Home Forex 5 Pertanyaan Umum Seputar Floating Exchange Rate

5 Pertanyaan Umum Seputar Floating Exchange Rate

by Imelia Santoso
0 comment
5 Pertanyaan Umum Seputar Floating Exchange Rate

Dalam sistem moneter internasional, terdapat dua sistem nilai tukar utama, yaitu Floating Exchange Rate atau sistem nilai tukar mengambang dan Fixed Exchange Rate atau sistem nilai tukar tetap. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang seluk beluk informasi seputar Floating Exchange Rate. SImak sampai habis ya, Sobat Trader.

Apa yang Dimaksud dengan Floating Exchange Rate?

Floating Exchange Rate, atau sering juga disebut sebagai kurs mengambang, adalah sistem nilai tukar mata uang yang ditentukan oleh tingkat permintaan dan penawaran di pasar valuta asing (Foreign Exchange Market)

Dalam sistem ini, nilai tukar mata uang ditentukan oleh interaksi antara penawaran dan permintaan, sehingga fluktuasi nilai tukar dapat terjadi sewaktu-waktu tergantung pada kondisi pasar. Pemerintah dan Bank Sentral tidak memiliki kebijakan untuk menetapkan nilai tukar mata uang secara resmi dalam sistem ini. 

Pasar dibiarkan bebas menentukan nilai tukar berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran. Oleh karena itu, Floating Exchange Rate sering dianggap sebagai sistem yang lebih efisien dan efektif karena dapat merespons perubahan permintaan dan penawaran secara cepat dan dinamis.

Akan tetapi di sisi lain, fluktuasi nilai tukar yang tinggi dalam sistem ini juga dapat menimbulkan risiko dan ketidakpastian bagi para pelaku pasar, seperti investor dan pengusaha yang melakukan transaksi internasional. 

Oleh karena itu, sistem Floating Exchange Rate perlu dikelola dengan bijak oleh pemerintah dan lembaga keuangan untuk menghindari volatilitas pasar yang berlebihan dan memperkecil risiko ekonomi.

Bagaimana Floating Exchange Rate Dijalankan?

Bagaimana Floating Exchange Rate Dijalankan?

Pada dasarnya, fluktuasi nilai tukar mata uang dalam sistem Floating Exchange Rate disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, suku bunga, pertumbuhan ekonomi, kebijakan fiskal dan moneter, serta perubahan dalam hubungan perdagangan internasional antara negara-negara.

Contohnya, jika suku bunga di suatu negara naik, maka investor asing mungkin tertarik untuk membeli mata uang negara tersebut untuk mendapatkan keuntungan dari investasi mereka. Permintaan yang lebih tinggi akan menyebabkan nilai tukar mata uang naik. 

Baca Juga:  14 Trader Forex Sukses Indonesia, Siapa Saja?

Sebaliknya, jika inflasi tinggi di suatu negara, maka nilai tukar mata uang negara tersebut mungkin akan turun karena investor asing tidak tertarik untuk membeli mata uang negara tersebut yang terus melemah nilainya.

Pemerintah dapat memengaruhi nilai tukar mata uang dalam sistem Floating Exchange Rate dengan mengadopsi kebijakan moneter dan fiskal tertentu, seperti mengatur suku bunga atau mengubah anggaran fiskal. Namun, tindakan seperti ini tidak dapat menentukan nilai tukar secara langsung karena pasar valuta asing tetap menjadi kekuatan utama yang menentukan nilai tukar mata uang.

Ketika terjadi fluktuasi nilai tukar yang signifikan dalam waktu yang singkat, Bank Sentral suatu negara dapat terlibat dalam pasar valuta asing untuk menstabilkan nilai tukar mata uang dengan melakukan intervensi, seperti membeli atau menjual mata uang di pasar. 

Akan tetapi, intervensi Bank Sentral ini dapat memiliki efek samping dan risiko, sehingga keputusan untuk melakukan intervensi harus dibuat dengan hati-hati dan berdasarkan analisis yang cermat.

Apa yang Memengaruhi Floating Rate Exchange?

Ada beberapa faktor yang memengaruhi fluktuasi nilai tukar mata uang dalam sistem Floating Exchange Rate. Berikut adalah beberapa faktor utama yang dapat memengaruhi nilai tukar mata uang:

  • Kebijakan Moneter dan Fiskal: Kebijakan moneter dan fiskal suatu negara, seperti suku bunga, inflasi, dan anggaran pemerintah, dapat memengaruhi permintaan dan penawaran mata uang, sehingga berdampak pada nilai tukar mata uang.
  • Kondisi Ekonomi: Pertumbuhan ekonomi, neraca perdagangan, dan stabilitas politik suatu negara dapat memengaruhi nilai tukar mata uang. Negara dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan stabil cenderung memiliki nilai tukar mata uang yang tinggi.
  • Kebijakan Perdagangan: Kebijakan perdagangan antar negara-negara dapat memengaruhi tingkat permintaan dan penawaran mata uang. Misalnya, jika suatu negara memiliki aktivitas ekspor yang tinggi, mata uang negara tersebut cenderung menguat karena ada permintaan yang tinggi pula terhadap mata uang tersebut.
  • Kejadian Geopolitik: Konflik politik, perang, atau bencana alam, juga dapat memengaruhi nilai tukar mata uang suatu negara. Kejadian ini dapat menimbulkan ketidakpastian dan meningkatkan risiko bagi para pelaku pasar, sehingga dapat berdampak pada nilai tukar mata uang.
  • Tingkat Suku Bunga Internasional: Tingkat suku bunga yang berlaku di negara-negara lain juga dapat memengaruhi nilai tukar mata uang suatu negara. Jika tingkat suku bunga di negara lain lebih tinggi daripada di negara tersebut, maka investor asing mungkin akan memindahkan investasinya ke negara tersebut, sehingga berdampak pada permintaan dan penawaran mata uang.
Baca Juga:  Pengertian Harmonacci Patterns Indicator untuk Trading

Perlu diingat bahwa faktor-faktor ini saling terkait dan kompleks, sehingga fluktuasi nilai tukar mata uang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang bervariasi sepanjang waktu.

Apa yang Dimaksud dengan Floating Exchange Rate?

Apa Keuntungan Floating  Exchange Rate?

Ada beberapa keuntungan sistem Floating Exchange Rate yang perlu kamu ketahui, antara lain:

  • Meningkatkan Efisiensi Pasar: Dalam sistem Floating Exchange Rate, nilai tukar mata uang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar valuta asing. Dengan demikian, pasar dapat menyesuaikan diri dengan kondisi ekonomi dan kebijakan moneter serta fiskal yang berubah dengan lebih efisien dan cepat.
  • Mengurangi Risiko Intervensi Pemerintah: Pemerintah melalui Bank Sentral suatu negara harus terus melakukan intervensi di pasar valuta asing demi menjaga stabilitas nilai tukar mata uang. Upaya ini berpotensi menimbulkan risiko dan membutuhkan biaya yang tinggi. Dalam sistem Floating Exchange Rate, nilai tukar mata uang ditentukan oleh pasar, sehingga pemerintah tidak perlu melakukan intervensi terus-menerus.
  • Menstimulasi Perdagangan Internasional: Sistem Floating Exchange Rate dapat mendorong perdagangan internasional karena memungkinkan mata uang untuk menyesuaikan nilai tukarnya dengan kondisi pasar dan permintaan. Hal ini memudahkan perdagangan antar negara karena membuat harga barang dan jasa lebih stabil dan dapat diprediksi.
  • Memberikan Fleksibilitas Kebijakan Moneter dan Fiskal: Dalam sistem ini, Bank Sentral dapat lebih fleksibel dalam menetapkan kebijakan moneter dan fiskal sesuai dengan dinamika ekonomi dan inflasi yang berubah-ubah. Floating Exchange Rate dapat membantu menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan pertumbuhannya.
  • Mendorong Investasi Asing: Investor asing dapat dengan lebih mudah menentukan investasi mereka karena nilai tukar mata uang yang ditentukan oleh pasar dengan sistem Floating Exchange Rate. Hal ini dapat mendorong tumbuh kembang investasi asing dan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa sistem Floating Exchange Rate juga memiliki risiko dan kelemahan, seperti fluktuasi nilai tukar yang tinggi dan tidak dapat diprediksi, serta membutuhkan kebijakan ekonomi yang stabil dan konsisten untuk menghindari krisis keuangan.

Baca Juga:  Mau Trading for Living? Coba 10 Tips Simple Ini!

Apa perbedaan Fixed Exchange Rate dengan Floating Exchange Rate?

Apa perbedaan Fixed Exchange Rate dengan Floating Exchange Rate?

Berbeda dengan Floating Exchange Rate, Fixed Exchange Rate adalah sistem nilai tukar mata uang yang ditetapkan oleh pemerintah atau Bank Sentral dengan cara mempertahankannya pada level yang ditetapkan. 

Selain itu, pemerintah dapat terus melakukan intervensi ke pasar valuta asing untuk menjaga nilai tukar mata uang dalam sistem Fixed Exchange Rate. Intervensi ini tentu berlawanan dengan cara kerja Floating Exchange Rate di mana nilai tukar mata uang ditentukan oleh kekuatan pasar dan pemerintah tidak perlu terus melakukan intervensi.

Pada Fixed Exchange Rate, nilai tukar mata uang ditetapkan pada level yang telah ditentukan dan tidak dapat berubah-ubah, sehingga tidak fleksibel terhadap kebijakan moneter dan fiskal. Aspek ini berlawanan dengan Floating Exchange Rate dengan kebijakan moneter dan fiskal yang cukup fleksibel.

Potensi risiko kedua sistem nilai tukar ini juga berbeda. Jika pada Floating Exchange Rate, pelaku pasar berpotensi dihadapkan pada risiko akibat fluktuasi nilai tukar mata uang, pada Fixed Exchange Rate justru pemerintahlah yang harus menghadapai risikonya.

Akan tetapi, perlu Sobat Trader ingat bahwa kedua sistem nilai tukar mata uang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang harus disesuaikan kembali dengan kondisi ekonomi suatu negara

Memahami seluk beluk sistem nilai tukar mata uang ini cukup penting karena dapat menjadi acuan analisis fundamental Sobat Trader sebelum memutuskan untuk mengambil aksi trading. Pantau terus berita dan informasi terupdate seputar sistem nilai tukar mata uang melalui platform dan aplikasi HSB Investasi. Download aplikasinya dan daftarkan akun trading HSB-mu sekarang juga!***

DISCLAIMER

Artikel ini ditujukan sebatas sebagai sumber informasi dan edukasi serta tidak ditujukan sebagai sumber utama pemberian saran. Perlu dipahami bahwa aktivitas finansial investasi dan trading memiliki tingkat risiko yang perlu dikelola dengan baik. Pastikan Sobat Trader telah memahami potensi risiko yang mungkin muncul agar dapat meminimalisir kerugian di masa yang akan datang.

Banner Trading

Mungkin kamu suka

HSB Investasi

HSB Investasi merupakan perusahaan pialang fintech dengan fokus dan mengutamakan Iam menyediakan layanan jasa Perdagangan Foreign Exchange (Forex), Komoditas dan Indeks Saham (stock index) dibawah PT. Handal Semesta Berjangka. Diawasi oleh otoritas keuangan, terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi.

Contact Us

Hotline:

+62 21-501-22288