Ada berbagai jenis Pola Chart, diantaranya adalah Pola Double Top Chart Pattern dan Pola Double Bottom. Sobat Trader dapat menggunakan pola-pola ini untuk memprediksi arah pergerakan harga dan menemukan titik entry serta exit yang tepat.
Pola Double Top Chart Pattern adalah pola pembalikan (reversal) tren bearish yang terbentuk setelah mencapai harga tinggi dua kali berturut-turut yang sama atau hampir sama tinggi dengan lembah diantara keduanya.
Pola ini dapat dikenali dari grafik harga forex atau saham karena bentuknya yang menyerupai dua gunung atau huruf “M”. Pola ini juga menandakan bahwa tekanan beli sudah melemah dan kemungkinan akan terjadi perubahan arah tren dari Bullish (naik) menjadi Bearish (turun).
Sedangkan Pola Double Bottom Chart Pattern merupakan kebalikannya. Pola ini terbentuk ketika harga asetmengalami dua penurunan yang sama atau hampir sama, diikuti oleh kenaikan harga yang signifikan diantaranya. Pola ini akan terlihat menyerupai huruf “W”.
Titik rendah (lembah) yang tersentuh oleh pola ini akan dianggap sebagai Level Support, sementara titik atas (puncak) yang signifikan memiliki potensi pembalik (reversal) bullish. Pola ini dianggap sebagai sinyal beli karena menunjukkan bahwa tekanan jual telah mereda dan harga saham kemungkinan akan naik. Lantas apa saja perbedaan keduanya? Berikut 7 Perbedaan antara Pola Double Top dan Double Bottom.
1. Arah Tren Pola
Arah tren forex, saham, atau komoditas menunjukkan pergerakan harga aset dalam jangka waktu tertentu. Arah tren dapat naik (Bullish), turun (Bearish), atau datar (Sideways). Analisis tren, termasuk memantau harga emas hari ini, mempelajari chart patterns, dan mengamati harga minyak dunia, dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan harga saham di masa depan dan untuk menentukan strategi trading yang tepat.
Dalam hal ini, arah tren Pola Double Top menandakan bahwa tekanan beli sudah melemah dan kemungkinan akan terjadi perubahan arah tren dari naik menjadi turun. Sedangkan, arah tren Pola Double Bottom menandakan bahwa tekanan jual sudah melemah dan kemungkinan akan terjadi perubahan arah tren dari turun menjadi naik.
2. Bentuk Pola
Dari penjelasan sebelumnya, Sobat Trader dapat dengan mudah mengenali dua pola ini. Pola Double Top terdiri dari dua puncak yang hampir sama tinggi dengan lembah di antaranya dan membentuk huruf “M”. Sedangkan, Pola Double Bottom terdiri dari dua lembah yang hampir sama rendah dengan puncak di antaranya dan membentuk huruf “W”.
Dengan mengetahui bentuk dari salah satu dari dua pola di atas yang muncul pada grafik harga, Sobat Trader dapat memprediksi pergerakan harga di masa depan dan mengambil keputusan sesuai dengan strategi trading yang digunakan.
3. Sinyal Pola
Sinyal tren pada grafik harga dapat memberikan informasi penting untuk mengetahui kapan waktu terbaik dalam membeli atau menjual aset. Pola Double Top memberikan sinyal bearish, yaitu sinyal untuk menjual atau mencari posisi short. Sedangkan, Pola Double Bottom memberikan sinyal bullish, yaitu sinyal untuk membeli atau mencari posisi long.
Dengan mengetahui sinyal pada dua pola tersebut, Sobat Trader dapat menjadikannya sebagai salah satu indikator dalam pengambilan keputusan untuk mendapatkan keuntungan maksimal atau meminimalisir kerugian.
4. Konfirmasi Sinyal Pola
Mengkonfirmasi sinyal yang terjadi pada grafik harga merupakan tahapan penting bagi Sobat Trader untuk melihat apakah sinyal tersebut valid atau hanya kebetulan, sehingga tidak terjebak oleh sinyal palsu (fake signal).
Pola Double Top menjadi valid apabila harga menembus garis horizontal yang ditarik pada puncak kedua Ini menandakan bahwa tekanan beli sudah melemah dan kemungkinan akan terjadi perubahan arah tren dari naik menjadi turun.
Biasanya, pergerakan harga setelah menembus garis leher (neckline) akan cenderung turun seiring dengan menurunnya tekanan beli.
Sebaliknya, Pola Double Bottom menjadi valid jika harga menembus garis horizontal yang ditarik pada lembah kedua. Ini menandakan bahwa tekanan jual sudah melemah dan kemungkinan akan terjadi perubahan arah tren dari turun menjadi naik. Biasanya, pergerakan harga setelah menembus garis leher akan cenderung naik seiring dengan meningkatnya tekanan beli.
Perlu dicatat bahwa konfirmasi suatu pola tidaklah selalu jelas, dan harga dapat berfluktuasi di sekitar garis leher sebelum memberikan sinyal yang jelas. Oleh karena itu penting untuk tidak hanya mengandalkan pengenalan pola, tetapi juga untuk selalu mempertimbangkan indikator lain, seperti RSI atau Moving Average dan faktor lain sebelum membuat keputusan perdagangan.
5. Penempatan Stop Loss
Stop Loss adalah fitur yang digunakan dalam perdagangan untuk menentukan batas kerugian maksimal yang diterima oleh seorang trader. Fitur Ini dapat ditentukan pada titik harga yang dipilih oleh trader untuk menutup posisi secara otomatis. jika harga aset mencapai atau melewati harga tersebut.
Contohnya, jika seseorang membeli saham seharga $100 dan menempatkan Stop Loss pada $90, posisi akan ditutup secara otomatis jika harga saham turun hingga $90. Ini akan mencegah kerugian lebih lanjut jika harga saham terus turun.
Jika ternyata sinyal Double Top valid, maka memasang Stop Loss akan membatasi kerugian jika harga bergerak turun lebih jauh dari yang diharapkan.
Pola Double Top adalah pola grafik yang menunjukkan kondisi pasar yang mengalami kenaikan harga, kemudian mengalami koreksi dan kembali naik sebelum akhirnya kembali turun dan menembus tingkat harga terendah sebelumnya. Dalam hal ini, Stop Loss dapat diletakkan di bawah tingkat harga terendah dari Pola Double Top.
Sedangkan Pola Double Bottom adalah pola grafik yang menunjukkan kondisi pasar yang mengalami penurunan harga, kemudian mengalami koreksi dan kembali turun sebelum akhirnya kembali naik dan menembus tingkat harga tertinggi sebelumnya. Dalam hal ini, Stop Loss dapat diletakkan di atas tingkat harga tertinggi dari Pola Double Bottom.
Secara umum, Stop Loss digunakan untuk membatasi kerugian dalam trading. sehingga penempatannya sangat tergantung dari strategi dan analisa masing-masing trader.
6. Penempatan Order Target
Order target adalah fitur yang digunakan dalam perdagangan untuk menentukan harga yang diharapkan pada saat posisi ditutup. Ini dapat digunakan untuk mengambil keuntungan dari pergerakan harga yang diharapkan dalam arah yang sesuai dengan posisi trader.
Secara sederhana, order target adalah order yang ditempatkan pada harga tertentu yang akan menutup posisi secara otomatis jika harga aset mencapai atau melewati harga tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengambil keuntungan dari pergerakan harga yang diharapkan dalam arah yang sesuai dengan posisi trader.
Contohnya, jika seseorang membeli pasangan mata uang seharga $100 dan menempatkan order target pada $110, posisi akan ditutup secara otomatis jika harga aset naik hingga $110. Ini akan memberikan peluang keuntungan sebesar $10 dari perdagangan tersebut.
Apabila sinyal Pola Double Top ternyata valid, maka menempatkan order target profit di atas titik puncak kedua dari pola ini akan memberikan potensi keuntungan maksimal sebelum harga bergerak turun.
7. Menunggu Konfirmasi Sinyal
Agar tidak terjebak dengan sinyal palsu, menunggu konfirmasi sinyal seperti Candlestick Bearish atau indikator Bearish lainnya seperti Moving Average Crossover dapat memberikan keyakinan lebih kepada bahwa harga akan bergerak turun.
Dengan proses konfirmasi ini, kamu dapat menggunakannya sebagai informasi sesuai dengan strategi trading yang diinginkan sebelum mengambil keputusan.
Cara paling mudah yang bisa kamu lakukan untuk mengidentifikasi kedua pola chart pattern ini adalah dengan mengamati laju grafik pergerakan harga secara real-time melalui platform atau aplikasi trading berteknologi canggih, seperti milik HSB Investasi. Kamu juga bisa menggunakan akun demo gratis untuk trading tanpa risiko.
Akun demo HSB Investasi memberikan dana virtual hingga $100,000 untuk mencoba berbagai strategi trading dan instrumen seperti pasangan mata uang forex, saham AS, indeks seperti Hang Seng atau Dow Jones index, dan komoditas seperti XAUUSD, XAGUSD, dan USOil. Dengan menggunakan aplikasi trading HSB, kamu dapat berlatih dengan chart patterns lengkap dan fitur manajemen risiko tanpa risiko kehilangan uang sungguhan.
Manfaatkan aplikasi trading terpercaya HSB untuk pengalaman trading yang mulus dan efisien, lengkap dengan broker forex terbaik di Indonesia.
Unduh aplikasi HSB Investasi sekarang di Android dan iOS. Mulai perjalanan trading online sekarang!!
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Belajar Trading NZD/JPY di Akun Demo Gratis
Pengertian Akun Demo NZD/JPY Akun demo NZD/JPY adalah sebuah simulasi trading yang memungkinkan kamu untuk memperdagangkan Dolar Selandia Baru dan ...
- Coba Akun Demo untuk Trading Pair GBP/JPY
Pengertian Akun Demo GBP/JPY Akun demo GBP/JPY adalah sebuah simulasi trading yang memungkinkan kamu untuk memperdagangkan Poundsterling dan Yen Je...
Mulai Trading Pair GBP/CHF dengan Akun Demo ForexPengertian Akun Demo GBP/CHF Akun demo GBP/CHF adalah sebuah simulasi trading yang memungkinkan kamu untuk memperdagangkan Poundsterling dan Franc ...
- Akun Demo Trading Pair GBP/AUD: Uji Strategi Forex
Pengertian Akun Demo GBP/AUD Akun demo GBP/AUD adalah sebuah simulasi trading yang memungkinkan kamu untuk memperdagangkan Poundsterling dan Dolar ...
Coba Akun Demo untuk Trading EUR/JPYPengertian Akun Demo EUR/JPY Akun demo EUR/JPY adalah sebuah simulasi trading yang memungkinkan kamu untuk memperdagangkan Euro dan Yen Jepang (EUR...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil