi
Beberapa obligasi, seperti Treasury Inflation-Protected Securities (TIPS) di Amerika Serikat, memberikan imbal hasil yang disesuaikan dengan inflasi, sehingga nilai pokoknya naik mengikuti laju inflasi.
5. Komoditas Lain
Selain emas, komoditas seperti minyak, gas alam, dan bahan pangan juga cenderung naik saat inflasi tinggi. Produk-produk itu bisa kamu jadikan alternatif investasi saat inflasi sedang melambung tinggi.
Selain berinvestasi, trading juga bisa dijadikan pilihan aktivitas untuk mendapatkan penghasilan tambahan dan membantumu menghadapi inflasi, loh. Apalagi, trading memiliki potensi keuntungan yang cukup signifikan terutama jika kamu memiliki strategi dan analisis yang baik.
Tapi buat kamu yang baru pertama kali belajar trading, tenang saja ya. Di HSB Investasi kamu bisa belajar trading di akun demo dengan dana virtual $100.000. Kamu bisa mengakses berbagai instrumen trading seperti emas, minyak, forex, hingga indeks saham.
Jika kamu sudah siap untuk terjun langsung ke pasar global dan meraih peluang cuan, segera buka akun real HSB dan deposit mulai Rp600.000 saja. Mulailah pengalaman trading pertamamu di aplikasi trading terbaik, HSB Investasi.
HSB Investasi merupakan platform trading resmi yang diawasi BAPPEBTI, hadir untuk membantumu mempertajam pemahaman tentang pasar trading. Kamu juga bisa mengakses berbagai materi edukasi atau mengikuti webinar live trading untuk meningkatkan kemampuan trading.Unduh aplikasi HSB Investasi di Android dan iOS sekarang juga, ya!
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
Apa itu inflasi?
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu, yang menyebabkan penurunan daya beli masyarakat.
Apa penyebab inflasi?
Inflasi dapat disebabkan oleh tingginya permintaan (demand-pull inflation), kenaikan biaya produksi (cost-push inflation), dan faktor eksternal seperti kenaikan harga barang impor atau melemahnya nilai tukar.
Bagaimana cara mengatasi inflasi?
Bank sentral dapat mengendalikan inflasi dengan menaikkan suku bunga untuk mengurangi permintaan, sementara pemerintah bisa mengatur pasokan barang dan memberikan subsidi pada komoditas penting untuk menekan kenaikan harga.
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Berikut Cara Menghitung Market Value of Equity untuk Investasi
Market Value of Equity, atau nilai pasar ekuitas, merupakan ukuran penting dalam dunia investasi yang menunjukkan nilai total saham perusahaan berd...
- Balanced Investment Strategy: Definisi Hingga Contoh
Sobat Trader, dalam dunia investasi, memiliki strategi yang tepat sangat penting untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Salah satu pendekat...
Ini Perbedaan Utama Historical Cost dan Fair ValuePada dunia akuntansi, dua konsep penting yang sering digunakan untuk menilai nilai aset adalah Historical Cost dan Fair Value. Meskipun keduanya me...
- Strategi Jitu buat Pekerja Menghadapi Kenaikan PPN 12 Persen
Mulai 1 Januari 2025 tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Indonesia naik dari 11% menjadi 12%. Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri M...
Cara Memulai Toko Emas dan Berapa Modal yang Dibutuhkan Agar Cepat Balik ModalMemulai usaha toko emas bisa jadi peluang bisnis yang menggiurkan, apalagi melihat kebutuhan akan emas yang selalu stabil dan bahkan cenderung naik...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil