Dilansir dari Kontan, Hari Kamis ini menjadi momen penting bagi sejumlah bank sentral di berbagai negara yang sedang menetapkan kebijakan moneternya.
Salah satu bank sentral yang menjadi sorotan adalah Swiss National Bank (SNB). Pada hari Kamis (20/6), SNB mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan, menjadi bank sentral pertama yang memulai siklus pelonggaran kebijakan moneter.
SNB menurunkan suku bunga sebanyak 25 basis poin menjadi 1,25% kemarin. Ini adalah penurunan suku bunga kedua berturut-turut setelah tekanan inflasi di Swiss mereda. Keputusan ini sejalan dengan prediksi para analis. Berdasarkan survei Reuters, 68% analis memprediksi SNB akan memotong suku bunga, sementara 32% lainnya memperkirakan suku bunga tetap.
Keputusan SNB ini mencerminkan kondisi ekonomi Swiss yang sedang tumbuh dan inflasi yang mulai terkendali.
Berbeda dengan SNB, Bank of England (BOE) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 16 tahun, yakni 5,25%. Gubernur BOE Andrew Bailey menyatakan bahwa inflasi telah mencapai target 2%, tetapi masih terlalu dini untuk menurunkan suku bunga. "Kami perlu memastikan inflasi tetap rendah, oleh karena itu kami mempertahankan suku bunga di 5,25% untuk saat ini," kata Bailey, seperti dikutip Reuters kemarin.
Namun, pernyataan Bailey ini berbeda dari bulan lalu, saat ia optimis tentang kemungkinan penurunan suku bunga ketika inflasi mencapai target. Survei Reuters memprediksi bahwa BOE akan memangkas suku bunga pertama sebesar 25 bps pada bulan September 2024.
Norges Bank juga mempertahankan kebijakan suku bunga pada level tertinggi dalam 16 tahun di 4,5%. Bank sentral Norwegia ini menunda penurunan suku bunga hingga 2025, dari proyeksi semula di bulan September.
"Jika perekonomian berkembang seperti saat ini, kebijakan suku bunga akan dipertahankan di 4,5% hingga akhir tahun, sebelum kemudian diturunkan secara bertahap," kata Gubernur Norges Bank, Ida Wolden Bache.
Norges Bank memprediksi akan memangkas suku bunga sebesar 0,75% tahun depan. "Kami akan menjalankan tugas kami untuk mengembalikan inflasi ke 2%, karena penting untuk menjaga kepercayaan," ujar Bache. Pada Mei 2024, inflasi di Norwegia tercatat sebesar 4,1%.
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Analisa EUR/USD Hari Ini 21 November 2024: Berpotensi Turun ke 1.04268
Analisa Fundamental ECB Perkirakan Risiko Ekonomi Meningkat, Pertumbuhan dan Inflasi Eropa Terancam Lemah Harga EUR/USD hari ini terpengaruh konfer...
- Berita Forex Penting: Harga Emas Naik, Minyak Turun, Yen Melemah, Euro Stabil
Harga Emas Mengalami Kenaikan Sebesar +0.32% Mencapai Angka $2602.39 Harga emas hari ini rebound dari level terendahnya dalam satu bulan pada hari ...
Kumpulan Berita Penting Hari Ini: Nikkei, Wallstreet Hingga Persiapan FOMCJelang Rilis Risalah FOMC, Dolar Menguat ke Rp16.375/US$ Dilansir dari CNBC Indonesia, Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melem...
- Rangkuman Berita Forex: Emas Naik, Minyak Turun, Dolar Perkasa, Wall Street Tertekan Fed
Harga Emas Mengalami Kenaikan Sebesar +0.97% Mencapai Angka $2610.43 Harga emas hari ini sebagian besar stabil pada hari Rabu (18/12) setelah jatuh...
Menanti Data Inflasi PCE AS, Bagaimana Nasib Rupiah Selanjutnya?Dilansir dari CNBC Indonesia, Rupiah tercatat menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS), naik sebesar 0,03% menjadi Rp16.395/US$. Namun dem...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil