Jika kamu mencari alternatif investasi jangka panjang yang stabil dan terpercaya, mungkin saatnya untuk mengenal lebih jauh tentang Surat Berharga Negara (SBN). SBN adalah instrumen investasi yang diterbitkan oleh pemerintah dan menawarkan keuntungan yang menarik dengan risiko yang relatif rendah.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi apa itu SBN, kelebihan dan kekurangan investasi ini, serta bagaimana SBN dapat menjadi pilihan cerdas untuk diversifikasi portofolio kamu. Jangan lewatkan informasi penting ini, karena SBN bisa jadi kunci untuk meraih tujuan keuangan jangka panjangmu dengan lebih aman dan terencana!
Apa itu Surat Berharga Negara (SBN)?
Surat Berharga Negara atau yang biasanya juga dikenal dengan SBN adalah instrumen investasi yang diterbitkan oleh pemerintah dan dapat dijual belikan di pasar uang. SBN ini digunakan oleh pemerintah untuk membiayai defisit anggaran atau proyek-proyek pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah.
Selain itu SBN juga dapat digunakan sebagai salah satu instrumen kebijakan moneter untuk mengatur likuiditas di pasar uang. Meskipun SBN diterbitkan atas kepentingan pemerintahan, tetapi para investor juga bisa mengambil keuntungan dari investasi yang diberikan kepada pemerintah.
Tentunya sistem keuntungan alias imbal hasil dari investasi SBN yang dilakukan berbeda dari instrumen lainnya. Namun hal ini tidak menjadi masalah selama kamu mempelajarinya sebelum berinvestasi. Secara umum imbal hasil investasi SBN diberikan dalam bentuk bunga dengan pajak yang dikenakan lebih rendah daripada deposito.
Masih banyak masyarakat yang belum tahu bahwa berinvestasi SBN membawa banyak keuntungan. Mulai dari tingkat risiko yang relatif rendah, jaminan keamanan tinggi, hingga imbal hasil yang cukup pasti.
Selain itu kamu juga tidak perlu khawatir tidak mendapatkan keuntungan karena SBN juga memiliki likuiditas yang tinggi. Itu berarti SBN dapat dengan mudah dijual dan dicairkan kapan saja sesuai kebutuhan. Adanya kemudahan dalam melakukan transaksi jual beli ini juga memungkinkan kamu untuk memperoleh keuntungan dalam waktu yang lebih cepat.
SBN dalam praktik perdagangannya terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan 2 aspek, yakni prinsip pengelolaannya dan imbal hasilnya. Masing-masing jenis SBN juga terbagi lagi menjadi bagian yang lebih detail seperti SBN konvensional dan syariah serta fixed rate dan floating rate. Supaya kamu punya pemahaman yang lebih dalam, langsung saja simak penjelasannya berikut ini.
Jenis SBN Berdasarkan Prinsip Pengelolaannya
SBN dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu SBN konvensional dan SBN syariah. SBN konvensional biasanya diterbitkan berdasarkan prinsip pengelolaan yang umumnya digunakan pada instrumen investasi lainnya, seperti obligasi dan deposito. Namun tidak demikian dengan SBN syariah yang hanya diterbitkan berdasarkan prinsip syariah melalui aturan-aturan yang ada dalam agama Islam.
1. SBN Konvensional
SBN konvensional secara umum dilakukan berdasarkan aturan khusus untuk kepentingan pemerintah melalui pengeluaran surat utang negara. Jadi bisa juga disebutkan bahwa kamu sebagai investor membeli surat utang negara sebagai jaminan akan adanya imbal hasil pada masa mendatang.
Semua sistem alias cara kerjanya juga didasarkan pada undang-undang serta aturan yang diberlakukan oleh instansi keuangan milik pemerintah demi menjamin keamanannya. Dalam prinsip konvensional, terdapat 2 jenis SBN yang diperjual belikan, yaitu ORI dan SBR.
- Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI)
Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI) merupakan jenis surat berharga negara konvensional yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan nasional.
ORI dapat dibeli dengan nominal yang relatif kecil serta tenor yang bervariasi. Walau demikian imbal hasil yang diberikan tetap akan lebih tinggi daripada deposito bank. Selain itu ORI juga memberikan potensi capital gain karena dapat dijual belikan di pasar sekunder dengan harga yang lebih tinggi daripada harga awalnya.
Keuntungan lain berinvestasi ORI ialah karena adanya jaminan langsung dari negara. Apalagi kepemilikan ORI juga tidak akan dikenakan pajak penghasilan individu sehingga para investor dapat merasakan keuntungannya secara maksimal.
- Savings Bond Ritel (SBR)
Savings Bond Ritel (SBR) adalah jenis surat berharga negara yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan dan memperkenalkan investasi pada masyarakat luas.
SBR dapat dibeli dengan nominal yang juga relatif kecil serta pilihan tenor yang bervariasi. Tentunya imbal hasil yang diberikan tetap lebih tinggi daripada deposito yang dilakukan di bank. Sama seperti ORI, SBR pun dapat dijual belikan di pasar sekunder sehingga memungkinkan investor untuk memperoleh keuntungan dari selisih harga jual beli yang dilakukan.
2. SBN Syariah
Berbeda dari SBN konvensional, prinsip syariah mengutamakan sistem transaksi yang didasarkan pada aturan agama Islam. Seperti halnya tidak ada riba ataupun utang dalam SBN syariah.
Itu sebabnya jenis SBN syariah yang dijual belikan di pasar uang disebut sebagai sukuk, bukan surat utang. Setidaknya ada dua jenis SBN syariah yang beredar yakni sukuk tabungan dan sukuk ritel indonesia.
- Sukuk Tabungan
Sukuk Tabungan mengacu kepada jenis surat berharga syariah yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia melalui Lembaga Pengelola Investasi (LPI) dengan tujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan dan memperkenalkan investasi syariah pada masyarakat luas.
Sukuk Tabungan dapat dibeli dengan nominal yang relatif kecil serta tenor yang bervariasi. Secara prinsip sebenarnya masih sama karena investor bisa menjualnya kembali di pasar sekunder untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi. Berinvestasi di sukuk tabungan pastinya aman dan halal sehingga masyarakat beragama Islam tidak perlu khawatir tentang kehalalannya.
- Sukuk Ritel Indonesia
Diterbitkan melalui institusi yang sama yakni Lembaga Pengelola Investasi (LPI), sukuk ritel Indonesia juga berguna untuk meningkatkan inklusi keuangan dan membuat investasi syariah makin dikenal masyarakat luas.
Investasinya bisa diputuskan dengan nominal yang relatif kecil agar masyarakat dari kalangan mana pun dapat ikut berpartisipasi. Imbal hasil yang akan diterima investor pastinya akan lebih besar daripada deposito pada umumnya. Jadi setiap investor dapat melakukan diversifikasi sesuai kebutuhan dan keinginan mereka masing-masing.
Jenis Ritel Berdasarkan Imbal Hasil
Selain dibedakan berdasarkan prinsip pengelolaannya, SBN juga dapat dibedakan berdasarkan imbal hasilnya. Terdapat dua jenis SBN berdasarkan imbal hasilnya, yaitu fixed rate dan floating with floor.
1. Fixed Rate
SBN jenis fixed rate memberikan keuntungan dalam bentuk bunga yang tetap selama masa tenor SBN. Keuntungan ini akan diberikan oleh pemerintah pada tanggal jatuh tempo atau pada saat SBN dijual oleh investor di pasar sekunder. SBN jenis ini pastinya tepat dipilih kalau kamu merupakan investor yang menginginkan keuntungan stabil dan pasti.
2. Floating With Floor
SBN jenis floating with floor memberikan keuntungan berupa bunga yang mengikuti pergerakan suku bunga pasar, tetapi dengan batasan bawah tertentu (floor). Hal ini bertujuan untuk memberikan kepastian bagi investor bahwa keuntungan yang diterima tidak akan turun di bawah batas floor yang telah ditetapkan.
Jika suku bunga pasar naik di atas floor maka keuntungan yang diterima investor pasti akan meningkat. Dalam jenis SBN floating with floor, terdapat dua macam yaitu floating rate dengan floor dan floating rate dengan minimum return.
Pada jenis SBN floating rate dengan floor, bunga yang didapatkan oleh investor mengikuti pergerakan suku bunga pasar, tetapi tidak akan turun di bawah batas floor yang telah ditetapkan.
Sedangkan pada jenis SBN floating rate dengan minimum return, selain mengikuti pergerakan suku bunga pasar, investor juga akan mendapatkan keuntungan minimal yang telah ditetapkan sebelumnya.
Apakah Investasi SBN Aman?
Investasi SBN dianggap sebagai salah satu investasi yang relatif aman. Hal ini dikarenakan SBN diterbitkan oleh pemerintah yang jelas memiliki kredibilitas tinggi dan dijamin oleh negara. Selain itu SBN juga dapat dibeli dengan nominal yang relatif kecil sehingga dapat diakses oleh berbagai kalangan investor.
Namun seperti halnya investasi yang lain, investasi SBN juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan. Salah satunya seperti risiko suku bunga yang membuat investor mengalami kerugian apabila suku bunga pasar naik. Kemudian waspada juga dengan risiko inflasi yang dapat mengurangi nilai investasi SBN.
Untuk mengatasi risiko ini, investor dapat melakukan diversifikasi portofolio dengan membeli beberapa jenis SBN berbeda atau mengombinasikannya bersama instrumen investasi yang lain. Kemudian jangan lupakan tenor yang ditetapkan oleh masing-masing SBN sehingga tidak ada masalah yang akan terjadi pada kemudian hari.
Jadi apakah kamu sudah memahami apa itu Surat Berharga Negara alias SBN? Semoga kamu terbantu dengan penjelasan informasi yang sudah dijelaskan di atas. Intinya ialah kamu harus secara sadar melakukan investasi ketika sudah memiliki pemahaman penuh tentang SBN.
Pastinya sebagai investor, kamu harus terus belajar banyak hal baru yang berkaitan dengan dunia investasi. Tentunya hal ini juga berlaku apabila kamu ingin menjadi seorang trader profesional. HSB punya banyak informasi dan materi belajar trading untuk pemula yang bisa kamu akses secara gratis.
Tinggal kunjungi website HSB dan temukan semua informasi yang kamu butuhkan. Lalu apabila merasa sudah siap maka kamu bisa melakukan uji coba melalui akun demo trading HSB . Di akun demo trading, kamu bisa melatih kemampuan memperdagangkan beragam instrumen keuangan tanpa takut rugi karena menggunakan dana virtual hingga $100,000.
Untuk bisa mengakses akun demo, kamu bisa membutuhkan aplikasi trading HSB. Jangan tunda lagi! Unduh aplikasi HSB Investasi sekarang di Android dan iOS dan mulai perjalanan trading modern sekarang!***
FAQ
Apa saja yang termasuk Surat Berharga Negara?
Sobat Trader, Surat Berharga Negara (SBN) adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh pemerintah untuk pembiayaan negara. Beberapa jenis SBN yang paling umum meliputi Obligasi Negara, Surat Utang Negara (SUN), Sukuk Negara, dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN). Masing-masing jenis SBN ini memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda, tetapi semuanya dijamin oleh pemerintah, sehingga menjadi pilihan investasi yang relatif aman.
Apakah SBN dibayar tiap bulan?
Pembayaran imbal hasil dari Surat Berharga Negara bervariasi tergantung pada jenis SBN yang kamu miliki. Untuk Obligasi Negara dan Sukuk Negara, pembayaran kupon atau imbal hasil biasanya dilakukan secara berkala, biasanya setiap bulan atau setiap tiga bulan, tergantung dari ketentuan masing-masing seri SBN. Jadi, jika kamu memiliki SBN dengan ketentuan pembayaran bulanan, maka kamu akan menerima imbal hasil setiap bulan.
Bagaimana cara membeli Surat Berharga Negara?
Untuk membeli Surat Berharga Negara, Sobat Trader bisa melakukannya melalui mitra distribusi resmi yang ditunjuk oleh pemerintah, seperti bank, perusahaan sekuritas, atau platform investasi online. Prosesnya cukup mudah, kamu hanya perlu mendaftar, memilih seri SBN yang ingin dibeli, dan melakukan pembayaran sesuai nominal yang diinginkan. Pendaftaran biasanya dilakukan saat masa penawaran, dan setelah itu, kamu bisa memantau investasi SBN melalui akun di mitra distribusi tersebut.
Apa bedanya SBN dan SUN?
Surat Berharga Negara (SBN) adalah istilah umum yang mencakup semua instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah, termasuk Surat Utang Negara (SUN). Jadi, SUN adalah bagian dari SBN. Bedanya, SUN lebih spesifik merujuk pada surat utang dalam bentuk obligasi dan surat perbendaharaan negara, yang merupakan utang jangka menengah hingga panjang. Sementara itu, SBN juga mencakup instrumen lain seperti Sukuk, yang merupakan surat berharga syariah.
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- 6 Faktor Penting dalam Menghitung Risiko Portofolio
Mengelola portofolio investasi bukan hanya tentang memilih aset yang bisa memberikan return maksimal, tetapi juga tentang memahami dan mengelola ri...
- Bagaimana Hubungan Antara Risk & Return Investasi?
Dalam dunia investasi, dua konsep yang tidak bisa dipisahkan adalah risk dan return. Investor selalu berusaha memaksimalkan return dari investasi m...
5 Manfaat Menghitung Risk dan Return PortofolioDalam dunia investasi, risk dan return adalah dua faktor utama yang harus dipertimbangkan oleh setiap investor. Ketika membuat keputusan investasi,...
- Jenis-Jenis Return Portofolio yang Dapat Diukur
Mengukur dan menghitung return portofolio investasi adalah salah satu aspek paling penting dalam dunia investasi. Return atau tingkat pengembalian ...
Siapakah Trader Forex Memiliki Strategi Terbaik?Dunia trading forex adalah salah satu arena yang penuh tantangan dan ketidakpastian. Setiap hari, miliaran dolar berpindah tangan di pasar mata uan...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil