Prediksi Pemangkasan Suku Bunga Amerika di 2025, Berapa Kali?

Donald Trump telah resmi menjadi Presiden Amerika Serikat ke-47 pada 20 Januari 2025 kemarin. Hanya sehari setelah dilantik, Trump telah membeberkan mengenai kebijakan-kebijakan yang akan ia lakukan selama menjabat.

Beberapa kebijakannya seperti tarif, perdagangan, pajak, hingga energi memberikan dampak yang cukup dalam bagi pergerakan pasar global. Kebijakan tarif, misalnya, pasar menilai kebijakan ini akan memicu tekanan inflasi yang saat ini sebenarnya sedang stabil di bawah 3%.

Tingkat inflasi AS ini juga menjadi salah satu acuan bagi Bank Sentral Amerika, Federal Reserve (The Fed) dalam menentukan arah suku bunga acuan. Dalam artikel ini, kita akan membahas rangkuman kebijakan Fed di 2024 dan proyeksi suku bunga AS di 2025.

Tingkat Suku Bunga Amerika di 2024

Federal Reserve mempertahankan suku bunga di angka 5,5% selama paruh pertama 2024. Hal itu dilakukan karena adanya indikasi peningkatan inflasi pada saat itu. Awalnya proyeksi pemangkasan pertama akan dilakukan pada Juni. namun ternyata pada bulan itu, Fed masih tetap mempertahankan tingkat suku bunga di angka yang sama.

Hingga pada September 2024, Federal Reserve akhirnya memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin dan mengisyaratkan pemangkasan lebih lanjut. Di November Fed kembali memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin di kisaran 4,75%. 

Pemangkasan ini dilakukan seiring meredanya inflasi dan tanda-tanda perlambatan pasar tenaga kerja yang terus mendukung siklus pelonggaran kebijakan moneter. Kemudian pada akhir tahun 2024, Fed memutuskan untuk kembali memangkas suku bunga sebanyak 25 basis poin.

Proyeksi Suku Bunga Amerika di 2025

Setelah Donald Trump terpilih dan akhirnya resmi dilantik menjadi Presiden Amerika ke-47, banyak kebijakannya yang mempengaruhi perekonomian global. Meskipun pada awalnya Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyangkal pengaruh Trump, tapi pada akhirnya, data-data ekonomi juga akan mengikuti kebijakan pemerintahan AS terbaru.

Menurut CME FedWatch Tool, pasar masih memproyeksikan peluang sebesar 99,5% bahwa The Fed akan tetap menahan suku bunga di kisaran 4,25% hingga 4,5%. Namun pemangkasan suku bunga pada Maret atau Mei masih mungkin dilakukan, tergantung dengan data ekonomi terbaru.

Kekuatan pasar kerja mungkin mengurangi urgensi FOMC untuk memangkas suku bunga. Namun, data inflasi Indeks Harga Konsumen bulan Desember menunjukkan inflasi yang lebih tenang, yang pada gilirannya bisa mendorong Fed untuk kembali memangkas suku bunga di 2025.

Sejauh ini, prediksi pemangkasan suku bunga tahun 2025 akan terjadi dua kali dengan besaran 50 basis poin. Pemotongan pertama diproyeksi akan terjadi di Juni sebesar 25 basis poin. Sementara pemangkasan selanjutnya kemungkinan akan terjadi di Desember dengan besaran yang sama. Sehingga pada akhir 2025, suku bunga acuan AS berada di kisaran 3,75% – 4%.

Komentar-komentar Pejabat The Fed

Gubernur Federal Reserve Michelle Bowman dengan tegas menyatakan bahwa The Fed sebaiknya menunda pemotongan suku bunga, setidaknya untuk saat ini. Ia juga mengingatkan The Fed untuk tetap fokus pada target inflasi 2%.

“Mengingat kurangnya kemajuan berkelanjutan dalam menurunkan inflasi dan kekuatan yang berkelanjutan dalam aktivitas ekonomi dan di pasar tenaga kerja, saya dapat mendukung tidak mengambil tindakan apa pun pada pertemuan Desember,” kata Bowman dikutip dari Forbes, Rabu (22/1). 

Sementara itu, Gubernur Christopher Waller sedikit lebih optimis tentang penurunan inflasi lebih lanjut. Dengan optimismenya, ia mengatakan bahwa keputusan untuk memangkas suku bunga lebih lanjut akan jadi tindakan yang tepat.

“Kemajuan lebih lanjut yang minimal ini telah menyebabkan seruan untuk memperlambat atau menghentikan penurunan suku bunga. Namun, saya yakin bahwa inflasi akan terus mengalami kemajuan menuju tujuan 2% kami dalam jangka menengah dan bahwa penurunan lebih lanjut akan tepat,” katanya.

Manfaatkan Momen Pemangkasan Suku Bunga

Kebijakan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) selalu menjadi sorotan utama pasar keuangan global. Bagi trader, ini adalah momen penting untuk mencermati potensi peluang. 

Pemangkasan suku bunga sering kali melemahkan dolar AS, tapi di sisi lain momen tersebut menciptakan peluang dalam pasangan mata uang tertentu atau instrumen lain yang berkorelasi. Selain itu, sektor saham dan obligasi bisa mengalami pergerakan signifikan yang layak dimanfaatkan.

Sobat Trader, jangan lewatkan kesempatan untuk mengambil langkah cerdas di tengah pergerakan pasar saat keputusan suku bunga Fed. Mulailah manfaatkan dinamika pasar global untuk mencari cuan di aplikasi HSB. 

Jika kamu masih pemula dalam dunia trading, kamu bisa membuka akun demo HSB Investasi terlebih dahulu. Di akun demo HSB, kamu akan diberikan dana virtual sebesar $100.000 sebagai modal untuk menguji strategi trading di pasar global. HSB menawarkan berbagai instrumen trading seperti, emas, minyak, forex, indeks saham, hingga US Stock.

Nah, jika kamu sudah siap untuk terjun langsung ke pasar yang sesungguhnya dan meraih peluang cuan, segera buka akun real HSB dan deposit mulai Rp600.000 saja. Mulailah pengalaman trading  pertamamu di aplikasi trading terbaik, HSB Investasi.

HSB Investasi merupakan platform trading resmi yang diawasi BAPPEBTI, hadir untuk membantumu mempertajam pemahaman tentang pasar trading. Kamu juga bisa mengakses berbagai materi edukasi atau mengikuti webinar live trading untuk meningkatkan kemampuan trading. 

Unduh aplikasi HSB Investasi di Android dan iOS sekarang juga, ya!

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)