Home Trading Cara Menentukan Support dan Resistance Saham

Cara Menentukan Support dan Resistance Saham

by HSB
Menentukan Support dan Resistance Saham

Support dan resistance sangat penting untuk dipahami para investor supaya bisa membuat keputusan trading dengan tepat. Support adalah titik harga terendah pada saham dan resistance merupakan titik harga tertinggi saham. Cara menentukan support dan resistance saham harus dilakukan dengan analisis teknikal terlebih dahulu, supaya hasilnya lebih akurat. 

Di bawah ini akan dibahas lebih lanjut bagaimana cara menentukan titik support dan resistance tersebut supaya kamu mendapatkan return maksimal. 

Apa Itu Support dan Resistance dalam Saham?

Support dan resistance merupakan salah satu indikator utama dalam analisis teknikal. Hasil analisis ini diperlukan untuk melihat pola masa lalu serta untuk memprediksi pola pada masa depan pada grafik saham. 

Para investor akan menggunakan garis atau level support dan resistance untuk membantu mengidentifikasi titik harga pada grafik saham. Sehingga kamu bisa tahu kapan harus buy, sell, dan hold. 

Support merupakan garis di bawah chart atau batas terendah harga saham. Titik support ini dapat membantu kamu ketika hendak membeli saham. Pasalnya, indikasi harga saham tidak akan menurun lagi karena sudah berada pada titik terendah dan akan menguat kembali seperti pola sebelumnya. Sangat direkomendasikan ketika kamu mau membeli saham pada titik support ini.

Sementara itu, resistance kebalikan dari support, yaitu garis batas tertinggi harga saham. Garis resistance ini biasanya digunakan sebagai strategi untuk menjual. Ketika sudah mendekati garis resistance, pola harga saham akan menurun. Dalam kondisi ini, kamu bisa segera menjual harga saham dengan nilai yang tinggi.

Baca juga: Memahami Cara Membaca Titik Support dan Resistance

Fungsi Mengidentifikasi Support dan Resistance

Fungsi Mengidentifikasi Support dan Resistance

Support dan resistance sering digunakan untuk mengetahui tingkat harga saham pada saat ini. Jadi, kamu bisa berpedoman pada kedua titik ini ketika akan melakukan pembelian dan penjualan saham. Ini menjadi salah satu fungsi dari kedua titik tersebut. Adapun untuk manfaat lainnya akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.

Baca Juga:  8 Tips Trading Saham Harian

1. Mengetahui Terjadinya Tren

Ketika kamu melakukan analisis pada titik support dan resistance, kamu akan langsung mengetahui tren yang terjadi di pasar saham. Tren ini akan muncul saat harga saham menembus salah satu titik tersebut. Kondisi ini bisa kamu manfaatkan untuk melakukan proses jual-beli saham.

Baca juga: 13 Tips Trading Saham Untuk Pemula

2. Mempermudah Posisi Entry

Hasil analisis support dan resistance akan memudahkan kamu untuk melakukan posisi entry. Untuk posisinya sendiri ditentukan oleh penutupan harga pasar di atas garis support atau resistance. Jika penutupan diakhiri dengan titik support, kamu bisa segera membeli saham. Begitu pun sebaliknya, jika penutupan berada pada titik resistance, kamu bisa masuk ke pasar untuk menjual saham.

3. Menentukan Take Profit dan Stop Loss

Kamu dapat menentukan take profit ketika grafik saham sudah mencapai pada titik resistance. Take profit sendiri merupakan tindakan untuk mengambil keuntungan saat saham yang kamu miliki telah mencapai batas keuntungan yang telah kamu tetapkan. 

Sedangkan untuk melakukan stop loss, kamu bisa menganalisisnya dari titik support. Jika ternyata harga saham mengalami penurunan dan menyebabkan kerugian, kamu perlu menerapkan strategi stop loss. Kamu bisa melihat titik terendah saham ketika berada pada titik support. 

Baca juga: 8 Tips Trading Saham Harian

4 Cara Menentukan Support dan Resistance Saham

Cara Menentukan Support dan Resistance Saham

Cara menentukan support dan resistance saham dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti menggunakan moving average dan pivot point. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa perhatikan pembahasan lengkap berikut ini.

1. Menggunakan Moving Average

Beberapa trader menggabungkan lebih dari satu indikator analisis teknikal untuk membantu memprediksi momentum pergerakan harga saham. Moving average ini dapat membantu kamu dalam mengidentifikasi tingkat support dan resistance. 

Baca Juga:  Apa Itu Supply Demand Forex dan Cara Mengidentifikasinya

Garis pada moving average akan terus berubah untuk menghitung pergerakan harga pada masa lalu. Jika garis mulai mendekati moving average, seolah ada titik support yang mencegahnya untuk turun. Namun, ketika harga berada di bawah moving average, garis ini justru akan bertindak sebagai resistance. 

Baca Juga: 6 Setting Indikator Moving Average Trading Terbaik dan Paling Akurat

2. Menggunakan Pivot Point 

Pivot point merupakan salah satu cara untuk menentukan titik support dan resistance dengan menggunakan rumus perhitungan tertentu. Rumus dan perhitungannya dapat mengidentifikasi support dan resistance hingga 3 lapis.

Nilai yang masuk pada perhitungan pivot point yaitu nilai dari hari sebelumnya. Sebagai contoh, jika kamu ingin menganalisis harga saham pada besok hari, maka data yang digunakan untuk dianalisis adalah data harga yang masuk pada hari ini. Dari hasil analisis ini akan ditemukan titik support dan resistance saham yang akurat.

3. Menggunakan Fibonacci Retracements

Garis fibonacci yaitu garis yang muncul dengan mengikuti aturan fibonacci. Garis ini kemudian membentuk titik support dan resistance harga saham. Cara menarik garis fibonacci yaitu sebagai berikut:

  • Tentukan titik tertinggi dan terendah harga saham pada suatu periode.
  • Hubungkan garis antara titik harga tertinggi dan terendah tersebut.
  • Tentukan jarak antara keduanya dan hitung posisinya menggunakan persentase. Misalnya 0%, 23,6%, 38,2% dan lain sebagainya.

Ketika kamu melakukan analisis dengan garis fibonacci, maka kamu dapat melihat peluang kenaikan penurunan harga pada masa yang akan datang. Apabila garis fibonacci berada di bawah harga, maka garis ini berfungsi sebagai support. Begitu pun sebaliknya.

Baca juga: Memahami 8 Kelebihan dan Kekurangan Robot Trading

4. Menggunakan Bid dan Offer Volume

Ada dua hal yang dapat menggerakan harga saham, yaitu bid dan offer. Bid berisi permintaan harga saham dari pembeli dan offer merupakan harga saham yang ditawarkan penjual. Jika kamu melihat bid dan offer, maka kamu akan menemukan jumlah lot yang terpasang dalam permintaan dan penawaran yang berbeda. 

Baca Juga:  Ini Dia 6 Bursa ICDX yang Perlu Kamu Ketahui

Jika jumlah bid terendah memiliki jumlah yang signifikan, maka dapat diasumsikan bahwa harga tersebut merupakan titik support. Begitu pun ketika kamu melihat jumlah offer pada harga tertinggi, maka harga tersebut adalah titik resistance. 

Dari cara menentukan support dan resistance saham ini, kamu bisa lebih mudah dalam menentukan entry di pasar saham, baik itu untuk buy, sell, maupun hold. Sama halnya ketika kamu hendak melakukan trading saham online di HSB. Kamu bisa memanfaatkan titik support dan resistance untuk mendapatkan return maksimal.

Nah, supaya kamu lebih paham cara kerja support dan resistance ini, ada baiknya kamu buka akun demo terlebih dahulu di aplikasi HSB. Nanti kamu bisa buat akun real jika sudah siap untuk trading. Jadi, tunggu apalagi? Yuk download aplikasi HSB sekarang juga.***

Mungkin kamu suka

HSB Investasi

HSB Investasi merupakan perusahaan pialang fintech dengan fokus dan mengutamakan Iam menyediakan layanan jasa Perdagangan Foreign Exchange (Forex), Komoditas dan Indeks Saham (stock index) dibawah PT. Handal Semesta Berjangka. Diawasi oleh otoritas keuangan, terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi.

Contact Us

Hotline:

+62 21-501-22288