Memahami tingkat inflasi memiliki signifikansi besar dalam upaya kamu untuk menganalisis perubahan harga yang mampu mempengaruhi daya beli konsumen, dinamika pertumbuhan ekonomi, dan bahkan kebijakan moneter suatu negara.
Selain faktor-faktor pemicu inflasi yang penting dipahami, sebagai seorang trader yang berpengalaman, kamu juga diharapkan untuk menguasai berbagai metode yang digunakan dalam menghitung tingkat inflasi. Perbedaan metode-metode ini perlu menjadi bagian esensial dari pengetahuanmu. Melalui artikel ini, kami akan menguraikan metode penghitungan inflasi yang perlu kamu ketahui.
1. Menghitung Inflasi dengan IHK
Inflasi adalah suatu keadaan di mana harga-harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan secara berkelanjutan selama periode waktu tertentu. Ketika inflasi terjadi, hal itu dapat menurunkan daya beli masyarakat dan mengganggu stabilitas ekonomi negara secara menyeluruh.
Lalu, bagaimana tingkat inflasi diukur? Cara menghitung inflasi yang pertama dapat dilakukan dengan menggunakan metode IHK (Indeks Harga Konsumen)
Apa itu IHK?
Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah suatu ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur perubahan harga rata-rata dari sekelompok barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga dalam suatu periode waktu tertentu.
Proses penghitungan IHK di Indonesia biasanya dilakukan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) dengan beberapa langkah. Pertama, BPS akan menyeleksi ribuan barang dan jasa di pasar yang mencerminkan pola konsumsi rumah secara umum. Selain itu, barang dan jasa tersebut harus bisa menggambarkan varian harga di pasar.
Selanjutnya, data harga barang dan jasa tersebut dikumpulkan secara berkala dan setelah terkumpul, akan diolah untuk dilakukan menghitung indeks. Hasil perhitungan indeks IHK digunakan untuk membandingkan harga pada periode tertentu dengan periode dasar yang biasanya ditetapkan sebagai indeks 100.
Jika indeks naik di atas 100, itu menunjukkan adanya inflasi atau kenaikan harga, sedangkan jika indeks turun di bawah 100, itu menunjukkan deflasi atau penurunan harga. Indeks IHK tersebut dapat dipecahkan menjadi komponen-komponen harga yang lebih rinci, seperti indeks harga makanan, perumahan, kesehatan, atau pendidikan. Hal ini memungkinkan analisis yang lebih mendalam terhadap perubahan harga pada sektor-sektor tertentu dalam perekonomian.
Data IHK yang telah diolah akan digunakan oleh pemerintah untuk mengukur inflasi, memantau perubahan harga, dan menyesuaikan kebijakan moneter dan fiskal dalam negeri.
Rumus Laju Inflasi dengan IHK
Rumus umum cara menghitung laju inflasi dengan menggunakan IHK adalah sebagai berikut:
Laju Inflasi = ((IHK tahun yang diukur - IHK tahun sebelumnya) / IHK tahun sebelumnya) x 100%
Dalam rumus ini, IHK tahun yang diukur adalah indeks harga konsumen pada tahun tertentu yang ingin diukur inflasinya. Sedangkan IHK tahun sebelumnya adalah indeks harga konsumen pada tahun sebelumnya sebagai acuan perbandingan. Selisih antara IHK tahun yang diukur dan IHK tahun sebelumnya kemudian dibagi dengan IHK tahun sebelumnya, dan hasilnya dikalikan dengan 100% untuk menghasilkan persentase laju inflasi.
Misalnya, jika IHK pada tahun 2022 adalah 120 dan IHK pada tahun 2021 adalah 110, maka rumus laju inflasi akan menjadi:
Laju Inflasi = ((120 - 110) / 110) x 100% = 9,09%
Jadi, laju inflasi pada tahun 2022 adalah 9,09% berdasarkan perubahan IHK dari tahun 2021 ke tahun 2022.
2. Menghitung Inflasi dengan IHP
IHP sering dijadikan sebagai acuan untuk mengukur tekanan inflasi yang dihadapi oleh konsumen. Jika IHP naik, maka harga barang dan jasa yang dihasilkan produsen juga naik, sehingga kemungkinan harga barang dan jasa yang dijual ke konsumen juga akan naik.
Apa itu IHP?
Indeks Harga Produsen (IHP) adalah sebuah indikator ekonomi yang mengukur perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang dijual oleh produsen dalam suatu negara atau wilayah tertentu dalam periode waktu tertentu. IHP sering digunakan sebagai salah satu indikator untuk mengukur jenis inflasi atau tekanan harga di tingkat produsen.
IHP dihitung dengan membandingkan harga-harga barang dan jasa dalam satu periode waktu tertentu, biasanya bulanan atau tahunan, dengan harga-harga yang sama dalam periode waktu sebelumnya. Dalam perhitungan IHP, harga-harga barang dan jasa di pasar diwakili oleh sejumlah barang dan jasa dari berbagai sektor ekonomi.
Perubahan IHP dapat memberikan gambaran tentang pergeseran harga yang dihadapi oleh produsen dalam menghasilkan barang dan jasa. Jika IHP mengalami kenaikan, hal ini dapat mengindikasikan adanya tekanan inflasi di tingkat produsen, yang mungkin akan mengarah pada kenaikan harga barang dan jasa di tingkat konsumen. Sebaliknya, jika IHP mengalami penurunan, hal ini dapat mengindikasikan deflasi, yaitu penurunan harga barang dan jasa secara umum.
IHP digunakan oleh pemerintah, bank sentral, dan analis ekonomi untuk memantau perubahan harga di tingkat produsen dan mengantisipasi potensi perubahan harga di tingkat konsumen. Data IHP juga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, kebijakan moneter, dan perencanaan bisnis.
Rumus Laju Inflasi dengan IHP
Rumus cara menghitung laju inflasi berdasarkan Indeks Harga Produsen adalah:
Laju Inflasi = [(IHP saat ini - IHP sebelumnya) / IHP sebelumnya] x 100%
Meskipun rumus perhitungan laju inflasi IHP sama dengan rumus laju inflasi IHK, keduanya mempunyai perbedaan sebagai berikut:
- Sumber Data: IHK menghitung inflasi berdasarkan perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang dikonsumsi, sedangkan IHP berdasarkan perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang dihasilkan produsen.
- Tujuan Penghitungan: IHK digunakan untuk memberikan gambaran tentang tingkat inflasi yang dirasakan oleh konsumen atau masyarakat umum. Sedangkan IHP digunakan untuk gambaran tentang perubahan harga bahan baku dan biaya produksi.
- Jenis: IHK menghitung perubahan harga barang dan jasa yang dikonsumsi, seperti makanan, pakaian, perumahan, transportasi, dan lain-lain. Sedangkan IHP menghitung perubahan harga barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen, seperti bahan baku, barang modal, dan biaya tenaga kerja.
- Penggunaan Data: Data IHK digunakan untuk mengambil kebijakan moneter, kebijakan fiskal, atau kebijakan ekonomi lainnya yang berhubungan dengan konsumsi masyarakat. Sedangkan data IHP digunakan untuk analisis kebijakan ekonomi yang berhubungan dengan produksi dan investasi.
3. Menghitung Inflasi dengan Produk Domestik Bruto
PDB (Produk Domestik Bruto) merupakan sebuah indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur nilai total seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam jangka waktu tertentu. PDB digunakan sebagai salah satu ukuran untuk mengukur kesehatan ekonomi suatu negara.
Apa itu PDB?
PDB adalah singkatan dari Produk Domestik Bruto, juga dikenal sebagai Gross Domestic Product (GDP) dalam bahasa Inggris. PDB mengukur total nilai pasar dari semua barang dan jasa yang diproduksi oleh sebuah negara dalam satu tahun. Ini mencakup nilai tambah dari produksi di semua sektor ekonomi, termasuk pertanian, industri, dan jasa.
PDB dihitung dengan menggabungkan nilai tambah dari semua sektor ekonomi dalam satu negara, dikurangi dengan nilai impor barang dan jasa, dan ditambah dengan nilai ekspor barang dan jasa. PDB juga dapat diukur sebagai pengeluaran, yaitu total belanja konsumen, investasi, dan pengeluaran pemerintah, ditambah dengan ekspor bersih.
PDB adalah salah satu indikator utama kesehatan ekonomi suatu negara dan digunakan oleh pemerintah, perusahaan, dan investor untuk mengukur pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan.
Rumus Laju Inflasi dengan PDB
Rumus cara menghitung laju inflasi menggunakan PDB sama dengan IHK ataupun IHP, yaitu:
Laju Inflasi = ((PDB Tahun Ini - PDB Tahun Sebelumnya) / PDB Tahun Sebelumnya) x 100
Adapun, perbedaan perhitungan laju inflasi menggunakan PDB adalah sebagai berikut:
- PDB mengukur nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode waktu tertentu.
- PDB dihitung dengan mengurangi nilai output tahun ini dari nilai output tahun sebelumnya, dan menghitung perubahan persentase dari nilai tersebut.
- PDB dapat digunakan sebagai indikator inflasi karena perubahan harga barang dan jasa dapat mempengaruhi nilai output ekonomi suatu negara.
Hasil dari penghitungan inflasi dapat menjadi pertimbanganmu ketika akan melakukan transaksi jual beli atau trading forex di pasar keuangan. Dengan memahami tingkat inflasi suatu negara, Sobat Trader bisa menganalisa peluang profit yang dapat diraih dari pasangan mata uang yang akan ditransaksikan.
Selain melakukan analisa fundamental tingkat inflasi negara yang mengeluarkan mata uang forex, Sobat Trader juga bisa melakukan analisa teknikal dengan melihat grafik pergerakan harga, misalnya harga saham luar negeri atau harga emas hari ini, di pasar secara real-time. Untuk itu, kamu memerlukan aplikasi trading terpercaya seperti HSB Investasi, sebagai aplikasi broker forex terbaik di Indonesia.
Coba akun demo gratis untuk merasakan pengalaman trading sebelum memulai investasi nyata. Segera unduh aplikasi HSB Investasi di Android atau iOS dan jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan portofolio investasi kamu.
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Dampak Inflasi bagi Kehidupan Sehari-hari Masyarakat
Inflasi merupakan salah satu indikator kesehatan ekonomi suatu negara. Tingkat inflasi yang stabil dan moderat biasanya menandakan bahwa perekonomi...
- Menimbang Dampak Hasil Pilpres Amerika 2024 Terhadap Ekonomi Indonesia
Pemilu Amerika Serikat telah ditutup pada Selasa (5/11) dini hari waktu setempat. Setelah penutupan pemungutan suara, kini mata dunia tertuju pada ...
Prediksi Pergerakan Market Jika Kamala Harris Terpilih jadi Presiden ASPemilihan presiden AS 2024 akan membawa tantangan baru bagi perekonomian global, terutama jika Kamala Harris terpilih. Sebagai bagian dari pemerint...
- Prediksi Arah Market Jika Donald Trump jadi Presiden AS
Donald Trump, kandidat Partai Republik, kembali mencalonkan diri dalam pemilihan presiden AS 2024, kali ini menghadapi Kamala Harris. Setelah masa ...
Cara Memulai Toko Emas dan Berapa Modal yang Dibutuhkan Agar Cepat Balik ModalMemulai usaha toko emas bisa jadi peluang bisnis yang menggiurkan, apalagi melihat kebutuhan akan emas yang selalu stabil dan bahkan cenderung naik...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil