Apa yang Dimaksud dengan Bullish Reversal?
4 Karakteristik Bullish Reversal
10 Jenis Pola Bullish Reversal
Pola Candle Bullish Reversal: Contoh dan Kegunaannya

Bullish reversal artinya tren pasar akan mengalami kenaikan setelah sebelumnya menurun. Bullish reversal termasuk salah satu jenis analisis teknikal yang penting diketahui investor pemula untuk mendapatkan keuntungan maksimal.

Analisis teknikal ini memiliki bermacam-macam pola yang perlu kamu pahami. Lantas, apa yang dimaksud dengan bullish reversal patterns? Apa saja jenis-jenisnya? Bagaimana cara menganalisanya? Mari simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Apa yang Dimaksud dengan Bullish Reversal?

Bullish reversal merupakan istilah yang digunakan dalam analisis teknikal untuk menjelaskan situasi di mana harga saham atau pasar bergerak dari tren menurun ke tren naik. Ini dapat dikenali dengan pola grafik tertentu, seperti pola double bottom atau inverted head and shoulders.

Salah satu indikator yang sering digunakan untuk mengenali bullish reversal yaitu indikator teknikal Moving Average Convergence Divergence (MACD). Indikator ini mengukur perbedaan antara rata-rata pergerakan harga jangka pendek dan jangka panjang dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi perubahan tren.

Bullish reversal juga dapat dikenali melalui indikator lain seperti Relative Strength Index (RSI) yang mengukur kekuatan relatif dari harga saham, dan bollinger bands yang mengukur volatilitas harga saham.

Dalam analisis teknikal, investor mencari pola bullish reversal sebagai sinyal untuk membeli saham atau aset lainnya, karena diharapkan harga akan terus naik setelah terjadi perubahan tren. Namun, perlu diingat bahwa analisis teknikal tidak selalu akurat. Investor sebaiknya menggabungkan analisis teknikal dengan analisis fundamental dalam proses pengambilan keputusan investasi.

Perbedaan Bullish Reversal dengan Bullish

Bullish digunakan untuk menjelaskan situasi di mana harga saham diharapkan akan naik. Kenaikannya dapat dikenali dengan pola grafik tertentu, seperti pola cup and handle atau ascending triangle. Bullish dapat digunakan untuk menjelaskan kondisi pasar saat ini atau tren jangka panjang.

Sementara, bullish reversal menunjukkan situasi di mana harga saham atau pasar bergerak dari tren menurun ke tren naik. Kamu dapat melihatnya melalui pola grafik tertentu. Dalam kata lain, bullish reversal digunakan untuk menjelaskan perubahan tren yang terjadi dari bearish menjadi bullish.

4 Karakteristik Bullish Reversal

Sebagaimana definisinya, bullish reversal artinya harga pasar yang bergerak dari arah menurun menuju tren naik. Untuk mendeteksi kenaikan ini, kamu perlu tahu apa saja karakteristik dari bullish reversal. Yuk simak selengkapnya berikut ini.

1. Muncul Pola Grafik Tertentu 

Karakteristik utama dari bullish reversal dapat kamu lihat dari pola grafik tertentu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasinya. Pola grafik yang sering digunakan di antaranya double bottom, inverted head and shoulders, dan double top. Pola ini menunjukkan bahwa harga telah mencapai titik terendahnya dan kemudian mulai naik kembali.

2. Perubahan Tren

Karakteristik lain dari bullish reversal yaitu perubahan tren dari bearish menjadi bullish. Kamu dapat mengenali perubahan tren ini dengan mengamati harga saham dalam jangka waktu yang cukup panjang dan mengamati perubahan arah harganya.

3. Indikator Teknikal 

Indikator teknikal seperti Moving Average Convergence Divergence (MACD) dan Relative Strength Index (RSI) dapat digunakan untuk mengidentifikasi bullish reversal. Indikator ini dapat digunakan untuk mengukur perubahan tren dan mengidentifikasi sinyal beli.

4. Volume Perdagangan 

Volume perdagangan yang tinggi dapat menjadi indikasi terjadinya bullish reversal. Ini menunjukkan ada banyak pembeli yang masuk ke pasar dan menyebabkan harga saham menjadi naik.

Namun, perlu diingat bahwa volume perdagangan tidak selalu menjadi indikator pasti bullish reversal, investor harus menggabungkannya dengan indikator lain untuk membuat keputusan investasi yang tepat.

10 Jenis Pola Bullish Reversal

Ada beberapa jenis pola dari bullish reversal yang perlu kamu pahami supaya kamu bisa mengidentifikasinya dengan lebih mudah. Kamu pun bisa mendapatkan keuntungan maksimal karena membacanya dengan tepat. Yuk kenali jenis pola bullish reversal di bawah ini.

1. Pola Bullish Hammer Candlestick

Bullish Hammer Candlestick

Sesuai dengan namanya dalam Bahasa Inggris, pola candlestick bullish hammer merupakan pola single dengan sumbu ekor memanjang di bagian bawah candle atau biasa disebut lower shadow menyerupai palu.

Sumbu ekor atau lower shadow pada bullish hammer memberikan sinyal adanya upaya gagal penjual untuk menekan harga instrumen serendah mungkin akibat kehadiran pembeli yang justru menekan harga jual dan menutupnya dekat dengan harga pembukaan. Sebab itu, pola ini memberikan adanya sinyal harga yang cenderung berbalik arah harga ke bullish yang kuat.

2. Pola Inverted Hammer Candlestick

Selain bullish hammer, inverted hammer juga merupakan salah satu contoh pola bullish reversal candlestick dengan bentuk candle single yang juga bentuknya mirip seperti palu terbalik. Kamu bisa mengenali pola inverted hammer dengan melihat sumbu ekor panjang di bagian atas candle atau biasa disebut upper shadow.

Pola inverted hammer juga terbentuk dalam tren harga turun. Namun perbedaannya dengan pola bullish hammer terletak pada tekanan pembelian yang ditunjukkan dengan upper shadow. Pada inverted hammer, upper shadow muncul pasca harga pembukaan ditetapkan dan diikuti dengan tekanan penjualan yang tidak terlalu kuat.

3. Pola Bullish Engulfing Candlestick

pola bullish engulfing

Dalam pola bullish engulfing, sinyal trading menunjukkan adanya dominasi kuat trader terhadap harga di pasaran yang dapat menyebabkan harga cenderung naik. Kamu bisa mengenali pola bullish engulfing dengan memerhatikan candle hijau berukuran panjang dan candle merah berukuran lebih kecil di sebelahnya.

Disebut bullish “engulfing” karena diibaratkan candle hijau panjang menelan candle merah berikutnya yang berukuran jauh lebih kecil. Selain bullish engulfing, Sobat Trader juga bisa mempelajari pola bearish engulfing. Dalam pola bearish engulfing, terlihat adanya dominasi kuat penjual yang membuat harga cenderung mengalami penurunan.

4. Pola Bullish Morning Star

morning star candle

Dalam kondisi tren turun, pergerakan harga saham atau aset trading lainnya juga bisa membentuk pola bullish morning star yang merupakan kebalikan dari pola evening star. Pola morning star mengindikasikan sinyal reversal pattern atau pembalikan arah dari bearish ke bullish, sedangkan pola evening star merupakan tren pembalikan harga dari bullish ke bearish.

Sesuai dengan arti di balik nama pola ini, morning star menunjukkan adanya harapan dan awal mula gerakan harga yang membaik dalam penurunan tren pasar. Bullish morning star memberkan sinyal tekanan penjualan yang terjadi di sesi sebelumnya mulai bergerak ke atas lagi.

Ciri-ciri dari bullish morning star ini bisa dilihat dari posisi tiga candle morning star yang muncul secara berturut-turut. Candle pertama morning star yang merupakan candle bearish menunjukkan harga pembukaan di atas harga penutupan pada sesi kemarin.

Candle kedua morning star bisa berupa bearish, bullish, ataupun doji yang kemudian diikuti dengan candle ketiga morning star berupa candle bullish dengan harga penutupan di atas harga pembukaan. Prinsip dan cara kerja sebaliknya bisa kamu terapkan untuk menganalisa keberadaan pola evening star.

5. Pola Bullish Morning Doji Star

pola three white soldiers

Banyak trader yang meyakini bahwa pola doji star candlestick merupakan pola bullish reversal yang cukup langka. Sekilas, bentuk pola bullish morning doji star serupa dengan pola candlestick doji star.

Hanya saja, pada pola bullish morning doji star, body candle terkecil di tengah merupakan body doji candlestick yang memberikan petunjuk adanya persaingan antara sellers dan buyers, sehingga harga pembukaan dan harga penutupan di sesi tersebut memiliki nilai yang hampir sama.

6. Pola Three White Soldiers

Reversal pattern berikutnya adalah pola three white soldiers yang biasanya muncul sesaat setelah tren turun atau ketika harga sedang mengalami konsolidasi sebelum akhirnya berbalik arah.

Kamu bisa mengenali pola three white soldiers candlestick dengan melihat tiga body candle yang secara berurutan dibuka dengan harga yang lebih tinggi dari harga pembukaan di sesi sebelumnya dan di tutup dekat harga tertinggi di hari tersebut.

Pola analisa trading ini menunjukkan adanya tekanan beli yang stabil dan trader sebaiknya berhati-hati memerhatikan ukuran body candle hijau yang terlalu panjang, karena itu artinya dapat menarik minat penjual trading short dan menyebabkan penurunan harga saham atau aset trading lainnya lebih jauh ke bawah harga pasar.

7. Pola Bullish Harami

bullish harami cross

Pergerakan harga di pasar juga dipengaruhi oleh opini para pelaku yang terlibat. Jika trader pembeli mengalami kebingungan atau memiliki keraguan dalam mengambil keputusan trading, maka pola candlestick bullish harami bisa terbentuk.

Meski pola bullish harami dikenal karena analisa pola yang sederhana dan mudah, namun analisis trading dengan menggunakan bullish harami ini perlu dikonfirmasi dengan mengabungkannya dengan indikator lain seperti indikator rasio RSI, MACD, dan Fibonacci Retracment.

8. Pola Bullish Harami Cross

Saat terjadi gerakan harga yang berbalik arah dari bearish yang panjang ke bullish atau dari downtrend ke uptrend, kamu bisa mencari keberadaan pola candlestick bullish harami cross yang terdiri dari dua buah candle. Candlestick pertama berwarna merah dengan ukuran body candle panjang yang mengindikasikan harga mengalami downtrend kuat.

Kemudian diikuti candlestick doji dengan sumbu ekor atas dan ekor bawah yang sama panjang dan bagian body candle berukuran tipis yang membuatnya menyerupai tanda silang (cross) dengan posisi horizontal.

9. Pola Rising Three Methods

Candlestick berikutnya adalah pola rising three methods bullish yang dibentuk dari lima candlestick. Kelompok candle ini bisa dibedakan menjadi candle bullish dan candle bearish.

Candle pertama berwana hijau dengan ukuran panjang yang terbentuk dalam uptrend diikuti dengan candle kedua hingga candle keempat berukuran kecil yang bergerak naik dan turun dalam rentang harga candle hijau pertama.

Ditutup dengan candlestick kelima berwarna hijau dengan ukuran panjang dimana harga penutupan candle tersebut lebih tinggi dari harga penutupan pada candle hijau pertama.

10. Pola Piercing Line

Pola pembalikan terakhir adalah piercing line yang terdiri dari dua candle, body bearish diikuti body bullish dengan gap down yang posisinya lebih dari setengah body candle sebelumnya.

Kamu bisa membaca pola candlestick reversal ini dengan melihat body pertama dengen kecenderungan bearish dan berukuran panjang, kemudian body kedua dengan harga pembukaan berada di gap down dengan posisi akhir berada di bawah harga penutupan body candlestick pertama.

Piercing line terbentuk karena adanya gap down yang terjadi di hari pertama. Gap down ini artinya harga pembukaan di hari kedua posisinya berada dekat level terendah dan harga penutupan posisinya dekat level tertinggi.

Pola piercing line dapat memberikan informasi bahwa trader pembeli mengambil alih pasar untuk meraih keuntungan dengan sinyal beli. Namun demikian, ada baiknya kamu tetap menggunakan dukungan dari indikator lain untuk memberikan konfirmasi pembentukan piercing line yang kuat.

Kamu perlu dengan tepat mengenali pola grafik yang menunjukkan bullish reversal di pasar. Bullish reversal artinya harga saham mengalami kenaikan dan kamu bisa memaksimalkan kondisi ini untuk mendapatkan keuntungan maksimal. 

Untuk itu, penting untuk kamu benar-benar memahami bullish reversal ini. Ada baiknya kamu melakukan simulasi trading terlebih dahulu sebelum mulai trading saham agar lebih memahami cara kerjanya.

Kamu bisa buat akun demo di aplikasi HSB, lalu membuat akun live jika sudah cukup memahaminya. Kalau begitu, yuk download aplikasi HSB sekarang juga dan mulai trading dengan aman dan nyaman!***

Tag Terkait:
DISCLAIMER
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan hanya sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
Artikel Lainnya

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
Mulai Pengalaman Trading Terbaik