20 Daftar Mata Uang Terkuat & Terlemah di Dunia

Di balik setiap lembaran uang kertas dan koin logam, tersimpan cerita tentang kekuatan ekonomi suatu negara, stabilitas politiknya, dan bahkan kepercayaan masyarakatnya. Ada mata uang yang menjadi simbol kemakmuran dan prestise, sementara ada pula yang berjuang untuk mempertahankan nilainya di tengah badai ketidakpastian.

Apa yang membuat suatu mata uang begitu kuat atau begitu lemah? Faktor apa saja yang mempengaruhi naik turunnya nilai tukar? Dan bagaimana dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat di negara tersebut? Mari kita pecahkan misteri ini bersama-sama sambil menjelajahi 20 daftar mata uang terkuat dan terlemah di dunia.

20 Mata Uang Terkuat di Dunia

Berikut 20 mata uang tertinggi di dunia yang bisa kamu pelajari: 

1. Dinar Kuwait (KWD)

Dinar Kuwait adalah mata uang terkuat di dunia. Nilai tukarnya yang tinggi terutama didukung oleh cadangan minyak besar yang dimiliki negara ini. Dengan ekonomi yang sangat tergantung pada minyak, Dinar Kuwait tetap stabil dan kuat di pasar internasional.

2. Dinar Bahrain (BHD)

Seperti Kuwait, Bahrain juga mengandalkan sektor minyak untuk menopang ekonominya. Dinar Bahrain memiliki nilai tukar yang sangat tinggi, menjadikannya salah satu mata uang paling berharga di dunia.

3. Rial Oman (OMR)

Oman adalah negara lain di Timur Tengah dengan ekonomi yang sangat bergantung pada minyak. Rial Oman tetap kuat karena kebijakan moneter yang hati-hati dan stabilitas ekonomi yang relatif baik.

4. Dinar Yordania (JOD)

Meskipun tidak memiliki cadangan minyak sebesar negara-negara lain di kawasan ini, Yordania berhasil menjaga stabilitas mata uangnya melalui kebijakan fiskal dan moneter yang ketat.

5. Pound Sterling (GBP)

Sebagai mata uang resmi Inggris, Pound Sterling adalah salah satu mata uang paling dihormati di dunia. Nilai tukarnya yang tinggi mencerminkan kekuatan ekonomi Inggris dan posisinya sebagai pusat keuangan global.

6. Euro (EUR) 

Mata uang resmi dari 19 negara anggota Zona Euro, Euro adalah salah satu mata uang paling berpengaruh di dunia. Stabilitas dan kekuatan ekonomi Eropa menjadikan Euro sebagai mata uang yang sangat kuat.

7. Franc Swiss (CHF) 

Franc Swiss sering dianggap sebagai safe haven oleh investor karena stabilitas politik dan ekonomi Swiss. Franc Swiss tetap kuat meskipun ada gejolak ekonomi global.

8. Dolar Cayman Islands (KYD)

Cayman Islands adalah pusat keuangan internasional yang terkenal, dan Dolar Cayman Islands adalah mata uang yang kuat karena ekonomi berbasis layanan keuangan yang solid.

9. Dolar Amerika Serikat (USD) 

USD adalah mata uang paling dominan di dunia dan sering digunakan sebagai mata uang cadangan global. Ekonomi AS yang kuat dan stabil menjadikan Dolar Amerika sebagai mata uang yang sangat dihormati.

10. Dolar Kanada (CAD) 

Kanada adalah salah satu negara eksportir minyak terbesar, dan Dolar Kanada mendapatkan kekuatannya dari ketergantungan ekonomi pada sumber daya alam.

11. Dolar Singapura (SGD) 

Singapura adalah pusat keuangan Asia dan memiliki salah satu mata uang paling stabil di kawasan tersebut. Dolar Singapura kuat karena ekonomi yang terdiversifikasi dan stabilitas politik.

12. Dolar Australia (AUD) 

Australia adalah eksportir komoditas utama, dan Dolar Australia mendapat kekuatan dari harga komoditas yang tinggi dan ekonomi yang stabil.

13. Yuan Tiongkok (CNY) 

Sebagai mata uang dari ekonomi terbesar kedua di dunia, Yuan Tiongkok semakin kuat seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan pengaruh global Tiongkok.

14. Krona Swedia (SEK)

Swedia adalah negara dengan ekonomi yang sangat maju di Eropa Utara, dan Krona Swedia adalah salah satu mata uang paling stabil di kawasan ini.

15. Dirham Uni Emirat Arab (AED)

Uni Emirat Arab adalah negara dengan ekonomi yang kaya minyak, dan Dirham adalah mata uang yang stabil karena ekonomi yang kuat.

16. Dolar Selandia Baru (NZD) 

Selandia Baru memiliki ekonomi yang sangat tergantung pada ekspor komoditas dan pertanian, yang membuat Dolar Selandia Baru tetap kuat.

17. Ringgit Malaysia (MYR) 

Malaysia adalah salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, dan Ringgit Malaysia adalah mata uang yang cukup stabil.

18. Krona Norwegia (NOK)

Norwegia adalah salah satu negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia, dan Krona Norwegia tetap kuat karena ekonomi berbasis sumber daya alam yang kaya.

19. Shekel Israel (ILS) 

Israel memiliki ekonomi yang inovatif dan berkembang pesat, yang menjadikan Shekel sebagai mata uang yang kuat di kawasan Timur Tengah.

20. Yen Jepang (JPY) 

Yen Jepang adalah salah satu mata uang paling berpengaruh di dunia, meskipun nilai tukarnya tidak sekuat beberapa mata uang lain dalam daftar ini. Stabilitas ekonomi Jepang membuat Yen tetap menjadi mata uang yang penting di pasar global.

20 Mata Uang Terlemah di Dunia

1. Rial Iran (IRR)

Rial Iran adalah salah satu mata uang paling lemah di dunia, terutama karena sanksi ekonomi yang ketat dan ketidakstabilan politik di negara tersebut.

2. Dong Vietnam (VND) 

Meskipun ekonomi Vietnam terus tumbuh, Dong Vietnam tetap memiliki nilai tukar yang rendah terhadap USD.

3. Rupiah Indonesia (IDR) 

Rupiah Indonesia memiliki nilai tukar yang rendah dibandingkan dengan mata uang lainnya, meskipun ekonomi Indonesia cukup stabil.

4. Guarani Paraguay (PYG) 

Mata uang Paraguay ini memiliki nilai tukar yang rendah karena ekonomi yang relatif kecil dan ketergantungan pada sektor pertanian.

5. Som Uzbekistan (UZS) 

Som Uzbekistan adalah salah satu mata uang dengan nilai tukar yang rendah, yang mencerminkan tantangan ekonomi domestik negara tersebut.

6. Franc Guinea (GNF) 

Franc Guinea memiliki nilai tukar yang sangat rendah karena ketidakstabilan politik dan ekonomi di negara tersebut.

7. Shilling Uganda (UGX) 

Uganda memiliki mata uang yang lemah di kawasan Afrika Timur, dengan nilai tukar yang rendah terhadap USD.

8. Shilling Tanzania (TZS) 

Tanzania juga memiliki mata uang dengan nilai tukar yang rendah, meskipun negara ini memiliki potensi ekonomi yang besar.

9. Kwacha Zambia (ZMW) 

Kwacha Zambia adalah mata uang yang lemah akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan dan ketergantungan pada harga komoditas.

10. Ariary Madagaskar (MGA) 

Madagaskar adalah salah satu negara termiskin di dunia, dan mata uangnya memiliki nilai tukar yang sangat rendah.

11. Kwacha Malawi (MWK) 

Malawi adalah negara dengan ekonomi yang lemah, dan Kwacha memiliki nilai tukar yang rendah di pasar internasional.

12. Peso Kolombia (COP) 

Meskipun Kolombia memiliki potensi ekonomi yang besar, Peso Kolombia tetap lemah karena volatilitas harga minyak.

13. Bolívar Venezuela (VES) 

Venezuela adalah negara yang mengalami hiperinflasi dan krisis ekonomi yang parah, membuat Bolivar menjadi salah satu mata uang paling lemah di dunia.

14. Kyat Myanmar (MMK) 

Myanmar adalah negara dengan ketidakstabilan politik yang tinggi, yang membuat nilai tukar Kyat sangat rendah.

15. Lira Lebanon (LBP) 

Lebanon sedang menghadapi krisis keuangan yang parah, yang menyebabkan nilai tukar Lira jatuh drastis.

16. Riel Kamboja (KHR) 

Kamboja memiliki mata uang dengan nilai tukar yang sangat rendah terhadap USD, meskipun negara ini mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat.

17. Naira Nigeria (NGN) 

Nigeria adalah negara dengan inflasi tinggi dan ketergantungan pada ekspor minyak, yang membuat Naira menjadi mata uang yang lemah.

18. Peso Argentina (ARS) 

Argentina mengalami krisis ekonomi berkepanjangan, yang menyebabkan devaluasi Peso dan nilai tukar yang sangat rendah.

19. Syrian Pound (SYP) 

Suriah adalah negara yang hancur akibat perang saudara, membuat nilai tukar Syrian Pound sangat rendah di pasar internasional.

20. Lao Kip (LAK) 

Lao Kip adalah mata uang dengan nilai tukar yang sangat rendah di Asia Tenggara, meskipun negara ini memiliki stabilitas politik

Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar Mata Uang

Berikut adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi nilai tukar mata uang:

1. Permintaan dan Penawaran

Seperti komoditas lainnya, nilai tukar mata uang ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran di pasar valuta asing. Jika permintaan suatu mata uang meningkat relatif terhadap penawarannya, maka nilai tukarnya akan cenderung menguat (apresiasi). Sebaliknya, jika permintaan menurun relatif terhadap penawarannya, maka nilai tukarnya akan cenderung melemah (depresiasi).

2. Suku Bunga

Suku bunga yang lebih tinggi di suatu negara cenderung menarik investasi asing, meningkatkan permintaan mata uang negara tersebut, dan pada akhirnya menguatkan nilai tukarnya. Sebaliknya, suku bunga yang lebih rendah dapat menyebabkan arus modal keluar dan melemahnya nilai tukar.

3. Inflasi

Inflasi yang tinggi dapat menurunkan daya beli mata uang suatu negara dan mengurangi daya tariknya bagi investor asing. Hal ini dapat menyebabkan nilai tukar mata uang tersebut melemah.

4. Neraca Perdagangan

Neraca perdagangan yang surplus (ekspor lebih besar dari impor) cenderung meningkatkan permintaan mata uang domestik dan menguatkan nilai tukarnya. Sebaliknya, neraca perdagangan yang defisit (impor lebih besar dari ekspor) dapat menekan nilai tukar.

5. Utang Luar Negeri

Utang luar negeri yang tinggi dapat menimbulkan kekhawatiran tentang kemampuan suatu negara untuk membayar utangnya, mengurangi kepercayaan terhadap mata uangnya, dan melemahkan nilai tukarnya.

6. Cadangan Devisa

Cadangan devisa yang memadai dapat memberikan stabilitas pada nilai tukar suatu mata uang dengan memungkinkan bank sentral untuk melakukan intervensi di pasar valuta asing jika diperlukan.

7. Stabilitas Politik

Stabilitas politik dan sosial yang baik cenderung menarik investasi asing dan meningkatkan kepercayaan terhadap mata uang suatu negara, sehingga menguatkan nilai tukarnya. Sebaliknya, ketidakstabilan politik dapat menyebabkan arus modal keluar dan melemahnya nilai tukar.

8. Sentimen Pasar

Sentimen pasar dan ekspektasi investor juga dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang. Jika investor memiliki pandangan positif terhadap prospek ekonomi suatu negara, maka mereka cenderung membeli mata uang negara tersebut, yang pada akhirnya menguatkan nilai tukarnya.

Itulah 20 Daftar Mata Uang Terkuat dan Terlemah di Dunia yang bisa kamu pelajari, materi ini bisa menjadi acuan saat kamu melakukan trading forex. Kamu dapat memutuskan untuk menggunakan pair yang sesuai dengan gaya tradingmu.

Kamu bisa mencoba berbagi pair dengan memanfaatkan akun demo trading HSB untuk berlatih analisa teknikal seperti menganalisis candlestick dan mengeksekusi sinyal trading tanpa dana sungguhan.

Saat sudah percaya diri, daftar ke akun live HSB yang menawarkan 45 instrumen trading, termasuk 17 pasangan mata uang forex, saham AS, Hang Seng, Nasdaq, Dow Jones, hingga emas XAUUSD. Manfaatkan fitur sinyal trading untuk mendapatkan rekomendasi trading terkini dengan bantuan Relationship Manager profesional. 

Manfaatkan aplikasi trading terpercaya HSB untuk pengalaman trading yang mulus dan efisien, lengkap dengan broker forex terbaik di Indonesia.

Unduh aplikasi HSB Investasi sekarang di Android dan iOS Mulai perjalanan trading online sekarang!!

FAQ Mata Uang Terkuat & Terlemah di Dunia

Beladdina Annisa

SEO Content Writer

Satu juta download!