Trading & kelola akun MT di Aplikasi HSB Trading
store google
Memahami Risiko Likuiditas Dan Contohnya

Apakah kamu pernah mendengar istilah rasio likuiditas dan contohnya? Istilah ini digunakan untuk menggambarkan situasi risiko perusahaan atau individu yang sudah tidak mampu lagi memenuhi kewajiban keuangan dalam jangka pendek, karena tidak bisa mengubah asetnya menjadi uang tunai. 

Contoh nyata risiko likuiditas dapat terjadi pada perusahaan yang memiliki sebagian besar asetnya dalam bentuk properti atau investasi jangka panjang, sehingga sulit dijual atau dikonversi menjadi uang tunai dengan cepat untuk memenuhi kewajiban keuangan yang ada. 

Selain itu, risiko likuiditas juga dapat terjadi pada lembaga keuangan, seperti bank yang mengalami penarikan dana yang signifikan dari nasabahnya secara bersamaan dan tidak memiliki cadangan likuiditas yang cukup untuk memenuhi penarikan dana tersebut. 

Untuk itu, penting bagi perusahaan atau lembaga keuangan tersebut untuk memahami dan mengelola risiko likuiditas dengan hati-hati agar dapat menjaga keberlangsungan bisnisnya. Untuk bisa mengenal lebih lanjut tentang rasio likuiditas, kamu bisa simak uraian lengkap di bawah ini. 

Mengenal Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas merupakan risiko yang berkaitan dengan kemampuan perusahaan atau individu untuk memenuhi kewajiban keuangan pada waktu yang telah ditentukan atau dalam jangka waktu yang dapat diterima. Risiko likuiditas dapat terjadi ketika suatu perusahaan atau individu tidak memiliki cukup aset yang dapat diubah menjadi uang tunai untuk memenuhi kewajiban keuangan.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya risiko likuiditas, seperti ketidakseimbangan antara kas masuk dan kas keluar, perubahan kondisi pasar yang tidak terduga, atau kesalahan manajemen keuangan yang terjadi.

Penting bagi perusahaan atau individu memahami risiko likuiditas yang dihadapi dan mengelolanya dengan baik untuk memastikan kelangsungan bisnis yang berkelanjutan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan strategi manajemen likuiditas yang efektif, seperti menjaga saldo kas yang memadai, mengalokasikan aset yang tepat dan melakukan diversifikasi portofolio investasi, serta menjalin hubungan yang baik dengan pemberi pinjaman.

4 Penyebab Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas terjadi ketika perusahaan atau individu menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban keuangannya pada waktu yang telah ditentukan. Mengapa risiko likuiditas ini dapat terjadi? Untuk mencari tahu jawabannya mari simak uraian berikut ini. 

1. Ketidakseimbangan antara Kas Masuk dan Kas Keluar

Perusahaan atau individu tertentu dapat mengalami risiko likuiditas jika kas masuk tidak cukup untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus dibayar dalam jangka waktu yang ditentukan. Hal ini bisa terjadi saat perusahaan mengalami penurunan pendapatan yang sangat tajam, sehingga biaya operasional perusahaan sudah tidak bisa terbayarkan lagi. 

2. Perubahan Kondisi Pasar yang Tidak Terduga

Risiko likuiditas juga dapat terjadi jika terjadi perubahan kondisi pasar yang tidak terduga, seperti terjadinya krisis ekonomi, fluktuasi nilai tukar mata uang, atau perubahan suku bunga. Perubahan kondisi pasar ini dapat memengaruhi kemampuan perusahaan dalam memperoleh pendanaan baru atau menjual aset dengan cepat. 

3. Kesalahan Manajemen Keuangan

Kesalahan dalam manajemen keuangan, seperti pengelolaan kas yang buruk atau pengambilan risiko yang terlalu tinggi dapat menyebabkan terjadinya risiko likuiditas. Hal ini dapat terjadi bila perusahaan tidak memiliki rencana manajemen likuiditas yang efektif. Bisa juga karena manajemen keuangan perusahaan tidak memperhatikan kondisi pasar yang sedang terjadi. 

4. Tergantung pada Sumber Pendanaan yang Terbatas

Perusahaan yang tergantung pada sumber pendanaan yang terbatas, seperti pinjaman bank atau investor tunggal juga berisiko mengalami risiko likuiditas. Dalam kondisi tertentu, pemberi pinjaman atau investor bisa jadi menarik kembali dana yang telah ditanamkan. Untuk itu, pihak perusahaan harus bisa mandiri secara finansial agar perusahaan masih bisa berkembang hingga beberapa tahun ke depan. 

Contoh Risiko Likuiditas

Salah satu risiko likuiditas dan contohnya yaitu ketika suatu perusahaan memiliki aset yang sulit dijual atau dikonversi menjadi uang tunai dengan cepat untuk memenuhi kewajiban keuangan yang ada. 

Misalnya, sebuah perusahaan memiliki sebagian besar asetnya dalam bentuk properti, tanah, atau investasi jangka panjang lainnya. Lalu, terjadi situasi di mana perusahaan perlu membayar utang atau tagihan segera. Dalam hal ini, aset yang dimiliki perusahaan sulit dijual dalam waktu yang cepat tanpa mengalami kerugian besar. 

Sebagai akibatnya, perusahaan mungkin tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya tepat waktu dan dapat mengalami risiko likuiditas yang signifikan. 

Selain itu, risiko likuiditas juga dapat terjadi jika perusahaan mengambil kredit atau pinjaman untuk membiayai operasinya. Kemudian perusahaan mengalami kesulitan dalam membayar kembali utang atau pembayaran bunga yang jatuh tempo. 

Jika perusahaan tidak memiliki sumber pendanaan yang memadai atau tidak dapat memperoleh pendanaan baru dengan cepat, maka perusahaan dapat mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban keuangan yang ada dan terkena risiko likuiditas.

Contoh lainnya, saat bank mengalami penarikan dana yang signifikan dari nasabahnya secara bersamaan. Jika bank tidak memiliki cadangan likuiditas yang cukup, maka bank dapat mengalami kesulitan dalam memenuhi penarikan dana tersebut dan terkena risiko likuiditas yang signifikan.

Dalam semua contoh tersebut, risiko likuiditas dapat mengancam kelangsungan bisnis perusahaan atau lembaga keuangan, sehingga sangat penting bagi perusahaan atau individu untuk mengelola risiko likuiditas dengan hati-hati dan memastikan perusahaan memiliki rencana cadangan likuiditas yang memadai.

Mengelola risiko likuiditas sangat penting untuk menjaga kelangsungan bisnis perusahaan. Untuk itu, perusahaan harus memahami penyebab risiko likuiditas dan mengembangkan strategi manajemen likuiditas yang tepat untuk meminimalisir dampak risiko tersebut.

Kamu juga bisa melakukan investasi saham dengan likuiditas yang tinggi sebagai strategi dalam menjalankan usaha atau bisnis. Tentu agar kamu tidak terkena risiko likuiditas yang bisa membuat perusahaan mengalami kerugian finansial.

Untuk memulai investasi saham, kamu bisa melakukannya melalui aplikasi HSB. Transaksi trading saham online di aplikasi HSB aman dan transparan, jadi kamu tidak perlu khawatir mengenai keamanannya. 

Daftarkan akun trading kamu sekarang juga dan raih beragam manfaatnya bersama HSB. Yuk download aplikasi HSB untuk memulai trading saham dan raih keuntungan maksimal untuk meminimalisir risiko likuiditas perusahaan.

DISCLAIMER
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan hanya sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
bonus tanpa deposit
Artikel Lainnya

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
Mulai Pengalaman Trading Terbaik